Anda di halaman 1dari 16

Materi PULPITIS

https://id.scribd.com/doc/91878849/Makala-Pulpitis

Seberapa umum kondisi pulpitis terjadi?

Kondisi ini cukup umum terjadi. Sering kali terjadi pada pasien yang kurang menjaga kebersihan
gigi dan mulut serta pasien dengan sayatan medis pada rongga mulut.

Selain menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman, radang pulpa gigi ini dapat menyebar dan
menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti infeksi pada ruang fasia
dalam di kepala dan leher.

Pulpitis dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk
informasi lebih lanjut.

Tanda-Tanda dan Gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala pulpitis?

https://hellosehat.com/penyakit/pulpitis-adalah/

Gejala-gejala umum dan tidak begitu serius dari pulpitis adalah:

 Rasa sakit yang  menusuk tajam dan intens.


 Sakitnya cepat mereda setelah pemicunya (misalnya makanan yang terlalu panas atau
manis) dijauhkan dari gigi atau mulut.

Umumnya, kondisi dapat berkembang dari kondisi yang masih ringan menjadi serius:

Gejala serius lainnya dari pulpitis antara lain adalah:

 Sakit yang berdenyut (nyut-nyutan)


 Nyeri berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam
 Pada tahap awal, nyeri bisa muncul tiba-tiba atau karena mengonsumsi makanan panas
atau dingin. Pada tahap lanjut, nyeri hanya terpengaruh oleh panas dan mereda dengan
dingin.
 Nyeri bisa muncul atau tambah parah dalam posisi tubuh tertentu, misalnya saa
merunduk
 Pada tahap lanjut, ligamen periodontal terpengaruh dan nyeri biasanya muncul di satu
tempat saja
 Nyeri biasanya tambah parah pada malam hari.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas, terlebih pada kondisi
pulpitis kronis. Serangan bisa muncul cepat dengan nyeri pada gigi hingga terbentuknya nanah
dan pembengkakan jaringan. Kondisi seperti ini memerlukan diagnosis berbeda serta perawatan
yang berbeda pula.

Radang pulpa gigi ini juga ada kaitannya dengan beberapa gangguan sistemis, seperti demam
yang tidak diketahui asalnya, pertumbuhan bakteri pada katup jantung dan perangkat prostetik,
kelahiran prematur pada anak dengan berat badan lahir yang rendah, serta bertambahnya risiko
penyakit jantung koroner dan kondisi cerebrovascular.

Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

 Nyeri tidak terlokalisasi pada gigi, konstan, dan berdenyut. Kondisi tambah parah saat
berbaring.
 Gigi terasa nyeri ketika ada rangsangan panas atau dingin. Nyeri terasa tajam menusuk.
 Perubahan warna yang jelas pada gigi yang terpengaruh.
 Pembengkakan pada gusi atau wajah pada area gigi tersebut.

Apabila nyeri terasa seperti sedikit mereda namun tidak kunjung hilang, Anda mungkin
mengalami kondisi kronis. Salah satu gejalanya adalah nyeri yang terjadi secara tiba-tiba atau
tidak kunjung hilang beberapa menit setelah rangsangan dihilangkan.

Penyebab
Apa penyebab pulpitis?

Pulpitis tidak hanya disebabkan oleh bakteri, tapi juga akibat trauma atau cedera pada gigi atau
rahang yang membuka rongga pulpa dan mengakibatkan bakteri masuk.

Beberapa penyebab pulpitis adalah sebagai berikut:

 Infeksi bakteri
 Cedera saat operasi gigi dan mulut
 Trauma, misalnya akar atau crown (gigi tiruan) yang retak serta abrasi gigi. Bisa juga
disebabkan oleh bruxism, yaitu kebiasaan menggemeretakkan atau menggesekkan gigi
saat tidur.
 Kecacatan bentuk gigi

Faktor Pemicu
Apa yang menyebabkan saya berisiko terkena radang pulpa gigi?

Ada banyak faktor pemicu kondisi peradangan pada pulpa gigi, antara lain:

 Kebersihan mulut yang tidak terjaga


 Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula
 Mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin

Diagnosis dan Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Bagaimana radang pulpa gigi didiagnosis?

1. Tes perkusi
2. Tes palpasi
3. Tes kepekaan terhadap panas dan dingin
4. Tes pulpa elektrik
5. Radiografi dental

Bagaimana cara mengobati pulpitis?

