http://dx.doi.org/10.1590/1678-7757-2016-0627
Abstrak
bahan, h a l ini menjadi azeotrope dan dapat desai faktorial. Faktor di bawah studi ini adalah
terjadi evaporasi pada air r esidual . Monomer 17 konsentrasi monomer asam pada bahan adhesif
asam b e r t a n g g u n g j a w a b untuk proses etching one-step self-etch (tiga tingkat: 5, 20, atau 35 wt
pada substrat gigi, menghasilkan retensi dan %), substrat gigi (dua tingkat: enamel a ta u dentin
memicu terjadinya ikatan. Dikatak an bahwa primer), dan waktu aplikasi (ulas aktif) bahan
konsentrasi monomer asam dan air memiliki efek adhesif (tiga tingkat: 5, 10, atau 20 s). Referensi
signifikan pada keagresifan dan ketahanan ikatan grup tambahan untuk tiap substrat gigi diberikan
terhadap enamel atau dentin pada gigi permanen . 16 bahan adhesif komersil. Hemiseksi gigi
Melihat metode aplikasi sistem adhesif self- etch, dilakukakn pada gigi molar primer,
kekuatan ikatan dan interaksi dengan enamel5 dan mempertimbangkan desain komparatif dari 9 grup
2,12 dengan perbedaan mean 3.8 MPa pada kekuatan
dentin . Proses bonding melibatkan pembuangan
kalsium fosfat baik dari enamel dan dentin, hal ini ikatan antara grup dan standar deviasi22, dengan
membuat mikroporeus pada permukaan. a=0.05 dan uji kekuatan 0.8. Respons variabel yaitu
Mikroporeus memicu pembentukan zona interdifusi kekuatan ikatan terhadap enamel dan dentin (MPa)
antara enamel dan lapisan hibrida di serta modus kegagalan. Scanning electron microscopy
21,24 (SEM) digunakan untuk melihat morfologi
dentin . Peresapan yang homogeny dan penetrasi
permukaan gigi yang diteliti.
monomer pada permukan jaringan yang
demineralisasi sangat penting untuk kesuksesan
Rubbing time and bonding performance of one-step adhesives to primary enamel and dentin
Ethanol 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15% 15%
pH 1.91 1.25 1.05
GDMA-P: 1,3-glycerol dimethacrylate phosphate; HEMA: 2-hydroxyethyl methacrylate; Bis-GMA: bisphenol-A glycidyl dimethacrylate.
Pada tiap botol A dan B, 0.4% camphorquinone (photoinitiator) dan 0.8% of 4-dimethylaminoethyl benzoate (co-initiator) ditambahkan
dalam hubungannya terhadap kandungan monomer
Rubbing time and bonding performance of one-step adhesives to primary enamel and dentin
ketebalan 0.5 mm) diposisikan di atas permukaan. dibonding lalu ditanam saat itu juga ke
Setelah menempatkan cetakan, bahan adhesif di dalam epoxy resin. Lalu dipolish lembab dengan
light-cured/disinar selama 10 s dengan alat transmis 1200-, 1500-, 2000-, and 2500-grit SiC kertas
cahaya dioda kekuatan radiasi 1100 mW/cm (Radii- 2
abrasif, diikuti polishing menggunakan suspensi
Cal – SDI; Bayswater, Victoria, Australia), berlian (MetaDi – Buehler; Lake Bluff, IL, USA)
menghantarkan penetapan batas pada daerah yang partikel berukuran 3, 1, dan 0.25 μm.
dibonding. Orifise ditumpat dengan resin komposit Permukaan dietching dengan 50% larutan asam
(Filtek Z250 – 3M ESPE), yang di fotoaktivasi selama fosforik selama 5 s dan diproteinase dengan
20 s. Spesimen ditaruh di air distilasi pada suhu imersi 2.5% larutan NaOCl selama 10 min.
37°C selama 24 h lalu diuji acak di bawah tekanan Spesimen dibersihkan secara ultrasonik dengan
potong yang di kalibrasi oleh mesin uji mekanis air distilasi lalu ditempatkan ke dalam tempat dengan
(model DL500 – EMIC; São José dos Pinhais, PR, gel silika selama 2 jam, pada temperatur
Brazil). Kawat stainless steel (berdiameter 0,2 mm) ruangan. Profil cross-section/saat itu juga
dilingkarkan di sekitar tiap silinder dan disejajarkan dilapisi dengan alloy emas-palladium dan diuji
dengan permukaan yang dibonding. Uji kekuatan dengan SEM at 15 kV (model JSM-6610 – JEOL
ikatan dilakukan dengan kecepatan 0,5 mm / menit Ltd.; Tokyo, Japan).
sampai gagal/hancur. Operator mesin uji tidak
mengetahui grup yang diuji. Spesimen fraktur
diamati di bawah pembesaran × 40 menggunakan
Hasil
Untuk enamel, faktor "konsentrasi monomer
stereomicroscope (model M125C - Leica
asam" (p = 0,004) dan "waktu ulas" (p <0,001)
Microsystems Inc.; Buffalo Grove, IL, USA) untuk
keduanya signifikan, serta interaksi antar faktor
menentukan modus kegagalan: adhesif (antar
(p <0,001). Uji kekuatan yang dilakukan
permukaan) atau kegagalan campuran (adhesi
hasilnya 0,804. Sebaliknya, untuk dentin, hanya
sebagian dan kohesif sebagian dalam enamel atau
interaksi antar faktor yang signifikan (p =
dentin). Untuk setiap hemiseksi, satu silinder resin
0,032), sedangkan faktor saja tidak (p = 0,08).
komposit diperoleh dan diuji (n = 10 per grup).
Namun, hasil uji kekuatan yang dilakukan
Dalam kasus kegagalan prematur, hemiseksi
adalah p<0,8 untuk faktor "konsentrasi
dihilangkan dan diganti dengan spesimen baru.
monomer asam". Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1, meningkatkan konsentrasi monomer
Analisis Statistik
asam menjadi 35% menghasilkan kekuatan
Data kekuatan ikatan dianalisis dua arah
ikatan yang secara signifikan lebih tinggi ketika
varians (ANOVA) (konsentrasi monomer asam ×
waktu pengikisan adhesif setidaknya 10 detik.
waktu ulas). ANOVA satu arah dilakukan untuk
Untuk konsentrasi lain, waktu ulas tidak banyak
membandingkan kekuatan ikatan dengan enamel
berpengaruh pada kekuatan ikatan enamel.
atau dentin dari adhesif eksperimental dan
Tidak ada perbedaan antara waktu gosokan
komersial. Untuk analisis tambahan ini, data dari
untuk grup AD5 dan AD20, sementara untuk
adhesif eksperimental dibatasi pada konsentrasi
grup AD35, waktu ulas 5 detik menyebabkan
monomer asam vs kelompok waktu ulas dengan
kekuatan ikatan yang jauh lebih rendah daripada
kekuatan ikatan tertinggi. Semua prosedur
waktu ulas lainnya. Untuk dentin (Gambar 2),
perbandingan ganda berpasangan dilakukan
meningkatkan konsentrasi monomer asam
dengan menggunakan uji Student-Newman-Keuls
menjadi 20% dan 35% menyebabkan kekuatan
(P=0,05). Analisis dilakukan dengan menggunakan
ikatan yang lebih tinggi hanya ketika bahan
program SigmaStat 3.5 (Systat Software Inc.;
diaplikasi selama 20 detik. Membandingkan
Chicago, IL, USA).
waktu ulas yang berbeda dalam dentin, aplikasi
selama 20 detik menghasilkan kekuatan ikatan
Analisis SEM
yang secara signifikan lebih rendah daripada
Spesimen enamel dan dentin primer tambahan
waktu lainnya untuk grup AD5, tetapi kekuatan
untuk tiap grup (n=3) diberikan bahan adhesif lalu
ikatan yang secara signifikan lebih tinggi untuk
ditutup dengan resin komposit seperti yang
grup AD35.
