Anda di halaman 1dari 28

ANOMALI

GIGI
KELOMPOK 3
KADEK AYU LARAS DANIARTI
I MADE DIDIK SATRIANA
NADIA AYU RATNA DEWI
MADE MARLINA
NI PUTU AYU PURNAMADEWI
AGUNG PARASETA PRASETYA MULYA
DIPRASTA
NI MADE AYU DEWINTASARI
IDA AYU ARI CANDRA DEWI
JELITA NANDYA PUTRI
KADEK NOVIA CHANDRA DINATA
ANOMALI

Anomali gigi merupakan kelainan dari


bentuk normal akibat gangguan pada stadium
pertumbuhan gigi yang sering disebut
abnormalitas pada gigi.

Anomali gigi meliputi :


kelainan pada struktur gigi
jumlah gigi
bentuk gigi
ukuran gigi
kelainan pada waktu erupsi
KELAINAN PADA STRUKTUR
GIGI

Amelogenesis Imperfekta
Dentinogenesis Imperfekta
Hipoplasia Enamel
Displasia dentin
AMELOGENESIS
IMPERFEKTA
Terdapat gangguan pada pembentukan
email gigi, maka secara klinis akan nampak
bentukan seperti ceruk, lekukan, defek horizontal
atau vertical. Secara radiogram, tampak email
hampir tak terlihat, seperti bayangan atau sama
sekali tidak ada.

3 tipe : hipoplasi, hipokalsifikasi dan hipomaturasi


DENTINOGENESIS
IMPERFEKTA

Pada kelainan dentinogenesis imperfecta,


email terbentuk normal namun dentin kurang
mineralisasi sehingga gigi tampak kebiru-biruan,
merah, akar pendek berliku-liku, dapat obliterasi,
email dapat pecah karena sokongan dentin yang
lemah, dentin cepat abrasi, erosi, dan akar
terlihat. Radiogram menunjukkan perubahan
karakteristik seperti penutupan ruang pulpa, akar
yang pendek, bentukan mahkota yang seperti
bel.
HIPOPLASIA ENAMEL

Gigi yang mengalami enamel hipoplasia memiliki


struktur enamel yang lebih lunak dibanding dengan
enamel normal.
Gigi tampak cekung berwarna cokelat karena hampir tidak
terbentuk email. Hipoplasi juga dapat berupa pit, fissure kecil
ataau tampak sederhana sebagai hilangnya lapisan email.
Gambaran radiografi seperti foto sefalometri, panoramik dan
intra oral dapat digunakan untuk melihat adanya hipoplasia
enamel. Hipoplasia enamel pada penderita sindrom TDO juga
dapat terlihat melalui gambaran radiografi dengan adanya
enamel yang tipis dan kurang radiopak. Secara radiogram
akan nampak bentuk yang ireguler pada mahkota karena
menipisnya atau hilangnya email.
DISPLASIA DENTIN
Dentin dysplasia tipe I sebagai perkembangan gigi dengan
mahkota yang normal baik dari bentuk, matriks dan
konsistennya tapi memiliki akar yang pendek, bahkan tidak
ada pembentukan atau perkembangan akar sama sekali
bisa mengenai gigi sulung dan permanen.

Dentin dysplasia tipe II hanya mengenai gigi permanen


dengan akar gigi yang terlihat normal tetapi terjadi
perubahan warna coklat keabu-abuan ditambah dengan
terbentuknya tanduk pulpa yang berbentuk seperti duri
pada rongga pulpa.
KELAINAN PADA JUMLAH GIGI

Anodonsia
Hipodonsia
Supernumerari
ANODONSIA

Terjadi kegagalan perkembangan lamina gigi


sehingga tidak ada pembentukan gigi sama
sekali, tetapi umumnya gigi geligi susu
terbentuk, namun hanya sedikit atau tidak ada
gigi geligi tetap yang terbentuk. Pada anodonsia,
prosessus alveolaris tanpa adanya dukungan oleh
gigi menjadi tidak berkembang.
HIPODONSIA

Hipodonsia merupakan suatu kelainan dimana


terjadi kegagalan perkembangan satu atau dua
benih gigi yang relative umum terjadi. Gigi yang
paling sering tidak tumbuh adalah molar ketiga,
premolar kedua, dan insisiv lateral atas. Cleft
palate merupakan kelainan perkembangan
lainnya yang berhubungan dengan hipodonsia.
SUPERNUMERARI TEETH

Gigi supernumerary merupakan gigi yang


berkembang dalam jumlah lebih dari normal
terjadi karena perkembangan berlebih dari dental
lamina. Gigi ini lebih sering terdapat pada
maxilla dan umumya tidak erupsi dan hanya
bisa dilihat dengan radiograf. Umunya gigi
supernumerary lebih kecil dari gigi normal.
KELAINAN PADA BENTUK GIGI

Fusi Dan Geminasi


Dens Invaginatus
Dens Evaginatus
Dilaserasi
Hutchinson dan Mulberry molar
Taurodontisme
Talon Cusp
Enamel Pearl
FUSI DAN GEMINASI
Fusi merupakan hasil penyatuan dari mahkota
gigi yang berdekatan pada masa perkembangan

Geminasi adalah suatu keadaan di mana satu


benih gigi mengalami proses pemisahan yang
tidak sempurna pada saat perkembangannya,
sehingga mahkotanya tampak terbelah tapi
memiliki satu akar.
DENS INVAGINATUS

Dens Invaginatus merupakan kelainan ini ditandai dengan


adanya invaginasi mahkota gigi dan akar pada saat sebelum
kalsifikasi terjadi.
Tipe I
Invaginasi email pada mahkota saja
Tipe II
Invaginasi email yang menginvasi akar tetapi masih terlokalisir
di dalam kantong yang tertutup
Tipe III
Invaginasi mulai dari mahkota sampai ke apeks tanpa
berhubungan dengan saluran akar
DENS EVAGINATUS

Dens evaginatus adalah suatu anomali pertumbuhan, terdiri


dari tonjol ekstra yang langsing, runcing pada permukaan oklusal
atau ridge bukal triangular. tuberkel ini terdiri dari lapisan luar
enamel, inti dentin dan perluasan pulpa yang tipis. Secara klinis
turbekel ini penting karena segera sesudah muncul akan
mengalami keausan atau patah yang dalam banyak kasus
menyebabkan pulpa terbuka. Oleh karena bentuknya yang
ramping, adanya atrisi atau trauma pada tuberkel secara klinis
akan menyebabkan pelebaran dan infeksi pulpa
Dengan matinya pulpa akan menyebabkan berhentinya
perkembangan akar gigi yang paling sering pada level dua pertiga
panjang akar. Pada gambar radiografi menunjukkan struktur
perluasan tanduk pulpa yang relatif lebar dengan disertai
perkembangan akar gigi yang tidak sempurna.
DILESERASI

Dilaserasi merupakan gangguan dalam


pembentukan gigi yang menghasilkan lengkungan
atau kurva tajam di mahkota atau akar gigi.
Jika akar dilacerate ke mesial atau distal, kondisi
ini jelas terlihat pada gambar periapikal. Namun,
ketika akar dilacerated ke labial atau lingual, ujung
apikal akar akan terlihat radiopak melingkar atau oval
dengan central radiolusen. Memberikan
gambaran"bull's eye." Periodontal Ligamen Space di
sekitar bagian dilacerated terlihat halo radiolusen
melingkari daerah radiopak
HUTCHINSON DAN MULBERRY
MOLAR

Gigi Hutchinson adalah bentuk gigi abnormal


padasifiliskongenital. Pada gigi insisivus
bentuknya sekrup dengan permukaan mesial dan
distal meruncing dari bentuk bagian mahkota
menuju ke tepi insisal dan bagian tepi lebih
sempit daripada bagian servikal. Pada gigi molar
permukaan oklusalnya yang lebih sempit
daripada servical, membentuk globular irregular,
seperti mulberry.
TAURODONTISME

Taurodontia adalah pelebaran ruang pulpa


dengan karakteristik seperti tanduk sapi. Gigi
mempunyai panjang normal dengan
perbandingan mahkota dan akar gigi yang tidak
normal. Dalam foto rontgen akan terlihat kamar
pulpa yang sangat luas, akar pendek, dan
bifurkasi hanya beberapa milimeter dari apeks.
TALON CUSP

Talon cusp adalah hiperplasia dari cingulum gigi


insisivus rahang atas atau rahang bawah. Seringkali
cuspnya mempunyai tanduk pulpa sehingga rontgen
foto sering salah dengan gigi supernumerary yang
bersatu dengan gigi anterior.
Gambar radiopak dari talon cusp superimposed
pada mahkota gigi insisivus yang terlibat (lihat pada
gambar). Outlinenya halus, dan ada lapisan enamel
yang umumnya dapat dibedakan. Gambar radiografi
mungkin tidak memperlihatkan tanduk pulpa.
ENAMEL PEARL

Enamel pearl adalah globul kecil dari enamel


dengan diameter 1 sampai 3 mm yang ada pada
atau di dalam akar gigi, terutama pada gigi molar
atas.
Mutiara ini dapat mempunyai satu inti dentin
dan bahkan suatu jaringan pulpa. Gambaran
radiografisnya enamel pearls tampak halus,
bulat, dan sebanding dalam tingkat radiopacity
enamel yang menutupi mahkota.
KELAINAN PADA UKURAN
GIGI

Mikrodonsia
Makrodonsia
MIKRODONSIA

Mikrodonsia merupakan kelainan gigi, dimana


ukuran gigi lebih kecil dari pada normal. Radiasi
pada rahang selama perkembangan gigi juga
menyebabkan microdonsia di daerah yang
terlibat. Pada gambar radiografi periapikal
terlihat bahwa ukuran dari gigi I2 memiliki
ukuran yang lebih kecil daripada normal.
MAKRODONSIA

Makrodonsia adalah sebuah anomali gigi yang


terjadi pada sebuah gigi atau beberapa gigi,
dimana gigi tersebut memiliki ukuran yang lebih
besar dari pada ukuran gigi normal. Makrodonsia
dapat terjadi pada seluruh gigi, yang biasa
disebut dengan makrodonsia total.
KELAINAN PADA WAKTU
ERUPSI
Transposisi
Submerged Teeth (Gigi Molar
Terpendam)
TRANSPOSISI

Transposisi merupakan kondisi


dimana dua gigi yang bersebelahan
telah berganti posisi ada lengkung
gigi.
SUBMERGED TEETH (GIGI MOLAR
TERPENDAM)

Dari gambar radiografi periapikal


dibawah, dapat diketahui bahwa
pada gigi molar sulung gagal
mempertahankan posisinya akibat
dari pertumbuhan gigi disebelahnya
sehingga posisi gigi molar sulung
tidak mencapai posisi oklusal
normal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai