Anda di halaman 1dari 30

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENGABDIAN 2023
ID Proposal: 0e2c0cc3-0e5c-460f-be9b-fd855072a44a
Rencana Pelaksanaan Pengabdian : tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENGABDIAN

PMP Pelatihan Pengembangan Produk dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Olahan Rumput Laut di
Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar

Kelompok Skema Ruang Lingkup Bidang Fokus Lama Tahun Pertama


Kegiatan Usulan
Pemberdayaan Pengabdian rirn - Sosial 1 2023
Berbasis Masyarakat Masyarakat Pemula Humaniora,
Pendidikan, Seni,
Dan Budaya

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index Rumpun
Tinggi/ Institusi Bagian Ilmu
IMRAN PASHAR Universitas Keperawatan 1. Membuat 6771884 - ILMU
Megarezky proposal KEPERAW
Ketua Pengusul pengabdian ATAN
2. Analisis data DAN
3. membuat KEBIDAN
artikel jurnal AN
4. Menyusun
leaflet kegiatan
NUR INSANI Universitas Bioinformatika 1. Penyuluhan 6820949 - ILMU IPA
AMIR Megarezky dan
Pengolahan
Anggota rumput laut
Pengusul 2. Membuat
proposal
pengabdian
3. Melakukan
analisis data
WAHDANIAR Universitas Teknologi 1. Melakukan 6779807 - ILMU IPA
Megarezky Laboratorium pre test dan
Anggota Medis post test
Pengusul 2. Melakukan
pengurusan ijin
kegiatan

3. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas
Institusi Bagian
AFIFAH ZULFA A1C222039 Universitas Keperawatan 1. Fasilitator
Megarezky kegiatan pelatihan
Mahasiswa 2. Administrasi
kegiatan
3. Membantu pre
test dan post test
kegiatan
YUNDAR LIANA B1C122004 Universitas Sains Biomedis 1. Fasilitator
Megarezky kegiatan pelatihan
Mahasiswa 2. Administrasi
kegiatan
3. Membantu pre
test dan post test
kegiatan

4. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi

Jenis Mitra Nama Mitra Dana

sasaran Dusun Puntondo Desa Laikang Tahun 1: Rp. 25.000.000,00


Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar

5. LUARAN DIJANJIKAN

Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan


Luaran
1 Peningkatan keterampilann Tercapai Bentuk Produk Sabun Cair Rumput
mitra Laut
1 Artikel di jurnal nasional ber Published Jurnal Surya Masyarakat https://
ISSN jurnal.unimus.ac.id/index.php/jsm
1 Artikel di media massa Online/bisa diakses Tribun Timur.com
elektronik
1 Konten Video pelaksanaan Published You Tube
kegiatan

6. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya Pengabdian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB Tahun 1 : Rp. 25.000.000,00

Tahun 1 Total : Rp. 25.000.000,00

Jenis Pembelanjaan Komponen Item Satuan Vol. Biaya Satuan Total


Biaya Lainnya Biaya Paket Paket 1 160.000 160.000
publikasi di
media masa
Honorarium HR Pembantu Orang OH 2 200.000 400.000
(Pelaksanaan lapangan
Pengabdian)
Honorarium HR Pembantu Orang OJ 2 200.000 400.000
(Pelaksanaan teknis/
Pengabdian) Asisten
Pelaksanaan
kegiatan
Honorarium HR Panitia Orang OK (kali) 2 500.000 1.000.000
(Pelaksanaan
Pengabdian)
Honorarium HR Moderator Orang OK (kali) 1 450.000 450.000
(Pelaksanaan
Pengabdian)
Honorarium Honorarium Orang OH 1 1.365.000 1.365.000
(Pelaksanaan narasumber
Pengabdian)
Biaya Pelatihan Uang Saku Orang OH 25 150.000 3.750.000
Biaya Pelatihan Biaya Orang OK (kali) 30 83.000 2.490.000
konsumsi
Perjalanan Uang Harian Orang OH 5 400.000 2.000.000
Perjalanan Penginapan Kamar OH 2 300.000 600.000
Perjalanan Transport Orang OK (kali) 5 200.000 1.000.000
Lokal
Biaya Lainnya Biaya Paket Paket 1 450.000 450.000
Publikasi
artikel di
Jurnal
Nasional
Biaya Lainnya Biaya Paket Paket 1 500.000 500.000
penyusunan
buku
termasuk
book chapter
Biaya Lainnya Biaya Paket Paket 1 135.000 135.000
pembuatan
dokumen
video
Teknologi dan Inovasi Barang Unit Unit 10 500.000 5.000.000
komponen
produksi
Teknologi dan Inovasi Ruang Unit Unit 1 2.000.000 2.000.000
penunjang
Pelaksana
Pengabdian
Teknologi dan Inovasi Bahan baku Paket Paket 15 220.000 3.300.000
produksi

7. ANGGARAN PERBAIKAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Dana Tahun ke-1 : Disetujui Rp21.250.000,00 | Direncanakan : Rp21.250.000,00


Jenis Pembelanjaan Komponen Satuan Vol. Biaya Satuan Total
undefined Bahan baku produksi Paket 5 50.000 250.000
undefined Barang komponen Unit 5 50.000 250.000
produksi
undefined Bahan baku produksi Paket 30 10.000 300.000
undefined Barang komponen Unit 2 200.000 400.000
produksi
undefined HR Pembantu teknis/ OB 2 200.000 400.000
Asisten Pelaksanaan
kegiatan
undefined Biaya konsumsi OK (kali) 30 70.000 2.100.000
undefined Bahan baku produksi Paket 10 22.000 220.000
undefined Biaya penyusunan buku Paket 1 400.000 400.000
termasuk book chapter
undefined Barang komponen Unit 2 98.000 196.000
produksi
undefined Penginapan OH 2 200.000 400.000
undefined Biaya Publikasi artikel di Paket 1 400.000 400.000
Jurnal Nasional
undefined Barang komponen Unit 26 10.000 260.000
produksi
undefined Barang komponen Unit 2 400.000 800.000
produksi
undefined Ruang penunjang Unit 1 1.000.000 1.000.000
Pelaksana Pengabdian
undefined Bahan baku produksi Paket 10 65.000 650.000
undefined Barang komponen Unit 26 50.000 1.300.000
produksi
undefined Barang komponen Unit 2 52.000 104.000
produksi
undefined HR Pembantu lapangan OH 2 200.000 400.000
undefined Bahan baku produksi Paket 10 30.000 300.000
Jenis Pembelanjaan Komponen Satuan Vol. Biaya Satuan Total
undefined Uang Saku OH 25 125.000 3.125.000
undefined Bahan baku produksi Paket 40 30.000 1.200.000
undefined Barang komponen Unit 26 10.000 260.000
produksi
undefined Bahan baku produksi Paket 30 35.000 1.050.000
undefined Uang Harian OH 5 400.000 2.000.000
undefined Barang komponen Unit 5 65.000 325.000
produksi
undefined Biaya pembuatan Paket 1 140.000 140.000
dokumen video
undefined Bahan baku produksi Paket 20 55.000 1.100.000
undefined Barang komponen Unit 26 50.000 1.300.000
produksi
undefined Transport Lokal OK (kali) 5 100.000 500.000
undefined Biaya publikasi di media Paket 1 120.000 120.000
masa
Isian Substansi Proposal
SKEMA Pemberdayaan Berbasis Masyarakat
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan

PMP Pelatihan Pengembangan Produk dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Olahan Rumput
Laut di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar

RINGKASAN
Ringkasan tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia
yakni menghasilkan 30% total hasil rumput laut atau setara dengan 3.409.048,20 ton. Kabupaten
Takalar merupakan salah satu lokasi sentral produksi rumput laut di Sulawesi Selatan yang masih
perlu ditingkatkan pengolahan produksinya
Keberadaan kelompok budidaya rumput laut di dusun Puntondo Desa Laikang dapat
membantu meningkatkan produksi rumput laut serta peningkatan status ekonomi dan
pemberdayaan masyarakat setempat dalam pengolahan rumput laut menjadi sabun organik.
Adapun kegiatan akan dilakukan di Dusun puntondo, melihat kondisi masyarakat masih
banyak masyarakat yang belum bekerja dan tidak memiliki penghasilan tetap sekitar 90%.
Sehingga perlunya peningkatan keterampilan terutama dalam mengolah rumput laut menjadi
produk sabun organik agar menghasilkan uang dan dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi,
diharapkan dapat membantu perekenomian keluarga pada masyarakat di Dusun Puntondo desa
Laikang
Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah
rumput laut menjadi sabun organik yang bernilai seperti sabun cair rumput laut dan produk organik
lainnya. Setelah selesai, melibatkan pihak pemerintah desa dalam memungkinkan masyarakat
mencapai tujuan mereka, dalam upaya peningkatan perekonomian di masyarakat desa Laikang.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode yang menitikberatkan pada keaktifan
peserta seperti demontrasi dan simulasi.
Target luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah jurnal nasional ber-ISSN dalam JPPM,
telah terbit pada media cetak online, dokumentasi kegiatan dalam bentuk video yang telah diupload
di youtube, serta peningkatan keterampilan menghasilkan produk dalam bentuk dokumentasi
produk. Tambahan luaran dalam bentuk buku bahan referensi yang telah ber-ISBN.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengabdian terbagi 3 tahapan yaitu Pertama,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 25 orang yang dimana
diharapkan setelah kegiatan diharapkan peserta dapat melakukan pengolahan rumput laut menjadi
sebuah produk sabun organik yang bernilai jual. Kesinambungan program diwujudkan dalam
perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak untuk terus meningkatkan keterampilan masyarakat.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata

Pelatihan, Produk Sabun Cair, Rumput laut

B. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lebih dari 1000 kata yang berisi analisis situasi dan permasalahan mitra
yang akan diselesaikan. Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat
menggambarkan secara lengkap kondisi mitra. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan
kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra
dengan data dan gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang
ekonomi dan belajar berwirausaha. Kondisi eksisting dibuat secara lengkap hulu dan hilir
usahanya. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian perlu
diuraikan.
1. Analisis Situasi
Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2022 bahwa Sulawesi Selatan
menjadi daerah penghasil rumput laut terbanyak d Indonesia yakni sebanyak 3,79 juta ton atau
41,55% dari totalnya secara nasional. Seluruh produksi rumput laut di Sulawesi Selatan berasal
dair budi daya. Kabupaten Takalar merupakan salah satu lokasi sentral produksi rumput laut di
Sulawesi Selatan yang masih perlu ditingkatkan produksi dan pengolahannya
Budidaya rumput laut adalah salah satu jenis budaya pada bidang perikanan yang mempunyai
peluang untuk dikembangkan di perairan Indonesia (1). Rumput laut merupakan salah satu sumber
devisa Negara dan sumber pendapatan bagi masyarakat di pesisir pantai dan sebagai salah satu
komoditas laut yang populer dalam perdagangan dunia. Oleh karena itu, rumput laut biasa diolah
sebagai sumber pangan, obat-obatan, dan bahan baku industri lainnya. Selain itu, rumput laut
merupakan komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dengan peluang pasar yang luas, baik nasional
ataupun internasional (2). Rumput laut dapat dibudidayakan secara masal sehingga mampu menjadi
salah satu komoditas strategis di dalam program pemerintah melalui revitalisasi di dalam industri
perikanan. Pesatnya perkembangan rumput laut saat ini menandakan pesatnya perkembangan
bisnis di kalangan masyarakat. Pasalnya, saat ini produk rumput laut sudah mulai masuk pada ranah
pariwisata atau menjadi pendukung pariwisata di kawasan wisata bahari. Tingginya minat
konsumen terhadap produk olahan rumput laut di kawasan, menjadikan nilai tambah bagi suatu
destinasi sehingga memiliki nilai jual (3). Produk olahan rumput laut dapat menjadi produk yang
dipasarkan seperti sabun cair rumput laut dan jenis produk lainnya (4,5).
Kelompok budidaya rumput laut Puntondo merupakan salah mitra yang bertempat di Dusun
Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar sekitar 55,1 KM dari
Universitsa Megarezky. Desa in terletak di pesisir pantai Kabupaten Takalar. Daerah mitra
ditempuh sekitar 1 jam 48 menit dari Universitas Pelaksana Pengabdian. Perjalanan dapat ditempuh
menggunakan roda empat.
Masyarakat desa Laikang masih dalam kategori ekonomi menengah ke bawah. Rata-rata pekerjaan
masyarakat sebagai nelayan rumput laut dan hanya sebagian kecil yang bekerja sebagai pengawai
swasta dan negeri. Berdasarkan hasil observasi awal Tim Pengabdian adalah sebagian besar
perempuan tidak memiliki pekerjaan atau sebagai ibu rumah tangga sebesar (90%). Kurangnya
keterampilan yang dimiliki membuat masyarakat enggan mencari penghasilan lainnya sehingga
menggantungkan nasib pada penghasilan suami seutuhnya. Selain itu mayoritas kegiatan sehari-
hari perempuan di Dusun Puntondo adalah sebagai buruh tani rumput laut .
Pada wilayah bagian pesisir Desa Laikang tepatnya di Dusun Puntondo, masyarakat
menggantungkan hidupnya pada budidaya rumput laut. Dengan kualitas yang baik dan tinggi,
masyarakat Dusun Puntondo telah membudidayakan rumput laut sejak beberapa puluh tahun yang
lalu. Rumput laut yang dibudidayakan oleh penduduk setempat masih kurang di eksplore dalam
pengolahannya, dimana rumput laut sangat mempunyai peluang tinggi untuk diolah menjadi bahan
organik yakni sabun (6). Selain untuk dikonsumsi secara pribadi, olahan rumput laut juga
dipasarkan dalam kegiatan-kegiatan pariwisata pada lingkup lokal. Namun, budidaya rumput laut
di Dusun Puntondo ini masih belum maksimal. Belum ada Langkah kongkret yang diberikan oleh
pihak pemerintah setempat dan kurang motivasi masyarakat setempat terhadap peningkatan
pengolahan terkait dalam peningkatan usaha rumput laut Dusun Puntondo. Sehingga melalui
strategi pelatihan peningkatan keterampilan pengolahan rumput laut menjadi sabun organik yang
memiliki nilai jual diharapkan mampu meningkatkan status perekonomian masyarakat setempat.
Belum pernahnya para masyarakat setempat terpapar dengan pelatihan pengolahan rumput laut
ini menyebabkan kurang pengetahuan dan keterampilan dari masyarakat tentang produk yang
dapat dihasilkan dari olahan rumput laut.
2. Permasalahan Mitra
Salah satu daerah yang menghasilkan produksi rumput laut tertinggi di Sulawesi Selatan
adalah Kabupaten Takalar tepatnya di desa Laikang Dusun Puntondo. Di samping itu, masih
rendahnya penghasilan masyarakat desa Laikang dimana masih banyak perempuan di
masyakarat setempat yang tidak memiliki pekerjaan sehingga perlu dilakukan kegiatan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat desa Laikang.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada masyarakat desa Laikang Dusun Puntondo dalam
bentuk pelatihan dan peningkatan keterampilan menghasilkan produk dari olahan rumput laut.
Hal ini dikarenakan hasil observasi Tim Pengabdian didapatkan masih banyak perempuan yang
belum memiliki kegiatan tambahan untuk menghasilkan uang.
Permasalahan yang di hadapi mitra saat ini adalah mayoritas masyarakat desa Laikang 90%
wanita tidak memiliki pekerjaan yang bersatus sebagai ibu rumah tangga, selain itu mata
pencaharian masyarakat dusun Puntondo Desa Laikang sepenuhnya bergantung pada hasil
rumput laut. Hal ini karena faktor pendidikan dan pengetahuan yang kurang. Latar belakang
mitra yang terdiri dari 20 orang anggota, sebanyak 13 orang latar belakang pendidikan SMP
dan 7 orang latar belakang pendidikan SMA. Oleh karena itu, perlu dukungan dalam bentuk
pemberian pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam mengolah rumput laut menjadi
produk yang memiliki nilai jualatau nilai tambah
Berikut hasil observasi pertemuan mitra Kelompok Budidaya Rumput Laut Puntondo di Desa
Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar:
Gambar 1 Pertemuan Mitra Kelompok Budidaya Rumput Laut Puntondo
Gambar 2 Produksi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)
C. Permasalahan dan Solusi
C.1. Permasalahan Prioritas (dikaitkan dengan A.4 atau A.5)
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata yang berisi uraian yang akan
ditangani minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan. Untuk masyarakat produktif secara ekonomi
dan calon wirausaha baru meliputi bidang produksi, manajemen usaha dan pemasaran (hulu
hilir usaha). Untuk kelompok masyarakat non produktif (masyarakat umum) maka
permasalahannya sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan,
peningkatan ketentraman masyarakat, memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala
bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan
berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif. Perioritas permasalahan dibuat secara
spesifik. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan IKU dan fokus pengabdian perlu diuraikan.
Permasalahan prioritas masyarakat Dusun Puntondo Desa Laikang yakni pertama karena latar
belakang pendidikan yang rendah yakni rata-rata lulusan SD dan SMP sehingga memiliki
pengetahuan yang kurang terhadap berbagai jenis pengolahan rumput laut dan kedua mayoritas
wanita di Dusun Puntondo berstatus sebagai ibu rumah tangga sebesar 90% sehingga tidak
memiliki pekerjaan yang menyebabkan rendahnya status ekonomi yang dimiliki masyarakat
setempat dimana rata-rata perempuan desa setempat bergantung penuh dengan hasil pendapatan
suaminya selain itu menjadi buruh tani rumput laut setiap harinya. Ketersedian bahan baku untuk
pengelolaan bahan produk rumput laut memang sangat melimpah, terlebih lagi Dusun Puntondo
terkenal dengan penghasil rumput laut tertinggi di Kabupaten Takalar. Karena banyaknya bahan
baku rumput laut banyak juga perusahaan dagang atau pengumpul mengekspor rumput laut keluar
negeri. Namun terkait pengolahan rumput laut untuk menjadi olahan bahan organik yang dapat
digunakan dalam sehari-hari untuk masyakarat masih sangat kurang disebabkan berbagai
keterbatasan yang dimiliki masyarakat setempat yakni tata cara pengolahan yang baik dan benar
untuk membuat produk yang sehat dan bernilai jual. Masyarakat dusun puntondo setiap harinya
mulai pagi hingga petang beraktifitas sebagai buruh tani rumput laut sehingga waktunya habis
dengan kegiatan “mabettang” atau proses pengikatan rumput laut karena hal tersebut sehingga
mayoritas perempuan di dusun puntondo kurang tertarik untuk mencari informasi seputar jenis-
jenis pengolahan rumput laut. Sehingga tujuan dalam kegiatan ini adlah meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah olahan rumput laut agar dapat
meningkatkan tingkat ekonomi dan kreatifitas masyarakat.
Berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi A.5 yakni hasil kerja dosen digunakan
masyarakat sehingga tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatan pengetahuan/wawasan
masyarakat setempat terkait kegunaan rumput laut baik dari segi kesehatan, segi ekonomi dan serta
cara pengolahan yang tepat agar dapat bermanfaat. Selain itu, dapat membuka lahan pekerjaan
dengan menggunakan olahan bahan utama rumput laut untuk membuat produk sabun organik yang
dapat dikomsumsi untuk khalayak umum yang artinya memiliki nilai jual sehingga dapat
meningkatkan status ekonomi masyakat di Dusun Puntondo Desa Laikang. Kemudian berkaitan
dengan IKU A.2 yakni mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dimana dalam kegiatan
PMP juga mengikutsertakan 2 mahasiswa untuk ikut berpatisipasi dalam proses serta berkaitan
juga dengan IKU A.3 yakni dosen berkegiatan di luar kampus yang artinya selain dosen
melakukan proses pembelajaran di dalam kelas (kampus), dosen juga mempunyai kewajiban
untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat
setempat salah satunya adalah dengan membantu masyarakat untuk lebih meningkatkan produksi
rumput laut menjadi sabun cair untuk digunakan kehidupan sehari-hari.
C.2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan
sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
Bidang fokus dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah Blue Economy dimana
merupakan optimalisasi sumber daya air yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi
melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian
lingkungan. Pemanfaatan rumput laut sebagai sumber daya laut yang berwawasan lingkungan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dusun Puntondo Desa Laikang, peningkatan
kesejahtraan dan dijadikan sebagai mata pencaharian tambahan dengan mengolah rumput laut
menjadi sabun cair serta sekaligus dapat melestarikan ekosistem laut.
Upaya pemberdayaan pada masyarakat di Desa Laikang dalam Program Masyakarat Pemula (PMP)
dengan masyakarat setempat untuk meningkatkan keterampilan mengolah rumput laut menjadi
produk sabun organik (sabun cair) dan memiliki nilai jual sebagai salah satu upaya yang dapat
dilaksanakan di masyarakat untuk membantu program pemerintah. Adapun strategi dalam
permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Laikang sebagai solusi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan sebagai berikut :
1. Memberikan penyuluhan mengenai rumput laut
2. Memberikan pelatihan mengolah rumput laut
3. Memberikan pelatihan membuat produk sabun organic (sabun cair) dengan bahan utama rumput
laut
4. Membantu pihak pemerintah setempat untuk pemberdayaan perempuan
5. Membantu pemerintah Kota Takalar Khususnya Dusun Puntondo Desa Laikang untuk
meningkatkan bentuk produksi dengan bahan baku rumput laut
Pada program peningkatan keterampilan melalui pelatihan pembuatan produk sabun organik dari
rumput laut, perlu tindakan dari berbagai pihak untuk tercapainya tujuan bersama dalam
menyelesaikan permasalahan. Berikut tindakan yang dilakukan berbagai pihak:
1. 100% diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang rumput laut dan
mengelolah rumput laut dengankerjasama pemerintah setempat
2. Seluruh anggota dari Kelompok Budidaya Rumput Laut Puntondo sebanyak 20 perempuan
khusunya Ketua dapat Menerapkan metode pengolahan rumput laut dengan baik dan sesuai
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil olahan rumput laut menjadi sabun cair di wilayah
Dusun Puntondo Desa Laikang
3. Pihak desa sebagai induk untuk perlu meningkatkan kemampuan baik dari pihak instansinya
maupun masyarakat setempat untuk mampu saling membantu dalam pemberdayaan masyarakat
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan dari masyakarat
setempat untuk mampu mengolah rumput laut menjadi produk bahan organik yakni sabun rumput
laut yang bernilai jual sebagai upaya untuk membantu meningkatkan olahan produksi rumput dan
peningkatan status ekonomi masyakarat setempat.Selain itu masyarakat dapat lebih kreatif dalam
mengolah rumput laut untuk dijadikan sebagai bahan yang memiliki banyak manfaat.
Berikut contoh hasil pengolahan rumput laut menjadi produk Sabun Cair Rumput Laut :

Gambar 1 Contoh Produk Sabun Cair


Rumput Laut
Sejalan dengan Riwayat penelitian yang telah dilakukan oleh ketua pengusul terkait penggunaan
tepung rumput laut untuk menurunkan glukosa darah pasien diabetes melitus didapatkan hasil
terdapat pengaruh yang signifikan dengan mengkomsumsi tepung rumput laut yang dimasukkan
dalam kemasan kapsul dikomsumsi sekali sehari dengan jumlah 5 gram dalam setiap kapsul untuk
menurunkan glukosa darah dengan hasil uji friedman diperoleh nilai p value 0,000, namun hasil
penelitian ini belum terpublish di jurnal dikarenakan hasil penelitian tersebut baru diselesaikan dan
masih dalam proses revisi kesesuaian isi laporan..
D. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1500 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-
langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra.
Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan
berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2 (dua)
bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 2 (dua) bidang
permasalahan, nyatakan tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang
ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang dihadapi oleh mitra.
Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan kesehatan,
pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara
dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya
dan penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.

1. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini adalah kelompok budidaya rumput laut Puntondo sebanyak 25 orang
dengan rincian 5 pihak pemerintah desa dan 20 anggota kelompok budidaya rumput laut Puntondo.
Latar belakang pendidikan peserta rata-rata belum pernah mengikuti pelatihan pengolahan rumput
laut pada masyarakat Dusun Puntondo Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang, Kab.
Takalar.
2. Target Kegiatan
Selama kegiatan diharapkan peserta mampu menghasilkan produk dari rumput laut. Namun
demikian, program ini akan dilaksanakan 6 bulan agar pelatihan mampu dilaksanakan sebagai
salah satu upaya untuk memanfaat olahan rumput laut dan meningkatkan perekonomian pada
masyarakat setempat. Kesinambungan progam diwujudkan dalam perjanjian kerja sama antara
Dosen Universitas Megarezky dengan Pihak Masyarakat Dusun Puntondo Desa Laikang
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar untuk terus bersama kegiatan pelatihan.
3. Metode Pelatihan
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode yang menitikberatkan pada keaktitan
peserta melalui demonstrasi dan stimulasi. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan terbagi
menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan kegiatan pelatihan, tahap kedua pelaksanaan pelatihan
pengolahan rumput laut menjadi produk yang memiliki nilai jual dan tahap ketiga evaluasi untuk
menilai kemampuan masyarakat setempat untuk menghasilkan produk (7).
Tahap perencanaan yaitu merencanakan konsep strategi pembelajaran dilakukan oleh tim
pelaksana. Tahap Pelaksanaan diawali materi tentang rumput laut dan pengolahannya. Setelah
materi, peserta kemudian diberi kegiatan untuk aktif berlatih dengan pendampingan dari
narasumber dan tim sebagai fasilitator. Tindakan yang dilakukan dalam program ini dimulai
dengan melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal peserta. Tahap pelaksanaan
mengacu pada leaflet yang disusun oleh tim. Tahap evaluasi adalah melakukan posttest yaitu tes
terakhir yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta setelah proses selesai (8–
10).

Gambar 1 Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat


4. Analisa Data
Data yang diperoleh berupa jumlah peserta yang mampu melakukan penilaian keterampilan peserta
menghasilkan produk,di akhir program ini akan di oleh menggunakan spss berdasarkan data dari
lembar ceklist yang digunakan untuk menilai keterampilan dan produk yang dihasilkan
menggunakan rubrik penilaian. Data akan dideskripsikan dan disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi (11).
P = f/n x K
Keterangan :
P = Presentasi
F = Frekuensi
K = Konstanta (100%)
N = Jumlah sampel
5. Pembagian tugas tim
No. Nama / NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas
1 Imran Pashar, S.Kep., Universitas Ilmu 1. Membuat proposal
Ns., M.Kep Megarezky Keperawatan pengabdian
2. Analisis data
3. Membuat artikel jurnal
4. Menyusun leaflet
kegiatan
2 Nur Inzani Amir, S.Si., Universitas Kimia 1. Penyuluhan dan
M.Si Megarezky Pengolahan olahan
rumput laut
2. Membuat proposal
pengabdian
3. Melakukan analisis
data
3 Wahdaniar, S.Si., M.Si Universitas Biologi 1. Melakukan pretest dan
Megarezky Posttest
2. Melakukan pengurusan
ijin kegiatan

4 Afifah Zulfa Universitas Ilmu 1. Fasilitator kegiatan


Megarezky Keperawatan pelatihan
2. Administrasi kegiatan
3. Membantu pretest dan
posttest kegiatan
5 Yundar Liana Universitas Biomedis 1. Fasilitator kegiatan
Megarezky pelatihan
2. Administrasi kegiatan
3. Membantu pretest dan
posttest kegiatan
6. Potensi Rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan
Sesuai dengan program MBKM, Kegiatan ini melibatkan 2 mahasiswa yakni mahasiswa S1
Keperawatn dan S1 Biomedis dimana pelaksanaan kegiatan ini dilakukan minimal 1 semester
sehingga kegiatan ini dapat di rekognisi dalam bentuk kegiatan KKN Tematik atau setara dengan
4 SKS pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Mata kuliah yang dapat direkognisi oleh
mahasiswa S1 Keperawatan adalah MK Inovasi dan Kewirausahaan 2 SKS dan MK Farmakologi
3 SKS, sedangkan Mata Kuliah yang dapat direkognisi oleh mahasiswa S1 Biomedis adalah MK
Kimia 3 SKS dan MK Inovasi dan Kewirausahaan 2 SKS.
E. Jadwal Pelaksanaan

JADWAL
PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan proposal X

2 Persiapan Kegiatan X
Pengabdian
3 Penyusunan rencana X
kerja tim
4 Survey lokasi di Desa X
Laikang
X
5 Penyuluhan tentang
rumput laut
6 Pelatihan pengolahan X
rumput laut
7 Pelatihan keterampilan X
X
mengolah rumput laut
menjadi produk
8 Evaluasi produk yang X
X
dihasilkan
X
9 Pembuatan laporan
kemajuan
X
10 Publikasi Jurnal
Nasional
X
11 Penyusunan artikel
media massa
X
12 Penyelesaian video
kegiatan
X
13 Penyusunan draft
bukuajar
X
14 Evaluasi
ketercapaiantarget
X
15 Penyusunan
laporan akhir
X
16 Seminar Hasil
F. Luaran & target capaian
Indikator Kinerja
No. Luaran Target Capaian Target Capaian
Utama(IKU)
IKU
Terkait
1 Jurnal Nasional Teraccepted di Jurnal Surya IKU A.5 100%
Terakreditasi / Masyarakat (SINTA 3)
ber-ISSN dengan link
https://jurnal.unimus.ac.id/in
dex.php/JSM
2 Media cetak Terpublish di Tribun IKU A.5 100%
online Timur.com dengan link
https://makassar.tribunnews.
com/
3 Dokumentasi Video Pelaksanaan IKU A.2 100%
kegiatan Kegiatan Yang di DAN IKU
Publish pada You A.3
Tube Universitas
Megarezky dengan
link
https://www.youtube.
com/@universitasme
garezky9273 dan
website Universitas
Megarezky dengan
link
https://unimerz.ac.id/
4 Dokumentasi Tersedia Bentuk IKU A.5 100%
Produk Produk Sabun Cair Rumput
Laut
5 Buku Referensi Terpublish Buku Ber-ISBN IKU A.5 100%
dengan link
https://onesearch.id/Reposit
ories/Repository?library_id=
3990
G. Tim pelaksana

No. Nama Institusi Posisi dalam Uraian Tugas


Tim
1 Imran Pashar, Universitas Ketua Pengusul
1. Membuat
S.Kep., Ns., Megarezky proposal
M.Kep pengabdian
2. Analisis data
3. Membuat artikel
jurnal
4. Menyusun
leaflet
kegiatan
2 Nur Inzani Universitas Anggota Pengusul
1. Penyuluhan dan
Amir, S.Si., Megarezky Pengolahan
M.Si olahanrumput laut
2. Membuat proposal
pengabdian
3. Melakukan
analisis data
3 Wahdaniar, Universitas Anggota Pengusul
1. Melakukan
S.Si., M.Si Megarezky pretest dan
Posttest
2. Melakukan
pengurusan ijin
kegiatan
4 Afifah Universitas Mahasiswa
1. Fasilitator
Zulfa Megarezky kegiatan
pelatihan
2. Administrasi
kegiatan
3. Membantu pretest
dan posttest
kegiatan
5 Yundar Universitas Mahasiswa
1. Fasilitator
Liana Megarezky kegiatan
pelatihan
2. Administrasi
kegiatan
3. Membantu pretest
dan posttest
kegiatan
H. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor (Vancouver style) sesuai dengan
urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat
yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
1. Rahadiati A, Soewardi K, Wardiatno Y, Sutrisno D. Pemetaan Sebaran Budidaya Rumput
Laut: Pendekatan Analisis Multispektral dan Multitemporal (Studi Kasus di Kabupaten
Takalar Sulawesi Selatan). Maj Ilm Globe. 2018;20(1):13.
2. Febrianti AA, Salampessy RBS, Sipahutar YH. Penambahan Tepung Karaginan (Eucheuma
cottonii) pada Sabun Cair Rumput Laut. Semin Nas Tah XVII Has Penelit Perikan dan
Kelautan, Dep Perikanan, Fak Pertanian, Univ Gajah Mada Tahun 2020,. 2020;471–6.
3. Apriyanto H, Hafizh A, Zahara S, Pebriandi E. Sabun Rumput Laut Negeri Laskar Pelangi.
Pekan Ilm Mhs Nas Progr Kreat Mhs - Kewirausahaan [Internet]. 2013;1–3. Available from:
http://www.investor.co.id/home/bang
4. Fajar IRF. Formulation Of Liquid Soap Based on Sea Grass (Eucheuma Cottonii) Used Olive
Oil as An Oil Phase. SANITAS J Teknol dan Seni Kesehat. 2022;13(2):210–25.
5. Caksu LS, Lembongan D. Ecological Footprint Sabun Natural Rumput Laut sebagai Produk
Lokal yang Berkelanjutan ( Studi Kasus di Kelompok Pengolah Rumput. Pengemb Teknol
Terap Untuk Meningkat Produksi Perikan Semin Nas Perikan Indones Novemb 2014, STP
Jakarta [Internet]. 2020;(November 2014). Available from:
https://www.researchgate.net/profile/Tuti_Wahyuni/publication/340998852_ECOLOGICA
L_FOOTPRINT_SABUN_NATURAL_RUMPUT_LAUT_SEBAGAI_PRODUK_LOKA
L_YANG_BERKELANJUTAN_Studi_Kasus_di_Kelompok_Pengolah_Rumput_Laut_Se
gara_Caksu_Desa_Lembongan_Bali/links/5ea915ee4585
6. Budhi MKS, Wijaya PY, Karyada IPF, Sanjaya KO. Diversifikasi Rumput Laut dan Garam
Menjadi “SOAP BAR & BATH SALT” sebagai Peluang Ekonomi Kreatif Masyarakat
Pesisir di Kota Tarakan. J Abdi Insa [Internet]. 2022;9(2):448–59. Available from:
http://abdiinsani.unram.ac.id/index.php/jurnal/article/view/554/327
7. Wijayanti NP., Laksmiani NP., Astuti KW, Putra IGNAD. Pelatihan Pemanfaatan Rumput
Laut Dan Garam Menjadi Sabun Di Desa Kutuh Badung Selatan Bali. Bul Udayana
Mengabdi. 2017;16(September):273–8.
8. Nur RM, Baide TNH, Nur TM, Paulus H. Pemberdayaan Masyarakat Desa Galo-Galo
Dalam Pengolahan Rumput Laut Menjadi Produk Manisan dan Minuman: Empowerment of
Galo-Galo Village Community in Processing Seaweed Into Confectionery and Beverage
Products. SENTIMAS Semin Nas Penelit dan Pengabdi Masy. 2022;1(1):551–8.
9. Meiyasa F, Tarigan N, Efruan GK, Sitaniapessy DA, Pati DU. Pelatihan Pembuatan STIK
dan Pilus Rumput Laut Pada Kelompok Usaha Kelurahan Kambajawa. J PKM Pengabdi
Kpd Masy. 2019;02(03):212–20.
10. Lumbessy S yuniarti, Cokrowati N, Diniarti N, Setyowati DN, Ramadhani RS. Penerapan
Teknologi Pembuatan Pilus Dengan Fortifikasi Rumput Laut. Abdi Insa. 2019;6(3):432–40.
11. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Edisi ke-2. Bandung:
Alfabeta; 2019.

I. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKSs yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran. Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi dengan
Gambar/Foto dan narasi
Gambaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki Universitas Megarezky sebagai
perguruan tinggi yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan Khususnya di Kota Makassar Jalan Antang
raya No. 43 Makassar di dukung fasilitas dan sarana prasarana yang memadai seperti WIFI,
Laboratorium Keperawatan, Ruangan microteaching, Perpustakaan dan fasilitas lainnya untuk
masyarakat sekitar serta kebutuhan mitra untuk melakukan peningkatan keterampilan mengolah
rumput laut yang bekerjasama dengan mitra Kelompok Budidaya Rumput Laut Puntondo di Desa
Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Kepakaran yang diperlukan dalam
permasalahan mitra yaitu keperawatan dengan pemberdayaan masyarakat khususnya ibu rumah
tangga, kepakaran Kimia dalam penyuluhan pengolahan rumput laut menjadi produk sabun organik
dan Kepakaran Biologi sebagai fasilitator melakukan pelatihan pengolahan rumput laut menjadi
produk sabun organik dalam masyarakat menjadi sebuah program yang membantu pemerintah
dalam meningkatkan produksi olahan rumput laut dan meningkatkan kesejahtraan mitra.
Melihat kondisi masyarakat di Desa Laikang sebagaian besar wanita tidak memiliki pekerjaan yang
berpenghasilan disebabkan faktor Pendidikan dan kurangnya softskill yang dimiliki sesuai hasil
observasi yang dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian. Oleh karena itu, akan memudahkan dan
memanfaatkan ilmu yang dimiliki setiap individua tau kelompok sehingga berguna dalam
kehidupan masyarakat. Melakukan transfer ilmu melalui penyuluhan dan pelatihan kepada anggota
kelompok budidaya rumput laut Puntondo sebagai salah satu pemberdayaan masyarakat.
Adapun alur gambaran IPTEK yang diberikan kepada masyarakat Desa Laikang pada konsep di
bawah ini :
Gambar 3. Penerapan IPTEK pada mitra sasaran

J. Peta Lokasi Mitra Sasaran


Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan
jarak mitra sasaran dengan PT pengusul. Gambar peta yang dapat disisipkan dapat berupa
JPG/PNG
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasanan
jarak mitra dengan PT pengususl. Gambar peta yang dilampirkan dapat berupa file JPG/PNG
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
09/04/2023 10/04/2023 Ners Pimpinan LP/LPPM - LPPM Univeísitas
SYAMSYURIYANA Pengabdian Megaíezky
SABAR S.Kep, M.Kep

Komentar : Disetujui
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
09/04/2023 10/04/2023 Ners Pimpinan LP/LPPM - LPPM Universitas
SYAMSYURIYANA Pengabdian Megarezky
SABAR S.Kep, M.Kep

Komentar : Disetujui

Anda mungkin juga menyukai