Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN STUDI KASUS

Diabetic Foot Ulcer dengan Neuropai

1. Identitas Klien
Nama Klien (Inisial) : Tn. WM
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tgl.Lahir/Usia : Denpasar, 5 Februari 1966/ 55 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Tukad Banyusari No.116, Denpasar, Br./Link. Tengah,
Sesetan Denpasar selatan.
Agama : Hindu
Status : Belum Kawin

2. Riwayat Kesehatan Klien


Pasien mengatakan menderita Diabetes Melitus sejak ± 5 tahun yang lalu, merokok
(+) satu bungkus dalam 1 hari, dan pasien tidak pernah mengontrol rutin kadar gula
darahnya. Dulu kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien mengatakan riwayat amputasi pada
jari telunjuk kaki kanan karena luka bulbul (kalus) yang tidak sembuh.

3. Riwayat Luka Saat Ini


Pasien mengatakan awalnya terdapat bubul (kalus) dibawah ibu jari karena dibiarkan
oleh pasien, luka tersebut merembet ke jari yang lain sehingga sempat dilakukan
tindakan operasi debridement dan dirawat di RS BROS tanggal 30 November 2021,
tanggal 03 Desember 2021 pasien diperbolehkan pulang dan hasil GDS terakhir
155mg/dL.
Saat pengkajian dan saat daerah sekitar kaki yang luka di tekan, pasien mengatakan
tidak ada nyeri dan sudah tidak ada rasa pada bagian kaki yang luka, kemudi
Pemeriksaan GDS 228mg/dL.
4. Pengkajian Luka pada Pertemuan I

Pengkajian tanggal 06 Desember 2021

Data Pasien dan Kontak Sosial


Status Nutrisi : Baik
Status Mobilitas : Mandiri
Komorbid : Diabetes Melitus
Merokok : Iya, Jumlah/hari : satu bungkus/hari
Deskripsi Luka
Tipe luka : Kronis, (Diabetic Foot Ulcer dengan Neuropati)
Durasi Luka : 1bulan
Terapi : Debridement di Ruang Operasi, Albusmin 3x1tab, levocin
1x500mg, veridin 3x1tab, orinox 1x90mg, thricodazol 3x1 tab
Level nyeri (1-10) : skala 0 (pasien tidak merasakan nyeri)
Dimensi luka : Panjang : 12cm, Lebar : 7cm, Kedalaman : 1,5cm
Lokasi luka :
Wound Bed
Tipe jaringan : Nekrotik 10 %, Slough 40%, Granulasi 50%
Level Eksudat : Banyak, Tipe Eksudat : Kuning kental
Infeksi : Lokal ( Edema, Hangat, Eksudat meningkat, Malodour)

Wound Edge
Maserasi (+) , undermining 1,5 cm, arah jam 11

Periwound
Maserasi (+), Kulit kering (+), Kalus (+)

Status Luka
N/A-Pertemuan pertama

Tujuan Manajemen Luka


Wound bed : Hilangkan jaringan nekrotik, kelola eksudat, kelola pertumbuhan bakteri,
rehidrasi luka.
Wound edge : Kelola eksudat, lindungi granulasi dan epitel.
Periwound : Lindungi kulit

5. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan neuropati perifer, ditandai dengan
ada luka pada bagian telapak kaki dengan dimensi luka 12x7 cm, kedalaman 1,5cm,
stadium 4, warna dasar luka kuning dan kemerahan dengan tipe jaringan nekrotik 10%,
slough 40%, granulasi 50%, eksudat banyak berwarna kuning kental, edema,
ekskremitas hangat, eksudat meningkat dan terdapat bau, pada sekitar luka terdapat
maserasi, undermining 1,5cm arah jam 11, kulit kering, dan kalus.
6. Rencana Keperawatan
Setelah dilakukan askep selama 2 pertemuan diharapkan kerusakan integritas
berkurang dengan kriteria hasil :
• Dimensi luka mengecil
• Stadium luka mengecil
• Warna dasar luka merah
• Tipe Jaringan Granulasi 80%
• Eksudat sedikit-sedang
• Eksudat tidak purulen
• Eksudat tidak bau
• Maserasi sekitar luka berkurang
• Kalus sekitar luka berkurang
• Kulit sekitar luka bersih

Intervensi :
1. Lakukan pengkajian luka terfokus secara berkelanjutan (dimensi, stadium, warna
dasar, tipe jaringan, eksudat, kulit sekitar luka) dan evaluasi tiap 2- hari.
2. Rawat luka menggunakan manajemen DIME pada luka :
• Debridement : lakukan CSWD pada jaringan nekrotik dan lakukan autolisis
debridement dengan menggunakan hidrogel.
• Infection Control : lakukan pencucian dengan antiseptik gentle dan pilih
balutan antimikrobial (cadexomer iodine) untuk menghilangkan slough.
• Moist Balance : memilih balutan kasa non-adesive, Gamgee, dan lapisi
dengan kasa steril agar eksudat yang banyak dapat terserap maksimal.
• Egde : bersihkan kalus di daerah sekitar luka dan berikan skin barier sekitar
pinggiran luka untuk mencegah maserasi.
3. Kolaborasi dengan dokter internist untuk obat anti diabetes yang didapatkan/
edukasi pasien untuk kontrol kadar gula darah rutin.
4. Berikan edukasi tentang makanan bagi penderita diabetes dan kurangi
mengkonsumsi rokok.
• Implementasi
Pada tanggal 6 Desember 2021 dilakukan tindakan sebagai berikut :
1. Membuka balutan pasien.
2. Mencuci luka dengan antiseptik gentle.
3. Mengeringkan luka dengan kasa steril.
4. Melakukan pengkajian pada luka.
5. Melakukan manajemen DIME pada luka :
• Debridement : melakukan CSWD pada jaringan nekrotik dan melakukan
autolisis debridement dengan menggunakan hidrogel.
• Infection Control : mengaplikasikan antimikrobial (cadexomer
iodine)/Iodosorb dengan impregnated hidrogel.
• Moist Balance : menempelkan balutan kasa non-adesive dan Gamgee, dan
melapisi dengan kasa steril agar eksudat yang banyak dapat terserap
maksimal.
• Egde : membersihkan kalus di daerah sekitar luka dan memberikan skin
barier sekitar pinggiran luka untuk mencegah maserasi.
6. Mengedukasi pasien agar kontrol ke dokter internis untuk terapi diabetesnya.
7. Menganjurkan pasien untuk makan makanan yang mengandung protein, mengurangi
makan makanan yang manis-manis dan mengurangi mengkonsumsi rokok.
8. Melakukan evaluasi kembali 3 hari lagi yaitu tgl 9/12/2021 sesuai kondisi luka.
• Evaluasi
Hasil evaluasi pada luka yaitu dapat tercapai sebagian dari tujuan, yaitu :
- Warna dasar luka merah
- Jaringan granulasi 70%, slough 30%
- Eksudat tidak purulent dan tidak bau
- Kulit sekitar luka bersih
- Pasien merasakan nyeri saat dirawat ke-2 skala nyeri 3 (0-10)
Rencana tindakan selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut yaitu , dilakukan perawatan
luka setiap 3 hari sekali dan menggunakan manajemen DIME.

Evaluasi dilakukan pada pertemuan ke-2 dengan sudah melakukan 2 kali perawatan pada
tanggal 9/12/2021 pukul 09.30 wita.

Nama Perawat

Ns.I Kadek Rendra Nugraha, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai