Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 5 (6B-Keperawatan)
2023
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN
PENGKAJIAN LUKA
Definisi Skala Braden merupakan salah satu jenis skala atau metode
yang digunakan dalam menilai resiko terjadinya luka tekan
pada pasien dengan tirah baring lama. Dalam skala Braden
terdapat 6 (enam) subskala untuk menentukan tingkatan
risiko terjadinya luka tekan, Subskala tersebut antara lain
adalah: Persepsi Sensorik, Kelembapan, Aktivitas.
Mobilisasi, Nutrisi, Gesekan.
Tujuan Skala Braden digunakan untuk menilai resiko terjadinya
luka tekan pada pasien dengan tirah baring lama dengan
keterbatasan mobilisasi.
Persiapan Klien 1. Berikan salam, dan dengan identifikasi klien
keluarga perkenalkan diri anda dan memeriksa
identitas klien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
keluarga untuk bertanya dilakukan, berikan
kesempatan kepada dan jawab seluruh pertanyaan
keluarga.
3. Beri privasi kepada keluarga.
Persiapan Alat Formulir Braden Scale
Alat tulis
Berkas pasien rawat inap
Prosedur Kerja CARA BEKERJA :
Tahap PraInteraksi
1. Mengecek ulang identitas klien untuk memastikan
identitas penanggungjawab klien.
2. Mengecek ulang hasil catatan perkembangan
keperawatan klien.
3. Mencuci tangan.Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Megucapkan salam terapeutik, sapa klien dan
keluarga, serta perkenalkan nama perawat
2. Memeriksa identitas klien dan mencocokkan dengan
status keperawatan klien.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
tindakan.
4. Merumuskan kontrak (waktu dan tempat) dengan
klien atau Keluarga
5. Menanyakan persetujuan/kesiapan (informed
concent) klien maupun keluarga.
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk
bertanya hal-hal yang ingin diketahui dan jawab
seluruh pertanyaan klien atau Keluarga
7. Menjaga privasi klien.
Tahap Kerja
Hasil HASIL:
1. Dokumentasikan nama tindakan tanggal/jam
tindakan, respon klien selama tindakan.
2. Catat dan interpretasikan hasil pemeriksaan dan
respon klien selama tindakan berdasarkan ketentuan
berikut:
- Kolom nama pasien diisi dengan nama lengkap
pasien
- Kolom No. medikal record diisi dengan no
medikal record milik pasien
- Kolom tanggal diisi dengan tanggal
dilakukannya pengkajian resiko luka tekan
- Kolom Skor pada karakteristik Persepsi Sensori
diisi dengan angka 1-4 sesuai dengan hasil
penilaian resiko pasien dengan ketentuan :
- Skor 1 jika pasien tidak dapat merasakan respon
terhadap stimulus nyeri, dan pasien mengalami
penurunan kesadaran.
- Skor 2 jika pasien mengalami gangguan sensori
pada bagian ½ permukaan tubuh atau hanya
berespon pada stimuli nyeri.
- Skor 3 jika pasien mengalami Gangguan sensori
pada 1 atau 2 ekstremitas atau berespon pada
perintah verbal tapi tidak selalu mampu
mengatakan ketidaknyaman
- Skor 4 jika Tidak ada gangguan sensori,
berespon penuh terhadap perintah verbal.
- Kolom Skor pada karakteristik Kelembaban diisi
dengan angka 1-4 sesuai dengan hasil penilaian
resiko pasien dengan ketentuan:
a. Skor I jika pasien selalu terpapar oleh
keringat atau urine basah.
b. Skor 2 jika kondisi kulit pasien sangat
lembab.
c. Skor 3 jika kondisi kulit pasien kadang
lembab.
d. Skor 4 jika kondisi kulit pasien kulit kering.
- Kolom Skor pada karakteristik Aktivitas diisi
dengan angka 1-4 sesuai dengan hasil penilaian
resiko pasien dengan ketentuan:
a. Skor 1 jika pasien terbaring ditempat tidur.
b. Skor 2 jika pasien tidak bisa berjalan.
c. Skor 3 jika pasien berjalan dengan atau tanpa
bantuan.
d. Skor 4 jika pasien dapat berjalan sekitar
ruangan.
- Kolom Skor pada karakteristik Mobilitas diisi
dengan angka 1-4sesuai dengan hasil penilaian
resiko pasien dengan ketentuan:
a. Skor 1 jika pasien tidak mampu bergerak
b. Skor 2 jika pasien tidak dapat merubah posisi
secara tepat dan teratur.
c. Skor 3 jika pasien dapat membuat perubahan
posisi tubuh atau ekstremitas dengan mandiri.
d. Skor 4 jika pasien dapat merubah posisi tanpa
bantuan.
- Kolom Skor pada karakteristik Nutrisi diisi
dengan angka 1-4 sesuaidengan hasil penilaian
resiko pasien dengan ketentuan :
a. Skor 1 jika pasien tidak dapat menghabiskan
1/3 porsi makannya,sedikit minum, puasa
atau minum air putih, atau mendapat
infuslebih dari 5 hari.
b. Skor 2 jika pasien jarang mampu
menghabiskan porsimakanannya atau intake
cairan kurang dari jumlah optimum
c. Skor 3 jika pasien mampu menghabiskan
lebih dari ½ porsi makannya.
d. Skor 4 jika pasien dapat menghabis kan porsi
makannya, tidakmemerlukan suplementasi
nutrisi.
- Kolom Skor pada karakteristik Gesekan diisi
dengan angka 1-3Sesuai dengan hasil penilaian
resiko pasien dengan ketentuan:
a. Skor 1 jika pasien tidak mampu mengangkat
badannya sendiri, atau spastik, kontraktur
atau gelisah
b. Skor 2 jika pasien membutuhkan bantuan
minimal mengangkat tubuhnya.
c. Skor 3 jika pasien membutuhkan bantuan
minimal mengangkat tubuhnya.
- Kolom total skor diisi dengan menjumlahkan
skor dari karakteristik Persepsi Sensori sampai
dengan karakteristik Gesekandengan skor
terendah 6 dan skor tertinggi 23.
3. Catat dan dokumentasikan tindakan yang dilakukan
pada berkasrawat inap pasien.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR TINDAKAN
PENGKAJIAN RISIKO LUKA
DEKUBITUS
3-Sedikit Terbatas
• Anjurkan pasien
4-Jarang Lembab untuk menggunakan
losion untuk mencegah
Kulit biasanya kering: linen hanya kulit pecah- pecah.
perlut diganti secara rutin. • Dorong pasien untuk
melaporkan masalah
kelembaban (seperti di
bawah payudara).
Aktivitas 1-Tempat tidur • Lakukan penilaian
dan inspeksi kulit
Dibatasi di tempat tidur. setiap shift.
• Posisikan tengkurap
jika sesuai atau
tinggikan kepala
tempat tidur tidak lebih
dari 30 Derajat.
• Posisikan dengan
bantal untuk
mengangkat titik
tekanan dari tempat
tidur.
• Pertimbangkan
tempat tidur khusus.
• Angkat tumit dari
tempat tidur dan/atau
gunakan pelindung
tumit.
• Pertimbangkan
konsultasi terapi fisik
untuk Pengkondisian
dan penilaian kursi
roda.
• Putar/reposisi setiap
1-2 jam.
• Jadwal balik pos.
• Ajarkan atau lakukan
perubahan kecil berat
badan yang sering.
• Pertimbangkan
2-Kursi dengan cepat bantalan kursi khusus.
• Pertimbangkan
Kemampuan untuk berjalan sangat penyelarasan postur
terbatas atau tidak ada sama sekali. tubuh, distribusi berat,
Tidak dapat menahan berat badannya keseimbangan,
sendiri dan/atau harus dibantu ke kursi stabilitas, dan pelepas
atau kursi roda. tekanan saat
memposisikan individu
di kursi atau kursi roda.
• Anjurkan pasien
untuk mengubah posisi
setiap 15 menit saat di
kursi.
• Berdiri setiap jam.
• Pad tonjolan tulang
dengan potongan busa,
selimut gulung, atau
handuk.
• Pertimbangkan.
konsultasi terapi fisik
untuk pengkondisian
dan penilaian kursi
roda.
• Sediakan rencana
3- Berjalan Sesekali mobilitas terstruktur.
• Pertimbangkan bantal
Berjalan sesekali di siang hari, tetapi kursi.
untuk jarak yang sangat dekat, dengan • Pertimbangkan
atau tanpa bantuan. Menghabiskan konsultasi terapi fisik.
sebagian besar setiap shift di tempat
tidur atau kursi.
• Dorong ambulasi di
4-Sering Berjalan luar ruangan.
Berjalan di luar ruangan setidaknya dua • Periksa kulit setiap
kali sehari dan di dalam ruangan hari.
setidaknya sekali setiap dua jam selama • Pantau keseimbangan
jam bangun. dan daya tahan.
Mobilitas 1-Benar-Benar Tidak Bergerak ervensi yang sama
seperti untuk 2-Sangat
Tidak membuat sedikit pun perubahan Terbatas.
pada posisi tubuh atau ekstremitas
tanpa bantuan.
• Periksa kulitsetiap
hari.
3-Sedikit Terbatas
• Putar/reposisi sering.
• Ajarkan perubahan
Sering melakukan sedikit perubahan
kecil berat badan yang
pada posisi tubuh atau ekstremitas sering.
secara mandiri. • Konsultasikan terapi
fisik untuk
penguatan/
pengkondisian.
• Gunakan sabuk
berjalan untuk bantuan.
ATAU
Apakah NPO dan/atau dipertahankan
pada cairan bening atau IV selama
lebih dari 5 hari.
4-Luar biasa
• Pindahkan pasien dari
Makan paling banyak setiap kali
tempat tidur untuk
makan. Tidak pernah menolak makan.
semua waktu makan.
Biasanya atau lebih dana produk susu.
• Berikan pilihan
Kadang-kadang makan total 4 porsi makanan.
daging kadang makan di antara waktu • Tawarkan suplemen
makan. Tidak memerlukan nutrisi.
suplementasi. • Diskusikan rencana
dengan penyedia jika
pasien NPO lebih dari
24 jam.
• Catat asupan
makanan.
Gesekan/Geser 1-Masalah Semua intervensi yang
disebutkan dalam 2-
Membutuhkan bantuan sedang hingga Potential Problem plus:
maksimal dalam bergerak. Mengangkat • Lakukan penilaian
sepenuhnya tanpa meluncur ke seprai dan inspeksi kulit
tidak mungkin dilakukan. Sering setiap shift.
meluncur di tempat tidur atau kursi, • Gunakan minimal dua
sering membutuhkan reposisi dengan orang untuk membantu
bantuan maksimal. Spastisitas, ditambah selembar
kontraktur, atau agitasi menyebabkan kertas menarik pasien
gesekan yang hampir konstan. di tempat tidur.
• Jaga seprai tetap
bersih, kering, dan
bebas kerut.
• Oleskan pelindung
siku/tumit pada kulit
utuh di atas siku dan
tumit.
• Tinggikan kepala
tempat tidur 30 derajat
atau kurang untuk
mengurangi geser jika
memungkinkan.
2-Potensi Masalah
Semua intervensi yang
Bergerak lemah atau membutuhkan disebutkan dalam 3-
bantuan minimal. Selama bergerak, Tidak Ada Masalah
kulit mungkin batas tertentu terhadap yang Terlihat
seprai, bergeser sampai kursi, ditambah;
pengekangan, atau perangkat lain. • Hindari memijat titik-
Mempertahankan posisi yang relatif titik tekanan.
baik di kursi atau tempat tidur hampir •Oleskan pembalut
sepanjang waktu tetapi kadang- kadang transparan atau
meluncur ke bawah. pelindung siku/tumit
pada kulit utuh di atas
siku dan tumit.
3-Tidak Ada Masalah yang Jelas