dideskripsikan sebelumnya. Spesimen yang telah
Gambar 3 menunjukkan perbandingan kekuatan
Rubbing time and bonding performance of one-step adhesives to primary enamel and dentin
Gambar 1- Hasil kekuatan ikatan pada enamel (n=10). Garis horizontal padat dan titik-titik pada tiap kotak menunjukkan masing-
masing yaitu median dan mean/rata-rata. Huruf besar menunjukkan perbedaan antar bahan; huruf kecil menunjukkan perbedaan
signifikan antar waktu ulas (p<0.05)
Gambar 2- Hasil kekuatan ikatan pada dentin (n=10). Garis horizontal padat dan titik-titik pada tiap kotak menunjukkan masing-masing
yaitu median dan mean/rata-rata. Huruf besar menunjukkan perbedaan antar bahan; huruf kecil menunjukkan perbedaan signifikan
BOTELHO MPJ, ISOLAN CP, SCHWANTZ JK, LOPES MB, MORAES RR
antar waktu ulas (p<0.05)
Rubbing time and bonding performance of one-step adhesives to primary enamel and dentin
Figure 3- Hasil kekuatan ikat pada enamel dan dentin menggunakan bahan adhesif komersial dan kombinasi waktu ulas dengan rata-
rata tertinggi pada tiap substrat (n=10). Garis horizontal padat dan titik-titik pada tiap kotak menunjukkan masing-masing yaitu median
dan mean/rata-rata. Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan antar grup (p<0.05)
Adhesive: gagal pada permukaan enamel atau dentin; campuran: sisa resin komposit yang tertinggal di permukaan gigi
Gambar 4- Gambar scanning electron microscopy (SEM) pada grup enamel yang dibonding pada gambar 3 – A: aplikasi bahan AD5
selama 20 s; B: aplikasi bahan AD20 selama 20 s; C: aplikasi bahan AD35 selama 20 s; D: bahan adhesi etch-dan-bilas komersial.
Panah menunjukkan lapisan adhesif tebal yang diteliti untuk bahan adhesif komersil
Gambar 5- Gambar scanning electron microscopy (SEM) pada grup dentin yang dibonding pada gambar 3 – A: aplikasi bahan AD5
selama 20 s; B: aplikasi bahan AD20 selama 20 s; C: aplikasi bahan AD35 selama 20 s; D: bahan adhesi etch-dan-bilas komersial.
Panah menunjukkan lapisan adhesif tebal yang diteliti untuk bahan adhesif komersil
parah memicu lebih banyak kolagen tetap dilindungi eliminasi oleh evaporasi7. S tu d i l a i n n y a study
oleh hidroksiapatit, dimana hal ini kurang rentan menyatakan bahwa sedikit air diperlukan untuk
18
terhadap degradasi air . Menariknya, perbedaan pH ionisasi monomer asam tetapi konsentrasi
tidak menunjukkan perbedaan morfologi pada monomer tidak dapat diantikan untuk mencegah
permukaan yang dibonding. Pada generasi pertama pengaruh negatif pada ikatan di dentin14. Pada
bahan adhesif self-etch, kandungan monomer asam studi ini, konsentrasi air dan campuran
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan distandarisasi, dan konsentrasi GDMA-P diganti
formulasi terkini karena hanya dengan bahan adhesif dengan cara mengurangi kandungan HEMA.
self-etch yang kuat, terbentuk resin tags yang Bahan adhesif komersial menunjukkan kekuatan
berikatan dengan dentin24. Saat ini, diketahui bahwa ikatan yang lebih tinggi terhadap enamel primer
resin tags tidak membantu ikatan dengan dentin daripada bahan adhesif self- etch eksperimental.