Diagnosis untuk pulpitis ringan menunjukkan bahwa pulpa dapat pulih sepenuhnya apabila
penyebabnya diatasi. Beberapa perawatan dan pengobatan untuk pulpitis yang dapat diambil,
yaitu:

 Perawatan: mengangkat karies yang ada, meletakkan pelindung pulpa yang cocok, dan
restorasi permanen dilakukan.
 Perawatan untuk radang pulpa gigi serius: melibatkan antara perawatan saluran akar atau
operasi cabut gigi.

Pencegahan
Apa saja yang bisa saya lakukan untuk mencegah dan mengobati pulpitis?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
pulpitis:

 Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin


 Tingkatkan kebersihan mulut dengan menyikat gigi setelah makan, namun jangan
menggosok gigi terlalu keras sebab bisa berdampak buruk
 Menjaga pola makan sehat dengan kadar karbohidrat yang cukup
Pulpitis reversibel, Ireversibel, dan Nekrosis pulpa
Filed under: Konservasi, Perio — 10 Comments

May 8, 2010

Pulpitis Reversible

Pulpitis reversible merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebabnya dihilangkan
maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang menyebabkan
pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti karies insipient, erosi
servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodontium yang dalam
dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.

Gejala

Pulpitis reversible bersifat asimtomatik dapat disebabkan karena karies yang baru muncul dan
akan kembali normal bila karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada gejala
(bersifat simtomatik) biasanya berbentuk pola khusus. Aplikasi stimulus dingin atau panas, dapat
menyebabkan rasa sakit yang tajam. Jika stimulus ini dihilangkan, nyeri akan segera reda.
Stimulus panas dan dingin menimbulkan nyeri yang berbeda pada pulpa normal. Ketika panas
diaplikasikan pada gigi dengan pulpa yang tidak terinflamasi, respon awal yang langsung terjadi
(tertunda), namun jika stimulus panas ditingkatkan maka intensitas nyeri akan meningkat.
Sebaliknya, jika stimulus dingin diberikan, pulpa normal akan segera terasa nyeri dan menurun
jika stimulus dingin dipertahankan. Berdasarkan observasi hal ini, respon dari pulpa sehat
maupun terinflamasi tampaknya sebagian besar disebabkan oleh perubahan dalam tekanan
intrapulpa.

Pulpitis Irreversible

Pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walaupun
penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi nekrosis. Pulpa irreversible
ini seringkali merupakan akibat atau perkembangan dari pulpa reversible. Dapat pula disebabkan
oleh kerusakan pulpa yang parah  akibat pengambilan dentin yang luas selama prosedur operatif,
trauma atau pergerakan gigi dalam perawatan ortodontic yang menyebabkan terganggunya aliran
darah pulpa.

Gejala

Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu paroksisme (serangan
hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan temperatur yang tiba-tiba,
terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan oleh
lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pembuluh darah pulpa.
Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat datang dan pergi secara
spontan, tanpa penyebab yang jelas. Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai
menusuk, tajam atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit bisa sebentar-
sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan  pulpa dan tergantung pada
hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal. Terkadang pasien juga merasakan
rasa sakit yang menyebar ke gigi di dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang
yang terkena. Menentukan lokasi nyeri pulpa lebih sulit dibandingkan nyeri pada
periapikal/periradikuler dan menjadi lebih sulit jika nyerinya semakin intens.Stimulus eksternal,
seperti dingin atau panas dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan.

Nyeri pada pulpitis irreversible berbeda dengan pulpa yang normal atau sehat. Sebagai contoh,
aplikasi panas pada inflamasi ini dapat menghasilkan respon yang cepat dan aplikasi dingin,
responnya tidak hilang dan berkepanjangan. Walaupun telah diklaim bahwa gigi dengan pulpitis
irreversible mempunyai ambang rangsang yang rendah terhadap stimulasi elektrik, menurut
Mumford ambang rangsang persepsi nyeri pada pulpa yang terinflamasi dan tidak terinflamasi
adalah sama.

Nekrosis Pulpa

pulpa nekrosis

Nekrosis pulpa adalah matinya pulpa, dapat sebagian atau seluruhnya, tergantung pada seluruh
atau sebagian yang terlibat. Nekrosis, meskipun suatu inflamasi dapat juga terjadi setelah jejas
traumatic yang pulpanya rusak sebelum terjadi reaksi inflamasi. Nekrosis ada dua jenis yaitu
koagulasi dan likuifaksi (pengentalan dan pencairan). Pada jenis koagulasi, bagian jaringan yang
dapat larut mengendap atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan adalah suatu bentuk nekrosis
koagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju, yang terdiri atas protein yang
mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan
menjadi massa yang melunak, suatu cairan atau debris amorfus. Pulpa terkurung oleh dinding
yang kaku, tidak mempunyai sirkulasi daerah kolateral, dan venul serta limfatiknya kolaps akibat
meningkatnya tekanan jaringan sehingga pulpitis irreversible akan menjadi nekrosis likuifaksi.
Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis irreversible diserap atau didrainase melalui kavitas
karies atau daerah pulpa yang tebuka ke dalam rongga mulut, proses nekrosis akan tertunda;
pulpa di daerah akar akan tetap vital dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebaliknya, tertutup
atau ditutupnya pulpa yang terinflamasi mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan
total serta timbulnya patosis periapikal.

Gejala

Gejala umum nekrosis pulpa :

1. Simptomnya sering kali hampir sama dengan pulpitis irreversible


2. Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri spontan.
3. Sangat sedikit/ tidak ada perubahan radiografik
4. Mungkin memiliki perubahan-perubahan radiografik defenitif seperti pelebaran jaringan
periodontal yang sangat nyata adalah kehilangan lamina dura
5. Perubahan-perubahan radiografik mungkin jelas terlihat
6. Lesi radiolusen yang berukuran kecil hingga besar disekitar apeks dari salah satu atau beberapa
gigi, tergantung pada kelompok gigi.

Keluhan subjektif :

1. Gigi berlubang, kadang-kadang sakit bila kena rangsangan panas


2. Bau mulut (halitosis)
3. Gigi berubah warna.

Pemeriksaan objektif :

1. Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitaman


2. Terdapat lubang gigi yang dalam
3. Sondenasi,perkusi dan palpasi tidak sakit
4. Biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik dan termal. Kecuali pada nekrosis tipe liquifaktif.
5. Bila sudah ada peradangan jaringan periodontium, perkusi,palpasi dan sondenasi sakit.

Advertisements

MATERI

Pulpitis

1. 1. PULPITIS A . DEFINISI Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa
nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.
akibat karies yang tidak diobati, tra uma, atau restorasi beberapa. B. KLASIFIKASI 1. Berdasarkan
sifat eksudat yang keluar dari pulpa, pulpitis terbagi atas: a) Pulpitis akut. Secara struktur,
jaringan pulpa sudah tidak dikenal lagi, tetapi sel-selnya masih terlihat jelas. Pulpitis akut dibagi
menjadi pulpitis akut serosa parsialis yang hanya mengenai jaringan pulpa di bagian kamar pulpa
saja dan pulpitis akut serosa totalis jika telah mengenai saluran akar. b) Pulpitis akut fibrinosa.
Banyak ditemukan fibrinogen pada pulpa. c) Pulpitis akut hemoragi. Di jaringan pulpa terdapat
banyak eritrosit. d) Pulpitis akut purulenta. Terlihat infiltrasi sel-sel masif yang berangsur
berubah menjadi peleburan jaringan pulpa. Bergantung pada keadaan pulpa, dapat terjadi
pernanahan dalam pulpa. 2. Berdasarkan ada atau tidak adanya gejala, pulpitis terbagi atas: a)
Pulpitis simtomatis. Pulpitis ini merupakan respons pe-radangan dari jaringan pulpa terhadap
iritasi, dengan proses eksudatif memegang peranan. Rasa sakit timbul karena adanya
peningkatan tekanan intrapulpa. Rasa sakit ini berkisar antara ringan sampai sangat hebat
dengan intensitas yang tinggi, terus-menerus, atau berdenyut. Yang termasuk dalam pulpitis
simtomatis adalah: · Pulpitis akut · Pulpitis akut dengan periodontitis apikalis akut/kronis ·
Pulpitis subakut. Gambaran radiografi memperlihatkan adanya karies yang luas dan dalam,
kadang-kadang terjadi sedikit pelebaran ligamen periodontal. Pada pulpitis simtomatis yang
disertai periodontitis apikalis terjadi kepekaan terhadap perkusi. Rangsangan panas akan
menyebabkan rasa sakit, sebaliknya rasa sakit berkurang dengan adanya rangsangan dingin.
Pada stadium awal, gigi menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap tes elektrik, selanjutnya
kepekaan ini berkurang sejalan dengan keparahan penyakit. b) Pulpitis asimtomatis. Merupakan
proses peradangan yang terjadi sebagai mekanisme pertahanan dari jaringan pulpa terhadap
iritasi dengan proses proliferasi berperan di sini. Tidak ada rasa sakit karena adanya
pengurangan dan keseimbangan tekanan intrapulpa. Yang termasuk pulpitis asimtomatis
adalah: · Pulpitis kronis ulseratif · Pulpitis kronis hiperplastik · Pulpitis kronis yang bukan
disebabkan oleh karies (prosedur operatif, trauma, gerakan ortodonti). 3. Berdasarkan
gambaran histopatologi dan diagnosis klinis, pulpitis terbagi atas: a) Pulpitis reversibel, yaitu
vitalitas jaringan pulpa masih dapat dipertahankan setelah perawatan endodonti. Yang
termasuk pulpitis reversibel adalah:
2. 2. · Peradangan pulpa stadium transisi · Atrofi pulpa · Pulpitis akut. b) Pulpitis ireversibel, yaitu
keadaan ketika vitalitas jaringan pulpa tidak dapat dipertahankan, tetapi gigi masih dapat
dipertahankan di dalam rongga mulut setelah perawatan endodonti dilakukan. Yang termasuk
pulpitis ireversibel adalah: · Pulpitis kronis parsialis tanpa nekrosis · Pulpitis kronis parsialis
dengan nekrosis · Pulpitis kronis koronalis dengan nekrosis · Pulpitis kronis radikularis dengan
nekrosis · Pulpitis kronis eksaserbasi akut. C. ETIOLOGI Penyebab kerusakan pulpa dapat
dikelompokan sebagai berikut: 1. Fisik · Mekanik ( trauma, atrisi, abrasi, perubahan tekanan
udara). · Termis (preparasi cavum,tambalan yang dalam tanpa semen base). · Elektris (aliran
listrik dari vital tester,tambalan-tambalan logam yangberlainan). 2. Kimia: · Asam fosfat yang
berasal dari silikat, AgNO3, monomeracrylic · Erosi karena asam-asam. 3. Bakterial · Toksin yang
berhubungan dengan karies · Invasi langsung kuman-kuman pada pulpa. D. PATOFISIOLOGI
Pulpitis dapat terjadi karena adanya jejas berupa kuman beserta produknya yaitu toksin,dan
dapat juga karena faktor fisik dan kimia (tanpa kuman). Namun pada praktek sehari-hari Pulpitis
biasanya terjadi diawali dengan karies yang tebentuk karena kerusakan email akibat dari
fermentasi karbohidratoleh bakteri-bakteri penghasil asam (pada umumnya Streptococus
mutans) yang menyebabkan proses demineralisasi. Demineralisasi lebih cepat dari proses
mineralisasi. Bila karies sudah terbentuk dan tidak mendapat perawatan, maka proses
demineralisasi terus berlanjut dan menyebabkan karies semakin meluas ke dalamgigi sehingga
menembus lapisan-lapisan email, dentin dan pada akhirnya akan mencapai ke dalam ruang
pulpa. Bila karies sudah mencapai ke dalam ruang pulpa maka bakteri akan masuk kedalam
ruangan tersebut dan mengakibatkan peradangan pada jaringan pulpa. Jikaperadangan hanya
sebagian (pada cavum dentis) maka kita sebut pulpitis akut parsial,dan jika mengenai seluruh
jaringan pulpa maka kita sebut pulpitis akut totalis. E. MANIFESTASI KLINIS Tanda dan gejala
pada pasien pulpitis : a) Gigi yang mengalami pulpitis akan nyeri berdenyut, terutama malam
hari. Nyeri ini mungkin menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis (pulpitis gigi atas) atau ke
daerah telinga (pulpitis gigi bawah). b) Bila kemasukan makanan, karena rangsangan asam,
manis, atau dingin akan terasa sakit sekali. Sakit saat mengunyah menunjukkan bahwa
peradangan telah mencapai jaringan periapikal. c) Gigi biasanya sudah berlubang dalam dan
pulpa terbuka.
3. 3. Pulpitis menyebabkan sakit gigi yang tajam luar biasa, terutama bila terkena oleh air dingin,
asam, manis, kadang hanya dengan menghisap angin pun sakit. Rasa sakit dapat menyebar ke
kepala, telinga dan kadang sampai ke punggung Keluhan subyektif: · Nyeri spontan dan
berdenyut yang di sebabkan oleh rangsangan yg minimal dan berlangsung siang malam, sering
hilang tetapi timbul kembali · Nyeri menyebar (tidak terlokalisir) jika pada mandibula sering
terasa ditelinga,kadang kadang di leher.jika pada rahang atas terasa ke pelipis, kepala bagian
depan sampai belakang. Pada permulaan pasien masi bisa melokalisir gigi yg sakit tetapi lama
kelamaan tidak dapat lagi. · Perubahan suhu yg kecil pada minum dapat menyebakan nyeri
danperidontitis yang dapat menyebabkan nyeri pada waktumengunyah.peridontitis ini
disebabkan oleh hyperemia dari pulpa yangmerambat ke peridontium ke foramen apikalis.
Klasifikasi pulpitis menurut waktunya yaitu Pulpitis akut dan pulpitis kronis. Pulpitis akut
merupakan kondisi inflamasi pulpa gigi yang terjadi dengan tiba-tiba atau dapat juga terjadi
karena kondisi eksaserbasi dari inflamasi kronis. Pulpitis akut dapat berlanjut menjadi pulpitis
kronis. Pulpitis akut memiliki tanda-tanda klinis berupa nyeri tajam atau berdenyut dan biasanya
terjadi selama beberapa menit (10-15 menit). Asal nyeri susah dicari bahkan nyeri dapat
menyebar jauh dari pusat kerusakan. Rasa nyeri dapat terjadi karena rangsang panas, dingin dan
stimulus manis. Pulpitis akut adalah kondisi gawat darurat karena rasa sakitnya yang teramat
sangat. Gigi yang terkena pulpitis akut akan terasa nyeri tajam yang kontinu saat diberikan
stimulus atau tidak. Pada kondisi seperti ini biasanya pasien akan merasa sangat kesakitan dan
emosional. Pasien biasanya tidak bisa menunjukkan gigi mana yang terasa sakit akibat sakitnya
yang menyebar hampir keseluruh gigi tetangga dari gigi yang terkena pulpitis akut, rasa sakit
pulpitis akut biasanya berlangsung 10-15 menit atau lebih dan rasa sakitnya dapat bertambah-
tambah sesuai dengan ambang toleransi sakit pasien. Pasien yang menderita pulpitis akut akan
merasa tidak nyaman dan membutuhkan perawatan segera dari dokter gigi. F. DIAGNOSIS 1.
Pulpitis reversibel/hiperemi pulpitis/pulpitis awal yaitu peradangan pulpa awal sampai sedang
akibat rangsangan Anamnesa • Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin • Nyeri
tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus • Rasa nyeri lama hilangnya setelah
rangsangan dihilangkan Pemeriksaan Objektif • Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan • Intra
oral : - Perkusi tidak sakit - Karies mengenai dentin/karies profunda - Pulpa belum terbuka -
Sondase (+) - Chlor etil (+) 2. Pulpitis irreversibel yaitu radang pulpa ringan yang baru dapat juga
yang sudah berlangsung lama Pulpitis irreversibel terbagi :
4. 4. 1) Pulpitis irreversibel akut yaitu peradangan pulpa lama atau baru ditandai dengan rasa nyeri
akut yang hebat Anamnesa • Nyeri tajam spontan yang berlangsung terus-menerus menjalar
kebelakang telinga • Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit Pemeriksaan Objektif •
Ekstra oral : tidak ada kelainan • Intra oral : - Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan -
Pulpa terbuka bisa juga tidak - Sondase (+) - Khlor ethil (+) - Perkusi bisa (+) bisa (-) 2) Pulpitis
irreversibel kronis yaitu peradangan pulpa yang berlangsung lama Anamnesa ; • Gigi
sebelumnya pernah sakit • Rasa sakit dapat hilang timbul secara spontan • Nyeri tajam
menyengat, bila ada rangsangan seperti; panas, dingin, asam, manis • Penderita masih bisa
menunjukkan gigi yang sakit Pemeriksaan Objektif • Ekstra oral ; tidak ada pembengkakan •
Intra oral ; - Karies profunda, bisa mencapai pulpa bisa tidak - Sondase (+) - Perkusi (-) Diagnose
ditegakan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada impeksikita dapat melihat cavum
