Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Home Care Sri Wahyuni, Syaiful, Imran Pashar,

Pada Pasien DM Dengan Ulkus Irdiany Sandika Tuharea


Diabetik Dengan Intervensi
Pemberian Dressing Modern Universitas Megarezky

Menggunakan Zink Cream Di Dipresentasikan dalam acara Webinar Dan Konferensi


Klinik Isam Cahaya Holistic Care ; Wilayah
Indonesian Wound Ostomy Continence Nurses Association
Case Study (InWOCNA),
3 Desember 2022
Background Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah
penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun.

Purpose

80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah


Method dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular,
35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh
penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes,
dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (data WHO, 2018)

Result

Berdasarkan data dari surveilans penyakit tidak menular Bidang P2PL


Conclusion (Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan), kasus baru
DM di Kota Makassar tahun 2016 yaitu 26.245 kasus (laki-laki; 11.647,
perempuan; 14.598), sedangkan kasus lama yaitu 21.018 (laki-laki; 8.457,
perempuan; 12.561).
References
Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun
Background meningkat dari 6,9 % menjadi 10,9%; Adapun kematian akibat DM
terdapat 991 (laki-laki; 529, perempuan; 462) sepanjang tahun 2016
(Sul-Sel, 2016).

Purpose
Sekitar 60%-70% penderita diabetes mengalami komplikasi neuropati
tingkat ringan sampai berat, yang berakibat pada hilangnya sensori dan
kerusakan ekstremitas bawah. Salah satu gejala klinik dan perjalanan
Method penyakit DM dengan neuropati perifer adalah ulkus diabetikum.

Penatalaksanaan pada luka diabetik secara komprehensif diperlukan


Result dalam manajemen luka diabetik agar fase penyembuhan ulkus tidak
memanjang dan tidak terjadi komplikasi. Teknik perawatan luka saat ini
menggunakan modern dressing

Conclusion
Zink  efek antimikroba dengan mempertahankan biosafety untuk kulit,
sel darah dan pembuluh darah. Zink juga memberikan efek ganda pada
penyembuhan luka karena dengan cepat menghilangkan patogen
infeksius dan memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap infeksi
References mikroba.
Background

Purpose

Method o Untuk melihat pengaruh pemberian zink cream terhadap


kondisi luka ulkus diabetic pada 2 klien yang dirawat di
Result Home Care Isam Cahaya

Conclusion

References
Background
o Desain penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus, penelitian
studi kasus merupakan penelitian dengan cara meneliti suatu
Purpose permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal
o Metode yang dilakukan adalah dengan konsep studi kasus. Studi
kasus dengan melakukan perawatan luka dan melihat perubahan
Method pada luka setelah dirawat dengan metode dressing modern
menggunakan Epitel Cream dengan jumlah klien sebanyak 2 orang.
Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 09/08/2022 sampai
Result tanggal 12/08/2022.
o Tidak hanya memperhatikan kondisi luka pada klien, tetapi juga
melihat manifestasi klinis yang dihubungkan dengan masalah
Conclusion keperawatan, diagnosa keperawatan, penentuan intervensi,
implementasi keperawatan, hingga tahap evaluasi

References
Data Kasus 1 Kasus 2
Background Usia 67 tahun 48 tahun
Jenis Perempuan Perempuan
Kelamin
Hasil 1. luka pada kaki kanannya, pada saat dikaji klien 1. luka pada kaki kirinya, saat dilakukan
Purpose Pengkajian mengatakan terdapat luka dikaki sebelah pengkajian klien mengatakan ada riwayat
kanan sejak 1 bulan yang lalu klien juga DM sebelumnya, klien juga mengatakan kulit
menolak untuk dilakukan perawatan kuku. kaki kiri dan kanan kering, klien memiliki
2. Tampak terdapat luka dikaki sebelah kanan riwayat DM tapi jarang untuk berobat, klien
bagian bawah, terdapat jaringan nekrotik. mengatakan tidak mengetahui cara untuk
Method 3. Pengkajian luka : merawat lukanya.
a. Panjang ± 7 cm,lebar ±3 cm,kedalaman 2. Kaki kanan dan kaki kiri klien tampak kering
±0,5cm, bersisik-sisik hitam
b. Jaringan luka 3. BB : 47 kg
Result Granulasi : 75% 4. Jempol klien sebelah kiri tampak ada luka
Slought : 0% 5. Area luka kulit tampak ke kuning-kuningan
Epitel : 25% 6. Panjang Luka 2,5 Cm,Lebar Luka 2 cm dan
Kedalaman Luka 0,1 cm
7. Granulasi : 80%, Slough : 0%, Epitelisasi : 20%
Conclusion Diagnosa 1. Gangguan Integritas Jaringan berhubungan 1. Gangguan integritas Jaringan b/d diabetes
Keperawatan dengan perubahan sirkulasi (D.0129) mellitus ( D.0129 )
2. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan 2. Defisit Pengetahuan b/d Kuranya Informasi
gangguan muskuloskeletal (D.0109) (D.0019)
References 3. Risiko Infeksi ditandai dengan faktor risiko
penyakit kronis (D.0142)
Item Pengkajian Klien I Klien 2
Background 9/8/22 11/8/22 12/8/22 9/8/22 11/8/22 12/8/22

