Anda di halaman 1dari 66

MT.

13
Oleh : Setiawan
PADA JARINGAN LUNAK
PADA JARINGAN KERAS
1. Contusion (luka memar)
2. Abration (luka lecet)
3. Laceration (luka sobek)
4. Penetrating wound (luka tusuk)
5. Gunshot wound (luka tembak)
6. Burns (Luka bakar)
Benturan oleh benda tumpul
Ecchymosis selama 48 jam
Perdarahan pada subcutan
Therapy :
Pro analgesik
Oleh karena gesekan/geseran benda tumpul,
Kulit luka dan terkelupas,
Terjadi perdarahan kapiler,
Therapy :
Pembersihan luka
Pro antibiotik
Pro analgesik
Oleh karena benturan benda tajam,
Luka lebar & dalam (pbl. darah & saraf),
Therapy :
Pembersihan/pencucian, Debridement,
Hemostatis, Penutupan luka, drain, dressing,
pencegahan infeksi, pencegahan terhadap
tetanus.
Disebabkan oleh karena benda runcing,
Luka sempit & dalam
Therapy :
Seperti perawatan pada luka laserasion,
Jika perlu dilakukan incisi.
Disebabkan oleh peluru,
Kerusakan komplek,
Therapy ;
Kompleks specialistis,
Disebabkan oleh api, benda panas, kimia,
sinar, dsb.,
Klasifikasi :
Derajad 1: erythema pada kulit,
Derajad 2 : bentukan vesicle,
Derajad 3 : kerusakan pada epidermis & dermis

Therapy : perlindungan luka dari infeksi


FRAKTUR PADA GIGI
FRAKTUR TULANG ALVEOL
FRAKTUR TULANG RAHANG
Etiologi :
1. Luar : benturan dengan benda keras
2. Dalam :
Tarikan otot
Kondisi tulang
Penyakit
Klas I : mengenai enamel
Klas II : mengenai enamel & dentin
Klas III : mengenai enamel, dentin & pulpa
Klas IV : mengenai akar (dibawah servikal)
Klas I : Konservatif,
Klas II : Konservatif,
Klas III : Endodontik & Konservatif,
Klas IV :
Endodontik + Bedah (apicoectomy) &
Konservatif,
Ektraksi/Cabut, bila > 1/3 akar
LUKSASI :
Fraktur pada tl. Alveol yang menyebabkan gigi
goyang.
ALVULSI :
Frakturpada tl. Alveol yang menyebabkan gigi
keluar dari socketnya.
INTRUDED :
Fraktur
pada tl. Alveol yang menyebabkan gigi
tertanam/terpendan pada socketnya
Tatalaksana penanganan
1. Diagnosis,
2. Evaluasi Radiographic
3. Penanganan :
Goyang < 01 & tidak ada perubahan posisi, =>
dibiarkan, R/ A B,Analgesik, Antiinflamsi
Goyang 01 03 & tdk ada perubahan posisi, =>
immobilisasi/fixasi =>R/
Antibiotik, Analgesik, Antiinflamasi
Ada perubahan posisi/letak =>
Reposisi/reduksi =>
Immobilisasi => R/
Antibiotik, Analgesik, Antiinflamasi.
Pastikan kondisi gigi & jaringan dalam keadaan
baik !
Waktu/lama kejadian < 4 jam (hasil maksimal)
Prosedur :
Perawatan gigi & cuci dgn PZ,
Reposisi/replantasi
Immobilisasi
R/
1. Wire splint
2. Akrilik splint
3. Logam tuang (cor)
Etiologi
Faktor dalam
Faktor luar
Faktor penunjang
Simple fracture type
Greenstick fracture type
compound fracture type
Simple Comminuted fracture type
Compound Comminuted fracture type
Distribusi
Rahang bawah > fraktur
Letak dagu lebih prominen,
Bentuk pipih spt tapal kuda,
Tempat insertio origo otot
mastikasi
Lokasi
Angle = 31 %
Condyle = 18 %
Molar region = 15 %
Mental region = 14 %
Symphisis = 8%
Cuspid = 7%
Ramus = 6%
Coronoid process = 1%
Tendensi
1/3fr. Maxillofacial,
Macam : Simple fr. = 69%, Mutiple fr. = 27%,
Comminuted fr. = 4%.
Usia : 11-30 th,
Laki-laki : 80 %,
Bergigi : 80 %,
Trafic accident : 80%
Riwayat trauma,
Gerakan abnormal,
Mal-oklusi,
Fungsiolaesa,
Trismus,
Kerusakan jaringan,
Krepitasi,
Paraesthesia,
Nyeri tekan,
Hipersalivasi,
Pergeseran fragmen disebabkan ;
Tarikan otot,
Arah garis fraktur,
Besar dan arah Daya bentur,
Fraktur horizantal

Unfavorable favorable
Fraktur vertikal

Unfavorable favorable
Faktor yg mempengaruhi proses
penyembuhan ;
Umur ,
Keadaan umum,
Bentuk fraktur,
Vaskularisasi,
Faktor individu,
Invansi kuman,
Perawatan,
Kegagalan proses
penggabungan ;
Delayed Union,
Infeksi,nonkooperatif,
Mal Union,
Tdk dirawat,reposisi salah
Non Union,
Kasus susah, kondisi tidak baik
Kegunaan pada kasus fraktur
;
Diagnosis,
Evaluasi hasil reduksi/reposisi,
Evaluasi proses penyembuhan
Macam fraktur,
arah grs fraktur,
besarnya dislokasi fragmen,
kelainan patologis,
keadaan gigi & akar, ada
tidaknya
ada tidaknya gigi pd grs fraktur,
ada tidaknya benda asing,
kondisi canalis mandibula, dsb.
Periapical - Occlusal,
Panoramic,
Waters,
Lateral Oblique,
Submento Occipital,
PA,
TMJ, dsb.
Selain tulang maksila, pembuluh darah,
syaraf cranial, organ yang sering terlibat :
Rongga hidung,
Sinus Maksliaris/paranasalis,
Os. Zygomaticus, palatinus, nasalis, lacrimalis,
vomer, ethmoidalis, conchae inf., pterygoid
plates, dsb
Mata,Otak, dsb
Rene Le Fort (1901)
Le Fort I
Low-level fracture
Le Fort II
Pyramidal / sub zygomatical fraktur
Le Fort III
High-level / supra zygomatical fracture
Garis fraktur horizontal
Bodi maksila terpisah dari basis Cranii
(tengkorak)
Sekitar diatas palatum durum & dibawah
arcus zygomaticus
Tanda klinis Khas
FlowtingJaw
Open Bite
Garis fraktur vertikal
Organ yang terlibat;
Os. Maxillaris
Os. Nasalis
Os. Ethmoidalis,
Dinding sinus
Tanda klinis ;
Pembengkakan wajah (mata, hidung, bibir)
Perdarahan melalui hidung
+/- disertai cairan cerebrospinal
Organ yang terlibat;
Os. Nasalis
Dinding sinus,
Os. Ethmoidalis,
Os. Orbitalis,
Os. zygomaticus
Tanda klinis khas :
Terdesaknya
bagian tengah dari wajah (nasal)
kedalam (monkey face)
Konservatif :
Reposisi
Fiksasi Head Cap
Open Reduction
Reposisi
Fiksasi
; interosseus wiring, mini plate, circum
zygomatic wiring, dsb
Infeksi,
Diplophia
Edema yang persisten
Gangguan penglihatan
Perubahan wajah
Oklusi tidak sempurna
Phase
1. Haemorrhage terjadi 10 hari
2. Callus Formation ;
Primary callus ( 10 20 hari )
Secondary callus ( 20 60 hari )
3. Functional recontruction 2-3 th
1. Clotting of blood of the hematoma
(6-8 jam), setelah tauma
2. Organization of blood of hematoma (24-
28 jam)
3. Formation of fibrous callus (10
hari)
4. Formation of Primary bony callous (10-
30 hr)
Anchoring callous
Sealing callous
Bridging callous
Uniting callous
5. Formation of Secondary bony callous (20-
60 hr)
6. Functional recontruction
(2-3 tahun)

Anda mungkin juga menyukai