Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANG

DI LAHAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SMK MAMBA’UL IHSAN

Studi Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea reptana Poir)

Disusun Oleh:

1 JANNATUL FIRDAUS NIS : 0987/155.078

2 FENI FEBRIYANTI NIS : 0984/152.078

3 DESI RATNASARI NIS : 0983/151.078

KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

YAYASAN PONDOK PESANTREN MAMBA’UL IHSAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAMBA’UL IHSAN
BANYUURIP UJUNGPANGKAH GRESIK
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporanoleh:

1. JANNATUL FIRDAUS NIS : 0987/155.078

2. FENI FEBRIYANTI NIS : 0984/152.078

3. DESI RATNASARI NIS : 0983/151.078

Judul : Praktik Kerja Lapang


Di Lahan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMK
Mamba’ul Ihsan, Studi Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea
reptana Poir)

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk disahkan.

Gresik, 23 November 2021

Pembimbing Sekolah / Internal

ii
AHCMAD HUZAINI, S.P.

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Oleh:

1. JANNATUL FIRDAUS NIS : 0987/155.087

2. FENI FEBRIYANTI NIS : 0984/152.078

3. DESI RATNASARI NIS : 0983/151.078

Judul : Praktik Kerja Lapang


Di Lahan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMK
Mamba’ul Ihsan, Studi Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea
reptana Poir)

Telah disetujui dan disahkan.

Gresik, 23 November 2021

Kepala Sekolah

SMK Mamba’ul Ihsan Kaprodi ATPH

ABID NAILUR RIDLO, S.E, M.M. ACHMAD HUZAINI, S.P.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukural hamdulillah kami haturkan kehadiran ALLAH SWT atas

segala rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan pada Lahan Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura Smk Mamba’ul Ihsan.

Adapun tujuan dari penyusunan laporanini yaitu sebagai salah satu syarat untuk

melengkapi pencapaian kelulusan studi di SMK Mamba’ulIhsan Banyuurip

Ujungpangkah Gresik pada kompetensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan

hortikultura serta merupakan syarat utama untuk mengikuti ujian nasional.

Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak sejak awal

kegiatan lapang hingga penyelesaian dan penyempurnaan laporan ini. Penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada yang

terhormat:

1. Ibu Nyai Hj. Fataya Hanan, S.Pd, selaku pengasuh pondok pesantren

Mamba'ulIhsan Banyuurip Ujungpangkah Gresik.

2. Ibu Ghurrotul Baidlo’, S.Pd., M.A., selaku ketua yayasan pondok pesantren

Mamba'ulIhsan Banyuurip Ujungpangkah Gresik.

3. Bapak Abid Nailur Ridlo, S.E., M.M selaku kepala sekolah SMK Mamba'ul

Ihsan Banyuurip Ujungpangkah Gresik.

4. Achmad Huzaini, S.P. , selaku pembimbing sekolah / Internal yang telah

memberi bimbingan dan petunjuk dalam penulisan laporan kegiatan ini.

iv
5. Miftahul Amin, S.P. , selaku guru produktif yang telah memberi bimbingan

dan arahan selama PKL berlangsung.

6. Bapak dan Ibu serta keluarga yang selalu memberikan semangat dan

dukungan baik moriil maupun materil.

7. Teman-teman yang turut membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penyajian laporan ini baik isi maupun tehnik penulisanya masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran agar dapat

memperbaiki tugas kami selanjutnya. Semoga dengan selesainya laporan ini ada

guna dan manfaat bagi semua pembaca dan khususnya kami.

Gresik, 23 November 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................... v

I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1. LatarBelakang.................................................................................... 1

1.2. Dasar Pemikiran................................................................................. 1

1.3. Tujuan................................................................................................. 2

1.3.1. Tujuan Khusus......................................................................... 2

1.3.2. Tujuan Umum.......................................................................... 2

1.4. Obyek Praktek Industri ...................................................................... 3

1.5. Waktu Praktek Industri ...................................................................... 3

II. KEADAAN OBJEK PRAKTEK INDUSTRI ....................................... 4

2.1. Profil SMK Mamba’ul Ihsan............................................................. 4

2.2. Kondisi Umum Lahan ATPH............................................................ 6

III. ISI LAPORAN.......................................................................................... 7

3.1 Budidaya Tanaman Kangkung........................................................ 7

3.1.1. Botani Kangkung................................................................ 7

vi
3.1.2. Syarat Tumbuh.................................................................... 8

3.1.3. Persiapan Lahan.................................................................. 9

A. Pengapuran ................................................................... 10

B. Jarak Tanam.................................................................. 11

3.1.4. Pemilihan Benih.................................................................. 12

3.1.5. Penanaman.......................................................................... 15

3.1.6. Pemeliharaan....................................................................... 17

A. Penyiraman.................................................................... 18

B. Penyulaman................................................................... 20

C. Pengendalian gulma...................................................... 21

3.1.7. Pemupukan......................................................................... 22

3.1.8. Pengendalian hama dan penyakit........................................ 26

1. Bekicot........................................................................... 26

2. Ulat grayak..................................................................... 27

3. Kutu daun....................................................................... 27

4. Ulat keket....................................................................... 28

5. Belalang......................................................................... 28

Penyakit pada tanaman kangkung...................................... 30

1. Karat putih...................................................................... 30
2. Bercak daun………. ...................................................... 30

3.1.9 Panan dan Pasca Panen………………………………….. 31

IV. PENUTUP ............................................................................................ 41

4.1. Kesimpulan.................................................................................................. 41

4.2. Saran............................................................................................................ 41

vii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 42

LAMPIRAN.................................................................................................... 43

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan

kebijakan link and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan

di Indonesia. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas

langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan

dan bi pendekatan pendidikan dengan sistem ganda pada sekolah Menengah

Kejuruan.

Pendekatan pendidikan dengan sistem ganda sebagai kajian tak terpisahkan

dari kebijakan link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan kurikulum

sekolah menengah kejuruan yang dimulai pada tahun pelajaran 1994/1995.

Pendekatan tersebut dijalankan oleh SMK Mambau’ul Ihsan dengan

melaksanakan pendidikan sistem ganda oleh siswa-siswa program keahlian

agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang dilaksanakan pada tanggal 23

Oktober 2021 sampai 18 November 2021 di Lahan Agribisnis Tanaman Pangan

dan Hortikultura SMK Mamba’ul Ihsan di jalan Pendidikan Ujungpangkah

Gresik.

1.2. Dasar Pemikiran

Usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura merupakan usaha yang

bergerak di bidang pertanian, usaha ini sudah bergerak sejak zaman dahulu dan

akan semakin berkembang dengan perkembangan ilmu dan teknologi

1
pengetahuan. Usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura akan terus

berkembang selama manusia membutuhkan makan.

Tenaga kerja mempunyai peranan yang penting dalam usaha agribisnis

tanaman pangan dan hortikultura tanpa tenaga kerja yang profesional dan ahli

dibidangnya maka usaha yang dijalankan tidak akan maju. Untuk itu perlu adanya

pelatihan ketrampilan dan pembelajaran siswa-siswa program kompetensi

keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura Sekolah Menengah Kejuruan

dengan melaksanakan pendidikan sistem ganda dibidangnya yang ditempatkan di

berbagai instansi, salah satunya pada Lahan Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura SMK Mamba’ul Ihsan selama 1 (satu) bulan.

1.3. Tujuan

Tujuan pendidikan sistem ganda adalah untuk mewujudkan siswa yang

kreatif, inovatif, produktif, mandiri, bertanggung jawab dan disiplin dalam

melaksanakan tugas.

Di dalam pembahasan tujuan ini, terdapat dua tujuan yaitu:

1.3.1. Tujuan Umum

1. Melatih siswa agar dapat mengembangkan pengalaman belajar dari

praktik maupun teori yang telah diajarkan di sekolah.

2. Dapat mengembangkan keterampilan dan kreativitas serta melatih

mental siswa dalam dunia usaha/dunia industri.

3. Memperkokoh link and match antara sekolah dengan dunia kerja.

2
1.3.2. Tujuan Khusus

a) Bertujuan mengaplikasikan teori-teori yang didapat disekolah dengan

dunia usaha sebenarnya.

b) Menambah pengetahuan tentang tahapan-tahapan dalam berbudidaya

tanaman kangkung cabut / darat.

1.4. Objek Praktek Kerja Lapang

Berdasarkan program keahlian yang ditekuni oleh siswa yaitu program

keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura maka tempat PKL

dikhususkan pada instansi-instansi pada bidang pertanian,kami ditempatkan

yayasan lembaga SMK Mamba’ul Ihsan di jalan pendidikan Banyuurip

Ujungpangkah Gresik Jatim.

