Anda di halaman 1dari 3

UTTARAN

(Upaya Tepat Tanpa Karies Rampan)

Karies rampan meruapakan gigi berlubang yang terjadi secara cepat dan
mengenai beberapa gigi serta sering menimbulkanrasa sakit, sehingga anak sulit
makan dan rewel. Sering ditemukan pada anak usia kurang dari 5 tahun. Di
Indonesia sendiri anak dengan karies rampan mencapai sekitar 90% dari populasi
anak balita. Jenis kerusakan gigi sulung umumnya yang sering terjadi adalah karies
rampan dan sindroma karies botol.

Mekanisme terjadinya karies rampan yaitu salah satu bakteri yang


berpengaruh terhadap terjadinya karies adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini
tidak tampak pada rongga mulut anak hingga giginya erupsi. Streptococcus mutans
tidak melekat secara kuat pada gigi, sehingga membutuhkan plak yang telah
terbentuk sebagai awal pembentukan kolonisasi bakteri. Kebanyakan anak terinfeksi
bakteri ini dari orang tuanya, saudara kandung atau individu lain yang berkontak
dengannya. Substrat bagi S. mutans dapat berasal dari jus, susu dan larutan yang
manis yang bisa menyebabkan terjadinya fermentasi karbohidrat. Bakteri di dalam
rongga mulut menggunakan gula sebagai makanan utamanya, kemudian mereka
memproduksi asam yang akan merusak gigi, asam menyerang gigi sekitar 20 menit
atau lebih.

Proses terjadinya karies dipengaruhi oleh empat faktor utama yang berperan
dalam proses terjadinya karies yaitu, host, mikroorganisme, substrat, dan waktu.
Keempat faktor tersebut akan bekerjasama dan saling mendukung satu sama lain.
salah satu bakteri yang berpengaruh terhadap terjadinya karies adalah
Streptococcus mutans. Bakteri ini tidak tampak pada rongga mulut anak hingga
giginya erupsi. Streptococcus mutans tidak melekat secara kuat pada gigi, sehingga
membutuhkan plak yang telah terbentuk sebagai awal pembentukan kolonisasi
bakteri. Kebanyakan anak terinfeksi bakteri ini dari orang tuanya, saudara kandung
atau individu lain yang berkontak dengannya. Substrat bagi S. mutans dapat berasal
dari jus, susu dan larutan yang manis yang bisa menyebabkan terjadinya fermentasi
karbohidrat. Bakteri di dalam rongga mulut menggunakan gula sebagai makanan
utamanya, kemudian mereka memproduksi asam yang akan merusak gigi, asam
menyerang gigi sekitar 20 menit atau lebih.
Faktor – faktor yang mempercepat terjadinya karies
1. Plak

Plak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta


produknya yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Akumulasi
bakteri ini tidak dapat terjadi secara kebetulan melaikan terbentuk melalui
serangkaian tahapan, jika email yang bersih terpapar dirongga mulut
maka akan di tutupi oleh lapisan organik amorf yang disebut pelikel.
Pelikel ini terutama terdiri dari atas glokoprotein yang diendapkan dalam
saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi.Sifatnya sangat
lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri–bakteri tertentu pada
permukaan gigi.

2. Karbohidrat (makanan mais)


Karbohidrat yang menempel pada permukaan gigi membutuhkan
waktu berubah menjadi masa asam yang mengakibatkan demineralisasi
email. Karbohidrat ini substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan
sintesa polisakarida ekstra sel.Walaupun demikian tidak semua
karbohidrat sama derajat kariogeniknya. Karbohidrat yang kompleks
misalnya pati relatif tidak berbahaya karena tidak di cerna secara
sempurna di dalam mulut, sedangkang karbohidrat dengan berat molekul
yang rendah seperti gula akan segera meresap ke dalam plak dan
metabolisme.Dengan demikian makanan dan minuman yang mengandung
gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai level yang dapat
menyebabkan demineralisasi email.
3. Permukaan gigi
Gigi desidui biasanya mulai erupsi pada tahun pertama. Gigi
pertama yang erupsi adalah gigi insisivus pertama bawah sekitar umur 6-
8 bulan, kemudian diikuti oleh erupsi gigi insisivus pertama atas. Pada
umur 12 bulan biasanya seluruh gigi anterior rahang bawah dan rahang
atas telah erupsi. Waktu erupsi gigi sangat bervariasi antara individu
(anak) yang satu dengan yang lain, faktor asupan nutrisi merupakan
salah satu yang mempengaruhinya. Gigi susu lebih mudah terserang
karies daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan karena enamel gigi susu
mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah
mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu, secara
kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak sepadat gigi tetap.
4. Saliva
Pengaruh saliva terhadap gigi sudah lama diketehui terutama
dengan mempengaruhi kekerasan email.Saliva ini dikeluarkan oleh
kelenjar parotis, kelenjar sublingualis dan kelenjar submandibularis,
selama 24 jam saliva dikeluarkan ketiga kelenjar tersbut diatas sebanyak
1000-2500 ml.Kelenjar submandibularis mengeluarkan 40% dan kelenjar
parotis 26%. Pada malam hari pengeluaran saliva lebih sedikit, secara
mekanis saliva berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan makanan
yang dikunyah. Dalam saliva terdapat enzim-enzim yang bersifat
bakteriostatis yang dapat membuat beberapa bakteri mulut menjadi tidak
berbahaya, oleh karena itu anak yang hiposalivasi atau terkena
xerostomia akan lebih rentan terkena karies.

Pencegahan dan Perawatan :

1. Setelah makan gigi bersihkan gigi anak dengan kain bersih


2. Pemakaian dental flossing semua gigi anak yang telah tumbuh
3. Jangan biarkan anak tertidur sambil minum botol susu
4. Hindari minum air gula dan minuman bersoda
5. Berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran, dan setelahnya
harus teratur selama 6 bulan sekali

Hal Yang Perlu Diperhatikan

Disarankan kepada orang tua (khususnya ibu) untuk lebih meningkatkan


pengetahuan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak terutama rampan karies
pada anak balita sehingga dapat mencegah terjadinya rampan karies.

Anda mungkin juga menyukai