yang besar, lebar dengan suatu masa yang lembek dankotor,cavum dentis hanya tertutup oleh
lapisan dentin yang tipis atap pulpa dapatdi tembus dengan sonde. 1. Test sondasi : nyeri pada
pemeriksaan dengan sonde 2. Test thermist : air hangat /dingin menyebabkan nyeri yg hebat. 3.
Test elektris : aliran listrik menyebabkan nyeri yang tdak tertahan danmakin hebat. 4. Perkusi :
arah vertical menyebkan nyeri karena ada perambatanhyperemia pada periodontum 5. Tekanan
: saat gigi pasien mengigit, pasien akan merasakan nyeri. 6. Rontgen gigi : pada pemeriksaan
rontgen akan didapatkan gambaran radiologi berupa gamabaran radiolusent yang telah
mencapai kavum pulpa.Pemeriksaan radiologist dilakukan untuk memperkuat diagnose dan
menunjukkan apakah peradangan sudah menyebar ke jaringan tulang dan disekitarnya G.
TERAPI Berikan analgetik bila perlu : - Parasetamol 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa. –
Parasetamol 3 x 250 mg/hari pada anak-anak. Bila sudah ada peradangan jaringan periapikal,
berikan antibiotik selama 5 hari :
5. 5. - Amoksisilin : 3 x 500 mg/hari pada orang dewasa. – Amoksisilin : 3 x 250 mg/hari pada anak-
anak. Bila penderita alergi terhadap golongan penisilin, maka diberikan : - Tetrasiklin 3 x 500
mg/hari selama 5 hari untuk orang dewasa. – Eritromisin 3 x 250 mg/hari selama 5 hari untuk
anak-anak. Peradangan mereda jika penyebabnya diobati. Jika pulpitis diketahui pada stadium
dini, maka penambalan sementara yang mengandung obat penenang saraf bisa menghilangkan
nyeri. Tambalan ini bisa dibiarkan sampai 6-8 minggu dan kemudian diganti dengan tambalan
permanen. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki, satu-satunya cara
untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mencabut pulpa, baik melalui pengobatan saluran
akar maupun dengan pencabutan gigi. Bila tidak ada peradangan dental, lubang gigi dbersihkan
dengan ekskavator , lalu dikeringkan dengan kapas dan diberi kapas yang ditetesi eugenol.
Berikan analgetik bila perlu. Bila sudah ada peradangan jaringan periapikal, berikan antibiotik
selama 5 hari Pada umumnya, perawatan yang diberikan terhadap gigi pulpitis akut adalah
pulpektomi vital dengan membuang seluruh jaringan pulpa apabila keadaan saluran akar
memungkinkan untuk dilakukan preparasi saluran akar dan tersedia waktu yang mencukupi.
Setelah pembuangan jaringan pulpa, gulungan kapas kecil yang berisi Ca(OH)2 yang merupakan
obat pilihan dimasukkan ke dalam ruang pulpa sebelum kavitas ditutup dengan oksida seng
eugenol. Tahap pekerjaan yang dilakukan dalam merawat pulpitis akut ini secara umum adalah:
(1) pembuatan foto rontgen, (2) anestesi lokal, isolasi lapangan kerja, pembukaan atap pulpa,
(3) ekstirpasi jaringan pulpa, (4) irigasi dengan larutan perhidrol 3%, aquadest, dan NaCl 2%, (5)
penempatan Ca(OH)2 dalam gulungan kapas kecil pada ruang pulpa, (6) Tumpatan sementara
minimal dengan semen seng fosfat. Setelah keadaan darurat mereda, dilakukan perawatan
endodontik biasa. H. KOMPLIKASI Infeksi sekuel pulpitis termasuk apical periodontitis, abses
periapikal, selulitis, dan osteomyelitis rahang. Spread dari gigi rahang atas dapat menyebabkan
sinusitis purulen, meningitis, abses otak, selulitis orbital, dan thrombosis sinus. Penyebaan dari
gigi rahang bawah bisa menyebabkan angina ludwings, abses parapharyngeal, mediastinum,
perikarditis, empiema, dan tromboflebitis jugularis This entry was posted in Gigi dan Mulut.
Bookmark the permalink.