1.5. Waktu Praktek Kerja Lapang

Waktu pelaksanaan praktek kerja lapang dilaksanakan selama 1 bulan

yaitu pada tanggal 23 Oktober 2021 sampai dengan 18 November 2021. Adapun

jadwal pelaksanaan kegiatan pada hari Senin sampai dengan Minggu (6 hari kerja)

Jumat libur dan mengikuti jam KBM yaitu mulai pukul 07.00- 13.00 WIB,

sebagaimana pada daftar absensi kehadiran terlampir.

3
BAB II

KEADAAN OBJEK PRAKTIK INDUSTRI

2.1. Profil SMK Mamba’ul Ihsan

1. Nama lengkap yayasan : Yayasan Pondok PesantrenMamba’ul


Ihsan
2. Alamat yayasan dan nomor telepon : Jl. Pendidikan Banyuurip Ujungpangkah
Gresik telp. 031-3940713
3. Akte pendirian yayasan :
Notaris : Hariatul Asna Taufik, S.H.
Di : Gresik
Tanggal : 09 Juni 2004
Nomor : 04 (Empat)
4. Akte perubahan :
Notaris : Chizbullah Huda, S.H.I., S.H,M.Kn
Di : Gresik
Tanggal : 08Oktober 2018
Nomor : 06 (Enam)
5. Ketua yayasan :
Nama : Ghurrotul Baidlo’, S.Pd., MA.
Alamat : Jln.Pendidikan Banyuurip
Ujungpangkah Gresik
Kewarganegaraan : Indonesia
6. Kepala sekolah :
Nama : Abid Nailur Ridlo, S.E., M.M.
Ijazah terakhir dan tahun : Strata 2 Tahun 2012
Kewarganegaraan : Indonesia
SEKOLAH
7. Nama Lengkap sekolah :Sekolah Menengah Kejuruan
Mamba’ul Ihsan (Penuh dan
singkat)
8. Berdiri sejak : 17 Juli 2004
9. Bidang dan Kompetensi keahlian 1 : Tata Boga – Jasa Boga
10. Bidang dan Kompetensi Keahlian 2 : Tata Busana – Busana Butik
11. Bidang dan Kompetensi Keahlian 3 : Teknologi Informasi & Komunikasi
– Rekayasa Perangkat Lunak
12. Bidang dan Kompetensi Keahlian 4 : Agribisnis & Agroteknologi –
Agribisnis Tanaman Pangan &
Hortikultura
13. Alamat sekolah : Jln. Pendidikan Banyuurip
Ujungpangkah GresikNomor telepon &fax : 031-3940713 fax. 031-3940713

4
14. Waktu penyelenggaraan : Pagi
15. Wakil kepala sekolah Kurikulum
Nama lengkap : Miftahul Amin, S.P
Alamat :Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik
Ijazah terakhir dan tahun : Strata 1 Tahun 2006
Kewarganegaraan : Indonesia
16. Wakil kepala sekolah Kesiswaan
Nama lengkap : H.Ahmad Muflih, S.Th.I,. M.Pd.I.
Alamat : Pangkah Kulon, Ujungpangkah
Gresik
Ijazah terakhir dan tahun : Strata 2 tahun 2010
Kewarganegaraan : Indonesia
17. Wakil kepala sekolah Humas dan Industri
Nama lengkap : Fathul Falahil Amin, M.Pd.I
Alamat :Pangkah Wetan, Ujungpangkah
Gresik
Ijazah terakhir dan tahun : Strata 2 tahun 2013
Kewarganegaraan : Indonesia
18. Wakil kepala sekolah Sarana dan Prasarana
Nama lengkap : Sukardi, S.H.,M.M
Alamat :Banyuurip, Ujungpangkah Gresik
Ijazah terakhir dan tahun : Strata 2
Kewarganegaraan : Indonesia

19. Jumlah guru / pegawai


a. Guru tetap yang diangkat dan dibayar oleh yayasan : 35 Orang
b. Tenaga Pustakawan : 1 Orang
c. Tenaga Laboran : 1 Orang
d. Tenaga Administrasi : 2 Orang
e. Tenaga Pesuruh : 1 Orang

20. Data siswa

KELAS X KELAS XI KELAS XII JUMLAH


KOMPETENSI
JML
KEAHLIAN
ROMBEL SISWA ROMBEL JML SISWA ROMBEL JML SISWA ROMBEL JML SISWA
a. Jasa Boga  1 Rmbl  27 Siswa  1 Rmbl  24Siswa  1 Rmbl  17 Siswa  3 Rmbl  68Siswa
b. Busana Butik 1 Rmbl   12 Siswa  1 Rmb 13Siswa 1 Rmb   7 Siswa  3 Rmbl 34Siswa 
c. RPL  1 Rmbl  24 Siswa  1 Rmbl 6Siswa  1 Rmbl 13Siswa 3 Rmbl  43Siswa
d. ATPH 1 Rmbl   11Siswa  1 Rmb  8Siswa 1 Rmb   11 Siswa  3 Rmbl 31 Siswa 
JUMLAH 4 Rmbl   74 Siswa  4 Rmb  51Siswa 4 Rmb   48 Siswa 12 Rmbl  176 Siswa

Visi SMK Mamba’ul Ihsan adalah : Membentuk lulusan yang terampil, cakap
dan tanggap terhadap lingkungan sekitarnya, disamping memiliki nilai-nilai
akhlak dan budi pekerti yang luhur.

5
Sedangkan Misi yang diemban adalah :
1. Menumbuh kembangkan jiwa dan sikap wirausaha pada peserta didik
baik ketika di bangku sekolah maupun setelah berada di masyarakat.
2. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi diri
dan lingkungan sekitar agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan berperilaku dalam

memanfaatkan potensinya.

2.2. Kondisi Umum Lahan Pertanian ATPH .

Kondisi topografi

 Tinggi tempat : 6 m dpl

 Jenis tanah : Latosol

 Luas lahan : 50 M X 35 M

 Terdiri dari :

 2 Green House

 1 Kandang Unggas

 1 Aula pembelajaran

 1 Petak Lahan sayuran

 1 Petak lahan TOGA

 1 Petak Tanaman Tahunan

 Batas Wilayah :

 Utara : Laut jawa

 Barat : Desa Ngemboh

 Selatan: Desa Gosari

 Timur : Desa Pangkah Kulon

6
BAB III

ISI LAPORAN

3.1. Budidaya Tanaman Kangkung (Ipomoea reptana Poir)

3.1.1. Botani Tanaman Kangkung

Botani Tanaman kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih

dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan

cabang-cabang akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai

kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm

atau lebih, terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007). Tanaman kangkung

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Dicotyledone (berkeping dua/dikotil)

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea reptans Poir

Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak

mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar

akar.Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan

7
menjalar. Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan

di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan

baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah

atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.

Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan

berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya

berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah

lembayung (Maria, 2009). Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya

berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya.

Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung

berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji

kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman,

dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung

berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Maria, 2009).

3.1.2. Syarat Tumbuh

Kangkung dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim

dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar

antara 1500-2500 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung

pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh

rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi

rumput liarsehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang

yang agak rimbun (Aditya,2009).

8
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar

matahari yang cukup, di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung

akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat

menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat

yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai

konsumen

3.1.3. Persiapan Lahan

Lahan dibuat bedengan dengan panjang 10 m dan lebar 1 m. Diantara

bedengan dibuat parit dengan lebar 50 cm dan kedalaman 0,5 m (sistem surjan),

Bila pada lahan kering kedalaman parit dibuat lebih dangkal. Tanah diatas

bedengan dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur.Pada saat

pengolahan lahan diberikan berikan pemupukan awal yaitu pupuk kandang.

Menurut Mul Mulyani Sutejo (2010), pupuk kandang dapat menambah

tersedianya bahan makanan (unsur hara) bagi tanaman yang dapat diserapnya dari

dalam tanah, dengan kata lain pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah

berbagai faktor dalam tanah sehingga menjadi faktor-faktor yang menjamin

kesuburan tanah. Pupuk organik yang sering dikenal masyarakat yaitu pupuk

kandang, kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk guano. Pupuk tersebut dapat

dianggap sebagai pupuk organik alami. Artinya pupuk langsung diambil dari alam

tanpa sentuhan teknologi. Pupuk kandang mengandung air 75%, bahan organik

21%, N 0,50%, P2O5 0,20%, K2O 0,55% dan C/N-rationya (Rinsema, 2018).

Unsur hara yang dikandung pupuk kandang adalah Nitrogen berperan dalam

meningkatkan hijau daun, sehingga klorofil daun semakin meningkat, akibatnya

9
cadangan makanan semakin banyak yang akan digunakan untuk proses

pertumbuhan.Pupuk kandang memiliki beberapa reaksi terhadap tanah antara lain

memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, menaikkan

kondisi kehidupan didalam tanah, dan juga mengandung sebagian unsur hara

tanaman. Dengan begitu pemakaian pupuk organik yang teratur pada akhirnya

dapat meningkatkan produksi yang dihasilkan oleh tanaman. Rinsema (2018)

mengatakan bahwa pupuk kandang merupakan sumber bahan organik tersebut

mengalami penguraian akan membebaskan sejumlah unsur hara seperti Nitrogen,

unsur hara tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman.

