Anda di halaman 1dari 2

Haii perkenalkan nama aku Quenzha Amira aku asli Bandung kata orang sih mukaku memang terlihat

Bandung banget,kalian tahukan orang bndung terkenal cantik-cantik jadi kalian bisa nilai sendirilah
fisik aku gimana hehehe, berbicara tentang idola, aku itu sangat mengidolakan Kpop, maklum
generasi millenial. Hari ini adalah hari pertamaku sebagai seorang mahasiswa, aku begitu excited
karena aku berhasil masuk ke universitas favoritku, terlebih lagi aku bisa kuliah disini karena
beasiswa, jadi lolos tanpah tes apapun, ibarat jalan tol gitu. Ya, yang jelas Alhamdulillah banget
deh,nah pasti kalian bertanya-tanya memangnya aku kuliah dimana dan jurusan apa kan hehehe...

Alhamdulillah aku lolos kuliah di IPB jurusan perikanan, mungkin sebagian dari kalian berfikir oh
cuma perikanan, “kalau aku sih juga bisa kalau perikanan”. Eits tapi ingat jangan meremehkan suatu
profesi sebelum mengetahui apa peranannya di negara kita.

Jadi,begini teman-teman aku memilih perikanan karena aku khawatir dengan kondisi laut Indonesia
yang sekarang ini sudah mulai tercemar dengan sampah,padahal kita semua tahu kalau laut
merupakan salah satu icon indonesia dan juga ikan juga merupakan salah satu makanan pokok kita
di Indonesia. nah untuk mendapatkan ikan yang segar tentu kita juga harus memastikan laut sebagai
tempat tinggal ikan itu bersih, lantas jika rumah nya saja tidak bersih bagaimana bisa kita
memastikan makhluk hidup didalamnya juga akan sehat?, Jadi singkatnya gitu deh tujuan aku milih
jurusan ini, di smping karena saya ingin menjaga kebersihan laut juga karena memang dari kecil saya
sangat senang dengan laut yang membuat hati aku tenang saat saya berada di sana. Mungkin itu
sedikit cerita dan biodata singkat dari saya.

Pagi itu semua mahasiswa baik yang maha ataupun yang senior tengah bergegas memasuki
kelasnya masing-masing, di dalam kelas aku menengok kiri kanan mencari bangku yang kosong
dalam ruangan itu, dan tiba-tiba saja terdengar suara dari sudut kelas.

“Hei, quen duduk di sampingku aja” serunya. Akupunktur bergegas kesana dan duduk disampingnya

“ hai, kamu Nia kan?” tanyaku.

“Hmm.” Jawabnya sambil mengangguk

Ya dia Nia temanku semasa ospek dia asalnya dari jakarta, orangnya cantik, baik,lucu lucu bukan
karena humoris tapi karena dia memakai kacamata yang membuatnya imut. Nia juga memilih
jurusan yang sama denganku karena dia juga sangat anti dengan yang namanya pencemaran laut.
Dia bermimpi ingin menjadi seorang menteri suatu saat ini, berbicara tentang idola, tentu dia sangat
mengidolakan ibu Susi pudjiastuti beda banget sama aku, tapi memang sih kalau di lihat-lihat dia
orangnya serius dan gak suka melakukan hal yang sia-sia, tapi dia enak kok diajak ngobrol, sifatnya
memang sudah dewasa banget, beda sama aku yang masih kekanak-kanakan.

Tak terasa waktu istirahat pun tiba, aku dan Nia pun ke kantin untuk makan siang,sesampai dikantin
tiba-tiba saja kami melihat senior yang sedang berantem, aku dan Nia pun bergegas
menghampirinya.

“ Hei, Lo gak usah ikut campur ya sama untuk urusan kita.” Kata salah satu senior

“Aku kuliah disini, dan semua yang kuliah disini sudah aku anggap sebagai saudaraku walaupun
mereka dari jurusan lain, jadi jika ada yang merasa kurang nyaman ataupun merasa tidak nyaman,
maka aku juga akan merasakan hal yang sama.” Jawab senior yang lain dengan lantang.

Mendengar jawabannya yang tegas dan lantang aku merasa kagum padanya, karena di zaman
sekarang ini malah ada orang yang mau berantem demi membela orang lain, ad sih tapi Cuma
sebagian kecil. Disaat aku terkagum-kagum dengan senior itu ternyata wanita-wanita yang ad
disamping aku malah histeris dan terus mengatakan “kak Danis Danis”, akupun turut bertanya danis
itu yang mana sih yang itu atau itu, tiba-tiba saja datang seseorang dari arah yang berbeda dan juga
meneriakkan nama yang sama yaitu Danis.

“Danis, sudahlah ayo ngapain sih urusin orang yang gak ad kerjaan seperti mereka ini” ujarnya

Pertanyaan say terjawab sudah ternyata senior yang ku kagumi itu ternyata Danis namanya.
(senyum-senyum sendiri).

Tak lama kemudian danis dan temannya pun meninggalkan kantin dan suasana dikantin perlahan
mulai normal kembali. Segera aku dn Nia pun mencari bangku yng kosong dan segera memesan
makanan, tak lama kemudian makanan yang kami pesanpun datang, dan kamipun makan sambil
berbincang.

“quen,senior tadi itu kerenkan, dia juga dari jurusan statistik loh, hebatkan + beasiswa. Ujar nia

Mendengar perkataannya itu aku terkejut, sekaligus bingung dia tahu dari mana identitas kak danis,
padahal selma ini aku mengira nia itu tidak memikirkan maslah lain kecuali kuliah, aplagi maslah
cowok, sangat tidak kepikiran olehku

Anda mungkin juga menyukai