MAKALAH 3

Headline

Akibat Gigi Sensitif Tidak Diobati yang Harus Diwaspadai

04:42:56 am
Wednesday 06th, March 2019 /

10 January,2018

 Home
 Gaya Hidup
 Kesehatan Gigi
 Makanan
 Masalah Gigi
 Masalah Mulut
 Minuman

     Sponsors Link

Home » Masalah Gigi » Pulpitis: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pulpitis: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya


Sponsors Link

Manusia memiliki bermacam macam gigi, diantaranya adalah gigi taring, gigi seri dan gigi
bungsu. Sama seperti bagian tubuh lainnya, gigi manusia juga dapat terserang penyakit. Jenis
jenis penyakit gigi yang sering ditemui yaitu gingivitis, periodentitis, abses gusi dan
pulpitis. Gingivitis merupakan peradangan pada gusi yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Jika
tidak segera diobati, penyakit ini bisa berubah menjadi infeksi yang lebih parah seperti
periodentitis. Periodentitis sering dikaitkan dengan gigi berdarah saat bangun tidur. Penyakit gigi
lainnya yang sering dijumpai yaitu Pulpitis.

ads

Apa Itu Pulpitis?

Pulpitis adalah peradangan yang terjadi pada pulpa (pulp). Pulpa merupakan jaringan lunak mirip
spons yang terbentuk dari urat dan pembuluh darah yang diselimuti oleh struktur gigi. Enamel
dan dentin melindungi pulpa pada bagian mahkota gigi. Ketika kesatuan dentin dan enamel rusak
karena lubang gigi, pulpa akan mudah terkena iritasi. Hal ini akan memicu timbulnya nyeri pada
gigi.

Penyebab Pulpitis

Salah satu penyebab pulpitis adalah karies gigi, yang menembus enamel dan dentin menuju
pulpa. Bakteri juga dapat menjadi penyebab pulpitis karena dapat menyebabkan radang pada
pulpa gigi. Selain itu, pulpitis juga dapat disebabkan oleh:
 Gigi yang berlubang
 Adanya penyakit gusi
 Makanan yang tersangkut di gusi dalam waktu lama
 Adanya keretakan pada gigi
 Penderita mengidap sinuitis
 Ada penyakit lain pada tulang yang mendasari kemunculan pulpitis seperti misalnya tumor atau
kista

Gejala Pulpitis

Penyakit pulpitis terkadang tidak menimbulkan gejala. Namun seringkali pulpitis juga muncul
dengan gejala-gejala tertentu seperti:

 Meningkatnya sensitifitas gigi terhadap rangsangan, seperti ketika mengkonsumsi makanan dan
minuman yang terlalu panas atau dingin
 Nyeri berdenyut yang berkepanjangan juga dapat menjadi salah satu gejala pulpitis
 Nyeri pada bagian rahang
 Sakit ketika menggigit
 Sakit yang terkadang membuat sulit tidur
 Sakit yang merambat ke kepala dan pelipis

Cara Menangani Pulpitis

Cara terbaik untuk menangani pulpitis adalah dengan memeriksakannya ke dokter gigi. Nantinya
dokter gigi akan memeriksa jenis pulpitis yang diderita oleh pasien sebelum melakukan
pengobatan. Apakah pulpitis tersebut termasuk reversible atau irreversible. Pulpitis reversible
berbeda dengan pulpitis irreversible.  Pulpitis reversible akan sembuh jika iritasi yang ada pada
pulpa dihilangkan, misalnya dengan cara mengisi bagian gigi yang berlubang serta
menghilangkan karies gigi. Sedangkan pulpitis irreversible memerlukan penanganan dan terapi
khusus untuk menyembuhkannya.

Cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan pulpitis irreversible adalah dengan terapi


endodontik atau cabut gigi. Terapi ini dapat diterapkan untuk meringankan rasa sakit akibat
pulpitis, karena dokter gigi mencabut pulpa yang mengalami radang dan mengganti atau
mengisinya dengan material karet yaitu getah perca (gutta-percha). Penempatan getah perca
dapat mengurangi tekanan dan rasa nyeri. Jika pulpitis dirasa sudah sangat parah, metode ini
dapat menjadi satu-satunya pilihan.

Penderita pulpitis ringan terutama pulpitis reversible, dapat melakukan pengobatan sendiri di


rumah, dengan pengawasan dari dokter gigi. Adapun beberapa obat alami yang bisa
dimanfaatkan untuk meredakan rasa nyeri pada gigi akibat pulpitis diantaranya adalah:

1. Cengkeh

Cengkeh merupakan salah satu obat terbaik yang bisa digunakan untuk menangani masalah gigi.
Di dalam cengkeh terkandung analgesik dan kandungan anti-bakteri yang dapat meredakan sakit
gigi, radang dan nyeri di gusi. Cara menggunakannya yaitu:
 Basahi kapas dengan minyak cengkeh, kemudian kompreskan pada daerah yang terinfeksi
selama beberapa menit.
 Cara lainnya yaitu dengan mengunyah cengkeh utuh hingga mengeluarkan cairan. Diamkan
cairan tersebut berada di mulut selama 30 menit kemudian berkumurlah dengan air hangat.

Sponsors Link

1. Bawang Putih

Bawang putih memiliki kandungan antibiotik dan anti radang yang alami dan sangat efektif
dalam mengobati masalah gigi. Cara menggunakan bawang putih untuk meredakan abses pada
gusi yaitu:

 Letakkan satu bawang putih yang masih segar di dalam mulut, kemudian gigit dan kunyah.
Kunyahlah hingga rasa sakit mulai mereda. Selanjutnya ludahkan hasil kunyahan bawang putih
tersebut dan berkumurlah dengan air hangat. Untuk mengatasi bau yang tertinggal, Anda dapat
meneteskan beberapa tetes minyak cengkeh pada air hangat dan berkumurlah.
 Cara lainnya yaitu dengan mencampurkan setengah sendok teh bubuk bawah putih dan
sejumput garam, kemudian oleskan pada wilayah yang terinfeksi. Diamkan selama 10 menit dan
kemudian berkumurlah dengan obat kumur.

Sponsors Link

3. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel juga merupakan alternatif obat yang baik untuk penyakit gigi. Cuka sari apel
mengandung bahan anti radang dan disinfektan yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri
karena radang serta mengurangi infeksi pada gusi. Cara menggunakannya adalah dengan:

 Desirkan satu sendok makan cuka sari apel di dalam mulut selama beberapa menit. Ludahkan
dan jangan ditelan. Selanjutnya berkumurlah dengan air hangat. Ulangi proses ini beberapa kali
dalam sehari.

Demikianlah penjelasan mengenai pulpitis. Penyakit pulpitis merupakan penyakit yang


menyerang pulpa gigi. Gejala yang ditimbulkan karena penyakit ini salah satunya adalah
meningkatnya sensitifitas terhadap rangsangan makanan maupun minuman yang terlalu panas
atau dingin. Pulpitis dapat diobati ataupun diringankan dengan cara terapi dan mengkonsumsi
obat alami.

Penatalaksanaan Pulpitis
https://www.pusatmedik.org/2016/08/pulpitis-definisi-penyebab-dan-
pengobatan-serta-gejala-klinis-penyakit-pulpitis-menurut-ilmu-
kedokteran.html
− Jika tidak ditemukan tenaga dental, maka sebaiknya lubang gigi dibersihkan yaitu
dengan menggunakan ekskavator dan juga semprit air, setelah itu dikeringkan dengan
menggunakan kapas dan dijejali menggunakan pellet kapas yang sudah ditetesi dengan
eugenol.
− Berikanlah analgetik jika perlu juga dapat diberikan:

1. Parasetamol sebanyak 3x500 mg per hari pada orang yang sudah dewasa.
2. Parasetamol sebanyak 3x250 mg per hari pada anak-anak.

− Jika sudah ada peradangan pada jaringan periapikal, maka dapat berikan antibiotik
dalam waktu 5 hari yaitu sebagai berikut:

1. Berikan Amoksisilin sebanyak 3x500 mg per hari pada orang yang sudah dewasa.
2. Berikan Amoksisilin sebanyak 3x250 mg per hari pada anak-anak.

− Jika penderita alergi dengan golongan penisilin, maka dapat diberikan :

1. Tetrasiklin sebanyak 3x500 mg per hari dalam waktu 5 hari untuk orang yang
sudah dewasa.
2. Eritromisin sebanyak 3x250 mg per hari dalam waktu 5 hari untuk penderita
anak-anak.

− Selanjutnya penderita dapat dirujuk menuju rumah sakit atau dokter gigi.
Peradangan biasanya akan mereda jika penyebabnya sudah diobati. Apabila pulpitis
masih stadium dini, maka dapat dilakukan penambalan sementara yang berisi obat
penenang saraf dapat menghilangkan nyeri. Tambalan dapat dibiarkan hingga 6-8
minggu kemudian diganti dengan penambalan permanen.

Apabila terjadi kerusakan pulpa secara luas dan tidak bisa diperbaiki, maka satu-
satunya cara yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri yaitu dengan mencabut pulpa
tersebut, baik lewat pengobatan saluran akar atau dengan pencabutan gigi.

Diagnosis dan Pengobata


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Bagaimana radang pulpa gigi didiagnosis?

1. Tes perkusi
2. Tes palpasi
3. Tes kepekaan terhadap panas dan dingin
4. Tes pulpa elektrik
5.
6. Radiografi dental

Bagaimana cara mengobati pulpitis?

https://hellosehat.com/penyakit/pulpitis-adalah/

Diagnosis untuk pulpitis ringan menunjukkan bahwa pulpa dapat pulih sepenuhnya apabila
penyebabnya diatasi. Beberapa perawatan dan pengobatan untuk pulpitis yang dapat diambil,
yaitu:

 Perawatan: mengangkat karies yang ada, meletakkan pelindung pulpa yang cocok, dan
restorasi permanen dilakukan.
 Perawatan untuk radang pulpa gigi serius: melibatkan antara perawatan saluran akar atau
operasi cabut gigi.

Anda mungkin juga menyukai