TEKNOLOGI II
UJI KEASAMAN SEMEN SENG FOSFAT
(PRAKTIKUM I)
Disusun oleh:
LU’LUATUL WIDADAD
10617063
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semen adalah bahan yang penting untuk keperluan klinis karena aplikasi penggunaanya
sebagai lutting (perekat) untuk merekatkan denture dan orthodontic band pada gigi, basis untuk
melindungi pulpa serta sebagai bahan restorasi. Untuk berbagai aplikasi tersebut diperlukan
berbagai jenis semen yang semakin berkembang untuk memenuhi kriteria bahan aplikasi yang
Semen seng phospat merupakan tertua dan telah mempunyai catatan terpanjang. Semen ini
menjadi tolak ukur bagi sistem-sistem yang lebih baru.(Annusavice, 2013). Seng phospat terdiri
dari bubuk dan cairan di dalam dua botol terpisah. Bubuk seng phospat terdiri oksida seng (90%)
dan oksida magnesium (10%), bahan-bahan dari bubuk diaduk bersama pada temperature 1000-
1400oc menjadi cake yang kemudian ditumbuk menjadi bubuk halus. Ukuran pada partikel
mengeras.(Annusavice, 2013).
Semen ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang saling mempengaruhi dan hal
ini pula yang membuat semen ini masih tetap dipergunakan sampai saat ini di klinik.
Keuntungan yang dimaksud adalah kedua produk (bubuk dan cairan) ini menunjukan kecepatan
reaksi yang besar dan konsistensi pencampuran yang menimbulkan keuntungan ganda pada
penampilan dan peningkatan working time. Sedangkan kekurangan dari seng phospat ini ada
pada kandungan asam fosfor pada cairan seng phospat yang dapat memepengaruhi derajat
C. Manfaaat Praktikum
METODE PENGAMATAN
Gambar 9. Ratio pada tutup botol, terdapat dua ratio. (1sendok takar
powder : 3 tetes cairan) untuk konsistensi kental untuk basis
tumpatan. (1sendok takar powder : 5 tetes cairan) untuk
luting/perekat.
c. Untuk manipulasi semen seng phospat sebagai basis tumpatan, bubuk diletakkan di atas
glass slab dan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian.
d. Menyiapkan stopwatch, pencampuran bubuk dan cairan dilakukan sedikit demi sedikit
pada glass slab dingin (21ᵒC), saat pencampuran dimulai nyalakan stopwatch.
b. Menyiapkan stopwatch, pencampuran bubuk dan cairan dilakukan sedikit demi sedikit
pada glass slab dingin (21ᵒC), saat pencampuran dimulai nyalakan stopwatch.
Gambar 14. Pencampuran bubuk dan cairan semen seng fosfat
sedikit demi sedikit.
c. Bubuk semen seng fosfat bagian pertama sampai bagian ketiga dimasukkan ke dalam
cairan dan diaduk menggunakan spatula semen secara memutar, menekan, dan
spreading selama 10 detik (sesuai aturan pabrik) kemudian langsung diteruskan dengan
bagian keempat ditambahkan dan diaduk dengan cara yang sama. Demikian seterusnya
sampai semua bubuk semen seng fosfat habis teraduk dan homogen. Campuran seng
fosfat yang bisa ditarik 12 sampai 19 mm tanpa putus menandakan campuran sudah
siap untuk luting
b. Mengaduk Semen seng phospat untuk basis (sesuai petunjuk pabrik) selama 2
menit kemudian campur dengan sedikit air destilasi atau aquadest steril sampai terlarut
seperti pasta (dijadikan sebagai kelompok 2). Mengukur larutan tersebut dengan pH
Universal.
HASIL PENGAMATAN
Warna PH
No. Kelompok Nilai PH
Universal
Adonan semen
Metil Jingga ->
1. seng fosfat setelah pH3
Merah-kuning
2 menit diaduk
PEMBAHASAN
Semen seng fosfat adalah bahan semen tertua sehingga mempunyai catatan terpanjang.
Semen ini menjadi tolak ukur bagi sistem-sistem yang lebih baru. Seng fosfat terdiri dari bubuk
dan cairan di dua botol yang terpisah (Anusavice, 2003). Bahan utama dari bubuknya adalah
90% oksida seng dan 10% oksida magnesium. Bahan-bahan dari bubuk diaduk bersama pada
temperatur 1000-1400oc menjadi cake yang kemudian ditumbuk menjadi bubuk halus. Ukuran
Semen seng fosfat juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai basis. Tujuan basis adalah
sebagai penghalang antara bahan tumpatan dengan pulpa untuk memberikan thermal, chemical,
dan electrical barrier. Penggunaan basis dengan tujuan sebagai insulator terhadap thermal schock
tidak dilakukan pada semua restorasi logam, hal ini tergantung pada kedalaman kavitas.
Faktor yang mempengaruhi yakni reaksi eksotermik yang akan mempercepat setting time
karena panas yang dihasilkan akan meningkatkan energi kintetik pratikel. Semakin tinggi enerti
kintetik partikel, semakin cepat pergerakkan partikel untuk bertumbukan dan membentuk
matriks. Pengdukan figure-eight motion dapat mengabsorbsi panas dari reaksi eksotermis,
menetralisir asam dan bubuk dapat tercampur secara keseluruhan (Hatrick, 2011).
