Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang


pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa/intrepretasi data numeric, asehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan dapat diperhitungkan secara numeric. (Chandra, 1995).

Analisis secara umum merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai


bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan. (Chandra,
1995).

Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit,


Perusahaan Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan
program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus
berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan
informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Data tersebut
berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk penelitian terhadap
sifat/karakteristik yang diteliti. misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah
akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif di desa / kelurahan, jumlah kelompok
penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, dan lain sebagainya. (Chandra,
1995).

Salah satu metode penelitian adalah eksperimen dan Observatif. Untuk dapat
melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala
sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan,

1
syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-
bentuk desain penelitian eksperimen (Mubarak dan chayatin, 2009).

Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut


unsur-unsur negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek
kehidupan tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik
kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari
statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan
dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit,
kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada
populasi manusia berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini
ditujukan khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni
kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital
statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic) (Mubarak dan
chayatin, 2009).

Dalam statiska kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan


dievaluasi melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan
seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan
bobot untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan
yang tepat (Mubarak dan chayatin, 2009).

2
1.2 Rumusan Masalah
Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk mengetahui berbagai cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan
kesimpulan atas hasil survei.

Untuk itu diajukan berbagai permasalahan, yaitu :


1. Apa pengertian Statistik dan Jenis penelitian?
2. Apa saja ruang lingkup dalam statistik kesehatan?
3. Apa saja tujuan dan manfaat statistik kesehatan?
4. Apa saja jenis-jenis data dalam statistik?
5. Apa saja ukuran-ukuran dalam statistik?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian Statistik dan Jenis penelitian
2. Untuk mengetahui ruang lingkup statistik kesehatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat statistik kesehatan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam statistik.
5. Untuk mengetahui ukuran-ukuran dalam statistik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Statistik dan Jenis Penelitian

Secara etimologi, statistik berasal dari bahasa romawi states, yang berarti
negara, negarawan. Diartikan demikian karena statistik pada waktu itu banyak
digunakan untuk urusan negara, seperti biaya pajak dan jumlah penduduk.

Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar, yaitu arti
statistik secara sempit dan arti statistik secara luas. Arti statistik secara sempit
merupakan data ringkasan berbentuk angka. Sedangkan dalam arti luas, statistik
merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
analisis data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan
unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.

Statistik merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan


dengan data serta sifat-sifat data. Adapun kegiatan statistik adalah pengumpulan
data, pengolahan data, penyajian data, menganalisis data, penariikan kesimpulan,
serta pembuatan keputusan yang didasarkan atas data yang diperoleh. Data
diperoleh dari fakta. Kegunaan data adalah memberikan informasi kepada yang
membutuhkan.

Statistik kesehatan merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-


masalah di bidang kesehatan. Jadi statistik keshatan bukan merupakan ilmu dasar
(basic science), tetapi lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan (applied science).
Sebagai contoh apabila ingin membuktikan keampuhan obat A dengan obat B,
kita memerlukan metode statistik.

Aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup yang


semakin luas, tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi mencakup bidang

4
keluarga berencana, demografi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta
peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari atau disebut vital
event seperti kelahiran, kematian, perkawinan, kesakitan, umur harapan hidup,
fertilitas, dan lain-lainnya.

Sesuatu dikatakan statistik apabila:

 Merupakan argegat. Argegat adalah kumpulan fakta-fakta yang diperoleh dari


objek yang kita amati.
 Diperoleh dengan cara menghitung atau mengukur.
 Mempunyai variablitas.

Jenis Penelitian berdasarkan Filosofis:

 Penelitian Observasional
Penelitian yang bertujuan untuk mengamati dan mendeskripsikan gejala-
gejala yang terjadi dalam (pada) fenomena natural ataupun sosial, yang terjadi
dalam tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat dikendalikan oleh si peneliti,
seperti perubahan iklim, pergerakan binatang, pencemaran lingkungan, perubahan
perilaku masyarakat, kriminalitas.

Jenis Penelitian Observasional (Non- Eksperimen)


1. Deskriptif
a. Survei
 Ciri-ciri:
- Mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus
yang relatif besar
- Lebih mengutamakan pada penentuan informasi tentang
variabel
- Mengukur gejala yangada tanpa menyelidiki penyebabnya
 Ruang Lingkup

5
- Sensus dan Sampel
 Pokok Permasalahan
- Mentabulasi objek nyata (tangible) :
- Suara hasil pemilihan umum, Pekerjaan dll
- Mengukur obyek tidak nyata (intangible) :
- Pendapat, Minat, Prestasi, dll

b. Studi Kasus
 Fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam suatu kejadian
baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya ataupun suatu
potret kehidupan.
 Ciri-ciri:
a. mengidentifikasi suatu“kasus”
b. kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat” oleh
waktu dan tempat
c. menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan
datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan
mendalam tentang respons dari suatu peristiwa
 Tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekadar
untuk menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk
menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut
dapat terjadi.

c. Studi Prediksi
Memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala
berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya.

d. Studi Evaluasi
Mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas, program, atau proyek
dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan

6
e. Studi Analisis Dokumen
Penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tetapi
melalui pengujian arsip dan dokumen. Juga disebut sebagai penelitian
analisis isi (content analisys)

2. Analitis
a. Cross Sectional
Studi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan
cara mengamati status paparan dan penyakit serentak pada
individu2 dalam suatu populasi pada suatu Saat.
 Ciri-ciri :
- Satu kali amatan dalam kurun waktu tertentu,pendek
- Menghasilkan prevalensi penyakit  kronis

b. Case Control Study


Studi yang mempelajari hubungan antara Paparan dan Penyakit
dengan Membandingkan kelompok Kasus dan Kontrol berdasar
Paparannya
 Ciri-ciri :
- Retrospektif  melihat ke Belakang
- Dari penyakit /outcome di cari kemungkinan2 yang
menjadi Penyebab

7
c. Cohort Study
Studi yang memperlajari hubungan antara paparan dan
penyakit dengan membandingkan kelompok terpapar dan tidak
terpapar berdasar status penyakit.
 Ciri-ciri:
- Penelitian berlangsung ke waktu yg akan datang.
(prospektif)
- Subyek penelitian bebas dari penyakit yg diteliti.

 Penelitian Eksperimental
Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa
2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002)
mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada
prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship)
(Sukardi 2011:179). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).

8
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang
bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan
terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh
tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang


pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di
luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa,
penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar
laboratorium, diantaranya: (a) variabel eksperimen dapat lebih kuat; (b) lebih
mudah dalam memberikan perlakuan; (c) dapat melakukan setting yang
mendekati keadaan sebenarnya; dan (d) hasil eksperimen lebih aktual.

Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang
pendidikan. Hal ini dikarenakan dua alasan sebagai berikut: (1) metode
pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan dikomparasikan di dalam
keadaan yang tidak bias; (2) penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip
umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi oleh sekolah.

3. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian


eksperimen, anatara lain:

(a) Variabel bebas yang dimanipulasi


Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh

9
peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek
dalam variabel yang terkait.
(b) Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher
to remove the influence of any variable other than the independent
variable that ought affect performance on a dependent variable.
Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk
memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi
variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan
group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya
mendekati sama.
(c) Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk
melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan
adanya perbedaan diantara dua group.

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari


suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya,
suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk
menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan
metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi
matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya
pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional.

Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan


diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang
akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai
tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment
yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat
signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika

10
dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

5. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen

Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat
jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan
penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan
dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm
Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu: (1) Peneliti harus
dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian; (2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam
kondisi yang sama; (3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah,

mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya; 
 (4)

diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi


perlakukan (experimental group).

6. Proses Penelitian Eksperimen

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir


sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah
dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.

(a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

(b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

(c) Pembuatan atau pengembangan instrumen.

(d) Pemilihandesainpenelitian.

(e) Eksekusi prosedur.

(f) Melakukan analisis data.

11
(g) Memformulasikan simpulan.

7. Bentuk-bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen,


yaitu: (1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one
group pretest- posttest, intec-group comparison; (2) true-experimental, meliputi
posttest only control design, pretest-control group design; (3) factorial
experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time series design dan
nonequivalent control group design.

Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut.

(a) Preexperiments

Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain


sungguh- sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

Dalam preexperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai berikut.

(1) One-shot case study

Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran


dan nilai ilmiah suatu desain penelitian.

(2) The one group pretest-posttest design

Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-
posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat
diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan.

12
(3) The static-group comparison.

Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua,
yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain
tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan
muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek
yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.

(b) True experiments

Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,
validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata
(2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup
kontrol yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama
yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam
true experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara
random.

2.2 Ruang Lingkup Statistik


Ruang lingkup dari statistik meliputi statistik deskritif dan statistik inferensial.

1. Statistik deksritif /deduktif , merupakan metode dan prosedur statistik yang


dipakai hanya berbatas pada pengumpulan, penyajian, dan analisa data dalam
bentuk narasi, tabulasi, atau daigram, serta perhitungan presentase, nilai rata-rata,
standar eviasi dan lain-lain dari data sampel, tanpa perlu adanya peramalan dan
pembuktian statistik terhadap grup data yang lebih luas atau populasi.

2. Statistik interferensial/induktif , merupakan metode dan prosedur statistik yang


dipakai seperti halnya pada statistik deskriptif, juga disertai dengan pembuktian

13
secara statistik bahwa data sampel yang sedang diteliti ini, apakah betul-betul
berasal dan sudah mewakili ciri-ciri grup data yang lebih luas atau populasi,
dengan cara melakukan estimasi, tes hipotesis dan prediksi terhadap paameter
populasi.

2.3 Tujuan Dan Manfaat Statistik


Berikut ini adalah tujuan statistik:

1. Menyederhanakan data,sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi.


2. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
3. Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi melalui penelitian.
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan
pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-cara kuantitatif.

Berikut ini adalah manfaat statistik:

1. Sebagai bahan perencanaan dalam bidang kesehatanmasyarakat.


2. Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah kesehatan.
3. Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan.
4. Membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan,khususnyadalam
mengambil keputusan.
5. Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat.
6. Sebagai perbandingan tingkat kesehatan masyarakat dengan melihat data yang
telah ada.
7. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang kesehatan.
8. Sebagai bahan pengawasan,ringkasan data yang berbentuk angka.
9. Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan.
10. Memberikan gamabaran tentang suatu objek secara lengkap dan ringkas.

14
2.4 Data
Data adalah kumpulan hasil pengamatan atau pengukuran terhadap sifat
atau karkteristik yang di teliti. Data merupakan konsep jamak dari datum yang
berarti suatu himpunan angka yang berasal dari hasil pengukuran individu.
Sedangkan dari kumpulan data-data disebut agregat.

Berikut ini adalah pembagian klasifikasi atau jenis data:

1. Data menurut tingkat pengolahannya


 Raw data,merupakan data mentah dan belum diolah.
 Array data,data yang belum dikelompokkan,tetapi suadah disusun besar kecilnya.
 Ungrouped data,merupakan raw data yang belum dikelompokkan.
 Grouped data,data yang telah dikelompokkan dalam kelas-kelas tertentu,misalnya
tabel distribusi frekuensi.

2. Data menurut bentuk angka


 Data diskrit,data yang bentuk angkanya bulat.
 Data kontinu,data yang angkanya pecahan atau desimal.

3. Data menurut sifatnya


 Data kuantitatif,data yang berwujud angka.
 Data kualitatif,data yang tiadak berwujud angka.

4. Data menurut sumbernya


 Data primer,data yang didapat langsung dari individu atau masyarakat.
 Data sekunder,data yang didapat dari orang lain,organisasi tertentu yang sudah
diolah.

15
5. Data menurut skala pengukurannya
Data yang diperoleh dari mengukur dengan alat ukur perlu dinyatakan
dalam ukuran skala.skala untuk data untuk kualitatif adalah skala nominal dan
ordinal,sedangkan untuk data kuantitatif adalah skala interval dan rasio.

1. Skala nominal,mempunyai beberapa kategori,antarkategori tidak dapat diketahui


tingkat perbedaannya. Contohnya seperti: jenis kelamin (laki-
laki,perempuan),golongan pekerjaan (pegawai negeri,ABRI,swasta,buruh).
2. Skala ordinal,mempunyai beberapa kategori,antarkategori dapat diketahui tingkat
perbedaanya,namun tidak dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan. Contohnya
seperti:tingkat pendididkan:tidak sekolah,SD,SMP,SMA,perguruan tinggi.
3. Skala interval,mempunyai beberapa kategori,antarbeberapa kategori dapat
dibedakan,dan besarnya perbedaan,namun tidak dapat diketahui tingkat
kelipatannya,tidak mengakui nol absolut. Contoh:nol derajat celcius ada
suhunya,sebab perhitungan suhu sampai dengan minus. Tingkat pengetahuan,nilai
A=80,nilai B=40,hal ini tidak berarti A dua kali lebih pandai dari B.
4. Skala rasio,mempunyai beberapa kategori,antarkategori diketahui tingkat
perbedaannya,tingkat kelipatannya,dan mengakui adanya titik nol absolut.
Contoh: usia berat badan,tinggi badan,penghasilan. Usia A=20 tahun,usia B=10
tahun,berarti usia A dua kali usia B,berat badan A=20 kg,B=40kg,berarti berat
badan Asetengah kali berat badan B.

2.5 Ukuran-Ukuran Statistik Kesehatan

Fertilitas
Ukuran fertilitas dibedakan menjadi 2:

1. Yearly perfomance (current fertility)


Memunjukkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk jangka
waktu satu tahun
2. Reproductive history (cummulative fertility)
Memunjukkan masa fertiliti selama masa reproduksinya

16
Jenis- jenis ukuran fertilitas :

1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate / CBR)

CBR = B/P x k

B= banyaknya kelahiran selama satu tahun


P= banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k= bilangan kostan (biasanya 1000)

perhitungan sederhana dan data tersedia


tidak memisahkan penduduk laki-laki dan perempuan yang masih anak-
anak dan berumur 50 tahun ke atas

2. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate /GFR)

GFR= B/P15-49 x k

B = banyaknya kelahiran selama satu tahun


P15-49 = banyaknya penduduk wanita yang berusia 15- 49
k = bilangan kostan (biasanya 1000)

kelebihan hanya memasukkan wanita berusia 15 – 49 sebagai penduduk


yang “exposed to risk”, kekurangannya tidak membedakan resiko
kelahiran dari berbagai kelompok umur

3. Angka Kelahiran Perkelompok Umur (Age Specific Fertility Rate / ASFR)

ASFR= Bi / Pi x k

17
Bi = jumlah kelahiran kelompok umur i selama 1 tahun
Pi = jumlah wanita berummur i pada pertengahan tahun
k = bilangan kostan (biasanya 1000)

kelebihannya memperhitngkan perbedaan resiko menurt kelompok umur


dan menjadi dasar perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitas lainnya
( TFR, GRR, dan NRR )
kekurangannya data terinci sehingga data sulit dibersihkan

4. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate / TFR)

TFR= 5∑ASFRi

ASFR = angka kelairan menurut kelompok umur


I = kelompok umur 5 tahunan

5. Gross Reproduction Rate (GRR)

Banyaknya bayi perempuan yang dilahirkan oleh sekelompok wanita. Jika


diketahui banyaknya bayi wanita untuk kelompok umur ibu i :

GRR = 5, ∑ ASFRfi

Dimana ASFRfi = banyaknya bayi perempuan kelompok umur i

6. Net Reproduction Rate (NRR)

Angka ini sama dengan GRR tetapi memperhitungkan kemungkinan bayi


perempuan meninggal sebelum masa reproduksinya.
Asumsi : bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan mortalistas
ibunya.

18
Interpretasi NRR : 1,01
Rata-rata banyaknya anak perempuan yang dimiliki oleh suatu kohort
wanita yang akan tetap hidup hingga masa reproduksinya adalah 1,0.

Mortalitas

1. Case Fatality Rate (CFR/ Angka Kefatalan Kasus)


Perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu
yang terjadi dalam satu tahun dengan jumlah penduduk menderita
penyakit tersebut pada tahu yang sama

CFR = (P/T) k

P = jumlah kematian terhadap penyakit tertentu


T = jumlah penduduk yang mendirta penyakit tersebut pada tahun
yang sama

2. Crude Death Rate ( CDR/ Angka Kematian Kasar )


Yaitu jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun per 1000
penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Disebut kasar karena angka
inin dihitung secara menyeruluh tanpa memperhatikan kelompok-
kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang
berbeda-beda

CDR = (D/P) k

D = jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun


P =jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama

3. Age Specific Death Rate (ASDR/ Angka Kematian Menurut Golongan


Umur)

19
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun
pada penduduk golongan umur x dengan jumlah penduduk golongan umur
x pada pertengahan tahun.

ASDR = (dx/ px) k

Dx = jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun pada golongan


umur x
Px = jumlah penduduk pada golongan umur x pada pertengahan
umurnyang sama
K = konstanta

4. Under Five Mortality Rare (UFMR/ Angka Kematian Balita)


Yaitu gabungan antara angka kematian bayi dengan angka
kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah kematian balita yang dicatat
selama satu tahun per seribu penduduk balita pada tahun yang sama.

UFMR = (M/R) k

M = jumlah kematian balita yang dicatat selama satu tahun


R = penduduk balita pada tahun yang sama
K = konstanta

5. Neonatal Mortality Rate (NMR/ Angka Kematian Neonatal)


Yaitu jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
yang dicatat selama satu tahun per 1000 kelahran hidup pada tahun yang
sama.

NMR = (di/B) k

20
Di = jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
B = kelahiran hidup pada tahun yang sama
K = konstanta

6. Perinatal Mortality Rate (PMR/ Angka Kematian Perinatal)


Yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih ditambah kematian bayi yang berumur
kurang dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran pada
tahun yang sama

PMR = (P+M/R) k

P = jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan


berumur 28 minggu
M = ditambah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari
R = 1000kelahiran hidup pada tahun yang sama
7. Infant Mortality Rate (IMR/ Angka Kematian Bayi)
Yaitu perbandingan jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1
tahun yang dicatat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama.

IMR = (d0/B)k

d0 = jumlah penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun


B = jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
k = konstanta
8. Specific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab
kematian spesifik oleh penyakit tertentu.

21
Specific Deatc Rate (oleh sebab tertentu)
X 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun

Mordibitas

1. Rate
Proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dengan
penyebut atau kejadian antara pembilang dengan penyebut atau kejadian
dalam suatu populasi tertentu dengan jumlah penduduk dalam populasi
tersebut dalam batas waktu tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran
diantaranya :
a. Incident Rate
Proporsi atau jumlah kelompok individu yang terdapat dalam
penduduk suatu wilayah yang semula tidak sakit dan menjadi sakit
dalam kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut
adalah kasus baru.

P = (d/n)k

P = Estimasi Incidence Rate


d = Jumlah incidence (kasus baru)
n = Jumlah individu yang semula tidak sakit (population at risk)

b. PR (Prevalence)
Dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit. Lamanya
sakit adalah suatu periode mulai dari didiagnosanya suatu penyakit
hingga berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh, kronis, atau mati.

22
c. PePR
Yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat
dengan jumlah penduduk selama 1 periode
PePR = (P/R)k

P = jumlah semua kasus yang dicatat


R = jumlah penduduk
k = pada saat tertentu

d. PoPR (Point Prevlence Rate)


Yaitu nilai prevalensi pada saat pengamatan, perbandingan antara
jumlah semua kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk pada saat
tertentu

PoPR = (Po/R)k

Po = perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat


R = jumlah penduduk
k = selama 1 periode

e. AR (Attack Rate)
Yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu yang singkat atau
dengan kata lain jumlah mereka yang rentan dan terserang penyakit
tertentu pada periode tertentu

2. Rasio
Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut

23
3. Proporsi
Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan
bagian dari penyebut. Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran
persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam
kelompok data yang mengenal masing-masing kategori atau subkelompok
dari kelompok itu.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari berbagai ulasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa statistik


kesehatan erat kaitannya dengan permasalahan kesahatan saat mengalami
kegagalan atau keberhasilan program guna untuk menganalisa kecenderungannya.
Analisa perbandingan tersebut dapat dilihat antar waktu dan tempat, mempunyai
tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam masyarakat dengan
membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian. Statistik
kesehatan merupakan suatu wadah untuk dapat memonitoring suatu kemajuan
status kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi program kesehatan
masyarakat, serta dapat menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat.
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika
dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan
dengan hubungan sebab akibat.

25
DAFTAR PUSTAKA

Adhani, Harzia. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.


Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.
Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori
dan Aplikasi. Jakarta: SalembaMedika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in


rd
Education. 3 Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Fred N. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application.
nd
2 Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.

Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan


Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Latipun. (2002) Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Ross, S.M., & Morrison, G.R. (2003). Experimental Research Methods. Ln D.


Jonassen (Ed.) Handbook of Research for Educational Communications and
nd
Technology. (2 Ed.). (pp 1021-1043). Mahwah Nj: Lawrence Erlbaum
Associates.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

26
Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT RajaGravindo


Persada.

27

Anda mungkin juga menyukai