Anda di halaman 1dari 13

Cara dan Kiat Mudah Sholat Khusyu

Cara dan Kiat Mudah Sholat Khusyu

Dalam shalat, kita dituntut untuk mendirikannya dengan khusyu. Sebab dengan
khusyu dalam shalat, amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT, terhapus
dosa-dosa kita, dan segala perilaku dan ucapan kita terjaga dari kemungkaran dan
kefasikan.

Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlas ibadah
karena Allah dan sholat karenaNya yang dapat melakukan khusyu' secara sempurna.
Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau yang
sering disebut kekhusyu'an dusta.
Baca artikel sebelumnya tentang Nikmatnyashalat khusyu

Lalu bagaimana caranya agar mudah khusyu dalam shalat?

Pertama: Menghadirkan Hati.

Menghadirkan hati maksudnya adalah disaat kita sedang sholat maka saat itu
sedang bermunajat, sedang berdiri berhadapan langsung dengan Sang Maha Kuasa,
berdialog tanpa batas apapun. Maka dalam keadaan seperti itu yakinlah bahwa
Allah sedang melihat, memperhatikan dan mengawasi gerak-gerik sholat kita.
Benarkah sholat kita, dengan bacaan yang benar atau penuh dengan kesalahan dan
lain sebagainya.

Maka alangkah bodohnya kita, jika kita sedang berhadapan langsung seperti itu,
kita tidak merasa takut, atau bergetar dengan keberadaanNya dihadapan kita.

Kedua: Anggap saat itu adalah sholat yang terakhir.

Agar semakin khusyu anggaplah bahwa sholat tersebut sholat yang terakhir kali
kita lakukan, karena bisa jadi usai shalat Allah mencabut nyawa kita. atau
bayangkan, disaat kita sedang mengambil wudhu tiba-tiba datang malaikat maut
menghampiri kita dan mengabarkan kita, bahwa usai sholat nanti dia akan
mencabut nyawa kita. Subhanallah bagaimanaka shalat kita saat itu? Shalat
dengan penuh kekhusyuan atau shalat dengan main-main? Tentu kita akan sholat
dengan sekhusyu-khusyunya.

Ketiga: Tumaninah dan tidak tergesa-gesa dalam shalat.

Tumaninah atau keadaan tenang dan juga tidak tergesa-gesa juga merupakan cara
agar shalat kita khusyu. Sebab dengan ketenangan kita akan bisa focus dengan
bacaan dan juga gerakan dalam shalat. Oleh karena itu, sebelum kita bertakbir
memulai shalat, lebih dulu kita tinggalkan segala perkara duniawi, bisa jadi disaat
kita sedang shalat, namun kita tergesar-gesa karena memikirkan masalah dunia
(masakan, makanan, hp facebook dll) yang bisa merusak kekhusyukan kita dalam
shalat.

Keempat: Tadabbur ayat-ayat dan dzikir-dzikir yang dibaca dalam shalat

Cara keempat ini sangat penting untuk kita latih dan diterapkan saat shalat.
Karena dengan mentadabburi ayat dan dzikir yang kita baca, maka kita akan
semakin mudah untuk menggapai kekhusyuan dalam shalat. Banyak sekali orang
yang hafal bacaan sholat, namun sangat sedikit sekali yang faham dan mengerti
bacaan tersebut.

Silahkan menghafal bacaan shalat, tapi lebih baiknya lagi kita mampu meresapi
maknanya. Sehingga pemahaman makna akan menambah ketenangan jiwa dan
akan memberi dampak baik disaat sedang shalat atau disaat kita membaca surat
lainnya dalam al Quran.

Kelima: Tartil dan memperbagus suara dalam membaca Al Quran.

Allah SWT memerintahkan kita untuk tartil disaat membaca Al Quran, terlebih lagi
bacaan tersebut kita baca diwaktu shalat. Begitu juga kita dianjurkan untuk
memperindah suara kita agar imam maupun makmum dalam shalat jamaah bisa
tenang dan akhirnya mendapatkan kekhusyuan. Sebaliknya, jika kita tergesa dalam
membaca atau tidak tartil, dari segi suara bacaan juga disayangkan. Maka hal
tersebut tidak membuat kita khusyu namun malah mengganggu dalam shalat.

