Restorasi Pencegahan Karies pada Pit dan Fisur B dan tipe C) yang diklasifikasikan berdasarkan pada
Restorasi pencegahan adalah suatu perluasan dan kedalaman karies. Klasifikasi ini untuk
perawatan pencegahan yang merupakan menentukan bahan restorasi yang akan dipakai
pengembangan dari pemakaian sealant pada (Simonsen 1980; Yoga, 1997).
permukaan oklusal, yaitu integrasi dari pencegahan
karies dengan sealant dan penambalan karies dengan Awalnya, bahan yang dipakai adalah bahan
resin komposit pada permukaan yang sama. sealant tanpa partikel pengisi (unfilled) untuk tipe A,
resin komposit yang dilute untuk tipe B dan filled
Lesi awal pada pemukaan gigi dihilangkan resin komposit untuk tipe C. Dengan perkembangan
dengan preparasi seminimal mungkin, ditambal tehnologi ditemukan ditemukan bahan yang lebih
kemudian untuk mencegah terjadinya karies di masa tahan terhadap pemakaian, pengerasannya diaktivasi
mendatang permukaan tambalan diberi sealant sinar yakni resin komposit untuk gigi posterior.
(Mathewson & Primosch, 1995). Generasi baru dari bahan tersebut akan mempertinggi
keberhasilan restorasi resin pencegahan. Selain resin
Tujuan dari restorasi pencegahan adalah komposit, dipakai juga bahan tambal lain agar dapat
untuk menghentikan proses karies awal yang terdapat didapat kekuatan yang lebih besar. Seperti pada
pada pit dan fisur, terutama pada gigi molar tehnik glass ionomer resin preventive restoration,
permanen yang memiliki pit dna fisur, seklaigus glass ionomer preventive restoration dan sealant-
melakukan tindakan pencegahan terhadap karies pada amalgam preventive restoration (Yoga, 1997).
suatu prosedur klinik yang digunakan untuk mikroorganisme dapat hidup. Prosedur etsa sendiri
mengisolasi pit dan fisur dan sekaligus mencegah juga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang
terjadinya karies pada pit dan fisur dengan memakai dapat hidup sebanyak 75%. Bahan sealant juga
tehnik etsa asam. Tehnik ini diperkenalkan pertama efektif mengisolasi bakteri yang terperangkap di
kali oleh Simonsen pada tahun 1977, meliputi kedalaman fisur dari sumber nutrisi karbohidrat yang
pelebaran daerah pit dan fisur kemudian pembuangan berasal dari lingkungan mulut (Hicks & Flaitz, 1992;
email dan dentin yang telah terkena karies sepanjang Octiara, 2002).
Aplikasi sealant juga telah diketahui dapat memudahkan odontoblast untuk membentuk dentin
menghentikan perkembangan lesi karies dengan reparatif pada daerah yang didemineralisasi oleh
bahan sealant dari lingkungan mulut dapat serangan karies. Hasil respon biologis ini akan menahan
dan memineralisasi kembali lesi dentin (Hicks, 1984; 99% silen yang beretensi penuh untuk 6 bulan dan
Octiara, 2002). 88% untuk 24 bulan.
metode ini nilai retensi yang diperoleh sebanding Tahap selanjutnya adalah penetsaan asam
dengan metode menggunakan profilaksis pumis menggunakan asam fosfat 37% yang diletakkan pada
(Yoga, 1997). permukaan email di oklusal gigi (pit dan fisur).
Pengetsaan ini menghasilkan pori-pori yag
memungkinakan infiltrasi nikroskopis resin ke dalam
permukaan gigi yang kemudian resin akan
berpolimerisasi dan membentuk ikatan dengan gigi
(Simonsen 1980; Yoga, 1997).
Bentuk bahan etsa asam fosfat ada dua
macam ayaitu larutan dan gel. Menurut Brown
Gambar 2. Hasil perawatan menggunakan tehnik
(1988) bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna
restorasi preventif resin. (A) Gambaran klinis lesi
pada penetrasi asam fosfat yang berbentuk larutan
karies pada gigi premolar pertama rahang atas dan
atau gel pada pit dan fisur sehingga sama efektifnya
molar pertama (sebelum perawatan), (B) folow up
karena mempunyai pola etsa yang mirip dan
selama 5 tahun menujukkan hasil yang baik (sesudah
keduanya tidak efektif membuang sisa debris dari pit
perawatan) Sumber : Strassler & Goodman, 2002
dan fisur. Tetapi sehubungan dengan kualitas
panganan klinis yang lebih baik dianjurkan
Pada ketiga tipe bahan di atas yaitu tipe A,
penggunaan bahan etsa bentuk gel untuk aplikasi
tipe B dan tipe C sebagiman halnya sealant
sealant.
memerlukan pemeriksaan ulangan setiap 6 bulan,
Selanjutnya diletakkan selapis tipis bonding
karena walaupun terlihat baik tetapi beberapa bulan
resin atau bonding dentin ke dalam preparasi kavitas,
kemudian kemungkinan terlihat lepasnya bahan
kemudian diikuti dengan komposit posterior yang
tambal dari gigi, baik sebagian amupun seluruhnya.
dicairkan untuk kavitas tipe B atau bahan komposit
Kontaminasi cairan adalah alasan yang paling sering
posterior untuk tipe C yang dilanjtkan dengan
menyebabkan kegagalan bonding. Selain itu
penyinaran selama 60 detik. Aplikasikan bahan
penyebab lainnya adalah berkurangnya resin karena
sealant di atas daerah restorasi dan pit dan fisur
pemakaian. Keadaan ini dapat ditutupi dengan
sekitarnya yang telah dietsa, kemudian disinar selama
penambahan material pada kunjungan ulang
40 detik. Untuk restorasi preventif resin tipe A hanya
(Mathewson & Primosch, 1995).
bahan silen yang diaplikasikan pada permukaan
oklusal termasuk enamel yang dipreparasi (Octiara,
2002).
4. Prosedur perawatan
PRR Tipe A
Menggunakan unfilled composit resin
Tenik aplikasinya :
Bersihkan permukaan oklusal
Isolasi gigi dengan cotton rolls
Tipe B karies yang mengenai sedikit dentin Hilangkan decalcified enamel
- Bahan yang digunakan : pada pit & fissure menggunakan low speed
Menurut Simonsen, terdapat tiga tipe bahan restorasi round bur (no ½ atau ¼)àenameloplasty
pencegahan dengan resin (tipe A, tipe B dan tipe C) Pada pembuangan jaringan karies, maka daerah
yang diklasifikasikan berdasarkan pada perluasan dan pit dan fisur yang buang adalah daerah yang
kedalaman karies. Klasifikasi ini untuk menentukan mengalami dekalsifikasi atau yang dicurigai
bahan restorasi yang akan dipakai (Simonsen 1980; telah terjadi karies dengan menggunakan round
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Dengan profilaksis pumis (Yoga,1997).
metode ini nilai retensi yang diperoleh Etsa 20’-60’, bilas 20’ dan
aturan pabrik) tidak berwarna dan terasa keras jika di cek dengan
sonde. Selain itu, karies lunak yang menutupi pulpa
PRR Tipe B
Menggunakan diluted composit resin dibuang, baik mengguanakan bur kecepatan rendah
Tehnik aplikasinya : atau ekskavator tajam.
Bersihkan permukaan oklusal
Pada saat pelapikan (liner) setiap dentin yang
Isolasi gigi dengan cotton rolls
Hilangkan karies dengan high speed bur, dentin terbuka gunakan dengan Ca(OH)2. Kavitas yang
Manfaat dari Preventive Resin Restoration Ada 3 tipe preventive resin restoration
adalah untuk mempertahankan struktur jaringan yang berdasarkan luas dan dalam lesi kariesnya,yaitu :