1093
Abstrak Abstract
Lansia merupakan tahapan pertumbuhan dan Elderly represent the step of growth at human
perkembangan pada manusia yang dicirikan being distinguished taken its risely physical
dengan mulai terjadinya kemunduran fisik, retreating, psychological, and its social.
psikologis, dan sosialnya. Pemberdayaan kader Enableness of Cadre and other, dissimilar
dan tenaga kesehatan lain dalam pengelolaan health energy in management elderly by Non-
lansia dengan PTM perlu dibekali ilmu dan Communicable Diseases require to be supplied
ketrampilan yang cukup sehingga mampu by the science and skilled is which enough so
berkontribusi terhadap pengelolaan PTM pada that contribution able to to management Non-
lansia. Hasil monitoring setiap bulan dari kader Communicable of elderly. Result of monitoring
akan dilaporkan ke Puskesmas yang nantinya akan each month from cadre will be reported to
dievaluasi setiap tahap kegiatannya. Pelatihan Publich Health which later will be evaluated by
kader dilakukan selama 2 hari dilaksanakan pada each every its activity phase. Cadre training
hari Rabu 26 Juni 2019 tempat dibalai pertemua conducted by during 2 day executed on
Kelurahan Karangayu. Kader kesehatan yang Wednesday 26 June 2019 place of hall of
datang ada 27 orang ditambah dari pihak session of Chief of Karangayu. Incoming
Kelurahan ada 2 orang jadi total yang ikut ada 29 Health Cadre there is 27 people added from
orang. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 dengan pre party of Chief of village there is 2 people
test terkait materi yang ada dari hasil pre test become to totalize which follow there 29
pengetahuan kader kesehatan tekait Posbindu PTM people. Activity started from clock 08.00 by pre
adalah 45%, jadi sebagian besar kader kesehatan related test of existing items from result pre test
tidak mengetahui tentang Posbindu PTM. Pada the knowledge of cadre of health of related
akhir kegiatan pelatihan Posbindu PTM tentang Posbindu Non-Communicable is 45%,
cara pencegahan rsisiko jatuh lansia dan pemberian becoming most health cadre do not know about
latihan keseimbangan fisik hasil post test yang the Posbindu. By the end of activity of training
dilakukan pengetahuan kader kesehatan meningkat of Posbindu Non-Communicable of about way
35% dari pengetahuan yang sebelumnya 45% of prevention rsisiko fall the elderly and gift of
setelah dilakukan kegiatan pelatihan tersebut practice of physical balance of result of post
meningkat sebanyak 85%. Kegiatan ini dapat test conducted by knowledge of health cadre
dilakukan secara rutin dan periodik pasa kegiatan mount 35% from previous knowledge 45% after
Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan salah done a the training activity mount as much 85 .
satu bentuk kegiatan yang diberikan oleh kader This activity can be conducted routinely and
kesehatan sebagai salah satu uapaya promotif periodic activity of Posbindu Non-
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia. Communicable. Posbindu Non-Communicable
Kegiatan Posbindu PTM dan kegiatan Posbindu represent one of activity form given by health
yang dilakukan nantinya bisa semua untuk seluruh cadre as one of promotion in the effort
RW di Kelurahan Karangayu. improving quality live the elderly. Activity of
Posbindu Non-Communicable and activity
Posbindu conducted later can all to all.
sumber daya manusia : kader dan tokoh Monitoring dan evaluasi dilakukan
masyarakat. launching Posbindu PTM dan setiap pelaksanaan Posbindu PTM setiap 1
kegiatan pertama pelayanan Posbindu PTM. bulan sekali. Cara untuk monitoring dengan
menggunakan lembar dokumentasi pada
Target dan luaran yang diharapkan pada
pencatatan dan pelaporan Posbindu PTM
kegiatan pembinaan dan pendampingan dimana salah satu kegiatan pengelolaan
posyandu lansia antara lain modul pedoman lansia dengan PTM. Kegiatan pengabdian
kader Posbindu PTM, sertifikat pelatihan masyarakat ini akan melibatkan mahasiswa
kemampuan dasar Posbindu PTM dalam melakukan monitoring dan evaluasi
(penyuluhan, pendidikan kesehatan, dalam pelaksanaan setiap bulannya. Akhir
pengisian KMS Lansia, pelayanan meja dari proses evaluasi dan monitoring akan
Posbindu PTM), standar operasional dilaporkan kepada Puskemas Karangayu
prosedur (SOP) penyelengaraan Posbindu untuk dilakukan proses evaluasi dan
PTM, penjadwalan Posbindu PTM setiap monitoring sekala berkala.
bulan, kegiatan Posbindu PTM
(Pemeriksaan kesehatan rutin, upaya Metode penyelesaian masalah yang
promotif dan preventif mengatasi masalah disepakati bersama mitra dalam
kesehatan lansia dengan PTM), Flipchart menyelesaikan masalah. Metode
tentang dukungan keluarga dengan masalah penyelesaian masalah yang disepakati
kesehatan lansia, penambahan sarana dan dengan mitra adalah melakukan
prasarana Posbindu PTM (modul kader pemberdayaan kader kesehatan, dengan
posyandu lansia, KMS lansia, Flipchart, pembentukan Posbindu PTM melalui
leaflet dan banner tentang pengelolaan pelatihan dan pembinaan pada kader
lansia dengan PTM). Posbindu PTM.
Pada tahap berikutnya setelah
Posbindu terbentuk dan memiliki kader,
Metode maka kegiatan yang dilakukan adalah
Pengusul bersama mitra bekerja pelatihan tentang pelaksanaan Posbindu
sama menyusun metode pendekatan dalam PTM, dimana beberapa kader akan dilatih
menyelesaikan prioritas masalah yang telah dasar dasar Posbindu PTM, kemudian
disepakati. Secara keseluruhan dilakukan upaya promotif dan preventif
permasalahan yang terjadi pada mitra tentang masalah kesehatan lansia.
bersumber pada belum optimalnya Tahap terakhir yang dilakukan
posyandu lansia karena kurangnya adalah pembinaan dan pendampingan para
koordinasi antara Puskemas dengan warga kader dalam menjalankan Posbindu PTM
dan para kader di Kelurahan Karangayu. mitra dan pengusul. Mitra dan pengusul
Prioritas masalah dan solusi yang berperan aktif dalam melakukan pembinaan
disusun oleh pengusul bersama mitra. Pada dan pendampingan dalam menjalankan
Akar permasalahan adalah belum ada rencana kegiatan. Mitra dalam kegiatan ini
Posbindu PTM sehingga para lansia di adalah Puskesmas Karangayu dan segenap
Kelurahan Karangayu tidak bisa mengakses perangkat di Kelurahan Karangayu.
secara rutin pelayanan kesehatan lansia, hal Puskesmas Karangayu sebagai
ini tentu berdampak pada derajat salah satu mitra pengusul berperan aktif
kesejahteraan khususnya kesehatan lansia dalam kegiatan pelatihan dan
yang butuh secara periodik memantau status pendampingan. Mitra dan pengusul
kesehatannya. Jika kondisi ini tidak berperan aktif dalam setiap tahapan
ditangani segera maka akan berdampak kegiatan yang akan dilaksanakan. Awal
pada buruknya derajat kesehatan lansia proses perumusan masalah akan dilakukan
dengan penyakit tidak menular di Kelurahan bersama Puskesmas Karangayu dan kader
Karangayu. kesehatan Kelurahan Karangayu.
34
Submited: 30/3/21 Accepted: 14/4/2
Review: 6/4/21 Published: 30/4/21
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA MAJU
VOLUME 02, NOMER 01, APRIL 2021
2019 tempat dibalai pertemua Kelurahan sebelumnya 45% setelah dilakukan kegiatan
Karangayu. Kader kesehatan yang datang pelatihan tersebut meningkat sebanyak
ada 27 orang ditambah dari pihak Kelurahan 85%. Rencana tindak lanjut dari kegiatan
ada 2 orang jadi total yang ikut ada 29 pelatihan ini adalah dalam satu wilayah
orang. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 binaan Kelurahan Karangayu akan dibentuk
dengan pre test terkait materi yang ada dari Posbindu PTM sebagai project unggulan
hasil pre test pengetahuan kader kesehatan disatu RW yang nantinya sebagai contoh
tekait Posbindu PTM adalah 45%, jadi untuk RW yang lain. Setelah terbentuk akan
sebagian besar kader kesehatan tidak dilakukan pembinaan dan pendampingan
mengetahui tentang Posbindu PTM. saat kegiatan sudah mulai berjalan setiap 1
bulan 1 kali.
Penuaan adalah suatu proses yang
alami yang tidak dapat dihidari berjalan
secara terus menerus dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan
menyebabkan perubahan anatomis,
fisiologis, dan biokimia pada tubuh
sehingga akan mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan.2
Lansia rentan terhadap masalah
penyakit tidak menular. Penyakit lanjut usia
yang sering ditemukan di Indonesia
penyakit sistem pernafasan, penyakit
kardiovaskuler, penyakit pencernaan
makanan, penyakit sistem Urogenital,
penyakit gangguan metabolik/endokrin,
penyakit pada persendian tulang, dan
penyakit yang disebabkan proses
Gambar 2. Tahap Pelaksanaan keganasan.7
Hasil observasi pelaksanaan
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan lansia hanya terbatas pada latihan
pemberian materi terkait tentang Posbindu fisik, tidak ada penimbangan berkala, cek
PTM, peran dan fungsi kader kesehatan rutin kesehatan tekanan dan darah serta
dalam pelaksaan Posbindu PTM. Kegiatan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan
berikutnya adalah role play yang dilakukan terkait masalah lansia. Oleh karen itu
oleh mahasiswa terkait dengan pemberian diperlukan adanya Posbindu PTM untuk
pendidikan kesehatan tentang masalah selalu memonitor kesehatan lansia secara
kesehatan pada lansia dan pencegahan rutin dan periodik.
resiko jatuh serta latihan keseimbangan
fisik. Hasil dari roleplay perwailan kader Pos Binaan Terpadu (Posbindu)
kesehatan tiap RW sudah bisa melakukan yang dikelola oleh masyarakat dapat
cara pemberian pendidikan kesehatan berperan dalam mewujudkan
tentang masalah pada lansia, pencegahan pemberdayaan kesehatan diri lansia.
risiko jatuh lansia dan latihan kesimbangan Posbindu atau dikenal dengan sebutan
fisik. Pada akhir kegiatan pelatihan Posyandu lansia adalah wadah bagi lansia
Posbindu PTM tentang cara pencegahan yang berfokus pada pelayanan upaya
rsisiko jatuh lansia dan pemberian latihan promosi kesehatan, deteksi dini, dan
keseimbangan fisik hasil post test yang pencegahan penyakit.8
dilakukan pengetahuan kader kesehatan
meningkat 35% dari pengetahuan yang