Anda di halaman 1dari 4

Desain Alat Kasus Palatoversi Anterior Atas dan Labioversi Anterior Bawah

Nama Pasien : Nn. M. Ozawa


Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Rencana Perawatan:
Rahang Atas Rahang Bawah
Mendorong gigi 11 ke arah labial Meretraksi gigi 31 ke arah lingual
Mendorong gigi 21 ke arah labial Meretraksi gigi 41 ke arah lingual

Desain Alat:

Spesifikasi Alat:
Rahang Atas Rahang Bawah
Labial bow pasif 13-23, SS diameter 0,8mm Labial bow aktif 33-43, SS diameter 0,7mm
(A) (E)
Z-spring di gigi 11 dan 21, SS diameter Adams clasp di gigi 36 dan 46, SS diameter
0,6mm (B) 0,8mm (D)
Adams clasp di gigi 16 dan 26, SS diameter Plat akrilik (F)
0,8mm (C)
Plat akrilik (F)
Desain Alat Kasus Crossbite Anterior dan Labioversi Anterior Bawah

Nama Pasien : Nn. S. Aoi


Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Rencana Perawatan:
Rahang Atas Rahang Bawah
Mendorong gigi 11 ke arah labial Meretraksi gigi 31 ke arah lingual
Meretraksi gigi 41 ke arah lingual

Desain Alat:

Spesifikasi Alat:
Rahang Atas Rahang Bawah
Labial bow pasif 13-23, SS diameter 0,8mm Labial bow aktif 33-43, SS diameter 0,7mm
(A) (F)
Z-spring di gigi 11, SS diameter 0,6mm (B) Adams clasp di gigi 36 dan 46, SS diameter
0,8mm (E)
Adams clasp di gigi 16 dan 26, SS diameter Plat akrilik (G)
0,8mm (C)
Posterior bite riser akrilik 14-16 dan 24-26
(D)
Plat akrilik (G)
Pengukuran Overjet dan Overbite pada Model Studi

Prosedur Pengukuran Overjet dan Overbite dengan Model Studi

Alat dan
Bahan 1. Model studi rahang atas dan rahang bawah pasien
2. Penggaris transparan
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Oklusikan model studi rahang atas dan rahang bawah di atas alas yang
datar
3. Posisikan model studi menghadap ke operator
4. Letakkan ujung penggaris secara horizontal dari permukaan labial insisif
rahang bawah di area midline

5. Ukur jarak antara permukaan labial insisif rahang bawah dan insisal
Prosedur insisif rahang atas dengan penggaris untuk menentukan overjet (jarak
gigit) pasien
6. Overjet bernilai positif insisif rahang atas berada lebih anterior daripada
insisif rahang bawah, bernilai negatif jika insisif rahang atas berada lebih
posterior daripada insisif rahang bawah (nilai normal +2mm sampai
+4mm) jika overjet bernilai negatif pasien mengalami crossbite anterior
7. Letakkan ujung penggaris secara vertikal hingga ujung penggaris sejajar
dengan insisal rahang bawah
8. Ukur jarak antara insisal rahang bawah terhadap insisal rahang atas
dengan penggaris untuk menentukan overbite (tumpang gigit) pasien
9. Overbite bernilai positif jika insisal rahang atas terletak lebih inferior
daripada insisal rahang bawah, bernilai negatif jika insisal rahang atas
terletak lebih superior daripada insisal rahang bawah (nilai normal +2mm
sampai +4mm) jika overbite bernilai negatif pasien mengalami openbite
anterior

Anda mungkin juga menyukai