Anda di halaman 1dari 45

ANATOMI DAN ANOMALI

GIGI DALAM GAMBARAN


RADIOGRAFIK
Enamel
• Lokasi : Terletak pada semua gigi, baik gigi susu maupun gigi
permanen. Berada hanya pada mahkota gigi paling koronal
dengan batas bawah adalah dentin.

• Ukuran : mengikuti luas permukaan mahkota gigi dan


memiliki ketebalan kurang lebih 1-2,5 mm, dan tertipis di
perbatasan dengan sementum di CEJ.

• Jumlah : melingkupi setiap mahkota gigi.

• Bentuk : menyesuaikan bentuk oklusal tiap gigi.

• Radiodensitas : enamel menunjukkan suatu gambaran


radiopak yang sangat jelas, paling radiopak di antara semua
struktur gigi. Paling radiopak karena strukturnya yang
berbeda dari struktur jaringan keras lain yang terdapat pada
tubuh manusia.
DENTIN
• Lokasi : terletak pada semua gigi, baik gigi susu
maupun gigi permanen. Berada pada mahkota dan
akar gigi, pada mahkota berada tepat dibawah
enamel. Pada akar gigi, dentin mengelilingi pulpa
hingga ke ujung akar.

• Ukuran : mengikuti luas permukaan mahkota gigi


dan memiliki ketebalan kurang lebih 10 mm, dan
tertipis di apikal gigi.

• Jumlah : melingkupi setiap mahkota gigi.

• Bentuk : menyesuaikan bentuk oklusal tiap gigi.

• Radiodensitas : dentin menunjukkan gambaran


radiopak, tetapi tidak lebih radiopak dari pada
enamel dan sementum.
SEMENTUM
• Lokasi : terletak pada semua gigi, baik gigi susu maupun gigi
permanen. Berada pada seluruh permukaan akar gigi
mengelilingi dentin, ke arah koronal berbatasan dengan
enamel yang disebut pertautan enamel sementum (Cemento
Enamel Junction). Bagian terluar dikelilingi oleh ligamen
periodontal yang nampak radiolusen pada gambar.

• Ukuran : mengikuti luas permukaan akar gigi dan memiliki


ketebalan 10-60 mikron pada separuh koronal akar gigi, dan
paling tebal sekitar 150-200 mikron pada sepertiga apikal
akar gigi.

• Jumlah : melingkupi setiap akar gigi.

• Bentuk : menyesuaikan bentuk akar gigi, karena menyusuri


• seluruh permukaan akar gigi.
RUANG PULPA
• Lokasi : terletak pada semua gigi, baik gigi susu maupun
gigi permanen. Berada pada mahkota gigi dan akar gigi.
Pulpa dikelilingi oleh dentin.

• Ukuran : mengikuti bentuk anatomi dari gigi, ukuran


bisa beragam.

• Jumlah : ruang pulpa terdapat 1 pada tiap gigi, dan


saluran akar pulpa pada tiap gigi beragam dari 1 sampai
3 bahkan lebih jika terdapat anomali. Pada gigi-gigi
anterior normalnya terdapat 1 saluran akar pulpa dan
premolar pertama dan kedua RB juga memiliki 1
saluran akar pulpa, pada gigi premolar pertama RA
umumnya terdapat 2 saluran akar pulpa, pada semua
gigi molar RA terdapat 3 saluran akar, sedangkan molar
RB terdapat 2 saluran akar.

• Bentuk : menyesuaikan bentuk oklusal tiap gigi.

• Radiodensitas : ruang pulpa dan saluran akar pulpa


merupakan gambaran radiolusen.
LIGAMEN PERIODENTAL
• Lokasi : ligamen periodontal terletak mengelilingi
semua permukaan akar gigi, baik gigi susu maupun
gigi permanen. Berada diantara sementum dan
lamina dura.

• Ukuran : melingkupi seluruh permukaan akar gigi


dengan ketebalan berkisar antara 0,3-0,1 mm.

• Jumlah : melingkupi permukaan akar setiap gigi


• .
• Bentuk : seperti garis hitam melingkupi permukaan
akar setiap gigi.

• Radiodensitas : ligamen periodontal menunjukkan


gambaran radiolusen berserat yang mengelilingi
akar gigi, nampak berserat karena ligamen
periodontal terdiri dari serat-serat pendukung gigi.
LAMINA DURA
• Lokasi : berada mengelilingi akar gigi.

• Ukuran : ketebalan beragam, jika terjadi kerusakan


maka garis putih tersebut akan nampak radiolusen
atau ketebalan radiopaknya berkurang.

• Jumlah : terdapat melingkupi permukaan akar


setiap gigi- geligi.

• Bentuk : seperti garis putih yang melingkupi


seluruh
• permukaan akar gigi.

• Radiodensitas : lamina dura menunjukkan gambar


garis radiopak sepanjang akar gigi yang
mengelilingi ligamen periodontal.
TULANG ALVEOLAR
• Lokasi : terdapat pada RA dan RB.

• Ukuran : menyesuaikan ukuran rahang

• Jumlah : seluas RA dan RB.

• Bentuk : menyesuaikan rahang.

• Radiodensitas : Serangkaian kompartemen


radiolusen yang mewakili sumsum tulang,
dipisahkan oleh tulang trabekular yang
radiopak seperti sarang lebah.
FOSSA NASALIS
• Lokasi : terletak pada rahang atas, di dekat apikal
dari gigi insisivus sentral.

• Ukuran : seukuran jempol orang dewasa.

• Jumlah : terdapat 1 fossa nasalis pada setiap


tengkorak kepala manusia.

• Bentuk : membulat tapi tidak jelas.

• Radiodensitas : gambaran radiolusen dengan tepi


radiopak, dan ditengah bulatan radiolusen tersebut
terdapat garis radiopak difuse yang memotong
bulatan radiolusen menjadi 2 bagian kanan dan kiri.
ALVEOLAR CREST

Alveolar crest pada


gigi anterior

Alveolar crest
pada gigi posterior
• Lokasi : terletak pada bagian dari rahang yang menopang
gigi geligi. Merupakan puncak dari lamina dura. Terletak
kurang lebih 2 mm dari apikal ke CEJ.

• Ukuran : tidak menentu, tergantung dari jarak antar gigi


yang bersebelahan itu sendiri, jika jauh maka alveolar
crest datar dan luas, jika dekat maka alveolar crest
sempit dan tajam.

• Jumlah : menyesuaikan dengan jumlah gigi, terdapat satu


alveolar crest diantara 2 buah gigi.

• Bentuk : pada daerah posterior mendatar, dan pada


daerah anterior meninggi atau meruncing ke koronal.

• Radiodensitas : gambaran radiopak yang merupakan


puncak dan akhir dari lamina dura ke arah koronal.
ANOMALI GIGI DAN
20 PERTUMBUHAN ABNORMAL

Penyimpangan bentuk / jumlah / posisi / struktur gigi


Etiologi : Herediter
Idiopatik
1. Supernumery Teeth
(Hyperdontia)
 Adanya gigi kelebihan yang pada keadaan normal seharusnya
tidak ada
 Gigi yang kelebihan terdapat pada :
* Regio Insisivus disebut Mesiodens
* Regio M1, M2 disebut Paramolar
* Regio M3 disebut Distomolar

Mesiodens Paramolar
21
22

Distomolar
2. Agenisi (Developmentallly Missing
23 Teeth)

Yaitu tidak adanya benih gigi sehingga


jumlah gigi seluruhnya berkurang.

Etiologi : * faktor keturunan


* gangguan keseimbangan kelenjar
indokrin

Lebih sering terjadi pada gigi permanen


.
24

Hypodontia Oligodontia
Agenisi satu gigi Agenisi beberapa gigi
(gigi P2) (gigi P1 & P2)

Anodontia
Agenisi seluruh gigi rahang atas &
bawah. (tidak ada gambar)
3. Ukuran Gigi
25
A. Macrodontia
Adalah suatu keadaan dimana ukuran lebar
mahkota gigi lebih besar dari pada ukuran
yang normal.
ada 2 macam makrodontia :
* Murni : yaitu ukuran gigi lebih besar dari
normal, ukuran rahang normal.
* Relatif : yaitu ukuran gigi normal dan
ukuran rahang lebih kecil

Macrodontia
B. Microdontia
26 adalah suatu keadaan dimana ukuran lebar
gigi lebih kecil dari ukuran gigi normal.
4. Fusion (Synodontia)
27
Yaitu penggabungan dari 2 benih gigi tumbuh menjadi 1 gigi.
Klinis tampak 1 gigi dengan mahkota yang lebar.
Dapat terjadi pada gigi sulung dan gigi permanen
Radiografik terlihat bentuk & ukuran gigi yang besar mulai dari
mahkota sampai apikal, dan mempunyai 2 saluran akar & 2 ruang
pulpa
5. Gemination (Schizodontia)
28
Yaitu 1 benih gigi yang tumbuh membelah membentuk 2
mahkota.
Klinis tampak 1 gigi dengan mahkota yang lebar.
Radiografik terlihat 1 gigi dengan mahkota lebar dan 1
saluran akar yang lebar
6. Concrescence
29

Yaitu suatu keadaan dimana akar dari 2 gigi menjadi 1


mulai dari c.e.j. sampai apikal / sementum melekat jadi
1
Sering terjadi pada M3 RA dan distomolar
7. Taurodontia
30 (Taurodontism)
Yaitu suatu perubahan bentuk gigi dimana bentuk
gigi menjadi panjang, bagian akar terlihat
pendek & ruang pulpa melebar & meluas.
Biasanya terjadi pada gigi molar, dapat
melibatkan
1 gigi atau beberapa gigi pada 1 sisi unilateral
atau bilateral
Radiografik:
• terlihat ruang pulpa yang meluas kedaerah
mahkota.
• terlihat pemendekan dari akar gigi dan saluran
akar
• Radiopak dari enamel di bagian mahkota
tampak normal
8. Dilaceration
Yaitu bentuk gigi yang membengkok (melengkung)
31 disebabkan adanya gangguan pertumbuhan waktu
proses pembentukan gigi.
Etiologi diduga adanya trauma mekanik waktu
pembentukan gigi sehingga kalsifikasi tidak sempurna
danbetuk gigi menjadi bengkok.
Radiografik terlihat akar yang membengkok
(melengkung) diikuti saluran akarnya.
9. Dens in dente (Dens invaginatus)
32
Yaitu adanya bentukan gigi kecil yang terletak didalam ruang pulpa
gigi, dijumpai secara kebetulan.
Bentukan gigi kecil (yang terletak didalam gigi) terdiri dari bagian
mahkota, akar, ruang pulpa dan saluran akar dalam ukuran kecil.
Radiografik terlihat radiopak (densitas) dari mahkota gigi sangat
berkurang dan tampak adanya bentukan gigi kecil didalam ruang
pulpa gigi.
10. Dens Evaginatus
33

Yaitu penebalan enamel di permukaan gigi. Sering


terdapat pada permukaan oklusal gigi P
Radiografik terlihat lebih radiopak dibagian mahkota gigi
11. Transposisi (Heterotopi)
34

Yaitu gejala gigi erupsi dan


terletak pada tempat yang
salah urutannya.
Sering terjadi pada gigi
permanen.
Klinis dan radiografik terlihat
posisi/letak gigi tidak pada
tempat sebenarnya (bertukar
tempat)
Gigi kaninus & insisivus ke 2
bertukar tempat
12. Enamel Pearl (Enameloma)
Yaitu suatu bentukan bulatan enamel diameter
35 1-3 mm yang melekat pada permukaan akar
gigi molar.
Biasanya didapatkan pada daerah furkasi gigi
molar
Radiografik tampak bulatan radiopak dengan
tepi yang rata membulat melekat pada
permukaan akar gigi.
13. Pulp Stone dan Pulpal Sclerosis
36
Yaitu suatu deposit / endapan dari kalsium yang berbentuk bulatan,
terdapat didalam ruang pulpa atau saluran akar.
Dapat menyebabkan obliterasi dari ruang pulpa atau saluran akar.
Klinis gigi yang bersangkutan tampak normal.
Radiografik dijumpai secara kebetulan pada foto, terlihat bulatan
radiopak yang terdapat dalam ruang pulpa.
14. Hipersementosis
37 Terjadi oleh karena Pembentukan sementum gigi yang
berlebihan di daerah apikal sehingga ujung apikal
tampak membulat.
Klinis : gigi tampak normal
Ro : Ujung apikal membulat & membesar.
15. Cleft Palate
38
Yaitu keadaan dimana terdapat suatu celah didaerah palatum
oleh karena tidak bersatunya tulang palatum kiri dan kanan
pada waktu proses pertumbuhan dan perkembangan muka.
Klinis : seringkali diikuti defect/cacat pada mukosa bibir (cleft lip)
RO : tampak adanya celah radiolusen di regio yang mengalami
cleft palate, ini disebabkan regio tersebut tidak terisi tulang
(osseus deformity)
16. Ankylosis Gigi
39
Yaitu suatu keadaan dimana akar gigi melekat menjadi
satu dengan tulang alveolar yang ada disekitarnya.
Apabila gigi sulung mengalami ankylosis, dapat menghambat
erupsi dari gigi permanen penggantinya.
RO : terlihat gambaran lamina dura dan periodontal space
menghilang (batasannya tidak tampak) di terjadinya ankylosis.
17. Amelogenesis Imperfekta
40

 Merupakan suatu kelainan herediter yang dominan disebabkan


rusaknya sel-sel ameloblast pada saat pembentukan gigi.
Kelainan ini hanya melibatkan enamel, sedangkan dentin dan
sementum serta jaringan pulpa tampak normal.
Klinis : gigi dengan mahkota berwarna kuning kecoklatan karena
lapisan enamel sangat tipis
RO : tidak tampak gambaran radiopak dari lapisan enamel, jadi
yang terlihat hanya radiopak dentin (densitas radiopak dentin
lebih rendah dari enamel)
41 Gambar radiografik Amelogenesis Imperfekta
18. Dentinogenesis
Imperfekta
42
Yaitu perubahan bentuk dan warna dari gigi dibagian servikal gigi
menjadi mengecil sehingga bentuk mahkota jadi membulat, warna
berubah dari kekuningan sampai abu-abu transparan.
Lapisan enamel mudah terkelupas
Ro : terlihat mahkota membulat dengan servikal mengecil, bentuk akar
pendek dan ramping , obliterasi r.pulpa & saluran akar. disebut
BULBOUS APPEARANCE (seperti bola lampu)
19. Dentin Dysplasia
Yaitu kelainan herediter dimana susunan tubuli dentin
43 tidak beraturan dan didapatkan banyak fokus-fokus
kalsifikasi Klinis : mahkota gigi memendek warna
berubah dari kuning sampai abu-abu mirip
dentinogenesis imperfekta tapi lebih transparan
 Ro : Akar sangat pendek, obliterasi r.pulpa dan
saluran akar.
20. Regional Odontodysplasia(Ghost
Teeth)
44
Merupakan suatu kelainan dengan bentuk gigi yang
kecil dan pada bagian mahkota (enamel) tampak
adanya noda/bercak kecoklatan.
Gigi mudah mengalami karies atau fraktur mahkota
karena lapisan enamel sangant rapuh pada
beberapa kasus tidak dapat erupsi.
Bila terjadi pada gigi sulung biasanya, juga diikuti gigi
permanen penggantinya.
Gigi yang terlibat sering kali mengalami keterlambatan
erupsi
Ro : terlihat ruang pulpa yang luas dan saluran akar
yang lebar.
Gejala ini biasanya disebut sebagai Ghost Teeth
45

Anda mungkin juga menyukai