Keenam: Arahkan pandangan hanya ditempat sujud, dan tidak memalingkan


kelainnya

Janganlah kita mengarahkan pandangan kita selain ke tempat sujud, sebab hal
tersebut akan mengganggu kekhusyukan kita dalam shalat. Bahkan terdapat
larangan dalam hadits untuk melihat ke atas disaat kita shalat, begitu juga
memalingkan seluruh atau sebagian badan kita karena bisa membatalkan shalat
kita, lantaran telah merubah qiblat disaat sedang shalat.

Ketujuh: Hindari segala hal yang bisa menyibukkan saat sedang shalat.

Seperti penggunaan alat-alat elektronik (handphone, tv, , penggunaan pakaian


yang kurang pas, serta hal-hal lainnya yang bisa mengganggu kita dalam shalat.
Maka hal-hal tersebut harus kita hindari agar shalat kita senantiasa terjaga dan
tidak merusak kekhusyukan disaat sedang shalat.

Demikianlah beberapa kiat dan cara agar kita mudah khusyu dalam shalat. Dengan
menerapkan kiat-kiat diatas, kami berharap semoga shalat kita senantiasa
memberi pengaruh yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari.

Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang
dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid
dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Allah berfirman :

Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu]
dengan khusyu. (al-Baqarah: 238)

(45)

Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, (al-Baqarah: 45)

Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi pelakunya, karena sholat
hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanpa kenikmatan dan tanpa rasa hidmat di dalamnya.

Menghancurkan dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi syetan di dunia ini. Firman Allah dalam
menceritakan misi syetan tersebut:

(17)

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [taat]. (al-A'raaf: 17)

Rasulullah s.a.w. bersabda

(. )

Yang pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu'. (H.R. Tabrani. Sahih)

Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang
dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid
dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).

Maka khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah berfirman:

{ }

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang yang khusyu dalam shalatnya.

Ibnu Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh tawadlu' karena disebabkan takut kepada Allah dan
perasaan diawasi Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah dengan penuh penghormatan,
pengabdian. (al-Madarij 1/520).
Tempat khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia. Kalau hati sudah tidak khusyu' maka
seluruh anggota tubuh tidak lagi beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan anggota badan adalah
tentaranya.

Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena hanya mereka yang ikhlash ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang
dapat melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau
yang sering disebut kekhusyu'an dusta.

Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu', yaitu khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman adalah hatinya
menghadap Allah dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh harapan dan rasa malu, lalu hatinya penuh
dengan cinta dan pengakuan kepada Allah yang membekas ke seluruh anggota badannya.

Adapun khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para sahabat sering berdoa: Ya Allah lindungilah aku
dari khusyu' munafik. (Ruh 314).

Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena banyaknya dalil yang menganjurkan khusyu' dan mencela
orang yang tidak khusyu' dalam sholat.

Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang diwajibkan oleh Allah, barang siapa memperbaiki wudlunya dan
melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan ruku'nya dan kekhusyu'annya, maka ia mendapatkan janji Allah
untuk mengampuninya. Barang siapa tidak melakukan itu, maka ia tidak mendapatkan janji Allah, kalau Allah berkehendak
maka Mengampuninya, kalau Allah berkehendak maka akan menyiksanya." (H.R. Abu Dawud sahih)

Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan memperbaiki wudlunya kemudaian ia sholat dua
rakaat, ia konsentrasikan hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya), maka ia akan diampuni dosanya yang
telah telah lewat. (H.R. Bukhari).

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat hanya mendapatkan capek berdiri" (H.R. Nasai:
hasan).

Tip menghadirkan khusyu dalam sholat

Menghadirkan khusyu' dalam sholat dalam dilakukan melalui dua cara. Pertama: mengupayakan amalan-amalan yang
merangsang kekhusyu'an dan kedua: menghilangkan hal-hal yang merusak kekhusyu'an.

Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada kekhusyu'an adalah sbb:

1. Persiapkan diri untuk sholat. Itu dimulai dengan mendengarkan adzan dan mengikutinya, berdoa adzan,
memperbaiki wudlu, berdoa setalah wudlu, melakukan siwak sebelum sholat, mempesiapkan baji sholat,
tempat sholat dan menunggu waktu sholat. Bukan bergegas sholat ketika waktu hampir lewat.

2. Thoma'ninah: yaitu berhenti sejenak pada setiap rukun-rukun sholat. Dalam hadist diriwayatkan bahwa
Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau melakukan thma'ninah hingga semua anggota badan beliau
kembali pada tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.) Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Seburuk-
buruk pencuri adalah pencuri sholat. Bagaimana itu wahai Rasulullah, tanya sahabat. "Mereka yang
tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih). Seseorang tidak akan bisa
khusyu' tanpa thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat telah menghilangkan kekhusyu'an
dan konsentrasi hati.

3. Ingat kematian saat sholat. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:"Ingatlah mati saat kamu sholat,
sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat maka ia akan memperbaiki sholatnya, dan
sholatlah seperti sholatnya orang yang mengira itu sholatnya yang terakhir" (Dailami: sahih). Rasul juga
pernah berpesan kepada Abu Ayub r.a. "Sholatlah seperti sholatnya orang yang pamitan" (Ahmad:
sahih).
4. Tadabbur (menghayati) ayat-ayat Quran yang dibaca saat sholat, begitu juga dzikir-dzikir dan bacaan
sholat lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam diri mushalli.


(29)

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
(Shad:29).

Dari Hudzaifah r.a. :Aku sholat di belakang Rasulullah s.a.w., satu malam. Beliau membaca dengan
bebas. Ketika melewati ayat di dalamnya ada tasbih, beliau bertasbih, ketika melewati ayat permintaan
beliau meminta dan ketika melewati ayat minta perlindungan, beliau pun meminta perlindungan"
(Muslim).

Tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayat Allah merupakan pengantar kekhusyu'an. Begitu juga
menangis saat mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. Allah berfirman:

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.
(Isra':109).

Atho' pernah bertanya kepada Aisyah r.a.: ceritakan kepadaku apa yang paling kau kagumi dari
Rasulullah, lalu Aisyah menangis. Suatu malam Rasulullah s.a.w. berdiri untuk sholat, beliau berkata:
Wahai Aisyah biarkan aku menyembah Tuhanku. Sesungguhnya aku senang bersamamu dan aku
senang menyenangkanmu". Lalu beliau pun bangun dan sholat, lalu beliau sholat sambil menangis
sehingga lantai kamarku basah karena air mata beliau. Lalu berkumandanglah adzan Bilal untuk subuh,
ketika Bilal melihat mata Rasulullah basah karena menangis, Bilal pun bertanya:"Wahai Rasulullah,
untuk apa engkau menangis padahal Allah telah mengampunimu dosamu yang lalu dan yang akan
datang? Rasul menjawab: Wahai Bilal aku lebih suka untuk menjadi hamba yang banyak bersyukur.
Malam ini diturunkan kepadaku ayat yang ruglilah orang yang membacanya dan tidak menghayatinya,
yaitu ayat Ali Imran 190-194. (Ibnu Hibban:sahih).

1. Membaca ayat satu-satu. Ini juga mengantarkan kepada khusyu' karena mengantarkan kepada
pamahaman dan penghayatan. Umi Salamah berkata bahwa Rasulullah membaca fatihah dalam sholat
dengan basmalah, lalu berhenti lalu membaca hamdalah lalu berhenti lalu membaca arrohmaanirrohiiim
dan seterusnya. (Abu Dawud: sahih).

2. Memperindah bacaan Quran dan tartil dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an. Allah berfirman:




Hai orang yang berselimut [Muhammad], (1) bangunlah [untuk sembahyang] di malam hari [1] kecuali
sedikit [daripadanya], (2) [yaitu] seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (3) atau lebih
dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Muzammil 1-4)

Rasulullah s.a.w. berpesan:"Perindahlah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu, karena suara yang indah akan
memperindah al-Quran" (Hakim:sahih). Dalam hadist lain beliau bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara
orang membaca Quran, adalah kalau ia membaca maka orang-orang yang mendengarnya akan takut kapada
Allah. (Ibnu Majah: sahih).
1. Beranggapan bahwa saat sholat ia sedang menghadap kepada Allah. Dalam sebuah hadist Rasulullah
s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya kalian apabila sholat maka sesungguhnya ia sedang bermunajat
(bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti bagaimana bermunajat dengan Tuhan.
Hakim: sahih).