Bubuk dan cairan semen seng fosfat ditakar sesuai dengan takaran dari pabrik. Spatula
semen dan glass lab digunakan untuk mengaduk material. Campuran denganrasio w:p kecil
digunakan sebagai luting agent ,sedangkan rasio w:p lebih besar digunakan untuk basis. Reaksi
setting dari material ini sangat eksotermis. Panas yang dihasilkan saat reaksi mempercepat
setting time. Semen seng fosfat dibagi menjadi beberapa bagian dan dicampur secara perlahan
masing-masing bagian 10-15 detik dan dengan cara memperluas area pencampuran di atas glass
lab untuk meminimalkan panas dari reaksi setting dam memfasilitasi transfer panas ke glass lab
Jika material dimanipulasi secara benar, semen seng fosfat mempunyai waktu kerja yang
cukup untuk penempatan lining kavitas atau luting semen sebelum viskositasnya naik secara
nyata. Meskipun demikian, ada waktu setting minimum yaitu selama 2,5 menit untuk semen
luting dan 2 menit untuk semen lining yang didisain untuk meyakinkan bahwa ada waktu kerja
yang cukup (McCabe, 2014). Sifat-sifat mekanis semen berperan dalam penentuan sifat-sifat
retentif agen luting semen. Semen fosfat tidak melekat pada substansi gigi atau material
restorasi. Semen mengalir ke dalam area undercut halus umunya ada pada permukaan fitting
restorasi dan pada permukaan gigi yang di preparasi. Kekasaran pemukaan dari kedua
Semen yang digunakan untuk basis memiliki konsistensi putty-like dengan rasio bubuk :
cairan yang digunakan sekitar 3,5 : 1. Semen yang digunakan untuk luting campurannya lebih
cair dengan rasio bubuk : cairan sekitar 1:5 yang digunakan lebih rendah. Hal tersebut untuk
Harus diperhatikan bahwa semen seng phospat memiliki efek iritasi terhadap pulpa gigi
terutama jika digunakan sebgai material lining kavitas. Nilai pH semen pada saat aplikasi ke gigi
berkisar antara 2 dan 4 tergantung dari merek yang digunakan dan rasio bubuk/ cairan. Derajat
iritasi tergantung dari kedalaman kavitas dan ketebalan dentin yang masih ada harus diingat
bahwa perilaku terhadap toleransi asam dari dentin dan pulpa berbeda, meskipun banyak pakar
yang menyatakan bahwa semen seng phospat tidak memuaskan untuk digunkan sebagai lining
pada kavitas yang dalam kecuali ada subliving yang digunakan dari material yang kurang
Dari uji pH percobaan pertama dngan menggunakan pH universal pada semen seng fosfat
sebagai basis yang telah setting. Setelah itu digerus menggunakan mortar dan pastel sampai
menjadi serbuk. Lalu diambil sekitar 1gr dan dicampur dengan sedikit air aquadest atau destilasi
sampai terlarut seperti pasta. Kemudian diukur dengan kertas indikator pH universal dan
didapatkan nilai pH 6.
Sedangkan pada percobaan kedua yaitu dengan menguji keasaman semen seng fosfat
basis yang baru diaduk selama 2 menit. Lalu dicampurkan air destilasi sampai larut seperti pasta.
Kemudian diukur dengan kertas lakmus indikator pH universal sehingga didapatkan nilai pH 3
(asam).
BAB V
KESIMPULAN
Dari uji percobaan pertama dengan menggunakan pH semen seng fosfat sebagai basis yang
telah setting. Setelah itu digerus menggunakan mortar dan pastel sampai menjadi serbuk. Lalu
diambil sekitar 1gr dan dicampur dengan sedikit air aquadest atau destilasi sampai terlarut seperti
pasta. Kemudian diukur dengan kertas indikator pH universal dan didapatkan nilai pH 6.
Sedangkan pada percobaan kedua yaitu dengan menguji keasaman semen seng fosfat basis
yang baru diaduk selama 2 menit. Lalu dicampurkan air destilasi sampai larut seperti pasta.
Kemudian diukur dengan kertas lakmus indikator pH universal sehingga didapatkan nilai pH 3
Dengan adanya asam fosfor, keasaman semen seng fosfat cukup tinggi pada saat protesa
ditempatkan pada gigi. Dua menit saat awal pengadukan, pH semen seng fosfat berkisar 2,
kemudian pH nya menaik dengan cepat tetapi masih sekitar 5,5 pada jam ke-24. Jika digunakan
adukan yang encer, pH akan lebih rendah dan tetap rendah untuk jangka waktu yang lama
(Anusavice, 2003). Komponen reaktif dari bubuk adalah zinc oxide. Cairan terutama adalah
larutan cair dari asam fosforat yang dibufer dengan menambahkan sejumlah kecil zinc oxide atau
Anusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Alih bahasa.
Johan Arif Budiman, Susi Puwoko. Lilian Juwono. Edisi 10, Jakarta: EGC.
Anusavice K. J. 2013. Philip’s Science of Dental Materials. 12th ed. St Louis :Elsevier Saunders.
pp: 316-317.
Gladwin, M. & Bagby, M. 2009. Clinical Aspect of Dental Materials :Theory, Practice, and
Hatrick, C.D. dkk. 2011. Dental Materials: Clinical Applications for Dental Assistants and
Dental Hygienist. USA: Elsevier
McCabe, John F. dan Angus W.G. Walls. 2008. Applied Dental Materials, ed. 9. Oxford:
Blackwell Publishing.