secara signifikan dan tipe monomer asam yang Hasil ini sesuai dengan studi sebelumnya10 yang
fungsional lebih penting daripada konsentrasinya. menyatakan bahwa bahan adhesif konvensional
Hasil kekuatan ikatan menunjukkan bahwa memiliki kapasitas tinggi untuk berikatan dengan
potensial adhesif dari bahan eksperimental enamel daripada bahan adhesif self-etch, akibat
bervariasi dengan bahan yang diujikan, waktu ulas, kapasitas demineralisasi asam fosforik tinggi
dan tipe substrat. Sehingga, pembahsan mengenai dibandingkan dengan monomer asam. Etching asam
temuan ini harus berdasarkan beberapa sebelum aplikasi bahan adhesif gigi masih dikatakan
kombinasi m ekanisme. Konsentrasi teknik ‘gold standard’ (utama) untuk berikatan terhadap
monomer asam cenderung meningkatkan agresifitas enamel. Meskipun begitu, pada dentin, kekuatan
bahan adhesif, memperbesar potensi ketidaklarutan ikatan bahan adhesif komersial sama dengan bahan
hidroksiapatit pada enamel dan dentin, dan adhesif the self- etch, meskipun tidak ada etching
perbedaan kandungan mineral pada substrat asam pada grup eksperimental. Hasil ini menguatkan
mempengaruhi mekanisme ikatan yang berbeda. fakta bahwa asam f osforik yang diaplikasikan ke
Permukaan yang tidak larut sangat besar, walaupun dentin tidak memberikan keuntungan terhadap
hal ini positif, perlu didukung oleh infiltrasi yang potensi adhesi/perlekatan24 karena dentin tidak perlu
efektif dari komponen adhesif ke dalam jaringan gigi sepenuhnya larut untuk hibridisasi. Selanjutnya, hasil
dan polimerisasi efektif in loco. Adanya sejumlah ini mengkonfirmasi bahwa bahan adhesif one-step
monomer asam yang banyak mempengaruhi self-etch memiliki kekuatan ikatan yang sama
polimerisasi bahan adhesif karena monomer terhadap enamel dan dentin dibandingkan bahan
metakrilat dengan ujung radikal asam dapat bereaksi adhesif etch-dan-bilas. Untuk bahan adhesif self-
dengan radikal bebas yang dihasilkan selama etch yang diuji, kekuatan ikatan terhadap dentin lebih
polimerisasi radikular dan mengurangi derajat tinggi pada enamel. Hasil ini berhubungan dengan
konversi C=C1. Selanjutnya, pH yang menurun, fakta yang disebutkan sebelumnya, pada dentin,
meningkatkan kesulitan dalam membuat etanol dan hibridisasi tidak tergantung pada perluasan
air selama volatilisasi campuran , dimana hal ini28
kandungan mineral yang tidak larut atau
dapat mempengaruhi polimerisasi . 20
K ombinasi kedalaman penyerapan m i k romekanikal.
seluruh aspek ini berpengaruh dalam performa Berbeda dengan, studi terkini melihat kekuatan ikat
bonding. Pada kasus lain, volatilisasi campuran yang pada dentin sama antara bahan adhesif etch-dan-bilas
sesuai dan fotoaktivasi d a r i lapisan adhesif dan bahan adhesif self-etch25. Ikatan bahan adhesif
adalah langkah penting untuk aplikasi self-etch pada dentin terjadi di hibridisasi
sistem bonding yang disederhanakan dan tidak superfisial, tanpa membuang lapisan smear layer6,
seharusnya dibiarkan selama aplikasi klinis. dan ikatan kimiawi pada monomer asam terhadap
Penggantian konsentrasi air dari bahan adhesif self- hidroksiapatit11. Morfologi daerah yang sama
etch cukup untuk meningkatkan agresifitas etching dibonding diteliti untuk bahan adhesif self-etch
terhadap enamel primer13. Pada gigi primer, yang berbeda untuk melihat peran interaksi kimiawi
konsentrasi air minimum diperlukan untuk dalam pembentukan kemampuan bonding/ikatan
menimbulkan demineralisasi enamel yang cukup, hal ini yang berbeda. Peningkatan konsentrasi monomer
ditemukan di studi sebelumnya sebesar 20% . 13
asam memiliki efek positif pada ketahanan ikatan
Konsentrasi air yang tinggi dapat mengganggu terhadap enamel dan dentin akibat afinitas kimiawi
karena adanya mineralisasi enamel yang lebih mengklarifikasi mekanisme adhesi terhadap
seragam/sama pada seluruh permukaan, dimana hal substrat ini.
