Anda di halaman 1dari 15

CASE STUDY PADA PERAWATAN LUKA PADA Tn “HB” DENGAN KASUS

LUKA KAKI DIABETIK DIRUMAH PERAWATAN


LUKA ETN CENTRE MAKASSAR

OLEH
INCE INAL SETIAWAN
18 3145 901 077
Data Demografi
1. IDENTITAS KLIEN
• Nama :Tn “H.B”
• Umur :62 Tahun
• JenisKelamin :Laki-laki
• Alamat :Jl. Sultan Hasanuddin Sanrangan Pangkep
• Status Perkawinan : Nikah
• Agama :Islam
• Suku : Bugis
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Tgl Pengkajian : 16 September 2019
• SumberInformasi : Klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
• Keluhan Utama :
Luka pada kaki kanan
• Riwayat Keluhan Utama :
Klien mengatakan ±1 bulan yang lalu telah memakan banyak udang
sehingga, kaki kanan klien bengkak dan merah akhirnya timbul
lepuhan kecil yang semakin menbesar setiap hari. Akibatnya, klien di
rawat di RSUD pangkep dan rujuk ke RS Hikma Makassar, jempol kaki
kanan klien di amputasi oleh dokter bedah. Berdasarkan informasi
dari dokter interna yang merawat klien memutuskan untuk menjalani
perawatan luka ETN centre Indonesia
2. RIWAYAT KESEHATAN
•Riwayat Penyakit Masa Lalu :
Klien tidak pernah mengalami luka, klien telah menderita penyakit
kencing manis ± 1 tahun yang lalu,
•Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien telah mengikuti perawatan di ETN Centre sebanyak 10 kali,
klien diajak berkomunikasi dengan baik dan kondisi tenang, klien
nampak baik, klien saat ini menggunakan obat metformin dan
insulin.
Pemeriksaan Penunjang
No Tgl Pemeriksaan Jenis pemeriksaan Hasil

1. 16 September 2019 a. Tekanan darah 120/90 mmHg

b. GDS 140 mg/dl

2. 19 September 2019 a. Tekanan darah 120/90 mmHg

b. GDS 130 mg/dl

3. 23 September 2019 a. Tekanan darah 120/80 mmHg

b. GDS 103 mg/dl

4. 26 September a. Tekanan darah 120/90 mmHg

b. GDS 143 mg/dl


Pengkajian luka
Tanggal Item pengkajian Luka

16/09/2019 1. Ukuran luka 7,5 x 4,6 = 34,5 cm


2. Warna dasar luka Slough : 30%
3. Jenis & jumlah eksudat Granulasi :70 %
4. Tipe Penyembuhan Sedang, Serous
5. Tipe kehilangan Jaringan Secondry intentin thaling
6. Tungling Full thickness
1 cm arah jarum jam 10 (1 cm)

19/09/2019 1. Ukuran luka 7,5 x 4,6 = 34,5 cm


2. Warna dasar luka Slough : 25%
3. Jenis & jumlah eksudat Granulasi :75 %
4. Tipe Penyembuhan Sedang, Serous
5. Tipe kehilangan Jaringan Secondry intentin thaling
6. Tungling Full thickness
1 cm arah jarum jam 10 (1 cm)
Pengkajian luka
23/09/2019 1. Ukuran luka 7,5 x 4,6 = 34,5 cm
2. Warna dasar luka Slough : 20%

3. Jenis & jumlah eksudat Granulasi :80 %


Sedang, Serous
4. Tipe Penyembuhan
Secondry intentin thaling
5. Tipe kehilangan Jaringan Full thickness

6. Tungling 1 cm arah jarum jam 10 (1 cm)

26/09/2019 1. Ukuran luka 7,5 x 4,6 = 34,5 cm


2. Warna dasar luka Slough : 15%

3. Jenis & jumlah eksudat Granulasi :85 %


Sedang, Serous
4. Tipe Penyembuhan
Secondry intentin thaling
5. Tipe kehilangan Jaringan Full thickness
Tungling 1 cm arah jarum jam 10 (1 cm)
Kondisi luka
Kamis, 19
Senin, 16 September 2019
September 2019
7,5 x 4,6 = 34,5 cm
7,5 x 4,6 = 34,5
Slough : 30% Granulasi :70
cm
%
Slough : 25%
Granulasi :75 %

Senin, 23
Kamis, 26 September
September 2019
2019
7,5 x 4,6 = 34,5
7,5 x 4,6 = 34,5 cm
cm
Slough : 15%
Slough : 20%
Granulasi :85 %
Granulasi :80 %
Time management
Time Management Keterangan

A. Tissue Luka :
Management 1. CSWD (Conservative Sharp Wound Debridement )
(manajemen 2. MechanicalDebridement
Jaringan) 3. Autolysis Debridement
B. Infection / Luka
Inflamation 1. Mencuci luka dengan air mineral dan sabun pencuci luka (woundclean,PT PT.Isam
Control Cahaya Indonesia).
(Manajemen 2. Mengompres luka dengan PHMB/Poly Hexa Methyl Biguanide ( Stero-Bac,)
Infeksi dan 3. Melakukan ozon (Adjetive Treatment)
Inflamation) 4. Menggunakan Hydrofobik(Cutimed Sorbeet)
Time management
C. Moisture Balance Luka
Manajmenen Pengaturan Menggunakan Low Adhrent Absort Dressing (Catisord stool)
kelembaban Luka)
D. Epitelitation Advancement Luka
Management (Manajemen Menggunakan Zinc cream tropical (metcovasin reguler )
tepi luka)
Kesimpulan
Perawatan luka menggunakan Time Mangement yang dilakukan pada Tn “HB”
yaitu Tissue Management, Infection /Inflamasi control, Moist Balance dan epitelisal
advancement.

Setelah dilakukan penilaian terhadap perkembangan luka klien dari


perawatan 1 sampai ke 4,maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perkembangan pada luka klien. Perkembangan tersebut antara lain
berkurangnya jumlah jaringan mati (slough) dan bertambahnya jaringan
granulasi. Hal ini ditunjukkan dengan persentasi dasar luka yaitu pada
perawatan pertama luka berukuran 7,5 x 4,6 cm. Pada perawatan keempat
luka berukuran 7,5 x 4,6 cm,.Presentasi luka Tn “H.B” pada perawatan
pertama luka dengan slough 30% . pada perawatan keempat luka Slough 15
%, Granulasi 85 %. Selain itu , setiap perawatan,setelah dicuci dan dibersihkan,
bau pada luka tidak ada dan permukaan luka nampak bersih.
ANALISIS JURNAL

: EFEKTIFITAS MODIFIKASI MODERN DRESSING


DAN TERAPI OZON TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA PADA PASIEN DENGAN PRESSURE ULCER DI
WOCARE CLINIC BOGOR
PROBLEM :
Luka tekan atau yang biasanya dikenal dengan sebutan luka dekubitus,
INTERVENSI :
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan Non Equivalent control
group design. Desain ini hampir sama dengan pre test post test control group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random Populasi pada penelitian ini adalah
semua pasien luka tekan yang melakukan perawatan luka di Wocare Clinic Bogor, dimana besar sampelnya
setelah dihitung dengan menggunakan rumus Federer adalah 16 orang yang terbagi menjadi 8 orang kelompok
eksperimen dan 8 orang kelompok kontrol, sedangkan sampling yang digunakan adalah Consecutive sampling.
Penelitian ini menggunakan instrumen Bates Jansen Wound Assesment Tools untuk mengidentifikasi percepatan
penyembuhan luka yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini
antara lain; (1) Melakukan pengukuran penyembuhan luka serta kultur pus (pre test), kemudian (2) melakukan
perawatan luka dengan menggunakan modern dressing dan pemberian terapi ozon (pada kelompok kontrol
tidak perlu ditambahkan terapi ozon), perawatan dilakukan setiap 3 (tiga) hari sekali selama 2 – 3 minggu,
setelah itu (3) Melakukan pengukuran penyembuhan luka serta kultur pus lagi (post test). Setelah data
terkumpul, dilakukan pengolahan data dan analisa data baik univariat maupun bivariat dengan menggunakan
paired t-Test dan independent t-Test
COMPRATION :
Pasien yang sudah tua memiliki resiko yang tinggi untuk terkena luka tekan karena kulit dan jaringan akan
berubah seiring dengan proses penuaan (Sussman & Jensen, 2001). 70% luka tekan terjadi pada seseorang
yang berusia lebih dari 70 tahun. Seiring dengan meningkatnya usia akan berdampak pada perubahan kulit
yang diindikasikan dengan penghubung dermis – epidermis yang rata/flat, penurunan jumlah sel, kehilangan
elastisitas kulit, lapisan subkutan yang menipis, pengurangan massa otot, dan penurunan perfusi dan
oksigenasi vaskular intradermal (Jaul, 2010). 60% - 90% luka tekan dialami oleh usia 65 tahun ke atas. Hal ini
konsisten dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa paling banyak responden berusia antara 60 – 74
tahun yakni sebanyak 7 orang (43,75%)
OUTCOME :
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan : (1) Ada beda lama penyembuhan luka pada pasien
dengan pressure ulcer sebelum dan setelah diberikan modifikasi modern dressing dan terapi ozon pada
kelompok eksperimen, (2) Ada beda lama penyembuhan luka pada pasien dengan pressure ulcer sebelum dan
setelah diberikan modern dressing pada kelompok kontrol, (3) Penggunaan modifikasi modern dressing dan
terapi ozon lebih efektif terhadap penyembuhan luka dibandingkan dengan penggunaan modern dressing saja
pada pasien dengan pressure
TIME
Penelitian Ini Dilaksanakan Mulaitanggal 31 Januari hingga 20 mei 2014
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai