Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Resin komposit pertama kali diperkenalkan oleh Bowen pada tahun 1962 dan

pada awal 1970-an, resin komposit secara nyata menggantikan resin tanpa bahan

pengisi sebagai bahan restorasi gigi. Resin komposit merupakan tumpatan sewarna

gigi yang merupakan gabungan atau kombinasi dua atau lebih bahan kimia berbeda

dengan sifat-sifat unggul atau lebih baik dari pada bahan itu sendiri. Resin komposit

memiliki kelebihan dibandingkan bahan restorasi lain, yaitu lebih estetis, mudah

dimanipulasi, dan memiliki biokompabilitas yang tinggi.1,2

Resin komposit memiliki beberapa sifat fisik dan mekanik. Sifat fisiknya

antara lain polymerization shrinkage, konduktivitas termal, penyerapan air, dan

kelarutan. Sifat mekaniknya antara lain kekuatan fleksural, modulus elastisitas,

kekasaran permukaan, dan kekerasan.1-3

Kekerasan merupakan salah satu sifat penting bahan restorasi, dimana

kekerasan adalah ketahanan suatu bahan dalam menahan indentasi. Kekerasan dapat

digunakan sebagai parameter untuk mengetahui kemampuan suatu bahan dalam

menahan daya abrasif. Sifat ini penting karena berpengaruh terhadap tindakan

pemolesan dan goresan pada saat mengunyah atau menggosok gigi.1-3

Kekerasan resin komposit sinar dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya

seperti sifat fisik resin komposit seperti penyerapan air dan kelarutan. Kekerasan

dipengaruhi pula oleh proses polimerisasi, termasuk jarak penyinaran, tebal bahan,

Universitas Sumatera Utara


lama penyinaran, dan makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh pasien.2,4-9

Variasi lama penyinaran resin komposit berkisar antara 20 hingga 60 detik dengan

ketebalan 2,0-2,5 mm agar sinar dapat menembus masuk sampai lapisan yang paling

bawah. Ujung alat sinar harus diletakkan sedekat mungkin dengan tumpatan tanpa

menyentuhnya.1-4,7-9

Faktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap kekerasan permukaan resin

komposit adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien. Resin

komposit memiliki sifat fisik berupa penyerapan air dan kelarutan yang akan

meningkat bila polimerisasi tidak terjadi dengan optimal.10-2 Penyerapan air tersebut

dapat berasal dari minuman yang dikonsumsi oleh pasien sehari-hari yang secara

langsung berkontak ataupun merendam gigi. Salah satu minuman yang sering

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah minuman ringan. Minuman ringan

terdiri dari dua jenis, yaitu: minuman ringan berkarbonat (carbonated soft drink) dan

minuman ringan tanpa karbonat.13

Minuman ringan berkarbonat atau di Indonesia dikenal dengan nama soft

drink telah menjadi minuman yang populer. Namun, minuman ringan berkarbonat ini

memiliki beberapa keburukan terhadap bahan restorasi gigi. Mckenzie, dkk. (2004)

melakukan penelitian dan menemukan penurunan kekerasan permukaan pada bahan

restorasi sewarna gigi setelah perendaman dalam Coca-cola.11 Yanikoglu, dkk. (2009)

dalam penelitiannya juga menemukan bahwa terdapat penurunan kekerasan

permukaan resin komposit setelah perendaman dalam Coca-cola selama 1 minggu, 1

bulan, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, hingga setahun.10 Hal ini juga telah diteliti oleh

berbagai peneliti terdahulu dan didapatkan hasil yang sama, dimana Coca-cola

Universitas Sumatera Utara


memiliki pengaruh terhadap kekerasan resin komposit akibat pH-nya yang sangat

rendah serta pengaruh berbagai bahan kimia yang terkandung di dalamnya.10-13

Oleh karena kekerasan sangat diperlukan oleh resin komposit sinar sebagai

bahan tumpatan, maka dirasa perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama

perendaman dalam minuman ringan terhadap kekerasan bahan restorasi resin

komposit sinar.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh lama perendaman dalam minuman ringan berkarbonat

terhadap kekerasan resin komposit sinar.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam minuman ringan

berkarbonat (30, 60, 90 menit) terhadap kekerasan resin komposit sinar.

1.4 Hipotesis Penelitian

Tidak ada pengaruh lama perendaman dalam minuman ringan berkarbonat

terhadap kekerasan resin komposit sinar.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan dokter gigi

mengenai bahan restorasi resin komposit sinar.

2. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti, dokter gigi dan

masyarakat mengenai pengaruh minuman ringan berkarbonat terhadap bahan

tambalan (restorasi) gigi.

Universitas Sumatera Utara


3. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

di bidang ilmu material dan teknologi kedokteran gigi dan untuk penelitian lebih

lanjut.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai