Anda di halaman 1dari 26

hygiene lingkungan

kerja
T.I.U : Setelah mengikuti pelatihan ini sasaran mampu
memahami dan mengaplikasikan higiene lingkungan
kerja kesehatan gigi
Pengertian
adalah praktik pencegahan infeksi yang dianjurkan untuk
meminimalisasi kontaminasi mikroba pada area
perawatan kesehatan gigi.

Tujuan
1. Memberikan rasa aman kepada pasien
2. Melancarkan pekerjaan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan
3. Menghindarkan terjadinya infeksi silang dan kontaminasi

bakteri
4. Terjaganya kebersihan lingkungan yang optimal
Higiene Lingkungan kerja meliputi :

•Pengaturan tata letak ruang klinik


•Kebersihan ruang klinik
•Kebersihan ruang tunggu
•Kebersihan WC.
 Pengaturan Tata Letak ruang klinik
Kebanyakan kesalahan desain dimulai ketika persyaratan
ruang kerja diabaikan atau terjadi kesalahan pengaturan.
Daerah perawatan pasien menghasilkan percikan mikrobial
yang sangat tinggi.
Daerah ini harus dipisahkan dari daerah pendukung
perawatan dan daerah nonperawatan dalam upaya membatasi
populasi patogen ke tempat dimana patogen tersebut dapat
dengan cepat dan mudah dikurangi jumlahnya.
Kita harus selalu waspada bahwa mikroba dapat terbawa
secara tidak sengaja dari satu daerah ke daerah lain melalui
udara, pasien, personel dan tamu.
Penentuan zona (Basic Protocol HKSAR, 2008)
Area pembersihan dan pemprosesan instrumen
yang telah digunakan (Zona Kotor), dan area
sterilisasi dan penyimpanan instrumen bersih (Zona
bersih), serta area perawatan pasien (Zona Kerja)
harus terpisah satu sama lain. Zona kotor jangan
berdekatan
dengan zona bersih dan zona kerja.

Zona bersih

Zona kotor Zona kerja


Lalu lintas pasien dan tamu harus diatur agar tidak
melewati laboratorium, pusat resirkulasi instrumen (ruang
sterilisasi), atau daerah perawatan dan pendukung
perawatan.

Harus ada akses langsung dari tempat resepsionis ke tempat


penjadwalan perawatan.

Tempat konsultasi harus ditempatkan sedekat mungkin


dengan tempat resepsionis, diikuti dengan ruang
pembersihan mulut-edukasi pasien dan tempat perawatan
sepenuhnya.
Tempat perawatan yang membutuhkan waktu lama harus
diletakkan pada tempat paling jauh, sedangkan jadwal
kunjungan singkat diletakkan pada ruang perawatan
pertama.

Ini akan mengarahkan arus lalu lintas pasien/tamu


menjauhi daerah perawatan ekstensif dan pendukung
perawatan
Jika digunakan ruang penyinaran radografi sentral, diperlukan akses dari ruang
pembersihan mulut dan ruang perawatan. Ruang pemrosesan sangat baik jika
ditempatkan di dekat ruang penyinaran.

Pusat Resirkulasi Instrumen (IRC) harus mudah dijangkau dari daerah perawatan.
Laboratorium harus dapat dijangkau dari ruang perawatan yang membutuhkan
dukungan laboratorium. Daerah lalu lintas pasien tidak boleh mencakup
Laboratorium dan IRC.
Ruang peralatan yang menyimpan vacum sentral dan kompressor udara sebaiknya
dibangun di dekat laboratorium untuk mendapatkan eksis guna membersihkan
filter dan saringan.

Pintu masuk pribadi untuk staf sebaiknya dibuat dan ditempatkan didekat tempat
istirahat staf dan kamar kecil pada daerah yang mudah dijangkau walaupun jauh.
Kamar pribadi harus ditempatkan jauh dari perawatan dan pendukung perawatan
kecuali bila digunakan juga untuk konsultasi pasien.
Kebersihan Ruang Klinik dan
Ruang Tunggu
Walaupun daya tarik untuk pasien dan estetik merupakan
faktor yang perlu dipertimbangkan, pertimbangan utama
kita haruslah pada segi perlindungan.
Semua lantai, dinding, lemari, meja, wastafel, dan peralatan
lain harus dapat dibersihkan dan didesinfeksi dengan
mudah dan cepat.

Karpet wool atau karpet tebal jangan digunakan karena


merupakan tempat timbunan sejumlah besar
mikroba,walaupun telah ada agen antimikrobial,tetapi
keampuhannya relatif masih belum teruji.
•Membersihkan Lantai :

Pengertian :
Mempertahankan kebersihan lantai ruang klinik/ruang
tunggu supaya bersih dari debu, kotoran,sampah dengan cara
menyapu,mengepel pada waktu tertentu disikat dengan
sabun.
Cara kerja :
Menyapu lantai
Alat :
Sapu lantai S
Serok sampah
Air dalam ember
Caranya :
Lantai diperciki dengan sedikit air supaya debu
tidak beterbangan
Mengepel lantai :

Alat :
1. Kain dan tangkai pel
2. Seember air yang diberi larutan desinfektan 0,5 – 1%

Caranya :
1. Masukkan kain pel ke dalam ember air yang sdh diberi
larutan desinfektan, peras dan pasang ditangkainya
2. Lantai dipel mulai dari sudut ruangan menuju pintu luar
3. Kain pel sering dibilas dalam ember supaya tetap bersih
4. Terakhir lantai dipel dengan kain pel yang telah diperas
kering
Menyikat lantai :
Alat :
Sikat lantai
Ember berisi air dengan larutan desinfektan
Ember berisi larutan sabun hangat
Ember berisi air bersih
Sapu lidi atau alat pendorong air
Tangkai dan kain pel
Caranya :
Ruangan disapu bersih
Lantai dibasahi dengan larutan sabun sampai rata.
Lantai disikat mulai dari sudut ruangan menurut
arah memanjang dan melebar.
Air/kotoran dikeluarkan dengan sapu lidi/alat
pendorong air.
Lantai diberi larutan desinfektan, lalu dikeringkan
dengan kain pel.
•Membersihkan wastafel/tempat cuci tangan
Alat :
Beberapa helai lap bersih
Ember berisi air bersih
Ember berisi larutan sabun hangat
Vim/abu gosok/cairan pembersih perselen/ampelas
duco yang halus
Caranya :
1. Wastafel digosok dengan lap yang telah dibasahi
dengan larutan sabun
2. Bila ada noda dibersihkan dengan cara menggosok
noda itu dengan Vim/abu gosok/cairan pembersih
perselen/ampelas duco yang halus
3. Lalu dibilas dengan air bersih
4. Keringkan dengan lap bersih yang kering
•Membersihkan meubelair

Yang dimaksud dengan meubelair disini adalah yang terdapat di


klinik gigi yaitu meja, kursi, lemari.
Kita membersihkan meubelair menurut bahannya :

Alat yang dipolitur :


Persediaan :
Obat khusus untuk bahan berpolitur misalnya Pledge,
Ocedar
Lap lembut
Ember berisi larutan Lysol 0,5%
Kuas kecil ukuran 1 inch
Caranya :
Sudut-sudut yang tidak terjangkau oleh lap
dibersihkan dengan kuas kering
Debu dibersihkan dengan lap lembab, lalu dilap
dengan lap kering
Tuangkan/semprotkan obat pembersih, misalnya
Ocedar ke permukaan alat tersebut, lalu digosok
sampai rata menurut arah serat kayu supaya
mudah meresap.
Gosok dengan lap kering sampai berkilat.

Perhatian :
Jangan dibersihkan dengan sabun karena merusak
politur.
Alat yang dicat/dilapis formika

Persediaan dan caranya sama seperti membersihkan alat


dari porselen, tetapi jangan memakai ampelas.

Alat dari logam


Persediaan :
Ember berisi air bersih
Lap bersih
Sikat
Untuk kuningan : Brasso, air jeruk, garam, asam kawat
Untuk nikel/zinc : Sabun, kapur halus, spiritus bakar.
Caranya :
Alat dari kuningan

Mula-mula brasso atau campuran asam dan


garam dituang secukupnya pada lap, lalu
dogosokkan ke alat tersebut, setelah bersih
digosok dengan lap kering sampai berkilat.
Alat dari nikel/zinc

1. Alat digosok dengan lap yang diberi larutan


sabun
2. Bersihkan dengan lap basah yang bersih
3. Gosok dengan kapur halus dan spiritus bakar
4. Keringkan dengan lap kering
Alat dari kaca
Persediaan :
Ember berisi larutan sabun hangat
Ember berisi air bersih
Lap bersih
Alat pengering kaca (seperti penghapus air hujan
pada kaca mobil) atau Koran
Pisau silet
Caranya :
Kaca digosok dengan lap yang diberi larutan sabun
dimulai dari sudut ke arah tengah dengan cara
memutar
Kalau ada noda yang tidak bisa dihilangkan dengan
air sabun, dikikis dengan pisau silet lalu digosok lagi

dengan air sabun


Bersihkan dengan lap bersih
Keringkan dengan Koran/alat pengering kaca
•Membersihkan langit-langit, dinding
ruangan, pintu, jendela, lubang ventilasi.

Alat :
1. Penghisap debu (kalau ada)
2. Kalau tidak ada penghisap debu :
3. Sapu sarang laba-laba
4. Sapu biasa
5. Lap
6. Ember berisi air bersih

Perhatian : Pakailah baju kerja dan penutup


kepala pada waktu bekerja.
Cara kerja :
1. Alat-alat yang dapat diangkat dikeluarkan dahulu, supaya
tidak kotor
2. Alat-alat yang tidak dapat diangkat, ditutupi dengan
kain/kertas Koran.
3. Kalau memakai penghisap debu, mulailah dari langit-
langit, lubang ventilasi, dinding, kawat kasa, rel gorrdijn,
kap lampu, lampu.
4. Bagian-bagian yang tidak dapat dijangkau alat tersebut,
dibersihkan dengan sapu.
5. Kalau tidak memakai penghisap debu, langit-langit
dibersihkan dengan sapu sarang laba-laba dimulai dari
sudut ruangan menuju ke tengah.
6. Lalu bersihkan lubang ventilasi, kawat kasa, rel gordin,
jendela, pintu dan lainnya.
Membersihkan kamar mandi/WC

Alat :
Sapu sarang laba-laba yang bertangkai
panjang
Ember berisi larutan sabun hangat
Ember berisi larutan desinfektan
Vim/abu gosok/obat pembersih
porselen/ampelas duco yang halus
Sikat kamar mandi
Sikat WC
Lap
Air bersih
Caranya :
Barang-barang yang dapat diangkat dibersihkan lebih dahulu,
baru dikeluarkan, misalnya tempat sabun
Langit-langit dan lubang ventilasi dibersihkan dengan sapu
sarang laba-laba
Jendela, pintu, kran air dibersihkan
Dinding kamar mandi dibasahi dengan air sabun, lalu disikat
dari arah atas menuju ke bawah
Bila dinding kamar mandi/WC tersebut dari porselen, digosok
dengan Vim/abu gosok/obat pembersih porselen/ampelas duco
halus, tergantung keperluannya.
Bilas dengan air bersih dari arah atas ke bawah, lalu
dikeringkan.
Kran ditutup, bak mandi dikosongkan, lalu disikat bagian luar
dalamnya dengan sikat dan sabun lalu dibilas dengan air
bersih.
Noda-noda yang belum hilang dapat dibersihkan dengan salah
satu bahan pembersih porselen seperti tersebut di atas.
Setelah bersih, bak mandi diisi kembali
Perhatian :

1. Jangan memasukkan cairan desinfektan ke


dalam lubang WC sebab bisa tersumbat.
2. Pakailah baju kerja dan penutup kepala pada
waktu melakukan pembersihan.
3. Selalu setelah melakukan pembersihan, alat
yang dipergunakan diletakkan kembali
ditempat penyimpanannya dengan rapih,
supaya sewaktu-waktu mudah dipergunakan
kembali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai