NIM : A1C112038
Jurusan : Agribisnis
Hukum I Mendel
Genotip adalah susunan genetik suatu organisme. Suatu sifat diatur oleh
pasangan gen pada kromosom mahluk itu. Aktivitas gen-gen itu yang menetukan sifat
suatu mahluk hidup.
Fenotip adalah penampilan fisik suatu mahluk yang diatur sifat keturunan.
Penampilan fisik suatu mahluk misalnya warna kulit atau warna rambut, merupakan
hasil dari aktivitas gen yang mengatur sifat itu.
Alel adalah pasangan gen. Sebagai contoh, gen A dan gen a merupakan satu
alel, yaitu sepasang gen yang menempati satu lokus tertentu.
Persilangan monohibrida
Alel banyak
Suatu alel tidak selalu terdiri hanya atas sepasang gen. Sebagai contoh, pada
biji ercis terdapat satu alel yang terdiri atas sifat biji halus dan sifat biji berkerut.
Kedua sifat ini merupakan satu alel. Suatu alel dapat juga terdiri atas lebih dari
sepasang sifat atau gen. Sifat ini disebut alel banyak. Walaupun demikian, satu
individu hanya memiliki dua sifat dari alel tersebut. Salah satu contoh adanya alel
banyak adalah penggolongan darah manusia dengan sistem ABO. Golongan darah
manusia ini diatur oleh tiga alel, yaitu I a, Ib dan Io Ketiga alel ini berpasang-pasangan
sehingga menjadikan adanya empat golongan darah manusia.
Fenotip Genotip
O Io Io
A Io Ia atau Ia Ia
B Io Ib atau Ib Ib
AB Ia Ib
Contoh :
Bila ada sepasang suami isteri dengan golongan darah A (bergenotip I o Ia ) dan O (Io
Io), bagaimana kemungkinan genotip dan fenotip anaknya ?
Io Ia
Io Io Io Io Ia
Io Io Io Io Ia
Hukum II Mendel
AB Ab aB ab
Dari dua sifat beda itu akan didapat hasil persilangan berupa 16 macam
genotip yang berbeda. Sifat fenotip dari ke-16 macam genotip itu bergantung dari
sifat gennya. Bila kedua sifat itu merupakan sifat yang dapat berpasangan secara
bebas, akan didapat hasil berupa perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1. Dalam pola-pola
hereditas, Sutton (sarjana Amerika) adalah orang yang pertama kali mendalami
masalah pola-pola hereditas berpendapat sebagai berikut.
1. Jumlah kromosom yang terkandung dalam sel telur dan sel sperma adalah sama,
yaitu masing-masing setengah jumlah kromosom yang dikandung oleh setiap sel
induknya.
2. Organisme hasil pembuahan bersifat diploid (setiap selnya mengandung 2
perangkatJkromosom).
3. Dalam peristiwa meiosis, yaitu kedua perangkat kromosom memisah secara bebas
dan mengelompok secara bebas dengan kromosom lain yang bukan homolognya.
4. Bentuk dan identitas setiap kromosom adalah tetap, gen sebagai satu kesatuan
faktor penurunan sifat adalah mantap walaupun mengalami peristiwa mitosis atau
meiosis.
Apabila diteliti lebih lanjut, ternyata angka-angka perbandingan itu tidak lain
adalah penggabungan dari beberapa angka perbandingan yang semula ditemukan oleh
Mendel, yaitu (9+3) : 3 : 1, 9 : 3 : (3+1), 9 : (3+3+1), 9 : (3+3): 1, (9+3+3) : 1, dan
seterusnya. Karena alasan itulah maka disebut penyimpangan semu.
1. Interaksi dari Beberapa Gen (Atavisme)
Pada ayam dikenal 4 macam bentuk pial (jengger), yaitu:
a. pial sumpel (walnut).
b. pial biji (pea),
c. pial bilah (single),
d. pial gerigi (ros),
b. Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam berpial gerigi
bilah, maka F1 100% berpial biji dan F2 terdiri atas 75 % berpial biji dan 25 % bilah
ini berarti bahwa pial biji dominan terhadap pial bilah.
c. Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam berpial gerigi galur
murni, maka F1 100% berpial sumpel (walnut). Jadi sifat pialnya berbeda dengan
induk jantan maupun induk betina. Sedangkan pada F2-nya diperoleh 4 macam
fenotipe dengan perbandingan sebagai berikut pial sumpel : pial gerigi : pial biji : pial
bilahc=l9:3:3:1.
Penyimpangan di sini tidak menyangkut perbandingan fenotipe pada F2
tetapi muncul 2 sifat baru yang berbeda dengan kedua induknya, yaitu sumpel dan
bilah, seperti tampak pada diagram berikut. Perhatikan penyimpangan pada
penyilangan antara ayam berpial rose dan pial biji berikut!
Diagram Persilangan
Keterangan:
a. Semua kombinasi yang mengandung faktor R dan P, yaitu kombinasi nomor 1, 2,
3, 4, 5, 7, 9, 10, dan 13 selalu berpial sumpel.
b. Semua kombinasi yang mengandung faktor R saja tanpa P, yaitu nomor 6, 8, dan
14 akan berpial gerigi.
c. Semua kombinasi yang mengandung faktor P saja tanpa R, yaitu nomor 11, 12, dan
15 akan berpial biji.
d. Semua kombinasi yang tidak mengandung faktor P dan R, yaitu nomor 16 akan
berpial bilah.
a. keturunan F1 tidak menyerupai salah satu induknya (tidak bergerigi dan tidak
berbiji);
b. munculnya dua sifat baru, yaitu sifat pial sumpel sebagai hasil interaksi dua faktor
dominan yang berdiri sendiri-sendiri dan sifat pial bilah sebagai hasil interaksi dua
faktor resesif.
2. Polimeri
Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigot dengan sifat beda yang
berdiri sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang
sama dari suatu organisme disebut polimeri.
3.Kriptomeri
Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berdiri
sendiri-sendiri dan pengaruhnya baru tampak apabila bersama-sama dengan gen
dominan lainnya. Correns pernah menyilangkan tumbuhan Linaria maroccana
berbunga merah galur murni dengan yang berbunga putih juga galur murni. Diperoleh
F1 semua berbunga ungu, sedangkan F2 terdiri atas tanaman Linaria maroccana
berbunga ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4.
Epistasis dan hipostasis adalah salah satu bentuk interaksi antara gen dominan
mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealel. Gen dominan yang menutup
gen dominan lainnya disebut epistasis dan gen dominan yang tertutup itu disebut
hipostasis.
Peristiwa ini terjadi baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Pada
tumbuhan, peristiwa epistasis dan hipostasis dijumpai pada warna kulit gandum dan
warna kulit labu squash, sedangkan pada hewan dapat dijumpai bulu mencit. Pada
manusia, peristiwa tersebut juga dapat dijumpai misalnya pada warna mata.
5. Tautan
Di dalam setiap kromosom tersimpan ratusan gen yang dapat menimbulkan
suatu sifat bersama-sama. Dua atau lebih gen yang menempati kromosom yang sama
disebut terpaut atau linkage. Peristiwa terbentuknya gen tertaut ini disebut tautan.
6. Pindah Silang
7. Tautan Seks
Morgan pernah menyilangkan lalat betina bermata merah dengan lalat jantan
bermata putih. Hasilnya adalah bahwa keturunan F1 100% bermata merah, sedangkan
keturunan F2 75% bermata merah dan 25% bermata putih. Tetapi, yang bermata putih
selalu jantan walaupun percobaan tersebut berulang-ulang dilakukan, tetapi hasilnya
selalu sama. Berdasarkan hasil tersebut Morgan menyusun hipotesis sebagai berikut:
a. Faktor warna mata merah langsung dominan terhadap faktor warna mata putih.
b. Gen yang bertanggung jawab atas warna mata ini terkandung di dalam kromosom
X.
c. Di dalam kromosom Y tidak terdapat gen yang bertanggung jawab atas warna
mata.
Selanjutnya, Morgan menyatakan bahwa gen atau sifat yang tergantung pada
kromosom seks ini disebut tertaut seks, seperti dalam diagram dengan penjelasan,
keturunan F1 semua bermata merah, baik jantan maupun betina, sedangkan keturunan
F2 75% bermata merah dan 25% bermata putih. Yang bermata putih selalu jantan,
bukan berarti yang jantan selalu bermata putih.
Genetika adalah ilmu yang memiliki akar pada jaman nenek moyang
Mendel adalah penemu prinsip-prinsip genetika dengan eksperimen kacang
polongnya
Penelitian atau eksperimen bidang genetika dimulai oleh pendeta bernama
Gregor Mendel di sebuah taman di daerah Chekoslovakia sekarang
Mendel meneliti tanaman kacang polong dari 7 sifat kacang polong yang
dapat dilihat atau mencolok, yaitu:
o (1) warna bunga;
o (2) posisi bunga;
o (3) warna biji; (4) bentuk biji;
o (5) bentuk polong;
o (6) warna polong;
o (7) panjang batang
Dalam penelitiannya, Mendel kadang membiarkan sendiri kacang polong
membuahi secara alami atau mengawinkan secara buatan (sengaja)
Mendel menggunakan tanaman yang dia yakini varietas yang benar, yaitu
varietas yang dengan fertilisasi alami menghasilkan keturuan yang semuanya
identik, sama dengan orang tuanya.
Pola-pola pewarisan konsep Mendel Perkawinan antar monohibrid (satu sifat atau
trait) Gambar Interaksi antar pasangan gen menyebabkan efek yang secara fenotip
tidak bisa dilihat. Contohnya, interaksi antar gen dominan dan resesif, yang muncul
adalah sifat dominan Teori segregasi Mendel: pasangan gen berpisah (bersegregasi)
selama gametogenesis dan kemudian pada waktu fertilisasi pasangan gen
berpasangan kembali
Kromosom homolog membawa dua alel bagi tiap-tiap sifat yang diturunkan
(trait)
homolog dominan ungu (PP)
heterozigot biji kisut dan bundar (Rr)
homozigot resesif hijau (yy)