ini tidak terjadi pada gigi kaninus atau insisivus Bahan adhesif gigi menigkat secara general di
27
primer . Hanya gigi yang sehat yang digunakan kedokteran gigi, dapat mencegah karies atau
karena gigi yang karies dikatakan bukan model yang untuk me restorasi lesi karies dan fraktur.
ideal untuk perbandingan mikromorfologi pertemuan Mekanisme adhesi dasar terhadap dentin atau
19
permukaan dentin dan resin . Hipotesis penelitian enamel baik untuk gigi primer/desidui maupun
ini ditolak, karena tidak mungkin untuk mengurangi permanen yaitu berdasarkan pergantian zat
waktu aplikasi pada bahan adhesif self-etch dengan dimana mineral di jaringan keras digantikan dengan
cara meningkatkan konsentrasi monomer asam. monomer resin pada bahan adhesif yang
Namun, hal ini menarik untuk dicatat bahwa berikatan secara mikromekanis terhadap
perbandingan grup eksperimental dengan bahan porositas yang dihasilkan oleh bahan bersifat asam.
komersial pada dentin. Ikatan terhadap dentin Proporsi mineral berbeda antara gigi primer dan
bergantung pada hibridisasi atau infiltrasi resin permanen, karena kedalam dentin dan enamel
terhadap jaringan fibril kolagen26. Penggunaan berbeda. 2 substrat ini memiliki perbedaan
bahan adhesif self-etch menurunkan kemungkinan penting yang tidak dapat diabaikan. Penggunaan
daerah yang dietching tapi tidak dengan daerah bahan adhesif harus mempertimbangkan
yang non-infiltrasi karena infiltrasi monomer terjadi seluruh faktor ini. Pada kedokteran gigi anak,
secara simultan dengan permukaan yang diberi umur anak juga harus diketahui. Sehingga,
dentin conditoner . 21
Pada gigi primer, banyak perkembangan bahan adhesif yang memiliki
demineralisasi dentin yang diharapkan melalui aksi seluruh faktor ini harus dilakukan karena, pada
asam, hal ini menyatakan bahwa waktu ulas yang anak-anak, karies gigi lebih sulit dikontrol dan
lebih singkat lebih dipilih .19
Walaupun waktu trauma jaringan keras bervalensi tinggi. Pada
minimum diperlukan untuk diberikan dentin kondisioner kedua kasus ini, restorasi adhesif adalah umum.
4
selama 15 s menggunakan asam fosforik , 5 s untuk
waktu ulas dari bahan adhesif eksperimental dengan Kesimpulan
20% GDMA-P memicu nilai kekuatan ikatan yang
sama dengan yang didapatkan di grup bahan adhesif Studi in vitro ini menyatakan bahwa kedua
komersial. Sehingga, hasil ini memicu penelitian konsentrasi monomer asam pada bahan adhesif
selanjutnya terhadap performan bahan adhesif yang one-step self- etch dan waktu ulas dapat
disederhanakan yang diaplikasikan terhadap mempengaruhi performa ikatan pada enamel dan
substrat gigi desidui. dentin gigi primer. Keseluruhan, peningkatan
Karena hrga yang tinggi dan kesulitan dalam identifikasi konsentrasi monomer asam hanya memicu
kasus asli akibat kegagalan pada restorasi adhesif di peningkatan kekuatan ikatan terhadap enamel ketik
lingkungan klinis, studi in vitro umum dilakukan; pada waktu ulas setidaknya 10 s. Pada dentin, meskipun
waktunya, mereka dapat memperkirakan efisiensi peningkatan konsentrasi monomer yang memicu
klinis bahan24. Namun, bahan yang diuji di kekuatan ikat dengan waktu ulas yang lebih lama,
laboratorium memiliki keterbatasan karena faktor menghasilkan yang lebih disukai adalah bahan
klinis yang dapat mempengaruhi performa bahan adhesif eksperimental dibandingkan dengan bahan
kedokteran gigi. Pada kedokteran gigi anak-anak, adhesif konvensional. Sehingga, mengurangi waktu
adanya kelembaban selama prosedur adhesi ulas pada bahan adhesif self-etch yang harus
contohnya terjadi akibat kesulitan dalam menjaga isolasi efekti dihindari pada penggunaan klinis.
pada daerah kerja 3. Namun, hasil dari studi ini
menyatakan bahwa dapat menjadi kemungkinan Sambutan
dalam mengeliminasi langkah klinis pemberian Penulis berterimakasih pada Esstech Inc. untuk
conditioner asam lalu dibilas, setidaknya di dentin donasi reagents yang digunakan dalam studi ini.
primer, dimana hal ini dapat menghilangkan rasa Penulis berterimakasih pada CEME-SUL/FURG, Brazil,
yang tidak enak akibat pembilasan asam 3. Studi untuk dukungan dalam analisis scanning electron
selanjutnya, khususnya yang berhubungan dengan microscopy(SEM).
morfologi ikatan terhadap jaringan primer, dapat
Referensi 14- Hiraishi N, Nishiyama N, Ikemura K, Yau JY, King NM, Tagami J, et
al. Water concentration in self-etching primers affects their
1- Adusei GO, Deb S, Nicholson JW. A preliminary study of aggressiveness and bonding efficacy to dentin. J Dent Res.
experimental polyacid-modified composite resin (`compomers') 2005;84:653-8.
containing vinyl phosphoric acid. Dent Mater. 2005;21:491-7. 15- Hirayama A. Experimental analytical electron microscopic studies
2- Amaral RC, Stanislawczuk R, Zander-Grande C, Michel MD, Reis A, on the quantitative analysis of elemental concentrations in biological
Loguercio AD. Active application improves the bonding performance thin specimens and its application to dental science. Shikwa Gakuho.
of self-etching adhesives to dentin. J Dent. 2009;37:82-90. 1990;90:1019-36.
3- Azarpazhooh A, Main PA. Pit and fissure sealants in the prevention 16- Leal FB, Madruga FC, Prochnow EP, Lima GS, Ogliafi FA, Piva E,
of dental caries in children and adolescents: a systematic review. J et al. Effect of acidic monomer concentration on the dentin bond
Can Dent Assoc. 2008;74:171-7. stability of self-etch adhesives. Int J Adhes Adhes. 2011;31:571-4.
4- Bolaños-Carmona V, González-López S, Briones-Luján T, De Haro- 17- Morães RR, Garcia JW, Wilson ND, Lewis SH, Barros MD, Yang B,
Muñoz C, de la Macorra JC. Effects of etching time of primary dentin et al. Improved dental adhesive formulations based on reactive
on interface morphology and microtensile bond strength. Dent Mater. nanogel additives. J Dent Res. 2012;91:179-84.
2006;22:1121-9. 18- Nakabayashi N, Ashizawa M, Nakamura M. Identification of a
5- Caneppele TM, Torres CR, Sassaki A, Valdetaro F, Fernandes RS, resin-dentin hybrid layer in vital human dentin created in vivo:
Prieto de Freitas C, et al. Effects of surface hydration state and durable bonding to vital dentin. Quintessence Int. 1992;23:135-41.
application method on the bond strength of self-etching adhesives to 19- Nör JE, Feigal RJ, Dennison JB, Edwards CA. Dentin bonding:
cut enamel. J Adhes Dent. 2012;14:25-30. SEM comparison of the resin-dentin interface in primary and
6- Cocco AR, Maske TT, Lund RG, Moraes RR. The antibacterial and permanent teeth. J Dent Res. 1996;75:1396-403.
physicochemical properties of a one-step dental adhesive modified 20- Nunes TG, Garcia FC, Osorio R, Carvalho R, Toledano M.
with potential antimicrobial agents. Int J Adhes Adhes. 2016;71:74- Polymerization efficacy of simplified adhesive systems studied by
80. 7- De Munck J, Van Landuyt K, Peumans M, Poitevin A, NMR and MRI techniques. Dent Mater. 2006;22:963-72.
Lambrechts P, Braem M, et al. A critical review of the durability of 21- Salz U, Bock T. Testing adhesion of direct restoratives to dental
adhesion to tooth tissue: methods and results. J Dent Res. hard tissue – a review. J Adhes Dent. 2010;12:343-71.
2005;84:118-32. 22- Sohrabi A, Amini M, Afzali BM, Ghasemi A, Sohrabi A,
8- De Munck J, Van Meerbeek B, Satoshi I, Vargas M, Yoshida Y, Vahidpakdel SM. Microtensile bond strength of self-etch adhesives in
Armstrong S, et al. Micro-tensile bond strength of one- and two- different surface conditionings. Eur J Paediatr Dent. 2012;13:317-20.
step self-etch adhesives to bur-cut enamel and dentin. Am J Dent. 23- Uekusa S, Yamaguchi K, Miyazaki M, Tsubota K, Kurokawa H,
2003;16:414-20. Hosoya Y. Bonding efficacy of single-step self-etch systems to sound
9- Eminkahyagil N, Gokalp S, Korkmaz Y, Baseren M, Karabulut E. primary and permanent tooth dentin. Oper Dent. 2006;31:569-76.
Sealant and composite bond strength to enamel with antibacterial/ 24- Van Meerbeek B, Yoshihara K, Yoshida Y, Mine A, De Munck J,
self-etching adhesives. Int J Paediatr Dent. 2005;15:274-81. Van Landuyt KL. State of the art of self-etch adhesives. Dent Mater.
10- Erickson RL, Barkmeier WW, Latta MA. The role of etching in 2011;27:17-28.
bonding to enamel: a comparison of self-etching and etch-and-rinse 25- Wang L, Bim O Júnior, Lopes AC, Francisconi-Dos-Rios LF,
adhesive systems. Dent Mater. 2009;25:1459-67. Maenosono RM, D'Alpino PH, et al. Water interaction and bond
11- Feitosa VP, Ogliari FA, Van Meerbeek B, Watson TF, Yoshihara K, strength to dentin of dye-labelled adhesive as a function of the
Ogliari AO, et al. Can the hydrophilicity of functional monomers addition of rhodamine B. J Appl Oral Sci. 2016;24:317-24.
affect chemical interaction? J Dent Res. 2014;93:201-6. 26- Wang T, Nakabayashi N. Effect of 2-(methacryloxy)ethyl phenyl
12- Gokce K, Aykor A, Ersoy M, Ozel E, Soyman M. Effect of hydrogen phosphate on adhesion to dentin. J Dent Res. 1991;70:59-
phosphoric acid etching and self-etching primer application methods 66. 27- Wilson PR, Beynon AD. Mineralization differences between
on dentinal shear bond strength. J Adhes Dent. 2008;10:345-9. human deciduous and permanent enamel measured by quantitative
13- Gomes FB, Almeida LH, Oliveira AS, Moraes RR. Influence of microradiography. Arch Oral Biol. 1989;34:85-8.
water concentration on the etching aggressiveness of self-etch 28- Yiu CK, Pashley EL, Hiraishi N, King NM, Goracci C, Ferrari M, et
primers to ground primary enamel. Pediatr Dent. 2012;34:226-30. al. Solvent and water retention in dental adhesive blends after
evaporation. Biomaterials. 2005;26:6863-72.