Anda di halaman 1dari 45

MODUL CFHC-IPE

Community and Family Health Care with Interprofessional Education


TAHUN 1: Dinamika Kelompok dan Peka Budaya
Semester 1 Angkatan 2022

MODUL MAHASISWA

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan


Universitas Gadjah Mada
2022/2023
TIM PENYUSUN
PENANGGUNGJAWAB:
dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH.
(Plt. Dekan FK-KMK UGM)
dr. Ahmad Hamim Sadewa, PhD.
(Wakil Dekan bidang Akademik & Kemahasiswaan FK-KMK UGM)

EDITOR:
dr. Widyandana, MHPE., Ph.D, Sp.M (K).
dr. Nandyan Nurlaksana W, MSc.IH.
Lastdes Cristiany Friday, S. Gz., MPH.

KOORDINATOR TAHUN 1:
dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D.
Ema Madyaningrum, S. Kep., Ns., M. Kes., Ph. D.
Dr. dr. Prima D. Ratrikaningtyas, M. Biotech.
Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D.

KONTRIBUTOR:
KORTA 1
Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM.
Haryani, S.Kp, M.Kes, PhD.
R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., PhD.
Dr. Widyandana, MHPE., Ph.D, Sp.M (K).
Dr. Iva Ariani, S.S., M.Hum.
Dr. Dra. Sumarni, M.Si.
Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, PhD

SEKRETARIAT:
Hanifa Nurul Zahra, S.Kep.,Ns.

PENATA LETAK
Siti Aisyah, SE

ii • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga Modul Community and Family Health Care with Interprofessional Education (CFHC-IPE)
Semester 1 Tahun 1 untuk tahun ajaran 2022/2023 dapat diselesaikan. Modul ini merupakan pedoman
bagi Dosen Pembimbing Lapangan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada untuk memberikan informasi dan menjadi panduan kegiatan dan materi
yang sejalan dengan program yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa CFHC-IPE Tahun 1.
Kegiatan CFHC-IPE merupakan kegiatan longitudinal selama masa pembelajaran di S1 yang
melibatkan mahasiswa dari program studi Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan, dan Gizi
Kesehatan secara berkelanjutan dari semester 1 sampai dengan semester 7. Tujuan pembelajaran
dari program ini adalah memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk mempelajari pengelolaan
masalah dan mempraktikkan keterampilan profesi yang diperoleh dari masing-masing program studi
secara lebih nyata, karena mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan keluarga/masyarakat, serta
bekerja sama dengan profesi yang berbeda.
Pada tahun pertama semester satu ini mahasiswa akan difasilitasi mempraktikan ketrampilan
komunikasi dan pengelolaan kelompok dan mengidentifikasi kompetensi interprofesional yang
diperlukan saat penerjunan ke keluarga mitra dan masyarakat. Dengan mempertimbangkan situasi
terkini, beberapa penyesuaian dan adaptasi bentuk dan metode pembelajaran telah diupayakan.
Diharapkan tujuan pembelajaran yang ditetapkan tetap dapat terfasilitasi dan tercapai dikarenakan
kegiatan di semester satu tahun pertama ini menjadi dasar dari kelancaran dan keberhasilan program
CFHC-IPE selanjutnya.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga kritik dan
saran diharapkan untuk penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan
gambaran mengenai kegiatan CFHC-IPE Semester 1 Tahun 1.

Yogyakarta, Agustus 2022


Ketua CFHC-IPE

dr. Widyandana, MHPE., Ph.D., Sp.M(K)

iii • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
TIM PENYUSUN............................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 1
PETA KURIKULUM CFHC-IPE............................................................................................................ 3
TUJUAN PEMBELAJARAN CFHC-IPE SEMESTER 1............................................................................ 5
AKTIVITAS PEMBELAJARAN SEMESTER 1......................................................................................... 5
MATERI............................................................................................................................................ 6
LAMPIRAN....................................................................................................................................... 24
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan CFHC-IPE Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023............................ 25
Lampiran 2. Assessment Penilaian Semester 1........................................................................... 27
Lampiran 3. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan CFHC-IPE FK-KMK UGM....................................... 29
Lampiran 4. Tabel Tugas Pengganti Kehadiran............................................................................ 30
Lampiran 5. Rubrik Penilaian Akhir............................................................................................. 31
Lampiran 6. Rubrik Penilaian oleh Peer...................................................................................... 34
Lampiran 7. Perkenalan dan Diskusi Terbimbing oleh DPL #1..................................................... 36
Lampiran 8. Panduan Umpan balik dan Evaluasi........................................................................ 37
Lampiran 9. Penugasan Mahasiswa............................................................................................ 38
Lampiran 10. Sistematika Penulisan Laporan Refleksi Dinamika Kelompok................................ 41

iv • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


PENDAHULUAN

Pendidikan Interprofesional (Interprofessional Education atau IPE) merupakan implementasi dari


program dan pernyataan World Health Orgaization (WHO) agar institusi pendidikan calon tenaga
kesehatan memfasilitasi Learning Together to Work Together for Health dengan mengembangkan
kegiatan IPE secara terstruktur untuk meningkatkan keefektifan kerja tim. Menurut United Kingdom
Center for Advancement of Interprofessional Education, IPE akan dapat tumbuh dan berkembang
ketika (calon) anggota dari dua atau lebih profesi belajar bersama untuk meningkatkan kolaborasi dan
kualitas pelayanan. Dengan program IPE yang terstuktur, tujuan fasilitasi atas kompetensi kerja tim
yang efektif, peningkatan komunikasi dan pemahaman antar profesi serta mempromosikan pelayanan
kesehatan yang berkelanjutan akan tercapai.
Pembelajaran dalam IPE merupakan pembelajaran terus menerus (longitudinal) yang
membutuhkan kesempatan untuk bisa mengaplikasikan keterampilan untuk bekerjasama dalam
praktik interprofesional. Karakteristik kualitas IPE dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan lintas profesi
2. Mahasiswa mampu membandingkan dan memahami perannya
3. Pembelajaran bersifat interaktif
4. Pembelajaran meliputi refleksi dan aktivitas eksperiental
5. Terdapat perencanaan dalam setiap kegiatan
6. Tujuan pembelajaran memasukkan aspek kolaborasi didalamnya, dan
7. Aktivitas IPE mampu menghilangkan stereotype
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada
memiliki 3 lulusan profesi kesehatan, yaitu dokter, perawat dan ahli gizi. Hal ini menjadi kesempatan
besar bagi FK-KMK untuk menerapkan pendidikan yang memfasilitasi kerjasama interprofesi sejak
dini. Program Community and Family Health Care-Interprofessional Education (CFHC-IPE) merupakan
program yang menggabungkan mahasiswa 3 prodi di FK-KMK UGM untuk mempraktikkan keterampilan
profesinya secara nyata di lapangan serta mendorong kolaborasi antar mahasiswa sejak dini. Melalui
kegiatan ini diharapkan akan difasilitasi berkembangnya kompetensi/ketrampilan profesi terkait 4
aspek berikut, yaitu:
1. Komunikasi Interprofesional (Interprofessional Communication)
a. Memilih teknik komunikasi yang efektif, untuk memfasilitasi diskusi dan interaksi
b. Mendengarkan secara aktif, dan dorong gagasan dan pendapat anggota tim lainnya
2. Tim dan Kerjasama Tim (Teams and Teamwork)
a. Melakukan proses pengembangan tim dan peran serta praktik tim yang efektif
b. Menerapkan praktik kepemimpinan yang mendukung praktik kolaborasi dan efektivitas tim
3. Peran dan Tanggungjawab (Role and Responsibilities)
a. Berkomunikasi dengan anggota tim untuk memperjelas tanggung jawab
b. Mengkomunikasikan peran dan tanggungjawab kepada klien, keluarga, dan profesional lain
4. Nilai dan Etika (Values and Ethics)
a. Menempatkan klien dan komunitas sebagai pusat pelayanan kesehatan interprofesional
b. Menghargai perbedaan budaya
c. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip etik

1 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Keterampilan interprofesi diasah melalui berbagai aktivitas yang melibatkan intergrasi mahasiswa
lintas program studi dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 orang dan interaksi langsung
dengan masyarakat melalui pendampingan keluarga mitra secara berkelompok selama 4 tahun masa
kuliah. Program CFHC-IPE dilakukan dengan menitikberatkan pembelajaran berbasis interprofesional
yang berkolaborasi untuk memecahkan masalah kesehatan di masyarakat.
Secara teknis, kegiatan mahasiswa Tahun 1 semester 1 meliputi pengenalan program CFHC-IPE,
pemahaman konsep dan nilai dalam pendidikan interprofesional dan komunitas, komunikasi efektif
dalam kelompok interprofesi, dan pengelolaan dinamika dalam kelompok. Kegiatan akan dilaksanakan
secara sinkron dan asinkron dalam jaringan. Kegiatan pembelajaran meliputi dinamika kelompok,
perkuliahan, diskusi kelompok, bermain peran dan pembimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL).
Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan di luar jaringan (tatap muka) dan dalam jaringan
menggunakan Learning Media System (LMS) GAMEL, yaitu Gadjah Mada Medical e-Learning, suatu
aplikasi perangkat lunak atau platform pembelajaran elektronik yang dimiliki oleh FK-KMK UGM.
Mahasiswa dapat masuk ke laman GAMEL dengan menggunakan email UGM. Materi dideskripsikan
dalam mata kuliah “CFHC IPE Tahun 1” yang dapat diakses mahasiswa dengan memasukkan kata
kunci (enrollment key) yang akan diinformasikan oleh sekretariat tim CFHC. Seluruh informasi akan
diumumkan melalui GAMEL, termasuk penugasan.

2 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


PETA KURIKULUM CFHC-IPE

Tahun Tema Semester Ganjil Semester Genap


Semester I : Semester II :
1. Mendeskripsikan konsep IPE dalam konteks 1. Memahami karakter, fungsi dan interaksi
Dinamika Kelompok dan Peka Budaya

memahami permasalahan kesehatan keluarga keluarga dan masyarakat


2. Mengaplikasikan komunikasi efektif dan 2. Memahami mengenai Program Indonesia
kerjasama anggota kelompok antar profesi Sehat dengan Pendekatan Keluarga
kesehatan (PIS-PK)
3. Membangun kerjasama kelompok 3. Mampu mengisi family folder (tahap 1)
I interprofesi 4. Membangun sambung rasa dengan
4. Membandingkan nilai yang ada di perangkat desa dan keluarga mitra
masyarakat dengan nilai yang dianut 5. Memahami individu dalam keluarga
oleh masing-masing mahasiswa sehingga 6. Membangun sambung rasa dengan
terbentuk peka budaya perangkat desa dan keluarga mitra
7. Identifikasi faktor risiko perilaku tidak sehat
dan observasi fasilitas rumah yang berisiko
menimbulkan masalah kesehatan

Semester III : Semester IV :


1. Mahasiswa mampu memahami konsep 1. Mahasiswa mampu memahami konsep
CFHC-IPE Tahun Kedua dan fungsi keluarga kegawatdaruratan bencana
Kesehatan Keluarga dan

dalam bidang kesehatan 2. Mahasiswa mampu memahami emergency


Kegawatdaruratan

2. Mampu mengidentifikasi masalah dan family preparedness dan mengidentifikasi


menentukan prioritas masalah populasi rentan dalam keluarga
II 3. Mampu membuat perencanaan intervensi 3. Mahasiswa mampu melakukan diseminasi
berdasarkan analisis faktor risiko dan hasil kegiatan pembelajaran kepada
memberikan edukasi sederhana tanpa media pemangku kebijakan (stakeholders) dan
4. Mampu membuat media edukasi evaluasi program
kesehatan sederhana untuk keluarga

3 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Tahun Tema Semester Ganjil Semester Genap
Semester V : Semester VI :
1. Mahasiswa mampu melakukan proses need 1. Mahasiswa mampu menerapkan
assessment ditingkat komunitas untuk keterampilan komunikasi di komunitas guna
menggali masalah kesehatan di komunitas menunjang kegiatan intervensi sederhana
dan untuk melakukan analisis masalah yang dilakukan di komunitas
Kesehatan Komunitas & Bencana

2. Mahasiswa mampu menerapkan 2. Mahasiswa mampu membuat media


keterampilan komunikasi di komunitas guna promosi kesehatan komunitas untuk
menunjang kegiatan identifikasi prioritas mendukung kegiatan pengabdian
masalah yang dilakukan di komunitas masyarakat ditingkat komunitas
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis 3. Mahasiswa mampu melaksanakan program
I masalah kesehatan komunitas untuk pengabdian masyarakat dan program
dijadikan dasar pelaksanaan pengabdian emergency response plan sesuai dengan
masyarakat ditingkat komunitas rencana aksi yang sudah ditentukan
4. Mahasiswa mampu menentukan prioritas 4. Mahasiswa mampu mengevaluasi jalannya
masalah kesehatan komunitas bersama program pengabdian masyarakat dan
dengan masyarakat program emergency response plan dengan
5. Mahasiswa mampu menyusun plan of alat ukur yang sudah disusun
action (POA) dan rencana evaluasi kegiatan
pengabdian masyarakat berdasarkan
prioritas masalah yang sudah ditentukan
bersama masyarakat
6. Mahasiswa mampu memahami konsep
disaster preparedness di tingkat komunitas
dan melakukan keterampilan komunikasi
dalam penanggulangan fase pra-bencana
7. Mahasiswa mampu melakukan
pendampingan (transfer of knowledge and
skills) kepada keluarga binaan tentang
persiapan keluarga dalam menghadapi
bencana yang mungkin terjadi secara
komprehensif

Semester VII :
1. Mahasiswa Mampu Melakukan observasi
Implementasi IPE pada Setting Nyata

pelaksanaan IPE di setting nyata


2. Mahasiswa Mampu Membuat Video
Refleksi Terkait Implementasi IPE dan
tantangannya
3. Mahasiswa Mampu Merefleksikan dan
IV Menganalisa Tugas Implementasi IPE secara
Individu
4. Mahasiswa Mampu Merefleksikan dan
Menganalisa Tugas Implementasi IPE secara
Kelompok
5. Mampu Mendesiminasikan hasil
implementasi IPE dalam kelompok

4 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


TUJUAN PEMBELAJARAN CFHC-IPE SEMESTER 1

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran CFHC-IPE Tahun 1 Semester 1, mahasiswa


diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan konsep IPE dalam konteks memahami permasalahan kesehatan keluarga
2. Mengaplikasikan komunikasi efektif dan kerjasama anggota kelompok antar profesi kesehatan
3. Membangun kerjasama kelompok interprofesi
4. Membandingkan nilai yang ada di masyarakat dengan nilai yang dianut oleh masing-masing
mahasiswa sehingga terbentuk peka budaya

AKTIVITAS PEMBELAJARAN SEMESTER 1

Jumlah kegiatan pembelajaran kegiatan CFHC IPE adalah 1 SKS/semester, dengan sebaran SKS
yang disesuaikan pada peta kurikulum dari setiap program studi (S1 Kedokteran, S1 Ilmu Keperawatan,
dan S1 Gizi dan Kesehatan). Akumulasi dari program ini adalah sebesar 7 SKS yang diselenggarakan
selama 7 semester.
Bentuk pembelajaran untuk 1 (satu) SKS berupa variasi kegiatan kuliah, diskusi, penugasan
terstruktur/terbimbing, penugasan mandiri ataupun kegiatan lapangan yang keseluruhan setara
dengan 12-14 kegiatan. Kegiatan disampaikan secara luring atau daring baik dengan interaksi
(syncronous) maupun tanpa interaksi (asyncronous).
Bentuk aktivitas pembelajaran semester 1:
1. Perkuliahan:
a. Pengantar program CFHC-IPE
b. Peran IPE dalam pencapaian kompetensi masing-masing profesi (dokter, perawat, dan ahli gizi)
c. Pengantar Interprofessional Education (IPE)
d. Komunikasi & peka budaya lokal
2. Penugasan:
e. Pemilihan nama kelompok & filosofi IPE
f. Pembuatan yel-yel kelompok
g. Laporan hasil diskusi kelompok mengenai nilai IPE dan kontribusi profesi dalam integrasi
h. Laporan refleksi dinamika kelompok
i. Kuis
3. Dinamika kelompok untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok
4. Diskusi terbimbing oleh DPL dan bermain peran
Jumlah kegiatan pembelajaran pada CFHC IPE semester 1 adalah:
- 7 sesi/kegiatan Kuliah Panel/Kuliah Integrasi/Seminar
- 4 sesi/kegiatan Belajar Mandiri/Penugasan Terstruktur
- 2 sesi/kegiatan Diskusi Kelompok Terpimpin

5 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI SEMESTER 2

6 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 1A
PENDIDIKAN INTERPROFESI DI BIDANG GIZI KESEHATAN
R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., PhD
Fasty Arum Utami, S.Gz., M.Sc
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang Pendidikan
Interprofesi di bidang gizi kesehatan.

A. Pengertian
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74/MENKES/SK/
III/2007, Ahli gizi adalah seseorang yang telah mengikuti & menyelesaikan pendidikan akademik
dalam bidang gizi sesuai aturan yang berlaku,  mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang
secara penuh untuk melakukan kegiatan fungsional yaitu pelayanan gizi, makanan, & dietetik.
Kompetensi lulusan yang diharapkan adalah:
1. Gizi masyarakat  Peningkatan status gizi dan kesehatan serta pencegahan penyakit
2. Gizi klinik  Asuhan gizi dan dietetik pasien pada penyakit tertentu
3. Manajemen Penyelenggaraan Makanan  Pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan kelompok
umur, kondisi sosial ekonomi, dan budaya klien.
B. Peran Nutrisionis
Peran nutrisionis antara lain adalah:
1. Asuhan Gizi Masyarakat Berbasis Ilmiah & Holistik
2. Penyuluhan, pelatihan, edukasi gizi
3. Program Gizi Masyarakat
4. Jejaring & Rekomendasi Kebijakan & Advokasi Gizi Masyarakat
5. Intervensi Gizi dan Diet pada Individu, Kelompok, Masyarakat
6. Sistem penyelenggaraan makanan (food service) dan pengendalian mutu
7. Penelitian di bidang gizi, pangan, & kesehatan
8. Nutripreunership
C. Masalah yang Perlu Diantisipasi
Hal-hal yang mungkin akan muncul dan perlu diantisipasi adalah:
1. Tidak dapat bekerja sama dengan tenaga Kesehatan/ tenaga nonkesehatan lain.
2. Tidak peka terhadap status gizi masyarakat, baik pencegahan terjadinya masalah gizi maupun
peningkatan status gizi.
3. Merasa kurang kemampuan dalam melakukan tugas, termasuk kemampuannya menghadapi
lingkungan
D. Kompetensi Nutrisionis
Terdapat 6 komponen kompetensi nutrisionis yang terangkum dibawah ini yaitu:
1. Kemampuan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
→ Dokter Penanggung Jawab Pelayanan/DPJP (dokter umum, spesialis, konsultan), perawat,
petugas BPJS, pihak manajemen dan lain-lain
2. Advokasi dan sosialisasi proses maupun hasil
→ Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil kepada pemangku kepentingan

7 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


3. Kualitas layanan
→ Pendidikan yang relevan dan optimal
→ Mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
→ Selalu memperbarui ilmu dan pendidikan berkelanjutan
4. Akuntabilitas
→ Terpercaya dalam hal kompetensi, keuangan dan hubungan sosial
5. Orientasi
→ Berbasis hasil, loyal dan selalu melakukan pemantauan/monitoring
6. Prioritas
→ Kemampuan untuk memilih kegiatan utama atau prioritas

E. Pentingnya Kolaborasi Lintas Disiplin Antar-Tenaga Kesehatan


1. Terdapat kerjasama lintas profesi-antar tenaga kesehatan-lintas disiplin yang melibatkan
dokter, perawat, dietisien, farmasi, dan tenaga kesehatan lain berupa kolaborasi dan
koordinasi pelayanan.
2. Bentuk kolaborasi interprofesi meliputi beberapa aspek yang bisa dilihat pada diagram
dibawah ini (Gambar 1).

