- Mitra
a. Puskesmas Tumpang Malang
b. Puskesmas Bareng
c. Puskesmas Ciptolmulyo
d. Puskesmas Keliling
- Permasalahan yang terjadi di poli mata puskesmas atau rumah sakit
- Bahan,alat, sistem, bentuk,cara kerja dan desain adek merana
a. VR ( Virtual realty )
b. Sensor Barode ( kasir indomaret dll )
c. Model Aplikasi TUGAS
- Sensor yang bisa diterapkan pada alat
LATAR BELAKANG , TUJUAN
a. Sensor navigasi
b. Sensor inframerah MANFAAT
c. Sensor proximity
d. MENCARI MITRA DAN PERMASALAHANNYA
- Sasaran alat untuk siapa
Semangatt
a. Masyarakat
- Biaya
LIST MITRA
- Puskesmas Tumpang
- Puskesmas Bareng
- Puskesmas Ciptomulyo
- Puskesmas Keliling
- Dinas Kesehatan Kab Malang
- Dinas Kesehatan Kota Malang
Kelebihan : Bisa dibawa kemana-mana, pemeriksaan lebih cepat, ukuran alat seperti ukuran VR
Tujuan : Mendeteksi dan mengukur mata ( rabun jauh, rabun dekat, silindris, dan buta warna )
1. Snelling Chart => Mendeteksi dan mengukur mata plus dan minus dengan cara mengukur
jarak baca fokus( jarak baca terjauh yang masih bisa membaca dengan jelas untuk rabun
jauh dan jarak baca terdekat yang ,masih bisa dibaca dengan jelas untuk rabun dekat )
terhadap objek baca
2. Keratometer/ Autorefractor dan Aberrometer => Penelitian telah menunjukkan bahwa
autorefractors modern sangat akurat. Mereka juga menghemat waktu. Autorefraction
hanya membutuhkan waktu beberapa detik, dan hasil yang diperoleh dari tes otomatis
sangat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk dokter mata Anda untuk melakukan
refraksi manual dan menentukan resep kacamata Anda.
Sebuah aberrometer menggunakan teknologi wavefront canggih untuk mendeteksi
kesalahan bahkan mengaburkan visi berdasarkan menerangi jalan perjalanan melalui
mata Anda. Aberrometers terutama digunakan untuk kustom atau prosedur visi koreksi
wavefront LASIK, namun banyak dokter mata sekarang menggabungkan teknologi
canggih ini dalam pemeriksaan rutin mata mereka juga.
3. Refraksion
Ini adalah tes yang dokter mata Anda menggunakan untuk menentukan resep kacamata
yang tepat Anda.Dokter mata menggunakan phoropter untuk menentukan resep Anda
untuk kacamata dan lensa kontak.Panduan refraksi dengan phoropter suatu.
Selama refraksi, dokter menempatkan alat yang disebut phoropter di depan mata Anda
dan menunjukkan serangkaian pilihan lensa. Ia kemudian akan meminta Anda yang dari
dua lensa dalam setiap pilihan terlihat jelas.
Berdasarkan jawaban Anda, dokter mata Anda akan terus menyempurnakan kekuatan
lensa sampai mencapai akhir resep kacamata.
Refraksi menentukan tingkat Anda hyperopia (rabun jauh), miopia (rabun jauh), Silindris
dan presbyopia.
4. TRIAL LENS FRAME
Sumber : http://loveyourvision.blogspot.com/2014/01/proses-pemeriksaan-mata-dan-alat-
alat.html
MACAM SENSOR
1. Sensor Navigasi
Tujuan : untuk mengetahui jarak antara robot dengan objek di sekitarnya
Prinsip : pemantulan gelombang suara atau pemantulan cahaya
Cara kerja : menghitung waktu dari pengiriman gelombang suara sampai gelombnag suara
itu diterima kembali. Sensor ultrasonik tidak terpengaruh dengan perbedaan warna objek
yang dikenal dengan pantulan gelolmbang dan tidak terpengaruh cahaya sekitar. Frekuensi
kerja yang digunakan sebesar 40khz dengan toleransi frekuensi sebesar ±4 khz
2. Sensor inframerah
Prinsip : pemantulan cahaya
Inframerah dipancarkan melalui pemancar, dipantulkan, diterima kembali pada bagian
penerima
Level tegangan output dari sensor inframerah sebanding dengan jarak objek yang
terdapat di sekitarnya
Pemancar
Penerima
3. Masalah refraksi
Masalah refraksi mata adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan cahaya masuk tidak
terpusat langsung ke retina. Kelainan refraksi menyebabkan kebutaan sebesar 9,5% di
Indonesia.
Rabun dekat (hiperopia): menyebabkan penglihatan buram saat melihat benda dekat,
seperti saat membaca buku atau menggunakan komputer.
Rabun jauh (miopia): menyebabkan penglihatan buram saat melihat objek dari kejauhan,
seperti saat menonton TV atau mengemudi.
Astigmatisme: menyebabkan penglihatan ganda saat melihat objek dari jarak dekat ataupun
jauh.
Presbiopia (mata tua): terjadi pada usia 40 tahun ke atas yang menyebabkan penglihatan
buram dalam jarak dekat. Kondisi ini terkait dengan penambahan usia.
Gejala umum dari refraksi mata adalah ketidakmampuan melihat benda dengan jelas (baik
jauh atau dekat), pandangan kabur atau berbayang, hingga kepala terasa pusing saat
memfokuskan titik penglihatan pada satu obyek.
REFERENSI
http://www.depkes.go.id/article/print/845/gangguan-penglihatan-masih-menjadi-masalah-
kesehatan.html ( Data Depkes )
https://id.scribd.com/document/343203813/STANDAR-PELAYANAN-PUBLIK-UPTD-
PUSKESMAS-TUMPANG-docx ( Standar Pelayanan Publik )
https://www.youtube.com/watch?v=zDOdAfRurGs&list=PLwhCw14OMMYS2jLzOGaMPAUA7
kBm9-rXX ( snellen chart )
https://www.youtube.com/watch?v=L6UPqyKofTI&list=PLwhCw14OMMYS2jLzOGaMPAUA7
kBm9-rXX&index=7 ( pemeriksaan mata )
latar belakang
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2
014/3573_Jatim_Kota_Malang_2014.pdf
https://ngalam.co/2017/07/19/daftar-dokter-spesialis-mata-di-malang-2/
http://ngalam.id/read/4246/daftar-alamat-optik-di-kota-malang/
Jl. Panji No. 120 Kepanjen Kab. Malang Telepon: 0341 393730. Fax: 0341 393731.
Email: dinkes@malangkab.go.id
0341 406878