1. Identitas Klien
Nama Klien (Inisial) : Tn. WM
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tgl.Lahir/Usia : Denpasar, 5 Februari 1966/ 55 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Tukad Banyusari No.116, Denpasar, Br./Link. Tengah,
Sesetan Denpasar selatan.
Agama : Hindu
Status : Belum Kawin
Wound Edge
Maserasi (+) , undermining 1,5 cm, arah jam 11
Periwound
Maserasi (+), Kulit kering (+), Kalus (+)
Status Luka
N/A-Pertemuan pertama
5. Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan neuropati perifer, ditandai dengan
ada luka pada bagian telapak kaki dengan dimensi luka 12x7 cm, kedalaman 1,5cm,
stadium 4, warna dasar luka kuning dan kemerahan dengan tipe jaringan nekrotik 10%,
slough 40%, granulasi 50%, eksudat banyak berwarna kuning kental, edema,
ekskremitas hangat, eksudat meningkat dan terdapat bau, pada sekitar luka terdapat
maserasi, undermining 1,5cm arah jam 11, kulit kering, dan kalus.
6. Rencana Keperawatan
Setelah dilakukan askep selama 2 pertemuan diharapkan kerusakan integritas
berkurang dengan kriteria hasil :
• Dimensi luka mengecil
• Stadium luka mengecil
• Warna dasar luka merah
• Tipe Jaringan Granulasi 80%
• Eksudat sedikit-sedang
• Eksudat tidak purulen
• Eksudat tidak bau
• Maserasi sekitar luka berkurang
• Kalus sekitar luka berkurang
• Kulit sekitar luka bersih
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian luka terfokus secara berkelanjutan (dimensi, stadium, warna
dasar, tipe jaringan, eksudat, kulit sekitar luka) dan evaluasi tiap 2- hari.
2. Rawat luka menggunakan manajemen DIME pada luka :
• Debridement : lakukan CSWD pada jaringan nekrotik dan lakukan autolisis
debridement dengan menggunakan hidrogel.
• Infection Control : lakukan pencucian dengan antiseptik gentle dan pilih
balutan antimikrobial (cadexomer iodine) untuk menghilangkan slough.
• Moist Balance : memilih balutan kasa non-adesive, Gamgee, dan lapisi
dengan kasa steril agar eksudat yang banyak dapat terserap maksimal.
• Egde : bersihkan kalus di daerah sekitar luka dan berikan skin barier sekitar
pinggiran luka untuk mencegah maserasi.
3. Kolaborasi dengan dokter internist untuk obat anti diabetes yang didapatkan/
edukasi pasien untuk kontrol kadar gula darah rutin.
4. Berikan edukasi tentang makanan bagi penderita diabetes dan kurangi
mengkonsumsi rokok.
• Implementasi
Pada tanggal 6 Desember 2021 dilakukan tindakan sebagai berikut :
1. Membuka balutan pasien.
2. Mencuci luka dengan antiseptik gentle.
3. Mengeringkan luka dengan kasa steril.
4. Melakukan pengkajian pada luka.
5. Melakukan manajemen DIME pada luka :
• Debridement : melakukan CSWD pada jaringan nekrotik dan melakukan
autolisis debridement dengan menggunakan hidrogel.
• Infection Control : mengaplikasikan antimikrobial (cadexomer
iodine)/Iodosorb dengan impregnated hidrogel.
• Moist Balance : menempelkan balutan kasa non-adesive dan Gamgee, dan
melapisi dengan kasa steril agar eksudat yang banyak dapat terserap
maksimal.
• Egde : membersihkan kalus di daerah sekitar luka dan memberikan skin
barier sekitar pinggiran luka untuk mencegah maserasi.
6. Mengedukasi pasien agar kontrol ke dokter internis untuk terapi diabetesnya.
7. Menganjurkan pasien untuk makan makanan yang mengandung protein, mengurangi
makan makanan yang manis-manis dan mengurangi mengkonsumsi rokok.
8. Melakukan evaluasi kembali 3 hari lagi yaitu tgl 9/12/2021 sesuai kondisi luka.
• Evaluasi
Hasil evaluasi pada luka yaitu dapat tercapai sebagian dari tujuan, yaitu :
- Warna dasar luka merah
- Jaringan granulasi 70%, slough 30%
- Eksudat tidak purulent dan tidak bau
- Kulit sekitar luka bersih
- Pasien merasakan nyeri saat dirawat ke-2 skala nyeri 3 (0-10)
Rencana tindakan selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut yaitu , dilakukan perawatan
luka setiap 3 hari sekali dan menggunakan manajemen DIME.
Evaluasi dilakukan pada pertemuan ke-2 dengan sudah melakukan 2 kali perawatan pada
tanggal 9/12/2021 pukul 09.30 wita.
Nama Perawat