Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT


SUB LINGUAL ABSES

NAMA : WINDA APRILLIA


NIM : 195110458
LOKAL : IA

DOSEN
Drg.ARNETTY,M.Kes

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya,sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membawa kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman ilmu
pengetahuan yang menjadikan manusia cerdas dan berwawasan luas.

Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan, karena keterbatasan
ilmu yang kami miliki. Namun karena berkat dari usaha dan bantuan dari beberapa pihak,
makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak motivasi dan dorongan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada
kami, dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat,sehingga dapat menjadi panutan ilmu
pengetahuan.

Buay Madang Timur,8 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SUB LINGUAL ABSES

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri,pada keadaan penurunan


imunitas,bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat berubah menjadi patogen yang
dapat menimbulkan infeksi.Bakteri yang biasanya terdapat dalam mulut diantaranya adalah
Streptococcus mutans,Streptococcus viridians,Staphylococcus aureus epidermidis,
Staphylococcus pneumonia,dan Staphylococcus aureus.Staphylococcus aureus sering
ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia,namun
bakteri ini juga dapat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun pada hewan.

Abses lingual adalah kelainan langka,dan pengetahuan saat ini mengenai manisfestasi
klinis dan modalitas pengobatan belum mapan.Staphylocossus aureus dikenal sebagai
mikroorganisme patogen yang dihubungkan dengan berbagai sindrom klinis.Bakteri ini
menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis,peradangan
dan pembentukan abses dalam rongga mulut.Penyakit rongga mulut yang berhubungan
dengan bakteri antara lain karies gigi,gingivitis,periodontitis dan berbagai penyakit infeksi
odontogenik terutama abses.

Abses merupakan suatu proses supuratif yang terlokalisir. lnfeksi orofasial merupakan
suatu peradangan di rongga mulut dan jaringan sekitarnya yang berasal dan odontogenik
maupun non odontogenik,Infeksi orofasial yang berasal dan odontogenik merupakan kausa
yang paling sering dijumpai.Abses merupakan infeksi yang gambaran utamanya berupa
pembentukan pus. Pus merupakan pertahanan efektif terhadap penjalaran infeksi dan
cenderung berpindah akibat pengaruh tekanan,gravitasi,panas lokal atau lapisan otot dekat
permukaan.

Abses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh infeksi bakteri
campuran.Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses ini yaitu Staphylococcus
aureus dan Streptococcus mutans,Staphylococcus aureus dalam proses ini memiliki enzim
aktif yang disebut koagulase yang fungsinya untuk mendeposisi fibrin.Sedangkan
Streptococcus mutans memiliki 3 enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi,
yaitu streptokinase,streptodornase dan hyaluronidase.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk mengetahui apa itu SUB LINGUAL ABSES?

1.3 TUJUAN MASALAH


Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui SUBLINGUAL ABSES

BAB II

PEMBAHASAN

SUB LINGUAL ABSES

Merupakan abses yang terbentuk pada spasia sublingual di atas musculus mylohyoid
kanan atau kiri.Biasanya disebabkan oleh infeksi pada gigi anterior, premolar, atau gigi molar
pertama mandibula.Spasia sublingual dibatasi oleh mukosa dasar mulut, musculusmylohyoid,
permukaan mandibula,os mylohyoid dan septum lingua. Spasia sublingual mengandung
ductus wharton, glandula sublingual,nervus lingualis,cabang terminal arteri lingual dan
sebagian glandula submandibula.Secara klinis terlihat pembesaran 8 mukosa pada dasar
mulut menyebabkan lidah terangkat.Pasien kesulitan berbicara disebabkan oleh edema, dan
nyeri saat menggerakkan lidah. Perawatan dilakukan dengan cara insisi untuk drainase secara
intra oral pada lateral sepanjang ductus wharton dan nervus lingual.Untuk mencapai pus
digunakan hemostat untuk mengeksplorasi spasia dibawah glandula.

Terdapat dua ruang sublingual pada superior dari muskulus milohioid, di kanan dan kiri dari
garis tengah. Ruang ini dibagi oleh fasia yang padat. abses terbentuk di ruang ini dikenal
sebagai abses sublingual.

1. Lokasi anatomi.

Ruang sublingual dibatasi oleh superior mukosa dasar mulut, inferior oleh otot
milohioid, anterior dan lateral oleh permukaan bagian dalam tubuh mandibula, medial oleh
septum lingual, dan posterior oleh tulang hyoid. Ruang ini berisi saluran submandibular
(Wharton saluran), kelenjar sublingual, sublingual yang dan saraf lingual, cabang terminal
dari bahasa yang arteri, dan bagian dari kelenjar submandibular.
2. Etiologi

Gigi yang paling sering bertanggung jawab untuk infeksi ruang sublingual adalah
mandibula yang gigi anterior, premolar dan molar pertama, yang apikal akarnya terdapat
diatas otot milohioid. !uga, infeksi dapat menyebar ke rruang berdekatan yang lainnya
(submandibular, submental, lateral faring).

3. Presentasi klinis

Abses sublingual mempunyai karakteristik pembengkakan mukosa dari dasar mulut,


yang mengakibatkan elevasi lidah ke arah langit$langit dan lateral mandibula lingual sulkus
dilenyapkan dan mukosa nampak kebiruan.pasien mengalami kesulitan dalam berbicara,
karena edema dan gerakan lidah yang menyakitkan.

4. Pengobatan

Sayatan untuk drainase dilakukan intraoral, lateral, dan di sepanjang saluran Wharton
dan saraf lingual.Dalam rangka untuk mencari nanah, hemostat yang digunakan untuk
menjelajahi ruang inferior,dalam arah anteroposterior  dan di bawah kelenjar.Setelah drainase
selesai, menguras karet ditempatkan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sub lingual abses merupakan abses yang terbentuk pada spasia sublingual di atas
musculus mylohyoid kanan atau kiri. Biasanya disebabkan oleh infeksi pada gigi anterior,
premolar, atau gigi molar pertama mandibula. Spasia sublingual dibatasi oleh mukosa dasar
mulut, musculus mylohyoid, permukaan mandibula, os mylohyoid, dan septum lingua. Spasia
sublingual mengandung ductus wharton, glandula sublingual, nervus lingualis, cabang
terminal arteri lingual dan sebagian glandula submandibula. Secara klinis terlihat pembesaran
8 mukosa pada dasar mulut menyebabkan lidah terangkat.

Terdapat dua ruang sublingual pada superior dari muskulus milohioid,di kanan dan
kiri dari garis tengah.Ruang ini dibagi oleh fasia yang padat. abses terbentuk di ruang ini
dikenal sebagai abses sublingual.
3.2 SARAN

Maaf masih banyak kekurangan dalam makalah yang dibuat dikarenakan materi yang
sulit dicari dan didapatkan

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12970/abses%20rongga%20mulut.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

https://id.scribd.com/document/285888331/Abses-Sublingual

https://www.hindawi.com/journals/ijoto/2018/4504270/

Anda mungkin juga menyukai