2. Memperhatikan pembatas depan sholat. Sebaiknya ketika sholat menghadap pembatas depan,
misalnya dinding atau pembatas yang polos. Tujuannya adalah agar pandangan mata kita tidak
terganggu oleh obyek-obyek visual yang mengganggu konsentrasi kita. Rasulullah s.a.w. bersabda"
Hendaklah kalian ketika sholat menaruh pembatas di depannya agar syetan tidak memutuskan
sholatnya" (Abu Dawud: sahih). Sebaiknya pembatas tersebut berjarak tiga jengkal dari tempatnya
berdiri dan sejengkal dari tempat sujudnya. (Fathul Bari).

3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Rasulullah s.a.w. bersabda: Kami para nabi
diperintahkan agar dalam sholat meletakkan tangan kanan di atas atas tangan kiri (Thabrani:sahih).
Imam Ahmad menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar kita menundukkan diri di depan Allah dengan
khusyu'. Ibnu Hajar mengatakan bahwa sikap seperti itu adalah sikap seorang yang meminta dengan
merendahkan diri dan sikap seperti itu lebih mengantarkan kepada kekhusyu'an.

4. Mengarahkan pandangan mata pada tempat sujud. Dai Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. ketika sholat beliau
menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tempat sujud. (Hakim:sahih). Begitu juga ketika
beliau memasuki Ka'bah beliau tidak memalingkan pandangannya dari tempat sujudnya hingga keluar
dari Ka'bah". (Hakim: sahih).

Bagaimana dengan pendapat sebagian orang yang melakukan sholat dengan memejamkan mata dengan dalih itu
bisa mengantarkan kepada kekhsyu'an. Sesungguhnya itu bertentangan dengan contoh yang diberikan
Rasulullah s.a.w. Beliau diriwayatkan tidak pernah sholat dengan memejamkan mata. Namun demikian para
ulama beda pendapat mengenai masalah itu. Imam Ahmad mengatakan memejamkah mata saat sholat
hukumnya makruh karena itu kebiasaan orang Yahudi. Sebagian ulama mengatakan tidak makruh asalnya demi
tujuan baik, misalnya kalau tidak memejamkan mata terganggu oleh obyek-obyek visual yang ada di depannya
atau di sekitar tempat sholat, maka memejamkan mata pada kondisi seperti itu dianjurkan.

1. Sebagian ulama melihat bahwa meragamkan bacaan sholat dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an
karena menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat. Misalnya redaksi bacaan doa iftitah,
ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan tashahhud ada beberapa riwayat sahih yang berbeda-
beda. Membacanya dengan redaksi yang berbeda-beda dapat mempersegar suasana sholat dan
mengantarkan kepada kekhusyu'an. Begitu juga bacaan-bacaan surat setelah fatihah dapat dilakukan
dengan variasi ayat yang berbeda-beda.

2. Disunnahkan membaca ta'awwudz ( ) ketika merasakan ada gangguan


konsentrasi dalam sholat. Konon ketika seorang hamba hendak melaksanakan sholat, syetan
menurunkan pasukannya yang disebut Khanzab untuk mengganggu orang sholat. Abi 'Ash r.a. berkata
kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah syetan telah mengganggu sholatnya dan membolak balikkan
bacaannya, Rasulullah bersabda: Itu syetan bernama Khanzab kalau kamu merasakannya maka
bacalah ta'wudz lalu tiuplah ke kiri tiga kali". Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi
mengganggunya. (Muslim). Rasulullah juga mengingatkan: Kalau kalian sholat maka datanglah syetan
mengganggu kalian, sehingga kalian lupa hitungan rakaatnya. Kalau kalian merasakannya maka
sujudlah dua kali ketika ia duduk (Bukhari). Rasulullah juga mengingatkan bahwa Syetan datang kepada
kalian ketika sholat lalu membuka tempat duduk kalian, lalu ia merekayasa agar dia ragu apa kentut apa
tidak, kalau kalian merasakan itu janganlah membatalkan sholat hingga dengar suara atau mencium
bau (Thabrani: sahih). Bahkan konon syetan juga menganggu orang yang sholat dengan isu-isu
kebaikan seperti masalah dakwah, masalah sunnah, masalah keilmuan dan politik agar sholatnya tidak
lagi terfokus.

3. Bacalah cerita orang solih terdahulu bagaimana mereka berkhusyu' dalam sholatnya. Ali r.a. ketika
hendak sholat maka mukanya berubah, lalu ia ditanyai tentang itu, beliau menjawab: datang waktu
ketika amanah ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka menolak tapi aku kini
membawanya. Konon mereka ketita sholat memerah wajahnya karena takut akan menghadap Allah.
Salah seorang sahabat diceritakan terkena panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia
sholat karena saat itu ia lupa semuanya dan hanya ingat Allah.

4. Berdoa dalam sholat, khususnya saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kondisi paling antara hamba
dan Tuhannya adalah saat sujud, maka perbanyaklah doa" (Muslim).

5. Dzikir setelah sholat. Setelah melaksanakan sholatnya hendaknya seorang hamba melakukan dzikir
selesai sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan sholatnya. Tentu saja tidak hanya dzikir dalam
lisan tapi juga diresapi makna dan kandungannya.

Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:

1. Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti gambar-gambar dan
ornamen yang menarik perhatian orang sholat. Aisyah r.a. pernah mempunyai kelambu di rumahnya
berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya agar menyingkirkan itu karena itu mengganggu sholat beliau.
(Bukhari). Maka hendaknya melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang lalu
lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan bersenang-senang karena itu akan mengganggu
kekhusyu'an sholat. Begitu juga agar lokasi sholat tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Rasulullah s.a.w.
memerintahkan agar para sahabat melakukan sholat dhuhur saat cuaca agak dingin.

2. Memakai pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik pandangan mushalli dan
mengganggu konsentrasinya dalam sholat. Rasulullah pernah sholat dan terganggu dengan kelambu Aisyah
yang berwarna-warni lalu beliau meminta untuk menyingkirkannya. (Bukhari dll.).

3. Hindari solat di waktu makan. Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat di hadapan makanan" (Muslim).
Riwayat lain mengatakan "Ketika maka malam sudah siap dan datang waktu sholat, maka dahulukan makan
malam" (Bukhari).

4. Hindari menanah buang air besar, kecil dan angin. Rasulullah s.a.w. melarang sholat sambil menahan
kencing (Ibnu Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa Rasululllah s.a.w. bersabda kalau kalian akan
sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc dulu (Abu Dawud:sahih).

5. Hindari sholat dalam keadaan ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda "Kalau kalian sholat dan ngantuk
maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan" (Bukhari). Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan
ketika kalian ngantuk dan melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya meminta ampunan Allah tapi malah
mengumpat dirinya. (Bukhari)

6. Hindari sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena itu akan menganggu konsentrasi saat
sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah kau membersihkan tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat,
kalau terpaksa melakukannya maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).

7. Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu orang sholat di samping kita. Rasulullah s.a.w.
bersabda "Ingatlah bahwa kalian semua menghadap Allah, janganlah saling mengganggu, jangan membaca
lebih keras dari saudaranya dalam sholat" (Abu Dawud: sahih).

8. Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahwa tengak-tengok dalam sholat
adalah gangguan syetan. (Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan "Allah senantiasa melihat hambanya saat
sholat selama ia tidak menengok, kalau menengok maka Allah meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).

9. Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada orang-orang sholat sambil
menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak kembali" (Ahmad:sahih).

10. menahan mulut ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian menguap saat sholat, maka
tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut kalian" (Muslim).

11. Jangan sholat seperti kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. melarang sholat seperti
patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah di tempat yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).
Akhirnya, khusyu' ini berat tapi dapat kita jalankan melalui latihan dan membiasakan diri. Salah satu upaya agar kita
dapat melakukan khusyu' dengan mudah adalah dengan memperbanyak doa:

Mudah-mudahan bermanfaat.

Amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang
baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang
rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya (HR Thabarani).

Karena itu, belajar shalat harus menjadi prioritas utama. Mari sempurnakan shalat kita! Alhamdulillah,
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan konsep Trilogi MENUJU SHALAT SEMPURNA. Jadikan
shalat lebih mantap (dengan shalat Nabi), lebih agung nilainya (dengan shalat berjamaah) dan lebih nikmat
(dengan shalat khusyu)...

Melihat Shalat Nabi, adalah ebook pertama dari


trilogi Menuju Shalat Sempurna.

Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar?


Pertanyaan ini hanya bisa dijawab Ya, apabila anda
sudah pernah melihat cara shalat Nabi, sebagaimana
sabdanya : Shalatlah engkau sebagaimana engkau
MELIHAT AKU SHALAT - (HR Bukhari, Muslim,
Ahmad).

Sudahkah anda melihat cara shalat Nabi....???


Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab
Belum. Termasuk juga anda, bukan?

Melihat Aku Shalat dalam hadits di atas adalah


Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat
Nabi SAW mengerjakan shalat.

Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap Gerakan dan Bacaan shalat yang
dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri
dalam shalat; hadits Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak tangan,
keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga
akhir shalat.

Coba anda uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah
telapak tangan pada saat takbiratul ikhram?"

Ingat, jawaban anda diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan,
jika anda belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat
anda masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang merasa baru bangun
dari tidur panjangnya selama ini setelah Melihat Shalat Nabi, karena selama ini mereka tidak
sadar akan kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh sejak
kecil.

Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat!
Pada saat takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan
oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam ebook). Coba anda perhatikan, berapa banyak kira-kira
orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak
tangan tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan? Apakah
termasuk anda sendiri..? Penulis selalu menjumpai kekeliruan ini di mana-mana. Kenapa
demikian, tidak lain karena mereka belum pernah melihat shalat Nabi. Itu baru takbiratul
ikhram... permulaan shalat. Bagaimana dengan gerakan-gerakan shalat selanjutnya?

Ebook Melihat Shalat Nabi Insya_allah menuntun kita ke arah shalat yang benar, sesuai yang
Nabi contohkan. Sangat mudah dipahami karena menyajikan foto-foto gerak/posisi shalat yang
benar dari mulai cara berdiri, takbiratul ikhram hingga salam. Masing-masing gerak dan posisi
seluruh anggota tubuh dijelaskan berdasarkan hadits-hadits Nabi yang shahih, sehingga kita
amat yakin akan kebenarannya. Juga dicantumkan macam-macam alternatif gerak yang pernah
dicontohkan oleh Nabi. Ebook ini juga mencantumkan seluruh bacaan shalat beserta artinya
kata demi kata, agar makna shalat dapat dipahami lebih baik.

Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! Barangsiapa
yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan
barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan
lainnya (HR Thabarani).

Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi?
Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat Nabi?
Strategi Membangun Kebiasaan Shalat
Berjamaah, adalah ebook kedua dari trilogi
Menuju Shalat Sempurna.

Pernahkah disadari bahwa sebenarnya saat ini anda


dalam keadaan PALING BAHAYA karena MISKIN
? Benar! Karena jika anda tidak shalat berjamaah di
masjid, Gaji anda sangat kecil, hanya 1/27 atau
3,7% ...

Semoga kita tidak meninggal dalam "Kemiskinan"


itu..., naudzubillah. Inilah KEMISKINAN SEJATI,
yang melanda mayoritas penduduk negeri ini... yang
juga tengah melanda diri anda, bukan?
Kemiskinan sejati, penyebab SESAL & GENTAR di
yaumul hisab. Kemiskinan sejati, menyeret menuju puncak kesengsaraan di HAWIYAH !

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat
panas (QS Al Qariah : 8-11)

Renungkan: Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah tapi tidak shalat berjamaah?!
Andalah orang miskin sejati itu...

SHALAT BERJAMAAH PAHALANYA LEBIH TINGGI 27 DERAJAT DIBANDING


SHALAT SENDIRI (HR BUKHARI -MUSLIM). Raih segera "Kenaikan Gaji" 27x lipat
dengan shalat berjamaah di masjid! Shalat berjamaah adalah KEKAYAAN SEJATI, kekayaan
yang dibawa mati untuk kebahagiaan abadi. JADILAH ORANG KAYA SEJATI !

Sudahkah anda istiqamah sehari 5x shalat berjamaah di masjid/shalat tepat waktu? Jika belum,
anda wajib membaca ebook ini!

PENTING! Bagi yang pernah mendengar bahwa wanita lebih baik shalat di rumah, hal itu
hanya berlaku jika dilakukan di awal waktu. Masalah yang berbahaya adalah, kebanyakan
wanita yang shalat di rumah ternyata tidak shalat tepat waktu. Bahkan tidak sedikit yang
cenderung untuk mengakhirkannya. Dalam hal ini, maka wanita harus shalat berjamaah di
masjid demi menjaga shalat di awal waktu.

Selain itu, wanita juga punya peranan sangat penting dalam membangun kebiasaan shalat
berjamaah bagi keluarganya. Karena itu, ebook Strategi Membangun Kebiasaan Shalat
Berjamaah harus benar-benar dipelajari oleh siapapun, termasuk bagi kaum wanita.
Strategi Meraih Shalat Khusyu' , adalah ebook
ketiga dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.

Shalat, tapi hanya sekedar menggugurkan


kewajiban? Menjemukan & menjadi beban?
Tergesa-gesa dan terasa tawar bin hambar? Anda
menjadi orang yang sangat rugi, karena selalu
tersiksa 5x/hari seumur hidup. Betulkah
demikian...?

Jika demikian, anda tidak ada pilihan lain kecuali


mencoba belajar dan mempraktekkan Strategi
Meraih Shalat Khusyu' agar shalat terasa lebih
nikmat, dan lebih memberikan manfaat bagi hati
dan tubuh. Yakinlah, Shalat Khusyu adalah
anugerah Allah untuk setiap hambanya.

Shalat khusyu' bukan hanya milik para Nabi, kita


semua dapat meraihnya. Asal tahu caranya...
TENTANG PENULIS
Blog : www.AkhmadTefur.com

Pada tahun 2002 H. Akhmad Tefur, S.Si memprakarsai berdirinya GPKSB


(Gerakan Pembangunan Kebiasaan Shalat Berjamaah), sebuah tim sukses
yang bertujuan untuk menggalakkan shalat berjamaah. Bersama IMTRA
Training Center, penulis memperkenalkan program & manajemen GPKSB
dari masjid ke masjid.

"Banyak masjid yang megah dan luas, tapi jamaah shalatnya


sangat memprihatinkan. Banyak orang mampu membangun
masjid, tapi tidak mampu membangun isinya". Inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk memprakarsai lahirnya
GPKSB dan ebook Strategi Membangun Kebiasaan Shalat
Berjamaah. Penulis juga melihat keprihatinan mendasar lainnya, yaitu tentang teramat
banyaknya saudara-saudara kita yang tidak tahu tata cara shalat yang benar sesuai
tuntunan shalat Nabi. Saudara-saudara kita yang shalatnya ngebut juga tidak kalah
banyaknya. Terburu-buru, tidak tumakninah... tanpa penghayatan sama sekali. Nah,
bagaimana mungkin, shalat dapat memberikan manfaat yang agung bagi mereka yang
mengerjakannya asal-asalan? Itulah mengapa ebook selanjutnya lahir dengan judul
Melihat Shalat Nabi dan Strategi Meraih Shalat Khusyu. Lengkaplah sudah menjadi
Trilogi Menuju Shalat Sempurna.

Dengan banyaknya fenomena yang sangat memprihatinkan tersebut, akhirnya penulis


"belok kanan". Semula penulis adalah area manager perusahaan kimia ternama di tanah
air, yang menangani operasional kimia di wilayah Caltex Pacific Indonesia (Chevron)
propinsi Riau. Sebagai ahli kimia perminyakan, penulis sering mengadakan pelatihan
dan presentasi kimia di berbagai perusahaan minyak seluruh Indonesia. Presentasi dan
pelatihan kimia akhirnya ditinggalkannya, karena kini penulis lebih memilih
memberikan presentasi dan pelatihan shalat, dan menjalani wirausaha.

Pendidikan agamanya diperoleh mulai sejak kecil di Madrasah Islamiyah Tegal. Tahun 2000 mulai
mendalami masalah shalat dengan berguru kepada beberapa ustadz dan kyai di Riau, Jakarta, Tegal dan
Bogor serta membaca buku-buku shalat. Lulusan Kimia Universitas Padjadjaran Bandung ini lahir di Tegal
tahun 1969, bertempat tinggal di Bogor, dengan istri dan 3 anak. Saat ini menjabat sebagai ketua GPKSB
Pusat dan pengelola IMTRA Training Center Bogor.
3 MANFAAT INSTANT ebook Trilogi Menuju Shalat Sempurna:

- Mengetahui dengan yakin tentang cara shalat yang benar


- Motivasi & strategi menuju istiqamah shalat berjamaah/awal waktu
- Mengetahui cara & latihan-latihan kunci untuk meraih shalat khusyu

LEBIH LANJUT:

Jadikan shalat lebih mantap (dengan shalat Nabi),

lebih agung nilainya (dengan shalat berjamaah) dan

lebih nikmat (dengan shalat khusyu)...

HARAPAN PUNCAK:

Shalat kita baik (diterima) Allah di yaumul hisab.

Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan
yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula
segala amalan lainnya (HR Thabarani).

Semoga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Amin

Anda mungkin juga menyukai