AGENDA III
WHOLE OF GOVERNMENT (WOG)
A. Deskripsi
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. Cacing
umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga seringkali diabaikan walaupun sesungguhnya
memberikan gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan infeksi berat atau keadaan yang luar biasa,
kecacingan cenderung memberikan analisa keliru kearah penyakit lain dan tidak jarang dapat berakibat
fatal.
Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat mempengaruhi
kualitas hidup penderitanya. Kecacingan dapat menyebabkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi,
kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi dapat menyebabkan banyak kerugian
yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Infeksi cacing pada manusia dapat
dipengaruhi oleh perilaku, lingkungan tempat tinggal dan manipulasinya terhadap lingkungan.
Anak usia sekolah dasar merupakan anak yang memiliki frekuensi bermain relatif tinggi, balk di
sekolah maupun di rumah. Perilaku bermain ini tentu tidak dapat dilepaskan dari terjadinya kontak
dengan tanah halaman sekolah. Tinggi rendahnya fekuensi kecacingan berhubungan erat dengan
kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan menjadi sumber infeksi. Telur dapat melekat pada sayuran
dan tertelan bila sayur tidak di cuci atau di masak. Selain itu telur juga bisa terkontaminasi pada anak-
anak yang sering bermain di tanah tanpa mencuci tangan sebelum makan. Tidak ada transmisi langsung
dari orang keorang atau infeksi dari tinja segar, karena telur yang keluar bersama tinja membutuhkan
waktu sekitar tiga minggu untuk matang dalam tanah sebelum menjadi infektif
Dalam rangka penangan kasus kecacingan terutama pada siswa SD Biasanya dilakukan oleh
pemegang program, dilaksanakan sesuai dengan SOP yang ada dengan biaya yang telah ditetapkan sesuai
dengan juknis. Sehingga dalam keberhasil kegiatan perlu di terapkannya Whole of Government (WoG)
Pendekatan, Kolaborasi dan kerjasama yang baik antara Puskemas khususnya Tenaga kesehatan, Kepala
Sekolah, Orang tua siswa dan siswa itu sendiri Sehingga mencapai tujuan bersama yaitu untuk
menurunkan angka prevalensi kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar melalui pemberian obat cacing
terintegrasi.
Pada Kegiatan Pemberian Obat Cacing di Sekolah Dasar wilayah kerja puskemas Ogoamas
menerapkan WoG adanya kerja sama yang baik antara Kepala Sekolah, guru kelas sangat membantu
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, yaitu membantu mengawasi siswa apakah meminum Obat cacing
atau tidak, serta dilibatkannya petugas Promosi Kesehatan memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup
B. Tantangan
Tantangan yang dihadapi pada pemberian Obat Cacing Pada Siswa SD:
1. Banyaknya siswa yang tidak mau/tudak suka minum obat.
2. Masih kurang siswa yang datang kesekolah di masa Pandemi.
3. Terkadang siswa Lupa minum Obatnya
4. Efek samping obat cacing yang diminum membuat anak traumatik minum obat karena obat cacing
yang dikunyah sehingga anak kadang tidak nyaman.
KETERKAITAN
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN NILAI
MATA PELATIHAN
1. Konsultasi dengan 1. Melakukan Konsultasi dengan kepala Akuntabilitas
Kejelasan
Kepala Pusekmas puskesmas membahas tentang pemberian obat Tanggung jawab
cacing di Sekolag Dasar Nasionalisme
Ketuhanan
2. Meminta saran dan masukan dari kepala Kerakyatan
Etika Publik
puskesmas terkait kegiatan yang akan Sopan
Hormat
dilakukan
Terbuka
3. Mencatat hasil konsultasi Komitmen mutu
Orientasi Mutu
Anti Korupsi
Peduli
2. Berkoordinasi 1. Penyampain surat pemberian obat cacing Akuntabilitas
Kejelasan Target
dengan Kepala kepada Kepala Sekolah Tanggung jawab
Partisipatif
Sekolah dan Guru. 2. Konsultasi tetntang Kegiatan yang akan
Nasionalisme
dilaksanakan Ketuhanan
Kerkayatan
3. Meminta saran dan masukan dari Kepala Etika Publik
Sopan
Sekolah dan guru terkait pelaksanaan kegiatan.
Terbuka
4. Meminta Pendampingan Guru UKS pada saat Bersikap hormat
Komitmen mutu
pemberianObat cacing. Orientasi Mutu
Anti Korupsi
Peduli