ABSTRAK
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan
pemuda-pemudi Indonesia memiliki makna yang sangat sakral bagi bangsa Indonesia.
Dicetuskannya Sumpah Pemuda jauh sebelum kemerdekaan Indonesia menunjukkan
betapa panjang rangkaian sejarah perjuangan pemuda dan pemudi Indonesia yang
berasal dari berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya untuk bisa mempersatukan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memahami makna Sumpah
Pemuda, bangsa Indonesia yang telah bertekad untuk bertanah air satu, berbangsa satu
dan berbahasa satu bahasa yaitu Indonesia dapat menumbuhkan sikap positif terhadap
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu wilayah NKRI.
Pada rapat penutup, di gedung bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.
Indonesische Clubgebouw di Jalan Meski sempat dilarang oleh pemerintah
Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan kolonial Hindia Belanda, namun para
pentingnya nasionalisme dan demokrasi pemuda tetap terus menyanyikan lagu
selain gerakan kepanduan. Sedangkan tersebut.
Ramelan mengemukakan, gerakan
kepanduan tidak bisa dipisahkan dari 3. Sejarah Perkembangan Bahasa
pergerakan nasional. Gerakan Indonesia
kepanduan sejak dini mendidik anak- Bahasa Indonesia, bahasa yang
anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang menyandang tiga buah status, yaitu
dibutuhkan dalam perjuangan. Rumusan sebagai bahasa persatuan, bahasa
Sumpah Pemuda ditulis Moehammad nasional dan bahasa negara, mempunyai
Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. rangkaian sejarah yang sangat panjang.
Sunario, sebagai utusan kepanduan Sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad
tengah berpidato pada sesi terakhir H.P. (2011:8) mengenai Sejarah
kongres. Sumpah tersebut awalnya Perkembangan Bahasa Indonesia, bahwa
dibacakan oleh Segondo dan kemudian Bahasa Indonesia adalah berasal bahasa
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Melayu termasuk rumpun bahasa
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Austronesia yang telah digunakan
Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai sebagai lingua franca di Nusantara sejak
berikut : PERTAMA : Kami Poetera dan abad-abad awal penanggalan modern.
Poeteri Indonesia, Mengakoe Bentuk bahasa sehari-hari ini dinamai
Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri jenis ini sangat lentur dan mudah
Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah dimengerti dan ekspresif, dengan
Yang Satu, Tanah Indonesia). KEDOEA : toleransi kesalahan sangat besar dan
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, mudah menyerap istilah-istilah lain dari
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa bahasa yang digunakan penuturnya.
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Selain bahasa Melayu Pasar terdapat
Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang pula istilah Melayu Tinggi. Dahulu,
Satu, Bangsa Indonesia). KETIGA : Kami bahasa Melayu Tinggi digunakan
Poetera dan Poeteri Indonesia, kalangan keluarga kerajaan di sekitar
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri bahasa ini lebih sulit karena
Indonesia, Menjunjung Bahasa penggunaannya sangat halus, penuh
Persatuan, Bahasa Indonesia). sindiran, tidak seekspresif bahasa
Seiring peristiwa Sumpah Melayu Pasar. Oleh karena itu
Pemuda tersebut untuk pertama kalinya Pemerintah kolonial Belanda
diperdengarkan lagu kebangsaan menganggap kelenturan bahasa Melayu
Indonesia yang diciptakan oleh W.R. Pasar mengancam keberadaan bahasa
Soepratman. Lagu ini dipublikasikan dan Budaya. Selanjutnya Belanda
pertama kali pada tahun 1928 pada mempromosikan bahasa Melayu Tinggi
media cetak surat kabar Sin Po dengan dengan menerbitan karya sastra dalam
mencantumkan teks yang menegaskan bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka.
Tetapi bahasa Melayu Pasar sudah Melayulah yang lambat laun akan
terlanjur diambil oleh banyak pedagang menjadi bahasa pergaulan atau bahasa
yang melewati Indonesia. persatuan". Oleh karena itu pada
Dikemukakan lebih lanjut lagi oleh Kongres Bahasa Indonesia II di Jakarta
Ahmad H.P. (2011:8) bahwa penamaan Soekarno selaku Presiden RI
istilah “bahasa Melayu” telah dilakukan mencanangkan Bahasa Indonesia
sejak sekitar 683-689 M, angka tahun ini (bahasa Melayu yang dituturkan di Riau)
tercantum pada beberapa prasasti sebagai bahasa untuk Negara Indonesia ,
berbahasa Melayu kuno dari Palembang bukan bahasa Jawa.
dan Bangka yang ditulis menggunakan Tentunya ada alasan tersendiri
aksara Pallawa atas perintah raja mengapa bahasa Melayu yang dijadikan
Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan sebagai bahasa nasional? Menurut Arifin
ke-8. Prasasti Melayu Kuno juga terdapat (2009: 8) ada empat faktor yang menjadi
di Jawa Tengah yang merupakan penyebab bahasa Melayu diangkat
peninggalan dari Wangsa Syailendra. menjadi bahasa Indonesia yaitu sebagai
Dan ditemukan juga Keping Tembaga berikut:
Laguna di dekat Manila yang juga a) Bahasa Melayu sudah merupakan
menunjukkan keterkaitan wilayah lingua franca di Indonesia,
dengan Sriwijaya. Sumber lain bahasa penghubung, dan bahasa
mengatakan bahwa besar kemungkinan perdagangan.
masih banyak prasasti lain yang menjadi b) Sistem bahasa Melayu sederhana,
bukti adanya bahasa Melayu sejak abad mudah dipelajari karena nalam
ke-7 akan bertambah, sebab masih bahasa ini tidak dikenal tingkatan
banyak yang belum ditemukan. bahasa, seperti dalam bahasa
Menurut Kridalaksana (2009 dalam Jawa (ngoko, Kromo) atau
Chaer 2010: 1) Penamaan bahasa perbedaan bahasa kasar dan
Indonesia sebagai jati diri bangsa halus, seperti dalam bahasa
muncul pada 2 Mei 1926 sewaktu Sunda (kasar, lemes).
Kongres Bahasa Indonesia I, Kemudian c) Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-
saat Sumpah Pemuda pada tanggal 28 suku yang lain dengan sukarela
Oktober 1928 Bahasa Indonesia secara menerima bahasa Melayu
resmi diakui sebagai "Bahasa Persatuan menjadi bahasa Indonesia
Bangsa" Dalam pidatonya pada Kongres sebagai bahasa nasional.
Nasional kedua di Jakarta, Penggunaan d) Bahasa Melayu mempunyai
bahasa Melayu sebagai bahasa nasional kesanggupan untuk dipakai
atas usulan Muhammad Yamin, seorang sebagai bahasa kebudayaan
politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. dalam arti yang luas.
Pada saat itu Yamin mengatakan: "Jika
mengacu pada masa depan bahasa- 4. Beberapa Peristiwa Penting yang
bahasa yang ada di Indonesia dan Berkaitan dengan Perkembangan
kesusastraannya, hanya ada dua bahasa Bahasa
yang bisa diharapkan menjadi bahasa Indonesia
persatuan yaitu bahasa Jawa dan Sebelumdicanangkan bahasa
Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan