Anda di halaman 1dari 45

RENCANA AKSI NASIONAL

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


TAHUN 2015 -2019
Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut tahun 2015 – 2020 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peta Jalan Pelayanan kesehatan Gigi
2015 – 2030
Perencanaan pembangunan nasional dituangkan dalam
Undang-Undang R.I. Nomor 17 tahun 2007 dalam
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang
dilaksanakan secara bertahap

• RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan dituangkan


Kementerian Kesehatan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019
dengan Visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan “
Arah kebijakan dan strategi Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019 antara lain
:

1. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary


Health Care).
2. Penerapan pelayanan kesehatan dengan pendekatan
berkelanjutan mengikuti siklus hidup manusia
(continuum of care).
3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk).
Undang Undang No 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk:
peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi,
pengobatan penyakit gigi, dan
pemulihan kesehatan gigi
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013
Prevalensi karies penduduk di Indonesia sebesar 72,6%,
penduduk bermasalah gigi dan mulut yang menerima
perawatan dan pengobatan sebesar 31,1% serta
kecenderungan indeks DMF-T 4,5.
Data Riskesdas 2013 menunjukkan pula DMF-T pada
anak usia 12 tahun sebesar 1,38,
WHO mengharapkan Global Goals for Oral Health 2020,
target Decay, Missing, Filled–Teeth (DMF-T) pada anak
usia 12 tahun < 1.
Tujuan Umum
Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan
mulut 2015 – 2019 untuk memperkuat pelayanan
kesehatan gigi dan mulut guna mendukung tercapainya
Indonesia Sehat Bebas Karies 2030.
Tujuan Khusus

1. Tersedianya acuan untuk mengembangkan dan


melaksanakan berbagai kegiatan untuk mempercepat
pencapaian target pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2. Tersedianya bahan advokasi untuk memperoleh


dukungan dari berbagai pemangku kepentingan terkait
dalam perencanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. Terjadinya sinergi atas kegiatan – kegiatan yang
dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan
dalam memperkuat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Sasaran

Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan


mulut ini diharapkan menjadi acuan dalam mendukung
dan mengembangkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut menuju Indonesia Sehat Bebas Karies 2030 oleh
1. Kementerian Kesehatan
2. Lintas Sektor terkait
3. Dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota
4. Fasilitas pelayanan kesehatan primer dan sekunder
5. Dunia pendidikan
6. NGO, Swasta dan Masyarakat Madani
7. Pemangku kepentingan/Stake holders yang terkait
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Ruang Lingkup

Ruang lingkup rencana aksi nasional pelayanan


kesehatan gigi dan mulut ini adalah sebagai berikut :
1. Kondisi dan permasalahan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
2. Analisa situasi dan peta jalan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut.
3. Kebijakan, sasaran dan tahapan pelaksanaan
rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
4. Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
5. Peran pemerintah dalam monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
KONDISI DAN PERMASALAHAN
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
1. Status Kesehatan Gigi dan Mulut

Biru : 0.8 – 1,1 (sangat rendah) Kuning : 2,7 – 4,4 (sedang)


Hijau : 2 – 2,6 (rendah) Merah : > 4,5 (tinggi)
2. Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Jumlah Puskesmas 9669, (drg 59% dan TG 63%)


DATA TENAGA DOKTER GIGI DAN
DOKTER GIGI SPESIALIS DI RUMAH
SAKIT (BPPSDMK,2013)

Provinsi drg Sp. terbanyak DKI, Jabar, Jatim


3. Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
(Rifaskes,2011)

Risbinakes 2011 ( 8981 puskesmas 4,8% dg UKP-UKM


sebagian besar yankesgi UKP)
B. PERMASALAHAN PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
(EMPAT ASPEK)

Empat aspek permasalahan pelayanan kesehatan gigi


dan mulut meliputi :

1. Kebijakan
2. Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Sarana, Prasarana dan Pembiayaan
4. Kerjasama dari para pemangku kepentingan terkait.
ANALISA SITUASI DAN PETA JALAN
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
Analisa Situasi (SWOT)
Identifikasi Faktor Internal :
a. Strength/Kekuatan
1) Tersedianya beberapa kebijakan sebagai pendukung
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
2) Tersedianya sarana pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
3) Tersedianya tenaga kesehatan gigi dan mulut yang
dihasilkan oleh institusi pendidikan.
4) Telah berjalannya upaya pelayanan kesehatan gigi
dan mulut perseorangan maupun upaya kesehatan masy.
Identifikasi Faktor Internal :
Weakness/Kelemahan
1) Belum seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
mempunyai sumber daya pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
2) Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan gigi
mempunyai sarana, prasarana dan alat yang sesuai
standar.
3) Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif
lebih besar dari promotif dan preventif.
4) Masih lemahnya monitoring, evaluasi dan pembinaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
5) Sistem informasi, pencatatan, dan pelaporan tentang
pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum optimal,
baik di tingkat kab/kota, provinsi, maupun nasional.
2. Identifikasi Faktor eksternal

a. Opportunity/Peluang
1) Adanya desentralisasi/otonomi daerah yang
memberikan kesempatan kepada setiap wilayah
kabupaten/kota dalam mengembangkan program
program pembangunan kesehatan termasuk
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan oral health
need assesment.
2) Adanya dukungan WHO untuk program kesehatan
gigi dan mulut
3) Adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
lanjut
4) Adanya kebijakan pelayanan kesehatan gigi
merupakan salah satu pelayanan yang dijamin dalam
JKN Kesehatan
5) Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Faktor Eksternal

b. Threath/ancaman
1) Perilaku dan kesadaran masyarakat dalam
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
khususnya kesehatan gigi dan mulut dengan status
sosial ekonomi menengah kebawah masih rendah.
2) Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
3) Kemampuan ekonomi masyarakat.
B. ANALISIS POSISI BERSAING
Analisis Posisi Bersaing
C. Peta Jalan Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut
Peta Jalan Keberhasilan Upaya Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut (2015 – 2020)
Peta Jalan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut 2015 – 2030, melalui :

1. Rencana Aksi Nasional (RAN) pelayanan kesehatan


gigi dan mulut 2015-2020, fokus pada penguatan
kebijakan, sumber daya dan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dalam mencapai :
a. DMF-T anak kelompok umur 12 tahun
mencapai 1,26
b. 50 % Puskesmas dengan standar Program
Kesehatan Gigi dan Mulut yang baik
c. 50 % SD dengan UKGS tahap III
d. 25 % pelaksanaan UKGM di UKBM
lanjut

2. Rencana Aksi Nasional (RAN) pelayanan kesehatan


gigi dan mulut 2020-2025 fokus pada penguatan
kebijakan, sumber daya dan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam memcapai :
a. DMF-T anak kelompok umur 12 tahun
mencapai 1,14
b. 75 % Puskesmas dengan standar Program
Kesehatan Gigi dan Mulut yang baik
c. 75 % SD dengan UKGS tahap III
d. 50 % pelaksanaan UKGM di UKBM
lanjut

3. Rencana Aksi Nasional (RAN) pelayanan kesehatan


gigi dan mulut 2025-2030 fokus pada penguatan
kebijakan, sumber daya dan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam mencapai :
a. DMF-T anak kelompok umur 12 tahun
mencapai 1
b. 75 % Puskesmas dengan standar Program
Kesehatan Gigi dan Mulut yang baik
c. 75 % SD dengan UKGS tahap III
d. 50 % pelaksanaan UKGM di UKBM
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN SASARAN
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATANGIGI DAN MULUT
2015 -2019
A. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut

Kebijakan yang ditetapkan dalam pelaksanaan


pelayanan kesehatan gigi 2015 – 2019 adalah :
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang bermutu.
2. Terwujudnya masyarakat yang peduli pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
B. Strategi Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut
Strategi pelayanan kesehatan gigi yang terpilih adalah :
1. Meningkatkan upaya promotif dan preventif
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan
mendorong kemandirian masyarakat.
2. Meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
4. Meningkatkan peran serta pemangku kepentingan
/stakeholders terkait pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
C. Sasaran Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut

Sasaran pelayanan kesehatan gigi dan mulut dibagi


menjadi dua sasaran, yaitu :
1. Sasaran kelompok : anak prasekolah, anak usia
sekolah, dewasa, ibu hamil dan lanjut usia.
2. Sasaran fasilitas : sekolah, Usaha Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM), Puskesmas, klinik dan
rumah sakit.
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2015 -2019
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2015 -2019

Dalam mewujudkan rencana aksi nasional pelayanan


kesehatan gigi dan mulut perlu dilakukan strategi dan
masing masing strategi tersebut diwujudkan dalam
beberapa program dan untuk menilai keberhasilan dari
program yang dilaksanakan tiap program memiliki
beberapa indikator. Indikator ini merupakan tolak ukur
dalam pencapaian pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
adapun strategi tersebut antara lain :
A. Meningkatkan upaya promotif dan
preventif pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

1. Peningkatan kemandirian melalui peran serta


masyarakat dalam pelihara diri terhadap kesehatan
gigi dan mulut mulai dari janin sampai lansia
(continuum of care)
2. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
3. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
melalui Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM)
B. Meningkatkan aksesibilitas terhadap
pelayanan kesehatan gigi dan mulut

1. Tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Optimalisasi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
lanjut dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
C. Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan gigi dan mulut

1. Tersedianya sarana dan prasarana sesuai standar


pelayanan kesehatan gigi dan mulut
2. Tersedianya tenaga kesehatan gigi dan mulut yang
berkompeten dan berbudaya kinerja
3. Optimalisasi upaya pelayanan kesehatan gigi dan
mulut melalui program UKM dan UKP di fasilitas
pelayanan kesehatan
D. Meningkatkan peran serta
stakeholders terkait pelayanan
kesehatan gigi dan mulut

1. Tersedianya dukungan dan regulasi pelayanan


kesehatan gigi dan mulut.
2. Sistem kolaborasi peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan gigi dan mulut
3. Terwujudnya kemitraan yang berdaya guna tinggi
4. Tersedianya dana pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang proporsional untuk Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP).
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Arah Strategi Rencana Aksi
Kebijakan

1. Terwujudnya 1. Meningkatkan 1. Peningkatan kemandirian melalui peran


masyarakat yang upaya promotif dan serta masyarakat dalam pelihara diri
peduli pelayanan preventif pelayanan terhadap kesehatan gigi dan mulut mulai
kesehatan gigi kesehatan gigi dan dari janin sampai lansia (continuum of
dan mulut mulut care)
2. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS)
3. Peningkatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat melalui Usaha Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM)
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Arah Kebijakan Strategi Rencana Aksi

2. Terwujudnya 2. Meningkatkan 1. Tersedianya pelayanan kesehatan gigi


pelayanan aksesibilitas dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan gigi terhadap tingkat pertama
dan mulut pelayanan 2. Optimalisasi fasilitas pelayanan
yang paripurna kesehatan gigi kesehatan tingkat lanjut dalam pelayanan
dan mulut kesehatan gigi dan mulut

3. Meningkatkan 1. Tersedianya sarana dan prasarana


kualitas sesuai standar pelayanan kesehatan gigi
pelayanan dan mulut
kesehatan gigi 2. Tersedianya tenaga kesehatan gigi dan
dan mulut mulut yang berkompeten dan berbudaya
kinerja
3. Optimalisasi upaya pelayanan kesehatan
gigi dan mulut melalui program UKM dan
UKP di fasilitas pelayanan kesehatan
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Arah Kebijakan Strategi Rencana Aksi

4. Meningkatkan 1. Tersedianya dukungan dan regulasi


peran serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
stakeholders 2. Sistem kolaborasi peningkatan
terkait pelayanan kompetensi tenaga kesehatan gigi dan
kesehatan gigi mulut
dan mulut 3. Terwujudnya kemitraan yang berdaya
guna tinggi
4. Tersedianya dana pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang proporsional untuk
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
MONITORING DAN EVALUASI
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT

Di era desentralisasi pelaksanaan pemantauan dan


evaluasi indikator keberhasilan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dalam menuju Indonesia sehat bebas
karies secara berjenjang dimulai dari di tingkat
kabupaten/kota, Provinsi dan tingkat Pusat yang
melibatkan peran dari stake holder yang terkait sesuai
tugas pokok dan fungsi masing masing.
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Pemerintah Pusat
a. Mempersiapkan kebijakan, Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK) penyelenggaraan program
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada para
pengambil keputusan dan Lintas Sektor di Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/kota, untuk mendukung
pengembangan program pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
c. Melakukan bimbingan dan fasilitasi termasuk
dukungan kepada Dinas Kesehatan Provinsi serta
Kabupaten/kota, dalam pengembangan program
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut

2. Dinas Kesehatan Provinsi


Dinas Kesehatan Provinsi selaku perpanjangan tangan
Kementerian Kesehatan, mengkoordinasikan serta
bimbingan dan fasilitasi termasuk dukungan kepada
Dinas Kesehatan Provinsi serta Kabupaten/kota, dalam
pengembangan dan pembiayaan program pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
Alur Pemikiran RAN Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


a. Merupakan penanggung jawab pelaksanaan
program pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Pemenuhan dan pendistribusian tenaga kesehatan
gigi dan mulut sesuai dengan ketentuan (1 Puskesmas =
1 dokter gigi + 1 Terapis Gigi dan Mulut).
c. Mengkoordinasikan serta bimbingan, fasilitasi dan
pola pembiayaan di Puskesmas dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
DASAR PEMIKIRAN PENCAPAIAN
INDONESIA BEBAS KARIES 2015 -2030
trimakasih
Tugas
Buatlah soal pilihan ganda dengan 5 alternative pilihan (A,
B, C, D, E).
Langkah pertama membuat kasus
Langkah ke dua menyusun pertanyaan dari kasus
Langkah ketiga membuat pilihan jawaban dan kunci
jawaban.

Anda mungkin juga menyukai