MANADO
2020
DENTAL SIDE TEACHING
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)
1. IDENTITAS
No. Kartu : R.23342
Nama Pasien : Jantje Sondakh
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bumi Nyiur
2. KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun yang berdomisili di Bumi Nyiur, Manado
datang ke RSGM PSPDG UNSRAT dengan keluhan kehilangan beberapa gigi. Pasien
merasa tidak nyaman saat mengunyah dan mengganggu penampilan. Pasien ingin
dibuatkan gigi palsu.
Foto Profil
Gambaran Klinis
3. KONDISI SISTEMIK
Ya Tidak
Penyakit Jantung
Hipertensi/Hipotensi
Kelainan Darah
Haemophilia
Diabetes mellitus
Penyakit Ginjal
Hepatitis
Penyakit Pernafasan
Kelainan
Pencernaan
Epilepsi
HIV/AIDS
Alergi Obat
Alergi Makanan
Lainnya
4. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
K. K. T1.
Fasial Neuromuscular TMJ
Ludah Limfe Rahang
Deformitas t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
6. STATUS LOKAL
Luar mulut
a. Sendi kanan : Tidak bengkak, tidak sakit.
Sendi kiri : Tidak bengkak, tidak sakit.
b. Pembukaan mulut : Besar
c. Gerakan protrusif : Lancar
Gerakan lateral kanan : Lancar
Gerakan lateral kiri : Lancar
d. Bibir : Simetris
Sedang (ukuran)
Sedang (tonus otot bibir)
Dalam mulut
a. Bentuk lengkung RA : Lonjong
Bentuk lengkung RB : Lonjong
Gambar 1. Macam-macam bentuk rahang
7. DIAGNOSIS KLINIK
Rahang Atas : Klas II Kennedy Modifikasi I
Rahang Bawah : Klas III Kennedy Modifikasi I
8. INDIKASI PERAWATAN
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Rahang Atas dan Rahang Bawah
Prosedur Perawatan
1. Pemeriksaan Subjektif dan Objektif
Pada kunjungan pertama, dilakukan indikasi kasus, pengisian kartu status prostodonsia
yang terdiri dari data pasien, pemeriksaan subjektif, pemeriksaan objektif, diagnosis, dan
rencana perawatan. Pasien diinformasikan tentang rencana perawatan yang akan
dilakukan yakni pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dari bahan akrilik pada rahang
atas dan rahang bawah. Pasien juga diinformasikan mengenai waktu kunjungan yang
akan dilakukan.
2. Perawatan Pendahuluan
Pada kasus ini dilakukan pembersihan karang gigi di semua regio gigi pasien. Sedangkan
kontur jaringan tidak dilakukan karena keadaan kontur jaringan baik dan dirasa cukup
untuk mendukung kekokohan dan kemantapan gigi tiruan.
Gambar 3. Alat dan bahan yang digunakan untuk mencetak rahang pasien
Gambar 4. Model Studi
Keterangan :
Rahang Atas dan Rahang Bawah:
1. Plat akrilik
2. Anasir gigi
3. Cengkram 2 jari modifikasi rest oklusal
4. Cengkram half Jackson
5. Cengkram 3 jari
6. Cengkram S
7. Tahap Surveyor
Survey merupakan prosedur diagnostik yang dapat menganalisis hubungan
dimensional antara jaringan lunak dan keras gigi. Hal ini perlu untuk menetapkan gigi
yang akan menjadi penahan, penempatan cengkeram, dan juga dapat ditentukan arah
pemesangan terbaik geligi tiruan yang akan dibuat.
Langkah-langkah survey pada model:
a. Model dipasang pada meja basis dengan bidang oklusal hampir sejajar dengan
basis datar surveyor.
b. Kesejajaran relatif beberapa permukaan proksimal dapat ditentukan dengan
menyentuhkan tongkat analisis pada permukaan gigi. Posisi model diubah-ubah
dalam berbagai arah, sehingga permukaan proksimal tadi berada dalam
kedudukan sejajar satu sama lain. Ada dua kemungkinan pilihan yang akan
dihadapi, yaitu kontak hanya pada bagian servikal saja atau sampai bagian
marginal ridge. Dalam hal ini pilihlah kemungkinan kedua, karena bidang
bimbing dapat diperoleh hanya dengan pengasahan saja. Sebaliknya, untuk
memperoleh bidang bimbing pada kemungkinan pertama, harus dibuat restorasi
tuang.
c. Besar retensi dapat diketahui dengan cara menyentuhkan tongkat analisis pada
permukaan lingual dan bukal gigi-gigi yang akan dipakai sebagai gigi penahan.
Blocking out
Tujuan dilakukan blocking out yaitu untuk menutupi daerah undercut yang tidak
diharapkan, untuk menghindari timbulnya kesulitan-kesulitan pada tahap pengerjaan
gigi tiruan selanjutnya. Setiap daerah undercut yang akan dilewati oleh bagian
kerangka protesa harus ditutupi dengan blocking sehingga akan memudahkan pada
saat pemasangan gigi tiruan di mulut pasien.
Setelah uji coba bite rim rahang atas, selanjutnya dilakukan uji coba bite rim rahang
bawah dengan pedoman adaptasi base plate, caranya sama dengan rahang atas, landasan
harus diam di tempat, tidak boleh mudah lepas /bergerak.