Gambar 1. Aspek atau Komponen Interaksi Interprofesional

8 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Sumber Belajar:
Asher, K.A., Doucet, S., Luke, S. A pan-Canadian study of registered dietitians’ perceptions and experi
ences of interprofessional collaboration. 2021. Journal of Interprofessional Care. https://doi.org/
10.1080/13561820.2021.1900801
Eliot, K., Kalosa, K. The Value in Interprofessional, Collaborative-Ready Nutrition and Dietetics Practi-
tioners. Practice Applications Topics of Professional Interest. 2015: 115 (10): P1582. DOI: https://
doi.org/10.1016/j.jand.2015.03.025
International Confederation of Dietetic Associations. Interprofessional Education (IPE) in Nutrition and
Dietetics. (2021, September 5). Diakses melalui https://www.internationaldietetics.org/Newslet-
ter/Vol25Issue3/Feature-Article--Interprofessional-Education-(IPE).aspx
International Confederation of Dietetic Associations. International Competency Standards for Di-
etitian-Nutritionists. (2021, September 5). Diakses dari http://www.internationaldietetics.org/
Downloads/ICDA-Intl-Competencies-for-Dietitian-Nutritionists.aspx.
Lewis, G.L., Pole, D., Linsenmeyer, W., Rahman, R., Briggs, E., Eliot, K. The relationship between in-
terprofessional education experience and perceptions, values, and attitudes towards interpro-
fessional collaboration in dietetics practice. Journal of Interprofessional Education and Practice.
2020: 20;100346. DOI: 10.1016/j.xjep.2020.100346

9 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 1B
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI DOKTER DALAM
KERJASAMA INTERPROFESIONAL

Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM


dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan peran
dan tanggungjawab profesi dokter dalam kerjasama interprofessional.

A. Tugas dan Peran Dokter


Dalam profesinya sebagai dokter, tugasnya terhadap pasien adalah:
1. Mewawancara dan mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan (Anamnesis)
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Menentukan DIAGNOSIS
4. Memberikan tatalaksana terapi
Akan tetapi dokter tidak hanya berperan sebagai klinisi yang memberikan pelayanan kepada
pasien. Pada tahun 1965, Lowell T. Coggeshall, seorang dokter yang memulai karirnya pada
tahun 1928 dan memperjuangkan kemajuan medis melalui Pendidikan menyatakan “konsep
kedokteran sebagai satu disiplin ilmu yang hanya berkaitan dengan pemulihan kesehatan
individu dari keadaan sakit harus diganti dengan konsep profesi kesehatan yang bekerja
bersama untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat serta individu”.

B. Interprofesional Collaboration Practices


Kerjasama interprofessional adalah filosofi dari perawatan pasien yang mencakup 2
komponen, yaitu patient centeredness approach dan community/population orientation.
Yang dimaksud dengan “Collaborative” adalah:
1. Paham peran masing-masing dan siapa saja anggota tim
2. Komunikasi antar anggota tim
3. Tugas dan tanggung jawab masing-masing
4. Mengintegrasika ilmu dan pengalaman
5. Menerapkan pola kepemimpinan dan memfasilitasi kerjasama

C. Future Doctor
Saat ini dokter adalah “natural scientists who apply their knowledge to solve patients’
problems” namun di masa depan dokter adalah “change managers who help patients overcome
or adapt to illness, come to terms with death, or change the lifestyles to stay healthy”.
Gambaran peran dokter masa depan (healthcare 4.0) mencakup aspek:
1. Monitoring physiological and pathological signals.
2. Self management, wellness, monitoring and prevention
3. Medication-intake, monitoring and smart pharmaceuticals
4. Personalized healthcare

10 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


5. Claud-based health information systems
6. Telemedicine, telepathology and disease monitoring
7. Assisted living
8. Rehabilitation

Sumber Belajar:
Joanne Goldman, J., Meuser, J., Rogers, J., Lawrie, L., Reeves, S. Interprofessional collaboration in fam-
ily health teams. Canadian Family Physician. 2010: 56:e368-74 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pmc/articles/PMC2954101/pdf/056e368.pdf
Reeves S, Pelone F, Harrison R, Goldman J, Zwarenstein M. Interprofessional collaboration to improve
professional practice and healthcare outcomes. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2017:
6; CD000072. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6481564/pdf/CD000072.pdf
World Health Organization. Framework for action on interprofessional education and collaborative
practice. 2010. Geneva, Switzerland: WHO
Abdurrouf, M., and Pandin, M.G.R. Interprofessional Collaboration Improves Patient Safety: A Review.
Preprints 2021, 2021040230. https://www.preprints.org/manuscript/202104.0230/v1

11 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 1C
CFHC-IPE UNTUK MAHASISWA S1 KEPERAWATAN

Haryani, S.Kp, M.Kes, PhD


Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui peran perawat dalam
kerjasama interprofesi.

A. Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional, bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia serta menggunakan kode
etik keperawatan sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan.
Profil lulusan yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan prodi S1 keperawatan di
masyarakat atau dunia kerja adalah:
1. Care Provider (pemberi asuhan keperawatan)
2. Edukator dan Health Promoter (Pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien, keluarga dan
masyarakat
3. Researcher (Peneliti)
4. Communicator (Interaksi dan transaksi dengan pasien, keluarga dan tim kesehatan
5. Manager and Leader (Manajemen praktek/ruangan pada tatanan rumah sakit/ masyarakat)
CFHC-IPE adalah upaya membangun dan mengembangkan kompetensi terkait dengan etik,
komunikasi, bekerja dalam tim dan tanggungjawab dalam sebuah tim. CFHC-IPE memberikan
pengalaman pada mahasiswa untuk mempraktikkan keterampilan profesi masing-masing bidang
studi secara lebih nyata di tatanan keluarga/masyarakat, serta bekerja sama dengan profesi yang
berbeda.

B. Patient-centered Care
Dokter dan perawat berperan penting dalam patient-centered care. Dokter bertugas untuk
“cure” sedangkan perawat bertugas untuk “care”. Dokter mendiagnosis suatu penyakit lalu
memberikan pengobatan dan perawat mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
respon pasien, membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar dan membantu menyelesaikan
masalah biopsikososiospiritual dengan tindakan intervensi keperawatan, observasi, dan
pendidikan kesehatan.
Kolaborasi interprofesional, termasuk perawat, dalam mengelola dan penatalaksanaan
masalah dengan pendekatan berbasis pasien (patient-centered care) mencakup beberapa
komponen yaitu primary care physician, nurse care manager, laboratory, radiology, pharmacy,
conselor, dietitian, specialty physician dan hospital. Seluruh komponen tersebut harus terintegrasi
untuk mencapai keselamatan pasien.

C. Bentuk Intervensi oleh Perawat


Ada 3 macam intervensi sebagai seorang perawat, yaitu:

12 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


1. Independen: melaksanakan intervensi secara mandiri, tanpa asupan atau bantuan dari pihak/
profesi lain
2. Dependen: membutuhkan instruksi dari pihak lain (dokter – terapi)
3. Interdependen: kerjasama dengan anggota tim untuk melakukan suatu intervensi. Misalnya:
peresepan anti nyeri pada pasien pasca operasi dilakukan dokter, pemberian obat oleh
perawat, dan pengelolaan gizi oleh dietisien

D. Kegayutan Capaian Pembelajaran di Prodi dengan CFHC


1. Sikap
- Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
- Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
- Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
- Menghargai profesi lain
2. Penguasaan Pengetahuan
- Menguasai konsep nilai-nilai kemanusiaan (humanity values);
- Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
- Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier;
- Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan penanganan
trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan
bencana;
- Menguasai konsep kerjasama antar dan interprofesi;
- Mensintesa konsep keperawatan untuk mengembangkan inovasi kesehatan
3. Ketrampilan Khusus
- Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien;
- Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat
untuk mengurangi angkakesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat;
- Mampu bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu;
- Mengaplikasikan perilaku profesional perawat sebagai pembelajar sepanjang hayat dan
sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan
4. Ketrampilan Umum
- Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
- Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
- Mampu beradaptasi, bekerja sama, berkreasi, berkontribusi, dan berinovasi dalam
menerapkan ilmu pengetahuan pada kehidupan bermasyarakat serta berperan sebagai
warga dunia yang berwawasan global;
- Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.

13 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Sumber Belajar:
Boyle, D.K., Baernholdt, M., Adams, J.M., et al. Improve nurses’ well-being and joy in work: Implement
true interprofessional teams and address electronic health record usability issues. Practice Guide-
lines. 2019: 67(6); 791-797. DOI:https://doi.org/10.1016/j.outlook.2019.10.002
Fukada, M. Nursing Competency: Definition, Structure and Development. Yonago Acta Medica.
2018;61:001–007. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5871720/pdf/yam-61-001.
pdf
Jenkins, D. How Nurses are Enhancing Interprofessional Collaboration in Today’s Healthcare Market-
place. (2021, April 13). Diakses melalui https://thenursespeak.com/nurses-enhance-interprofes-
sional-collaboration/
Moss, E., Seifert, P.C., O’Sullivan, A. Registered Nurses as Interprofessional Collaborative Partners: Cre-
ating Value-Based Outcomes. 2016: 21 (3). DOI: 10.3912/OJIN.Vol21No03Man04
Pullon, S. Competence, respect and trust: Key features of successful interprofessional
nurse-doctor relationships. Journal of Interprofessional Care. 2008: 22 (2); 133-147. DOI:
10.1080/13561820701795069
Schot, E., Tummers, L., Noordegraaf, M. Working on working together. A systematic review on how
healthcare professionals contribute to interprofessional collaboration. Journal of Interprofession-
al Care. 2018: 34 (3): 332-342. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13561820.2019.1
636007
World Health Organization. Nurse Educator Core Competencies. 2016. Geneva, Switzerland.

14 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 2
ETIKA PERTEMUAN DARING
Dr. Iva Ariani (Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM)
Dr. dr. Prima Dhewi R., M.Biotech

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami etika dalam mengikuti pertemuan secara daring
2. Mengaplikasikan tips-tips mengikuti pembelajaran daring
3. Mengikuti pembelajaran daring sesuai dengan etika yang telah dipelajari

Materi
A. Etika dalam Menghadiri Suatu Rapat/Pertemuan
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan
antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Etika dalam menghadiri suatu rapat/
pertemuan antara lain:
1. Datang tepat waktu
2. Memperkenalkan diri
3. Memiliki agenda yang kuat
4. Duduk dengan baik
5. Berbicara jelas saat diperlukan
6. Memahami aturan tidak tertulis
7. Simpan ponsel
8. Boleh makan dan minum selama rapat
9. Tetap rapi
10. Jangan simpan pertanyaan

B. Kelebihan dan Kekurangan Pertemuan secara Daring


Kelebihan pertemuan daring dibandingkan secara luring antara lain:
1. Dapat diakses dengan mudah
2. Lebih terjangkau
3. Waktu lebih fleksibel
4. Tambah wawasan fase implementasi
Sedangkan kekurangan pertemuan secara daring adalah:
1. Keterbatasan akses internet
2. Kurang interaksi
3. Pemahaman materi kurang
4. Minim pengawasan

C. Aturan Dasar dan Tips Pertemuan Daring


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pertemuan daring adalah:
1. Persiapkan software yang akan digunakan
2. Distribusikan undangan, 2 atau 3 hari sebelumnya
3. Beri reminder 1 hari sebelumnya

15 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


4. Persiapkan materi dalam 1 folder
Tips saat melakukan pertemuan daring adalah:
1. Etika Profesional;
• Tekankan pada kesan pertama
• Perkenalkan diri
2. Penampilan dan Rawat Diri
• Menjaga penampilan
• Jaga visual (jangan mengenakan warna mencolok atu motif garis garis)
• Perhatikan jilbab atau tatanan rambut
• Visual di depan kamera lebih kuat
3. Bahasa Tubuh/Non-Verbal
• Jaga postur tubuh bagian atas
• Jangan menyandar terlalu jauh
• Lakukan kontak mata (kamera sejajar dengan mata)
4. Suara atau Voice;
• Jaga volume suara
• Perhatikan intonasi dan artikulasi
• Jaga posisi microphone, unmute/mute
• Jauhkan dari gangguan suara
• Gunakan headset
5. Tampilan di layar:
• Jaga kamera bersih dan jelas
• Pencahayaan cukup
• Bersih di layar
• Perhatikan posisi kamera
6. Latar belakang/Background
• Perhatikan detail di dalam ruangan
• Gunakan latar belakang virtual

Sumber Belajar:
Gautreau, C., Glaeser, B.C., Renold, L.C., et. al. Video Conferencing Guidelines for Faculty and Students
in Graduate Online Courses. 2012. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching. 8 (4): 277-
287. Diakses melalui https://jolt.merlot.org/vol8no4/gautreau_1212.pdf
GEANT. Best Practice Guide for Virtual Meetings. (2021, September 5). Diakses melalui http://ugm.id/
BestPracticeGuideforVirtualMeetings
Karl, K.A., Peluchette, J.V., Aghakhani, N. Virtual Work Meetings During the COVID-19 Pandemic: The Good,
Bad, and Ugly. 2021. Small Group Research. 1–23. https://doi.org/10.1177/10464964211015286
Remote Working Meeting Culture and Etiquette. (2021, September 5). Diakses melalui https://www.
lancaster.ac.uk/media/lancaster-university/content-assets/documents/oed/RemoteWorking-
MeetingCultureandEtiquette.pdf
Schwartzberg, J. How to Elevate Your Presence in a Virtual Meeting. Harvard Business Review. (2020,
April 8). Diakses melalui https://hbr.org/2020/04/how-to-elevate-your-presence-in-a-virtual-
meeting
Virtual Meeting: A Best Practice Guide. (2021, September 5). Diakses melalui https://www.sae.org/
standardsdev/virt_meetings.pdf

16 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 3
KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK PROFESIONAL KESEHATAN
Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, PhD
Dr. dr. Prima Dhewi R., M.Biotech
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami alasan pentingnya komunikasi
2. Memahami dasar-dasar komunikasi profesional kesehatan dan klien
3. Mengenali strategi komunikasi
4. Mengenali komunikasi interprofesi

A. Etika dalam Menghadiri Suatu Rapat/Pertemuan


Tujuan komunikasi adalah mengirimkan pesan kita pada orang lain. Proses komunikasi
melibatkan pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam proses pengiriman pesan dapat terjadi
gangguang, pesan di salah interpretasikan oleh orang atau kelompok lain dan dapat menyebabkan
kebingungan dan mengganggu produktifitas. Pesan akan sukses terkirim hanya bila kedua pengirim
dan penerima menginterpretasikan pesan dengan cara sama. Tujuan dari komunikasi antara lain
adalah untuk:
1. Memberikan informasi
2. Mengekspresikan perasaan
3. Mempengaruhi
4. Memobilisasi

B. Kelebihan dan Kekurangan Pertemuan secara Daring


Yang dimaksud dengan hubungan interpersonal adalah:
1. Hubungan antar manusia satu dan yang lain
2. Hubungan satu satu, hubungan satu dua, hubungan dua dua
3. Hubungan dapat bersifat vertikal maupun horizontal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara satu orang dengan orang
yang lain, dapat antara satu orang dengan satu orang lainnya, atau satu orang dengan dua orang
atau lebih. Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang dikirim oleh pengirim disampaikan
secara lengkap seperti harapan pengirim dan diterima oleh penerima selengkap yang diinginkan
pengirim, serta pengirim mendapatkan umpan balik dari si penerima bahwa pesannya telah
tersampaikan lengkap.
Pengiriman pesan terutama di bidang kesehatan antara pengirim dan penerima dengan
interaksi di antara ke duanya bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan, menyebabkan
kenyamanan, menimbulkan kepuasan, meningkatkan pengobatan, dan menuju kesembuhan.

17 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Gambar 2. Komponen dalam komunikasi efektif

C. Komunikasi Profesional Kesehatan


Terdapat dua perspektif yang harus dibedakan, yaitu antara “disease” dan “illness”. Tabel 1
menjelaskan perbedaan dua perspektif tersebut.

Tabel 1. Perbedaan Disease dan Ilness


Disease/Penyakit Illness/Sakit
Deskripsi profesional sebuah penyakit Menunjuk pengalaman rasa sakit/distress

Perspektif biomedis Menggambarkan efek pada yang menderita dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi yg lain

Fokus pada kontrol dan pengobatan Fokus pada:


- Apa yang penyebabnya & siapa yang terpengaruh
- Apa yang dilakukan setelah itu
- Apa yang terjadi pada saat Anda menderita karena sakit

18 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Terdapat 3 fungsi komunikasi yang dilakukan oleh profesional kesehatan dan pasien, yaitu:
1. Membangun hubungan/Building relationship
a. Penguasaan pada keterampilan non verbal
b. Empati
c. Dukungan pribadi/Personal support
d. Menghormati/Respect
2. Menilai permasalahan pasien/klien yang terdiri atas: Non verbal listening behavior,
Questioning style, Facilitation, Clarification and direction, Checking, Surveying problems, dan
Avoiding leading (biased) questions
3. Mengelola permasalahan pasien/klien
Adapun tahapan untuk mengembangkan empati adalah sebagai berikut:
1. Menghindari perspektif pasien/klien: sengaja menghindari pertanyaan/pernyataan pasien/
klien
2. Secara artificial mengenali perspektif pasien/klien: menjawab “oh”, tanpa memberikan
respon
3. Mengenali perspektif pasien/klien secara implisit: sedikit merespon
4. Mengakui/menghargai perspektif pasien/klien: parafrase dan mendorong pasien/klien
bercerita lebih lanjut
5. Mengkonfirmasi: parafrase dan menguatkan perasaan pasien/klien
6. Berbagi perasaan atau pengalaman: menunjukkan memahami pasien dan memberikan
penjelasan tentang pengalaman pasien/klien lain
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melihat perspektif pasien adalah:
1. Pikiran pasien/klien tentang sebab dan perjalanan masalah kesehatannya
2. Perasaan pasien/klien, terutama “ketakutan/kekuatiran” tentang masalahnya
3. Harapan pasie/klienn tentang pelayanan kesehatan dan dokternya
4. Efek masalah kesehatannya tersebut terhadap kehidupan sehari-hari pasien
5. Pengalaman pasien atau saudaranya yang serupa
6. Respon terapetik yang pernah dicoba pasien
D. Komunikasi dalam IPE
Ada 4 domain kompetensi dalam Interprofessional Collaborative Practice, yaitu:
Domain 1: Values/Ethics for Interprofessional Practice
Domain 2: Roles/Responsibilities
Domain 3: Interprofessional Communication
Domain 4: Teams and Teamwork
Komunikasi interprofessional berada pada Domain 3 dan mencakup kompetensi-kompetensi
berikut ini:
1. Memilih alat dan teknik komunikasi yang efektif, termasuk sistem informasi dan teknologi
komunikasi, untuk memfasilitasi diskusi dan interaksi yang meningkatkan fungsi tim.
2. Mengatur komunikasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim pelayanan kesehatan dalam
bentuk yang dapat dimengerti, hindari terminologi disiplin tertentu jika memungkinkan.
3. Mengungkapkan pengetahuan dan pendapat kepada anggota tim yang terlibat dalam
manajemen pasien dengan percaya diri, kejelasan, dan rasa hormat, bekerja untuk memastikan
pemahaman yang sama tentang informasi dan keputusan manajemen pasien.

19 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


4. Mendengarkan secara aktif, dan mendorong ide dan pendapat anggota tim lainnya.
5. Memberikan umpan balik di saat yang tepat, sensitif, dan instruktif kepada orang lain tentang
kinerja mereka dalam tim, menanggapi dengan hormat umpan balik dari anggota tim yang
lain.
6. Menggunakan bahasa yang sopan pada situasi yang sulit, pada percakapan penting, maupun
saat ada konflik interprofesional.
7. Mengenali bagaimana keunikan seseorang, termasuk perbedaan tingkat pengalaman,
keahlian, budaya, kekuasaan, dan hierarki dalam tim pelayanan kesehatan, berkontribusi
pada komunikasi yang efektif, resolusi konflik, dan hubungan kerja interprofesional yang
positif (University of Toronto, 2008).
8. Berkomunikasi secara konsisten mengenai pentingnya kerja tim dalam pelayanan yang
berpusat pada pasien dan berfokus pada masyarakat.

Sumber Belajar:
Brock, D., Abu-Rish, E., Chiu, C., et al. Interprofessional education in team communication : working
together to improve patient safety. BMJ Quality & Safety. 2013: 22; 414–423. doi: 10.1136/bm-
jqs-2012-000952.
Communication Skills: A guide to practice for healthcare professionals. (2019, November 11) Diakses
melalui https://www.ausmed.com/cpd/guides/communication-skills
Competency 2: Interprofessional communication. (2019, Juni). Diakses melalui https://www.health.
qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0031/833395/ipcp-communication.pdf
Interprofessional Education Collaborative. Core competencies for interprofessional collaborative prac-
tice: 2016 Update. 2016. Washington, DC: Interprofessional Education Collaborative.
O’Daniel, M., Rosenstein, A. H. Chapter 33: Professional Communication and Team Collaboration. pp.
271–284. In: Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses. 2008. Rockville:
Agency for Healthcare Research and Quality (US).
Sargeant, J., MacLeod, T., Murray, A. An Interprofessional Approach to Teaching Communication Skill.
Journal of Continuing Education in The Health Professions. 2011: 31(4):265–267. DOI: 10.1002/
chp.20139

20 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


MATERI 4
KOMUNIKASI PEKA BUDAYA
Dr. Dra. Sumarni, M.Si, Psi
Dr. dr. Prima Dhewi R., M.Biotech

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami tentang masyarakat multikultur
2. Memahami makna identitas budaya
3. Memahami komunikasi dikaitkan dengan aspek kebudayaan

A. Pendahuluan
Indonesia yang di dalamnya terdapat berbagai macam suku bangsa, maka kepekaan komunikasi
terhadap aspek budaya menjadi bentuk komunikasi yang ideal untuk mencegah munculnya
konflik terkait perbedaan budaya dan agama. Budaya-budaya yang berbeda di Indonesia tidak
dileburkan dalam satu budaya tunggal, melainkan diberi ruang agar dapat berkembang secara
optimal membentuk satu kesatuan yang padu dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Masyarakat
Indonesia bersifat multikultur. Hal ini ditandai oleh keragaman etnik, ras, budaya dan agama. Dalam
masyarakat yang multikultur keterampilan komunikasi menjadi satu hal yang sangat penting.
Komunikasi dikatakan efektif jika dapat mencapai tujuan dan dikatakan tepat apabila sesuai
dengan yang diharapkan dalam suatu hubungan serta meminimalisir kesalahpahaman. Komunikasi
peka budaya adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi dengan menggunakan simbol,
gambar, atau kata yang dinamis antara sumber dan penerima pesan dengan menitikberatkankan
pada latar belakang budaya. Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antar orang-
orang dengan budaya yang berbeda, atau orang-orang yang memiliki kepercayaan, kebiasaan,
nilai, bahasa, dan cara pikir yang berbeda.

B. Latar Belakang Budaya sebagai Salah Satu Aspek dalam Komunikasi


Sumber informasi (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) memiliki ragam latar
budaya masing-masing sehingga mengakibatkan simbol dan media yang digunakan memiliki nilai
dan nuansa tertentu yang berbeda. Diharapkan jika kita menjadi sumber (komunikator) ataupun
penerima informasi (komunikan) yang baik, mampu menegosiasikan perbedaan ini sehingga
terjadi saling pengertian dan dapat meminimalisir terjadinya konflik.
Komunikator atau komunikan mengkomunikasikan pesan/ide/gagasannya yang bersifat
abstrak melalui simbol verbal maupun nonverbal. Proses komunikasi dalam konseling tidak hanya
meliputi visible aspect saja, melainkan juga dipengaruhi pada aspek yang tidak kasat mata/invisible
aspect. Walaupun tidak terdapat kesepakatan tentang bidang proses nonverbal ini, kebanyakan
ahli setuju bahwa hal-hal berikut mesti dimasukkan: isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata,
postur dan gerakan tubuh, sentuhan, pakaian, artefak, diam, ruang, waktu dan suara.

C. Yogyakarta “Miniatur Budaya Indonesia”


Salah satu Provinsi di Indonesia yang di dalamnya terdapat berbagai suku ataupun etnis
adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pelajar sehingga
dipenuhi oleh para pendatang yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. Jumlah perguruan
tinggi di Provinsi DIY baik negeri, swasta maupun kedinasan seluruhnya mencapai 136 institusi.
Pola budaya yang dimiliki oleh masyarakat asli Yogyakarta adalah budaya High Context dan
budaya Femininity, memiliki karakteristik lebih suka berkomunikasi tatap muka, jika perlu dengan
basa-basi dan ritual sedangkan dalam dunia kerja merasa kurang yakin dengan prestasi kerja dan

21 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


tidak terlalu ambisius. Berbeda dengan orang Batak misalnya yang memiliki pola budaya Low
Context dan budaya Masculinity, memiliki karakteristik dalam suatu pertemuan tatap muka tanpa
basa basi dan langsung pada tujuan, sedangkan dalam dunia kerja lebih berambisi dan merasa
yakin dengan prestasi kerja.

D. Masalah Komunikasi Antarbudaya


Beberapa masalah yang dapat muncul dalam komunikasi antarbudaya antara lain:
1. Perbedaan Bahasa: menjadi kendala dalam interaksi sosial.
2. Perbedaan Komunikasi Non verbal: masyarakat tertentu lumrah menunjuk sesuatu dengan
jari telujuk, tetapi di lingkup budanya Jawa (terutama kalangan keraton) menunjuk dengan
jari telunjuk dinilai kurang sopan, menunjuk menggunakan ibu jari dipandang lebih sopan.
Menyapa dengan tersenyum dan menundukkan kepala atau badan saat berjumpa orang lain,
walaupun orang tersebut tidak dikenal.
3. Stereotip adalah label yang melekat pada sesuatu, dalam hal ini adalah terhadap kelompok
tertentu. Misalnya, suku Jawa memiliki stereotip halus, sopan, berhati-hati, mengutarakan
sesuatu dengan bahasa kiasan atau secara tidak langsung, dsb; sedangkan Madura dipandang
lebih tegas, lugas, dan terus terang.
4. Kecemasan saat berada dalam budaya yang asing (culture shock syndrome) disebabkan oleh
kehilangan tanda dan lambang dalam pergaulan sosialnya. Perbedaan budaya yang ada di
Yogyakarta yaitu karakteristik masyarakat, bahasa, makanan, dan interaksi sosial masyarakat

Gambar 3. Contoh Model Komunikasi antar Budaya yang Dinamis

E. Komunikasi Peka Budaya dengan Pendekatan Pengamatan dan Mampu Beradaptasi secara Aktif
Sikap mau mengerti, memahami dan mempelajari budaya yang ada di Yogyakarta,
masyarakat asli Yogyakarta pun dengan senang hati mau mengenalkan dan mengajarkan
kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Adanya sikap saling memahami dan menghormati adalah
kunci dalam interkasi komunikasi antar budaya hingga memasuki tahap komunikasi antarbudaya
yang dinamis (Gambar 3).

22 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Sumber Belajar:
Brooks, L.A., Manias, E., Bloomer, M.J. Culturally sensitive communication in healthcare: A concept
analysis. Collegian. 2019: 26 (3): 383-391. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/
S1322769617303153
Deupree, J.P. Communicating Effectively with Diverse Patient Populations. (2021, September 5). Rob-
ert Wood Johnson Foundation Executive Nurse Fellow 2014–2017, Elsevier. https://www.elsevier.
com/__data/assets/pdf_file/0020/475400/Communicating-Effectively-with-Diverse-Patient-Pop-
ulations.pdf
Ladha, T., Zubairi, M., Hunter, A., Audcent, T., Johnstone, J. Cross-cultural communication: Tools for
working with families and children. Paediatrics & Child Health. 2018: 66–69. https://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5815116/pdf/pxx126.pdf
Suryani, W. Komunikasi Antar Budaya Yang Efektif. Jurnal Dakwah Tabligh. 2013: 14(1): 91 - 100. https://
media.neliti.com/media/publications/76626-ID-komunikasi-antar-budaya-yang-efektif.pdf
World Health Organization. Migration and health: enhancing intercultural competence and diversity
sensitivity. 2020. Copenhagen, Denmark. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/332
186/9789289055055-eng.pdf

23 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan CFHC-IPE Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023


Lampiran 2. Penilaian Semester 1
Lampiran 3. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan CFHC-IPE FK-KMK UGM
Lampiran 4. Tabel Tugas Pengganti Kehadiran
Lampiran 5. Rubrik Penilaian DPL
Lampiran 6. Lembar Penilaian Peer
Lampiran 7. Perkenalan dan Diskusi Terbimbing oleh DPL #1
Lampiran 8. Panduan Umpan balik dan Evaluasi
Lampiran 9. Penugasan Mahasiswa
Lampiran 10. Sistematika Penulisan Laporan Refleksi Dinamika Kelompok

24 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 1. Jadwal Kegiatan CFHC-IPE Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023

MINGGU HARI TANGGAL JAM KEGIATAN METODE


I Kamis 18 Agustus 2022 13.00-15.00 WIB Pelatihan Semester 1 Tahun 1 Dosen SINKRON Hybrid
Pembimbing Lapangan (DPL)
II menyesuaikan 26 Agustus- menyesuaikan 1. Sambutan ASINKRON
1 September 2022 2. Overview CFHC-IPE di Semester 1 Pembelajaran mandiri (Video, Modul, Buku Ajar)
dan Penugasan (Kuis)
III JUMAT 2 September 2022 07.30-09.30 WIB Dinamika Kelompok Virtual (DKV)#1 SINKRON
Diskusi Besar, Tatap Muka Daring (ZOOM )
IV menyesuaikan 3-9 September 2022 menyesuaikan Perkenalan dan Diskusi Terbimbing #1 dengan MANDIRI, SINKRON
DPL Perkenalan Anggota Kelompok, Penugasan
(Video Nama kelompok & Yel-Yel)
V-VI 12-23 SINKRON
September 2022 Diskusi, Tatap Muka Daring / Luring
VII menyesuaikan 3-6Oktober 2022 menyesuaikan Pentingnya CFHC IPE 3 Prodi ASINKRON
Pembelajaran mandiri & Penugasan (Kuis)
VIII JUMAT 7 Oktober 2022 07.30-09.30 WIB SINKRON
Diskusi Besar, Tatap Muka Daring (ZOOM)
IX menyesuaikan 8-14 Oktober 2022 menyesuaikan Dinamika kelompok virtual#2 MANDIRI, SINKRON
Dinamika kelompok & nilai IPE, Penugasan
(Laporan hasil diskusi kelompok mengenai nilai IPE

25 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


dan kontribusi profesi dalam integrasi
X menyesuaikan 17-20 Oktober 2022 menyesuaikan Kuliah Pakar ASINKRON
1. Strategi komunikasi dengan pendekatan peka Pembelajaran mandiri & Penugasan (Kuis)
XI JUMAT 21 Oktober 2022 07.30-09.30 WIB budaya SINKRON
2. Nilai-nilai IPE dan implementasi dalam IPE Diskusi Tatap Muka Daring (ZOOM)
3. Etika Komunikasi Daring
XII-XIII SELASA 1 November 2022 15.00-16.00 WIB Pengarahan Dinamika Kelompok SINKRON
Tatap Muka Daring
SABTU 5-6 atau 12-13 08.00-15.00 WIB Dinamika Kelompok Periode 1 LURING
MINGGU November 2022 Dinamika kelompok (kepemimpinan & kolaborasi)
08.00-15.00 WIB Dinamika Kelompok Periode 2 LURING
Dinamika kelompok (kepemimpinan & kolaborasi)
MINGGU HARI TANGGAL JAM KEGIATAN METODE
XIV menyesuaikan 14-20 November menyesuaikan Refleksi Kegiatan Dinamika Kelompok: ASINKRON
2022 1. Nilai-nilai yang di dapatkan selama kegiatan Pembelajaran mandiri & Penugasan (Laporan
dinamika kelompok kelompok)
2. Tantangan dan kesulitan yang timbul saat
dinamika kelompok

XV-XVI menyesuaikan 21 November - menyesuaikan Umpan Balik & Evaluasi SINKRON


2 Desember 2022 Diskusi Kelompok Terbimbing (dengan DPL), Tatap
Muka Daring
Keterangan:
Kegiatan yang diarsir adalah kegiatan yang melibatkan DPL secara langsung

26 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 2. Penilaian Semester 1

PENILAIAN SEMESTER 1

Proses penilaian semester 1 melibatkan Mahasiswa, DPL dan Koordinator Tahun 1:


1. Penilaian Formatif
A. Penilaian formatif dilakukan oleh DPL setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan CFHC IPE semester 1, yaitu di sesi umpan balik.
B. Penilaian formatif ini bersifat individu dan mengacu pada rubrik penilaian yang ada.
2. Penilaian Sumatif, mencakup:
A. Presentasi 30%
B. Video DKV 20%
C. Laporan 10%
D. Pretest dan Posttest 20%
E. Partisipasi sesi sinkron 10%
F. Penilaian oleh Peer 10%
1. Nilai akhir berupa huruf sebagai berikut:
A : 75-100
A- : 72,5-74,99
A/B : 70-72,49
B+ : 67,5-69,99
B : 65-67,49
B- : 62,5-64,99
B/C : 60-62,49
C+ : 57,5-59,99
C : 55-57,49
C- : 52,5-54,99
C/D : 50-52,49
D+ : 47,5-49,99
D : 45-47,49
E : <45
Rubrik penilaian formatif, ditambahkan untuk melengkapi rubrik penilaian sumatif yang sudah ada.

27 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


KEGIATAN CFHC-IPE TAHUN 1 SEMESTER 1 TA 2022/2023

Mendeskripsikan konsep IPE Perkuliahan dan diskusi kelompok (metode daring): 1. Memberikan gambaran CFHC-IPE secara 1. Presentasi dengan DPL (30%)
dalam konteks memahami a. Pengantar Interprofessional Education (IPE) konsep dan teknis pelaksanaan selama 7 2. Pre-post test (5%):
permasalahan kesehatan b. Pengantar program CFHC-IPE dan Learning semester kuis asinkronus
keluarga Management System 2. Kuliah daring oleh tiga prodi 3. Partisipasi (5%)
c. Peran IPE dalam pencapaian kompetensi masing- 3. Role play untuk mengaplikasikan materi
masing profesi (dokter, perawat, dan ahli gizi) kuliah

Mengaplikasikan komunikasi 1. Dinamika kelompok virtual untuk meningkatkan 1. Dinamika kelompok virtual bertujuan 1. Video Dinamika kelompok
efektif dan kerjasama anggota kerjasama antar anggota kelompok meningkatkan kerjasama, komunikasi, virtual 1-3 (30%)
kelompok antar profesi 2. Penugasan pembuatan yel-yel kelompok, dan filosofi dan kekompakan mahasiswa, dilakukan 2. Pre-post test (10%)
kesehatan nama kelompok secara daring 3. Penilaian Peer (10%)
3. Dinamika Kelompok 2. Dinamika kelompok berbentuk
permainan interaktif, dilakukan secara
luring.

Membangun kerjasama Perkuliahan dan diskusi kelompok (metode daring): Kuliah bertujuan memberikan pemahaman 1. Pre-post test (5%):
kelompok interprofesi a. Etika komunikasi daring mengenai konsep komunikasi secara kuis asinkronus
b. Tim solid dalam IPE general dan komunikasi dengan kelompok 2. Partisipasi (5%)
c. Peka Budaya Lokal berbeda usia, budaya, dan kondisi

Membandingkan nilai yang Perkuliahan dan diskusi kelompok (metode daring/


ada di masyarakat dengan nilai hybrid): Komunikasi peka budaya lokal

28 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


yang dianut oleh masing-masing
mahasiswa sehingga terbentuk
peka budaya
Lampiran 3. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan CFHC-IPE FK-KMK UGM
1. Program CFHC-IPE wajib ditempuh oleh mahasiswa FK-KMK UGM yang diikuti 3 Program Studi
(Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan dan Gizi Kesehatan)
2. Program CFHC-IPE merupakan program longitudinal selama 7 semester.
3. Pelaksanaan kegiatan CFHC-IPE wajib dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan masing-masing
tahun
4. Apabila mahasiswa tidak bisa mengikuti kegiatan di luar jadwal yang sudah ditentukan maka
diperkenankan dengan alasan yang akan dijelaskan dengan alogaritma sebagai berikut:

*: Diserahkan ke sekretariat CFHC-IPE paling lambat 7 hari setelah jadwal kegiatan yang ditinggalkan

29 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 4. Tabel Tugas Pengganti Kehadiran

TABEL TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN

Kegiatan CFHC-IPE yang Ditinggalkan Tugas Pengganti

Overview Kegiatan CFHC-IPE - Membuat resume kegiatan yang ditinggalkan


- Mengerjakan pre-post test susulan (jika ada)

Kuliah Sehari/ Seminar - Membuat literature review dari salah satu topik
kuliah/ seminar
- Mengerjakan pre-post test susulan (jika ada)

Penerjunan/ Kunjungan Lapangan - Surat izin yang ditandatangani oleh IL


- Resume kunjungan lapangan dari teman

Tutorial DPL - Surat izin yang ditandatangani oleh DPL


- Resume kegiatan tutorial dengan DPL

Umpan balik DPL/IL - Surat izin yang ditandatangani oleh DPL/ IL


- Resume hasil diskusi dengan DPL/ IL

Pengabdian Masyarakat (Tahun 3 dan 4) - Surat pernyataan tidak keberatan dari kelompok
- Resume hasil pengabdian masyarakat
- Surat izin yang ditandatangani oleh IL

30 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 5. RUBRIK PENILAIAN AKHIR CFHC-IPE (SUMATIF)
MAHASISWA TAHUN I-IV OLEH DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN (DPL)
(Menggunakan Webapps)
Penilaian akhir CFHC-IPE terhadap produk yang dihasilkan oleh mahasiswa, terdiri dari:
1. Video (20%)
2. Presentasi dalam bentuk Power point (30%)
3. Laporan (10%)

Kriteria Penilaian
1 (kurang) 2 (cukup) 3 (baik)
PRESENTASI
Media presentasi Tidak menarik DAN tidak sesuai dengan Menarik tapi informasi kurang jelas ATAU kurang Menarik, jelas, sesuai dengan informasi yang
informasi yang disampaikan menarik tetapi informasi jelas tersampaikan disampaikan
Kemampuan menjelaskan isi Laporan disampaikan dengan bertele-tele DAN Laporan tersampaikan dengan singkat, padat, Laporan tersampaikan dengan singkat, padat,
laporan tidak jelas NAMUN kurang jelas dan jelas mengenai semua kegiatan yang sudah
dilakukan di semester 1
Kemampuan menjawab Mahasiswa tidak merespon pertanyaan Mahasiswa terbuka dengan pertanyaan yang Mahasiswa terbuka dengan pertanyaan yang
pertanyaan dengan baik DAN tidak mampu menjawab diberikan NAMUN kurang mampu menjawab diberikan dan mampu menjawab pertanyaan
pertanyaan dengan jelas dan tepat pertanyaan dengan jelas dan tepat dengan jelas dan tepat
Pembagian peran anggota Ada anggota kelompok yang pasif, tidak ada Semua anggota berperan aktif tetapi pembagian Semua anggota berperan aktif dalam presentasi
kelompok peran serta dalam presentasi tugas tidak merata, ada yang cukup dominan

31 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


VIDEO
DKV 1 Pada video perkenalan, dan video yel-yel Pada video perkenalan, mahasiswa mampu Pada video perkenalan, mahasiswa mampu
mahasiswa mampu mendeskripsikan kurang mendeskripsikan 4-6 poin berikut ini: mendeskripsikan semua poin berikut ini:
dari 4 poin berikut ini: 1. profil semua anggota kelompok 1. profil semua anggota kelompok
1. profil semua anggota kelompok 2. permainan mendukung dinamika kelompok 2. permainan mendukung dinamika kelompok
2. permainan mendukung dinamika kelompok 3. pembagian peran anggota kelompok 3. pembagian peran anggota kelompok
3. pembagian peran anggota kelompok 4. video dibuat dengan ide kreatif 4. video dibuat dengan ide kreatif
4. video dibuat dengan ide kreatif 5. kualitas gambar pada video bagus 5. kualitas gambar pada video bagus
5. kualitas gambar pada video bagus 6. nama kelompok dan maknanya 6. nama kelompok dan maknanya
6. nama kelompok dan maknanya 7. yel-yel menarik dan sesuai dengan konten 7. yel-yel menarik dan sesuai dengan konten
7. yel-yel menarik dan sesuai dengan konten CFHC-IPE CFHC-IPE
CFHC-IPE 8. masing-masing video berdurasi 3-7 menit 8. masing-masing video berdurasi 3-7 menit
8. masing-masing video berdurasi 3-7 menit
Kriteria Penilaian
1 (kurang) 2 (cukup) 3 (baik)
DKV 2 Pada video contoh kolaborasi, mahasiswa Pada video contoh kolaborasi, mahasiswa Pada video contoh kolaborasi, mahasiswa mampu
mampu mendeskripsikan kurang dari 4 poin mampu mendeskripsikan 4-5 poin berikut ini: mendeskripsikan semua poin berikut ini:
berikut ini: 1. penjelasan IPE 1. penjelasan IPE
1. penjelasan IPE 2. strategi membina komunikasi dengan keluar- 2. strategi membina komunikasi dengan keluarga
2. strategi membina komunikasi dengan kelu- ga mitra mitra
arga mitra 3. rencana eksplorasi sesuai bidang keilmuan 3. rencana eksplorasi sesuai bidang keilmuan
3. rencana eksplorasi sesuai bidang keilmuan 4. pembagian peran anggota kelompok 4. pembagian peran anggota kelompok
4. pembagian peran anggota kelompok 5. video dibuat dengan ide kreatif 5. video dibuat dengan ide kreatif
5. video dibuat dengan ide kreatif 6. kualitas gambar pada video bagus 6. kualitas gambar pada video bagus
6. kualitas gambar pada video bagus 7. video berdurasi 7-10 menit 7. video berdurasi 7-10 menit
7. video berdurasi 7-10 menit
LAPORAN

Ketepatan waktu pengum- Pengumpulan tugas terlambat > 1 minggu Terlambat < 1 minggu Tepat waktu
pulan tugas (Kesepakatan
waktu dengan DPL)
Memenuhi ketentuan umum Mencakup 1-2 poin Mencakup 3 poin Lengkap, mencakup 4 poin
penulisan laporan
1. Laporan ditulis dengan
Times New Roman font

32 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


ukuran 10 spasi 1.5 den-
gan ukuran kertas A4
2. Tidak melebihi 6000 kata
(tidak termasuk lampi-
ran)
Kriteria Penilaian
1 (kurang) 2 (cukup) 3 (baik)
LAPORAN

3. Laporan dituliskan secara urut:


a. Halaman sampul
b. Daftar isi
c. Abstrak (ringkasan singkat
yang menunjukkan isi kes-
eluruhan laporan, maksimal
300 kata)
d. Pendahuluan
e. Metode
f. Hasil dan Pembahasan
1) Kajian sosio demografi
wilayah binaan
2) Kajian data family folder
dan ecomap
3) Kajian rancangan UKBM
g. Kesimpulan
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran dan Dokumentasi
Laporan dituliskan dengan meng-

33 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


gunakan pedoman umum ejaan
Bahasa Indonesia
Lampiran 6. Form Penilaian Peer
RUBRIK PENILAIAN OLEH PEER
(Menggunakan Web Apps)
Kelompok :
Angkatan :
Nama Mahasiswa Penilai :

No Item Penilaian Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa
1 Ketepatan kehadiran pada setiap
kegiatan kelompok
2 Melaksanakan dan bertanggung jawab
dalam setiap mengerjakan tugas
kelompok yang telah disepakati
3 Berkomunikasi secara efektif dengan
semua anggota kelompok
4 Kemampuan koordinasi dan kerjasama
dengan anggota kelompok
5 Bersikap menghargai pendapat
kelompok

34 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


6 Mampu berkontribusi dalam
pelaksanaan penugasan

Mengetahui DPL

(...............................................................)
KETERANGAN:
1. Mahasiswa tidak menilai diri sendiri.
2. Mahasiswa menilai semua anggota kelompoknya dengan ketentuan penilaian sebagai berikut:
a. Rentang nilai dari 1- 10
b. Penilaian menggunakan sistem ranking, semakin tinggi angkanya berarti nilainya semakin bagus
c. Nilai masing-masing anggota kelompok HARUS BERBEDA
Contoh dalam kelompok terdapat 5 anggota kelompok (A, B, C, D, dan E) dan salah satu anggota (Misalkan A) melakukan penilaian teman dalam satu
kelompok. Maka A memberikan penilaian sebagai berikut
CONTOH PENILAIAN
No Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa Nama Mahasiswa
Item Penilaian
B C D E
1 Ketepatan kehadiran pada setiap kegiatan
kelompok 10 9 8 7

2 Melaksanakan dan bertanggung jawab dalam


setiap mengerjakan tugas kelompok yang telah 8 8 7 8
disepakati
3 Berkomunikasi secara efektif dengan semua
anggota kelompok 10 9 7 8

4 Kemampuan koordinasi dan kerjasama dengan


9 10 7 8

35 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


anggota kelompok
5 Bersikap menghargai pendapat kelompok
10 7 8 9

6 Mampu berkontribusi dalam pelaksanaan


penugasan 10 7 8 9
Lampiran 7. Perkenalan dan Diskusi Terbimbing oleh DPL #1
PANDUAN PERKENALAN DAN DISKUSI TERBIMBING OLEH DPL #1

Perkenalan dan diskusi terbimbing #1 merupakan kegiatan pertama dalam rangkaian kegiatan
fasilitasi atau pendampingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada mahasiswa peserta
CFHC-IPE. Dalam kegiatan ini diharapkan DPL:
1. Berkenalan dengan kelompok/mahasiswa bimbingannya
2. Berdiskusi terkait kegiatan CFHC-IPE
3. Berdiskusi terkait tujuan pembelajaran dan kegiatan semester 1
4. Mengevaluasi pelaksanaan DKV 1
Dalam kegiatan Dinamika kelompok virtual #1 Mahasiswa berdiskusi dengan kelompoknya secara
mandiri untuk menentukan jadwal melakukan DKV #1 menggunakan aplikasi zoom/google meet.
Dalam melakukan kegiatan DKV #1 setiap mahasiswa wajib membuat 1 slide presentasi kreatif yang
memperkenalkan serta menceritakan tentang dirinya kemudian ditampilkan pada saat melakukan
kegiatan DKV #1. Setelah sesi perkenalan, setiap kelompok melakukan 1 permainan bersama. Ide
permainan dapat dilihat di link https://youtu.be/Rj2EckhLg20. Selain itu dalam kegiatan DKV #1
setiap kelompok membuat video filosofi nama kelompok dan pembuatan yel-yel. Kegiatan DKV #1
wajib direkam dan diunggah ke youtube (unlisted) kemudian tautan youtube beserta tangkapan layar
kegiatan diunggah ke LMS Gamel.
Perkenalan dan diskusi terbimbing #1 dilaksanakan 1x dalam 1 semester yaitu setelah kegiatan DKV
#1. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersamaan dua kelompok sesuai dengan kelompok bimbingan DPL,
dengan tanggal pelaksanaan pada rentang waktu yang telah ditentukan dan berdasarkan kesepakatan
DPL dengan mahasiswa. Waktu untuk perkenalan dan diskusi terbimbing yaitu 100 menit. Kegiatan
dapat dilaksanakan secara daring, luring atau hybrid.
1. Peran DPL
a. DPL melakukan perkenalan dengan anggota kelompok yang diampu.
b. DPL memberikan informasi terkait tujuan dan kegiatan CFHC IPE serta mendiskusikan harapan
atas kegiatan ini
c. DPL mengkonfirmasi dan memfasilitasi pemahaman mahasiswa akan tujuan pembelajaran
dan kegiatan semester 1
d. DPL memberikan refleksi dan evaluasi terkait pelaksanaan DKV 1 (Perkenalan antar anggota
kelompok)
e. Mengamati partisipasi dan aktivitas anggota kelompok mengacu sesuai dengan rubrik
penilaian
2. Peran Mahasiswa
a. Mahasiswa berkenalan dengan DPL yang akan membimbing selama 7 semester
b. Mahasiswa mempelajari LO semester 1
c. Mahasiswa menjelaskan apa yang dilakukan pada kegiatan DKV 1
d. Mahasiswa memperlihatkan video DKV 1
e. Mahasiswa menanyakan hal-hal yang kurang jelas dalam aktivitas pembelajaran CFHC-IPE
semester 1

36 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 8. Panduan Umpan Balik dan Evaluasi
PANDUAN UMPAN BALIK DAN EVALUASI CFHC-IPE OLEH DPL

Umpan balik merupakan kegiatan pendampingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan kepada
mahasiswa untuk memberikan umpan balik setelah mahasiswa melakukan kegiatan di semester 1.
Umpan balik dilaksanakan 1-2x dalam satu semester. Umpan balik dilaksanakan setelah mahasiswa
melaksanakan kegiatan di semester 1. Umpan balik dilaksanakan secara bersamaan dua kelompok
sesuai dengan kelompok bimbingan DPL, dengan tanggal pelaksanaan pada rentang waktu yang telah
ditentukan dan berdasarkan kesepakatan DPL dengan mahasiswa.
Waktu untuk umpan balik dan penilaian yaitu 100 menit. Dengan rincian waktu 15 menit untuk
presentasi setiap kelompok dilanjutkan umpan balik oleh DPL. Kegiatan dapat dilaksanakan secara
daring, luring atau hybrid.
1. Peran DPL
a. DPL memberikan umpan balik untuk semua kegiatan yang telah diikuti oleh mahasiswa
b. Umpan balik dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian LO mahasiswa (sesuai
LO yang ingin dicapai pada tiap tahunnya)
c. DPL memberikan umpan balik berupa kelebihan dan hal yang perlu ditingkatkan oleh
kelompok
d. DPL memberikan umpan balik spesifik terhadap masing-masing produk yang dihasilkan
mahasiswa (laporan, video, dan presentasi)
e. Mengamati partisipasi dan aktivitas anggota kelompok mengacu sesuai dengan rubrik
penilaian
2. Peran Mahasiswa
a. Mahasiswa melakukan unggah laporan serta video ke Gamel pada waktu yang telah ditentukan
b. Laporan dan embed video ke grup masing-masing kelompok di Gamel dan DPL dapat
mengecek di Gamel
c. Apabila diperlukan mahasiswa dapat mengumpulkan laporan dalam bentuk soft file/hard file
kepada DPL yang bersangkutan pada waktu yang telah ditentukan
d. Mahasiswa mempersiapkan media presentasi dan seluruh tugas yang diberikan

37 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 9. Penugasan Mahasiswa
PENUGASAN MAHASISWA

A. Penugasan Asinkron
Dalam LMS Gamel CFHC IPE Tahun 1 telah diunggah sejumlah materi dan video perkuliahan yang
memfasilitasi pemahaman mahasiswa akan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Melekat
bersama dengan materi tersebut telah dibuat kuis untuk mengukur pemahaman mahasiswa akan
konten yang disampaikan.
1. Mahasiswa diharapkan secara rutin mengecek aplikasi Gamel.
2. Mahasiswa diharuskan mengerjakan kuis dan tugas yang telah diunggah.
3. Penugasan bersifat individu.
4. Waktu dan metode pengerjaan disesuaikan dengan instruksi atau petunjuk yang menyertai.
B. Penugasan Dinamika Kelompok Virtual (Daring)
Dinamika kelompok virtual merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memfasilitasi terbentuknya
kelompok yang solid antara 3 profesi yang akan melaksanakan kegiatan CFHC IPE selama 7 semester.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pahami instruksi yang diberikan
2. Penugasan ini bersifat kelompok
3. Mahasiswa dapat membentuk grup dengan kanal-kanal komunikasi yang ada (WA/Line/Zoom/dll)
untuk mengkoordinasikan ataupun melaksanakan tugas yang diberikan dengan Dosen Pendamping
Lapangan yang ditugaskan
4. Upayakan untuk mendokumentasi pelaksanaan tugas tersebut
5. Pertanyaan terkait penugasan dapat ditanyakan melalui Gamel dan atau sekretariat CFHC IPE

38 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Guideline Virtual Dinamika kelompok #1 Perkenalan Anggota Kelompok
Tujuan pembelajaran dari kegiatan ini adalah, di akhir sesi mahasiswa diharapkan:
a. Mampu berkomunikasi efektif dengan teman satu kelompok
b. Makin mengenal anggota kelompoknya
c. Mampu bekerja dalam tim
d. Mampu menyelesaikan tugas kelompok dengan efektif dan efisien
Panduan Pelaksanaan:
1. Mahasiswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan jadwal melakukan Dinamika
kelompok Virtual #1.
2. Setiap kelompok melakukan dinamika kelompok virtual #1 dengan menggunakan aplikasi zoom
atau google meet (sesuai kesepakatan) secara mandiri.
3. Sebelum melakukan dinamika kelompok virtual #1, setiap mahasiswa wajib membuat 1 slide
presentasi kreatif yang memperkenalkan serta menceritakan tentang dirinya kemudian ditampilkan
pada saat melakukan kegiatan dinamika kelompok virtual #1.
4. Kegiatan dinamika kelompok virtual #1 dipandu oleh seorang moderator dari anggota dalam
kelompok tersebut.
5. Setelah sesi perkenalan, setiap kelompok melakukan 1 permainan bersama. Ide permainan dapat
dilihat di link berikut ini:
https://youtu.be/Rj2EckhLg20
https://youtu.be/r_z_RvSEcKI
6. Setelah itu setiap kelompok membuat video filosofi nama kelompok dan membuat yel-yel
7. Terdapat 2 video berisi tentang:
a. Yel-yel dan nama kelompok
i. Penjelasan nama kelompok dan maknanya (oleh salah satu anggota kelompok atau sesuai
pembagian tugas dan peran yang disepakati)
ii. Mempresentasikan yel-yel kelompok (teknis bebas)
8. Video harus terdiri atas tiga elemen utama yaitu pembuka (opening), isi (body), dan penutup
(closing):
a. Pembuka (opening) harus menggunakan bumper (mencantumkan logo UGM)
b. Isi (body) video merupakan isi utama dari video
c. Penutup (closing) video berupa credit title yang berisi: tahun produksi; identitas, tugas
institusi, peran personal yang terlibat dalam produksinya, logo UGM dan tulisan “CFHC-IPE
FK-KMK” serta identitas karya lain (foto, musik, dan lain sebagainya) yang digunakan di dalam
pembuatan video
9. Video harus memiliki resolusi minimal 1280 x 720 pixel
10. Durasi video
a. Video berdurasi 3-7 menit
b. Diperkenankan penambahan musik dengan genre bebas, asalkan tidak menyinggung unsur
SARA
c. Boleh ditambahkan foto, gambar, video sesuai dengan kreativitas kelompok masing-masing
11. Kegiatan dinamika kelompok virtual #1 wajib direkam dan diunggah ke youtube (unlisted)
kemudian link youtube beserta screenshot kegiatan diunggah ke LMS Gamel sebagai bukti bahwa
kelompok sudah melakukan kegiatan dinamika kelompok virtual #1 dan sebagai bukti kehadiran
mahasiswa dalam kegiatan tersebut

39 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


 Guideline Virtual Dinamika kelompok #2
Tujuan Pembelajaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa mampu:
a. Memberikan gambaran bentuk kolaborasi antar profesi dalam proses Pendidikan.
b. Memberikan gambaran bentuk kolaborasi dalam tahap pertama kunjungan keluarga.
c. Memberikan gambaran dan memahami 4 value IPE (value & ethics, roles & responsibilities,
communication & IPE, team & teamwork)
Panduan pelaksanaan:
1. Mahasiswa bebas menggunakan modalitas daring apapun untuk penyelesaian tugas pembuatan
video.
2. Video berisi tentang:
a. Pentingnya IPE
i. Perkenalan anggota kelompok dan prodinya (diwakili oleh salah satu anggota kelompok)
ii. Penjelasan nilai-nilai IPE (tiap anggota bergantian berbicara)
b. Gambaran mahasiswa dari ketiga program studi dalam belajar bersama membahas bagaimana
strategi memulai komunikasi dan pendekatan ke keluarga mitra serta mengeksplorasi kondisi
keluarga.
c. Tahap-tahap yang dapat dipersiapkan adalah mahasiswa berdiskusi dan merancang:
i. Strategi untuk membina komunikasi dengan keluarga mitra
ii. Rencana eksplorasi kondisi individu dan atau lingkungan keluarga sesuai dengan keilmuan
masing-masing
iii. Simpulan atas diskusi berdasarkan peran masing-masing profesi.
3. Video harus terdiri atas tiga elemen utama yaitu pembuka (opening), isi (body), dan penutup
(closing):
a. Pembuka (opening) harus menggunakan bumper (mencantumkan logo UGM)
b. Isi (body) video merupakan isi utama dari video
c. Penutup (closing) video berupa credit title yang berisi: tahun produksi; identitas, tugas
institusi, peran personal yang terlibat dalam produksinya, logo UGM dan tulisan “CFHC-IPE
FK-KMK” serta identitas karya lain (foto, musik, dan lain sebagainya) yang digunakan di dalam
pembuatan video.
4. Video harus memiliki resolusi minimal 1280x720 pixel.
5. Durasi video:
a. Video berdurasi 7-10 menit
b. Diperkenankan penambahan musik dengan genre bebas, asalkan tidak menyinggung unsur
SARA
c. Boleh ditambahkan foto, gambar, video sesuai dengan kreativitas kelompok masing-masing.
d. Video diunggah ke youtube (unlisted) kemudian link youtube diunggah ke LMS Gamel sebagai
bukti bahwa kelompok sudah melakukan kegiatan Virtual Dinamika kelompok #2 dan sebagai
bukti kehadiran mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

40 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022


Lampiran 10. Sistematika Penulisan Laporan Refleksi Dinamika Kelompok
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
REFLEKSI DINAMIKA KELOMPOK
TAHUN I
Ketentuan Umum:
1. Laporan Tahun I (Kunjungan lapangan) ditulis dengan format yang telah ditentukan
2. Laporan mahasiswa CFHC-IPE melalui proses pembimbingan dengan DPL
3. Laporan mahasiswa CFHC-IPE wajib mencantumkan nama DPL pada bagian tim penulis
Ketentuan Khusus:
1. Laporan ditulis dengan Times New Roman font ukuran 11 spasi 1.5 dengan ukuran kertas A4
2. Tidak melebihi 6000 kata (tidak termasuk lampiran)
3. Laporan dituliskan secara urut:
a. Halaman sampul
b. Daftar isi
c. Abstrak (ringkasan singkat yang menunjukkan isi keseluruhan laporan, maksimal 300 kata)
d. Pendahuluan
e. Isi
1) Nilai-nilai yang didapatkan selama kegiatan dinamika kelompok
2) Tantangan dan kesulitan yang timbul saat dinamika kelompok
f. Kesimpulan
g. Lampiran dan dokumentasi
4. Laporan dituliskan dengan menggunakan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia.

41 • Modul Mahasiswa Angkatan 2022

Anda mungkin juga menyukai