Ukuran Luka 1. PxL <4 cm 3 3 3 1 1 1


2. PxL 4< 16 cm
3. PxL 16<36 cm
Purpose 4. PxL 36<80 cm
5. PxL 80>80 cm
Kedalaman 1. Stage 1 2 2 2 2 2 2
2. Stage 2
Method 3. Stage 3
4. Stage 4
5. Necrosis Wound
Tepi Luka 1. Samar, tidak jelas terlihat 2 2 2 4 2 2
2. Batas tepi terlihat, menyatu dengan
Result dasar luka luka
3. Jelas, tidak menyatu denga dasar luka
4. Jelas, tidak menyatu dengan dasar
luka, tebal
Conclusion 5. Jelas, fibrotic, parut
6. Tebal/hyperkeratonic
Goa 1. Tidak ada 1 1 1 1 1 1
2. Goa < 2 cm diarea manapun
3. Goa 2-4 cm <50% pinggir luka
References 4. Goa 2-4 cm > 50% pinggir luka
5. Goa > 4 cm diarea manapun
Tipe Eksudat 1. Tidak ada 1 1 1 1 1 1
2. Bloddy
Background 3. Serosangineous
4. Serous
5. Purulent
Jumlah Eksudat 1. Kering 2 2 2 1 2 2
2. Moist
Purpose 3. Sedikit
4. Sedang
5. Banyak
Warna Kulit 1. Pink/normal 5 5 5 3 3 1
Sekitar 2. Merah terang jika ditekan
Method 3. Putih/pucat/hipopegmentasi
4. Merah gelap/abu-abu
5. Hitam atau hiperpigmentasi
Jaringan yang 1. No Swelling atau edema 2 2 2 3 3 3
edema 2. Non pitting edema kurang dari 4

Result 3. 4 Cm di sekitar luka


4. Non pitting edema > 4 cm
5. disekitar luka
6. Pitting edema < 4 cm di sekitar luka
7. Krepitasi atau pitting edema > 4 cm
Jaringan 1. Kulit utuh atau stage 1 3 3 2 4 3 3
Conclusion Granulasi 2. Terang 100% jaringan granulasi
3. Terang 50% jaringan granulasi
4. Granulasi 25%
5. Tidak ada jaringan granulasi
Epitelisasi 1. 100% epitelisasi 4 4 4 4 3 3
References 2. 75%-100% epitelisasi
3. 50% - 75% epitelisasi
4. 25% - 50% epitelisasi
Background
1. Pada penegakan diagnosa keperawatan ditemukan persamaan dan
perbedaan antara klien 1 dan klien 2 yaitu klien 1 memiliki 3 diagnosa
diantaranya , Gangguan integritas jaringan, Deficit perawatan diri dan juga
Purpose Risiko infeksi, sedangkan pada klien 2 ditemukan 2 diagnosa keperawatan
yaitu Gangguan integritas jaringan dan Deficit pengetahuan. Didalam teori
muncul 6 diagnosa keperawatan namun yang sesuai dengan teori hanya
ada 3 diagnosa keperawatan.

Method

Result 2. Rencana intervensi yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
diagnose Gangguan integritas jaringan berhubungan diabetes militus pada
kedua klien yaitu dengan pemberian dressing modern menggunakan Epitel
Cream pada perawatan luka dengan 3 kali pertemuan dalam 1 minggu
mulai dari tanggal 09, 11 dan 12 Agustus 2022 sesuai dengan jadwal
Conclusion perawatan luka.

References
Background 3. Pelaksanaan (implementasi) keperawatan dilakukan Pada diagnosis
keperawatan Gangguan integritas jaringan berhubungan diabetes militus,
telah dilakukan implementasi terkait dengan dilakukan pemberian dressing
modern menggunakan Epitel Cream pada perawatan luka dengan 3 kali
pertemuan dalam 1 minggu mulai dari tanggal 09, 11 dan 12 Agustus 2022
Purpose sesuai dengan jadwal perawatan luka dan dilakukan sesuai SOP perawatan
luka. Sebelum diberikan perawatan luka terlebih dahulu mengukur tekanan
darah klien.

Method

4. Hasil evaluasi akhir dengan diagnosis gangguan integritas jaringan yang


Result dilakukan selama 3 kali pertemuan dalam satu minggu sesuai dengan
jadwal perawatan luka, setelah dilakukan implementasi pada pertemuan
terakhit tanggal 12 Agustus 2022 dapat dilihat adanya perubahan yang
sangat signifikan pada luka DM klien dari pertemuan pertama, sehingga
Conclusion dapat disimpulkan bahwa dressing modern menggunakan Epitel Cream
sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan luka baik luka DM atau
luka post operasi dan luka-luka lainnya..

References
9/8/22 11/8/22 12/8/22
9/8/22 11/8/22 12/8/22
Cecum &
Background 1. Angriani, S., Hariani, H., & Dwianti, U. (2019). The effectivity of modern dressing wound care with moist wound healing method in diabetic
Appendix ulcus at wound care clinic of etn centre makassar. Jurnal Media Kesehatan, 10(01),19–24.
2. Desiniary Bagenda, T., Wahyuni Munir, N., Agustini, T., Studi, P.,Keperawatan, I., & Masyarakat, K. (2021). Pengaruh Pemberian
Antimicrobial Terhadap Penyembuhan Luka pada Pasien Ulkus Diabetikum. Window of Nursing Journal, 02(01), 269–274.
3. Irwan, M., Indrawati, Maryati, Risnah, & Arafah, S. (2022). Efektivitas perawatan luka modern dan konvensional terhadap proses
Ascending penyembuhan luka diabetik. Jurnal Ilmiah Mappaddis, 4, 237–245.
Purpose 4. Kartika Rukmi, D., & Hidayat, A. (2018). Proseding Seminar dan Pembekalan Intensive Uji Kompetensi AIPNI Regional VIII 23-24 Februari.
Colon Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 5(1), 19.
5. Khoirunisa, D., Hisni, D., & Widowati, R. (2020). Pengaruh modern dressing terhadap skor penyembuhan luka ulkus diabetikum.
NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 6(2), 74.
6. Maulana, M. S. (2020). … Honey Dressing Terhadap Jenis Dressing Lainnya Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien Dengan Ulkus
Transverse Diabetik. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(2), 76–83.
Method 7. Permatasari, A. M. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien dengan Diabetes Mellitus Tipe II di Kelurahan Marga Mulyo
Colon Kecamatan Balikpapan Barat Tahun 2021.
8. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
9. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
10. PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Descending
Result 11. Rizaldi, & Sudarman. (2020). Penggunaan Primary Dressing Pada Penderita Luka Diabetes Mellitus Di ETN Centre Kota Makassar. Jurnal
IPTEKS Terapan, 14(1), 12–18.
Colon 12. Rohani, S. (2021). Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository Repository Universitas
Universitas Jember Jember. Digital Repository Universitas Jember, September 2019,2019–2022.
13. Situmorang, M. (2020). Mantap Revisian Karya Tulis Ilmiah Merisa Situmorang (1) (1).
14. Subandi, E., & Sanjaya, K. A. (2020). Efektifitas Modern Dressing Terhadap Proses Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Kesehatan,10(1), 1273–1284.
Conclusion 15. Tiara, Shinta, Sukawana, I. W., & Dkk. (2013). Efektifitas Perawatan Luka KakiDiabetik Menggunakan Balutan Modern Di Rsup Sanglah
Denpasar Dan Klinik Dhalia Care. I(1), 1–9.
16. Tim May, Malcolm Williams, Richard Wiggins, and P. A. B. (2021). PENGGUNAAN DRESSING MEDERN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA
DIABETES MILITUS (Issue 2021)
17. Varena, M. (2019). Karya Tulis Ilmia Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus.Perbandingan motivasi penggunaan Dressing Modern (Epitel)

References pada luka Diabetes Militus. (2015). 3(1), 67–74.


Thank You

Anda mungkin juga menyukai