Gambar 1. Pengolahan lahan dan pembuatan bedengan.

A. Pengapuran. 

Jika pH tanah kurang dari 5,6, dilakukan pengapuran dengan

menggunakan Kaptan atau Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam yang

berfungsi agar pH tanah menjadi Netral .Manfaat kapur pertanian di dalam tanah

menyangkut dua hal, yaitu meningkatkan pH tanah dan sebagai sumber unsur

10
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Jika jumlah ion hidrogen di dalam larutan

tanah semakin besar maka tingkat kemasaman tanahnya akan semakin naik atau

dengan kata lain pH tanahnya akan semakin turun( Sulastri, 2019).

Peran kapur pertanian dalam proses menaikkan pH tanah, serta sebagai

sumber unsur kalsium dan magnesium yang tersedia, secara sederhana bisa

dijelaskan sebagai berikut.

a. Ion hidrogen di dalam larutan air tanah akan bereaksi dengan ion karbonat

(CO3 yang dikandung kalsit dan dolomit) menjadi air (H2O) dan gas

kabondioksida (CO2).

b. Posisi ion hidrogen di dalam larutan air tanah akan digantikan oleh ion

kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), sehingga kedua unsur hara esensial

tersebut berada dalam bentuk tersedia yang mudah diserap oleh tanaman.

B. Jarak Tanam. 

Pengaturan jarak tanam dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi

ruang tumbuh pada tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik. Jarak tanam akan

mempengaruhi kepadatan dan efisiensi penggunaan cahaya, persaingan diantara

tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara sehingga akan mempengaruhi

produksi tanaman. Pada kerapatan rendah, tanaman kurang berkompetisi dengan

tanaman lain, sehingga penampilan individu tanaman lebih baik. Sebaliknya

padakerapatan tinggi, tingkat kompetisi diantara tanaman terhadap cahaya, air dan

unsur hara semakin ketat sehingga tanaman dapat terhambat pertumbuhannya.

Secara fisiologis jarak tanam akan menyangkut ruang dan tempat tanaman

hidup dan berkembang. Maka, bila jika jarak tanam terlalu sempit akan terjadi

11
persaingan dalam memperoleh unsur hara, air, sinar matahari, dan tempat untuk

berkembang. Jarak tanam tidak hanya dipengaruhi oleh habitus tanaman dan

luasnya perakaran, tetapi juga oleh faktor-faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi turunnya produktivitas tanaman yang mendapatkan kerugian bagi

petani. Jarak tanam yang optimal atau jarak tanaman yang baik dipengaruhi

berbagai faktor. Faktor-faktor itu yang dipengaruhi, diantarnya sifat klon yang di

tanam, bentuk wilayah (topografi), dan kerapatan tanaman yang dihendaki dan

sebagainya sehingga menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan. Pada

lahan yang datar dan agak landai digunakan jarak tanam yang biasa jarak

tanamannya, tetapi untuk daerah yang miring, harus digunakan sistem kontur

supaya tidak terjadi kompetisi antar tanaman. Biji kangkung darat ditanam di

bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 10 cm,

tiap lubang tanamkan 5 - 6 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara

system garitan (baris)( Sulastri, 2019).

3.1.4. Pemilihan Benih

Syarat benih yang baik adalah benih yang memiliki daya kecambah

minimal 80 persen. Artinya, yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80

persen. Benih yang sehat juga harus terhindar dari hama dan penyakit yang dapat

membuat tanaman terganggu. Gunakan benih yang tidak tercemar oleh bahan

yang berbahaya bagi kesehatan manusia, baik yang tercemar secara langsung

maupun tidak langsung.

Dalam pemilihan varietas sayuran beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan antara lain ialah :

12
 Sesuai dengan permintaan pasar (rasa,warna penampakan, ukuran,

dll.)

 Produktivitas tinggi

 Tahan terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

 Cocok ditanam pada kondisi ekosistem setempat

Pemilihan benih juga merupakan hal penting bagi petani dan pelaku

usahatani, karena benih yang baik dan sehat merupakan dasar bagi pertumbuhan

tanaman agar dapat tumbuh dan dan berkembang serta berproduksi secara

optimum. Dalam pemilihan benih sayuran beberapa hal yang harus

dipertimbangkan ialah:

 Bersertifikat

 Kadar air benih

 Kemurnian benih

 Kotoran benih

 Benih tanaman lain

 Daya kecambah benih

 Kesehatan benih

Salah satu hal terpenting dari proses menanam tanaman adalah pemilihan

benih. Pemilihan benih yang berkualitas sangat penting karena nantinya akan

menentukan potensi hasil pertanian yang ditanam atau dibudidayakan

Cara memilih benih yang baik yaitu:

1. Pilih benih yang kemasannya masih bagus, dan memiliki tanggal

kadaluarsa. Pastikan kita menanam benih tersebut sebelum kadaluarsa.

13
2. Beli benih di kios atau toko pertanian yang terpercaya. Pastikan kemasan

asli, belum dipacking ulang. Benih yang dipacking ulang beresiko

mengalami kontaminasi bibit penyakit.

3. Jika benih diperoleh dari petani, pastikan anda mendapatkan bibit tersebut

dari petani yang berpengalaman dan mengetahui tentang mutu dan jenis

bibit dengan baik.

4. Benih yang berkualitas biasanya berisi dan bernas, ditandai dengan berat

timbangan seperti yang semestinya, memiliki penampakan penuh dan

tidak hampa. Benih yang bernas jika dimaukkan air akan tenggelam

sedangkan benihyang hampa akan mengapung.

5. Benih yang baik penampakannya bersih dan tidak tercampr oleh kotoran.

6. Benih juga memiliki warna cerah seperti warna asli, tidak kusam atau

berubah warna. Perubahan wana biasanya menandakan benih sudah

terkontaminasi.

7. Ciri selanjutnya yaitu benih memiliki ukuran yang seragam dan memiliki

penampakan yang normal. Ukuran yang seragam menadakan benih

berkualitas dan telah diselaksi dengan baik (Anonimous, 2021).

Penggunaan benih yang berkualitas nantinya akan membuat potensi

tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit dan mengasilkan panenan yang

optimal.kangkung darat pada PKL kali ini diperbanyak dengan biji dengan merk

dagang TORNADO produk dari PT. Agri Makmur Pertiwi, benih yang

dibutuhkan untuk penanaman kangkung darat ialah 1 kg/ha.

14
Gambar 2. Benih kangkung yang digunakan

3.1.5. Penanaman

Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian

ke lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di

budidayakan baik berupa biji atau bibit. Proses pemindahan ini tidak boleh di

lakukan dengan sembarangan, perlu adanya metode agar tanaman dapat

belangsung hidup di media dan lingkuanganya yang baru.Penanaman kangkung

darat pada PKL kali ini dilakukan pada pagi hari yaitu jam 08.00 sampai 10.00.

Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara

kering sehingga benih cepat berkecambah. Biji kangkung darat ditanam di

bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 10 cm, setiap

lubang tanamkan 5 - 6 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan

carazigzag atau system garitan (baris).

15
Gambar 3. Penanaman benih kangkung.

Tanaman kangkung sebaiknya ditanam di musim penghujan. Ini

disebabkan olehkebutuhan air pada kangkung tinggi, apalagi jika kangkung

ditanam di lahan kering. Tanah yang hendak ditanami kangkung sebaiknya diolah

terlebih dahulu, misal di cangkul sedalam 30 cm. Tambahkan pupuk kandang, lalu

dibuat bedengan dengan lebar 90-120cm yang panjangnya disesuaikan dengan

kondisi di lahan dan jarak antara antar bedengan ialah 30 cm (Nazarudin,2018).

Perhitungan populasi tanaman :

 Ukuran bedengan :

 10 m x 1 m

 Konversi m ke cm , 1 m = 100 cm

 1000 cm x 100 cm

 Jumlah lubang tanam

16
 Dengan ketentuan jarak tanam 10 cm x 20 cm

 Dalam satu barisan, 1000 cm : 10 cm = 100 lubang tanam

 Dalam satu deret, 100 cm : 20 cm = 5 deret

 Jadi dalam 1 bedengan = terdapat 500 lubang tanam

 Jumlah tanaman dalam 1 bedengan

 Setiap lubang diisi 5 biji kangkung

 Jadi jumlah lubang tanam dalam 1 bedengan x jumlah

biji kangkung per lubang tanam

 Jadi 500 x 5 = 2500 tanaman

3.1.6. Pemeliharaan

Suhaeni (2008), menyebutkan pada kangkungdarat perlu dilakukan

pemeliharaan yang lebih spesifik dibanding kangkung air, seperti pengairan

kangkung darat harus diperhatikan karena jika kekurangan air hujan maka pada

tanaman harus dilakukan penyiraman, hal ini baik dilakukan untuk peningkatan

produksi kangkung, selain itu juga harus dilakukan penyiangan pada rumput

rumput pengganggu tanaman.

Pemeliharaan pada kangkung darat / cabutdilakukan dengan cara penyiraman,

penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit

dalam budidaya kangkung darat / cabut kegiatan pemeliharaan antara lain

meliputi:

A. Penyiraman

17
Penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang , dilakukan 2 kali

sehari (pagi dan sore) atau sesuai kondisi tanah/tanaman terutama sehabis hujan

atau turun embun untuk menghindari penyebaran penyakit Alternaria

porii (trotol). Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada

tanaman sehingga tanaman tidak layu atau sebelum tanaman mengalami

stress.Kangkung darat / cabut membutuhkan air dalam kondisi yang cukup sejak

pertumbuhan awal hingga menjelang panen.  Air yang diberikan pada tanaman

walaupun dengan cara penggenangan/leb, namun harus segera meresap ke dalam

tanah.  Bila tidak demikian maka tanaman akan menjadi busuk dan sebagai

sumber penyakit.  Oleh karena itu pembuatan bedengan sangat diperlukan pada

budidaya kangkung darat / cabut( Suhaeni, 2008).

PKL kali ini melakukan penyiraman sebanyak dua kali dalam sehari yaitu

pagi hari dan menjelang siang hari, hal ini dilakukan karena cuaca yang sangat

panas sehingga tanaman kangkung lebih banyak membutuhkan air. Selain itu

tanah pada bawah permukaan masih dirasa kurang lembab atau cenderung kering.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat stress atau layu pada tanaman.

Sumber air yang digunakan yaitu air sumur atau air dibawah permukaan tanah.

18
Gambar 4. Penyiraman tanaman kangkung.

Untuk musim hujan pengairan yang dibutuhkan lebih sedikit yaitu selang

dua hari sekali. Seperti di atas maka yang penting melihat kondisi kelembaban

tanah, bila tanah masih lembab sebaiknya tidak perlu diairi.  Yang penting diamati

yaitu setelah turun hujan, sebaiknya tanaman bawang merah disirami dengan air

bersih yang tujuannya untuk menghilangkan inokulum dari penyakit yang

kemungkinan menempel di daun.

Cara pengairan dapat dilakukan dengan penggenangan/leb maupun denan cara

disiram/disirat. Kedua cara tersebut sebenarnya mempunyai kelebihan dan

kekurangan.  Untuk cara leb sebaiknya dilakukan pada kondisi tanah yang porous,

sehingga air yang tergenang cepat habis (tuntas), walaupun cara ini membutuhkan

waktu yang lebih pendek dibandingkan cara disiram.  Sedangkan cara siram

membutuhkan tenaga lebih banyak dan waktu lebih lama. Namun di daerah

tertentu kedua cara tersebut juga dilakukan bersamaan (Aditya, 2009) .

B. Penyulaman

19
Penyulaman adalah kegiatan mengganti bibit tanaman yang mati atau kurang

baik pertumbuhannya. Kegiatan tersebut hanya dilakukan jika benih tanaman

memiliki perkembangan yang buruk. Para petani biasa melakukan teknik

penyulaman segera setelah mengetahui ada tanaman yang mati. Teknik

penyulaman yang diterapkan adalah dengan menanam bibit pada tempat tanaman

mati. Bibit yang sudah mati harus segera disulam dengan benih baru, tujuannya,

agar pertumbuhan tanaman seragam. Jika bibit yang mati tidak segera dicabut dari

lahan, biji tersebut akan menjadi sumber penyakit dan mengurangi produktivitas

lahan.

Penyulaman tanaman sangat penting dilakukan supaya pemeliharaan maupun

panen dapat dilakukan secara serentak. Dengan begitu, lahan akan bisa ditanami

dengan jenis tanaman lain.

Untuk menghasilkan benih pengganti yang baik, petani harus menyediakan stok

benih yang sudah disemai terlebih dahulu. Oleh karena itu, di awal kegiatan petani

juga perlu menyiapkan cadangan ketika penyemaian.Dengan begitu, pertumbuhan

bibit yang baru disulam tidak akan tertinggal jauh dengan pertumbuhan benih

yang sudah ada (Rinsema, 2018).

Berikut ini adalah manfaat penyulaman untuk tanaman:

1. Melengkapi tanaman yang rusak atau mati dengan tanaman yang baru,

sehingga tanaman akan panen dalam waktu serentak.

2. Mempertahankan jumlah tanaman atau kerapatan lahan.

3. Mengganti tanaman yang tidak sehat dan pertumbuhannya buruk.

4. Mengganti tanaman yang patah.

20
5. Hasil panen juga akan lebih bagus dan berkualitas jika diimbangi dengan

perawatan tumbuhan yang baik dan benar.

Gambar 5. Kegiatan penyulaman tanaman kangkung yang tidak tumbuh.

C. Pengendalian Gulma

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang menyebabkan tanaman

utama terganggu pertumbuhannya.   Pembersihan gulma dilakukan dengan cara

menyiang dengan intensif sesuai dengan kondisi gulma yang ada dengan cara

mencabut gulma sampai terangkat akar-akarnya serta menggunakan herbisida pra

tumbuh dengan dosis sesuai anjuran (Aditya, 2009).

Cara membersihkan dan mencabut gulma harus hati-hati supaya tidak

mengganggu tanaman kankkung.  Pembersihan biasanya menggunakan alat

seperti cangkul sehingga gulma dapat terangkat sampai ke akarnya.

21
Gambar 6. Penyiangan gulma yang dilakukan dengan mekanis
dan manual.

3.1.7. Pemupukan

Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman

yang jika diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil

tanaman. Sedangkan pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara

tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau

mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai

hasil/produksi yang tinggi. Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk

buatan) dan pupuk organik. Untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan

tetap mempertahankan kesuburan tanah,maka perlu dilakukan kombinasi

pemupukan antara pupuk an organik dengan pupuk organik. Keuntungan dari

aplikasi kombinasi kedua jenis pupuk tersebut adalah kekurangan sifat pupuk

organik dipenuhi oleh pupuk an organik, sebaliknya kekurangan dari pupuk an

organik dipenuhi oleh pupuk organic (Suhaeni, 2008).

22
Pemupukan pada kangkung darat / cabut sangat dibutuhkan untuk

mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi umbi yang lebih baik.  Namun

pemupukan tidak perlu diberikan secara berlebihan karena pupuk malahan akan

terbuang dengan percuma.

Dosis pupuk sebenarnya bukan merupakan patokan yang harus ditepati,

karena memupuk suatu tanaman akan berbeda pada setiap kondisi kesuburan

tanah yang berbeda.   Pemberian pupuk pelengkap yang banyak beredar di pasar

sebenarnya kurang bermanfaat bagi peningkatan pertumbuhan dan produksi

kangkung.

Gambar 7. Pemupukan pada kangkung dengan takaran sendok makan


menggunakan pupuk Mutiara dan Urea

 Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk

kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan

bedengan). Pupuk Urea dan Mutiara (NPK) diberikan umur 13 – 18 hari atau 2

23
minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dan mutiara dicampur dengan air 9

L kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan gembor, dilakukan pada pagi

hari. Dosis yang diberikan tidak terlalu banyak yaitu 2 : 1 dalam takan sedok

makan. Setelah dilakukan pemupukan yang dilarurkan dengan air dilakukan

penyiraman kembali dengan gembor, hal ini dilakukan untuk menghindari

terbakar / panas pada daun akibat pupuk kimia, selain itu agar pupuk yang

menempel pada permukaan daun dapat turun dan terserap oleh akar tanaman.

Urea adalah pupuk kimia yang mengandung unsur hara Nitrogen (N) 46%,

Setiap 100k ilogram pupuk urea mengandung 46 kilogram nitrogen, moisture

0,5%, kadar biuret1%, ukuran 1-3,35 mm 90% min serta berbentuk Prill.Urea

merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah

menghisap air (higroskopis). Unsur nitrogen yang tinggi di dalam Urea sangat

bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Manfaat pupuk Urea:

 Membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga

membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil).

Dengan adanya zathijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah

melakukan fotosintesis.

 Mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan cepat tinggi,

dengan jumlah anakan yang banyak.

 Menambah kandungan protein di dalam tanaman.

24
 Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur,

tanaman akantumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat

ganda dan tidak merusakstruktur tanah.

 Bersifat universal, pupuk Urea dapat digunakan untuk semua jenis

tanaman, baikuntuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha

perkebunan, tanamandi sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling

usaha perikanan (Anonimous, 2021)

Pupuk NPK sendiri merupakan jenis pupuk majemuk yang paling banyak

digunakan, yang mengandung beberapa jenis unsur hara makro dan mikro. NPK

sendiri merupakan sebuah singkatan, di mana pupuk tersebut memiliki kandungan

unsur hara Nitrogen (N), Phosphat (P) dan Kalium (K), sehingga digabungkan

menjadi NPK. Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman,

di mana nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun. Sementara itu,

unsur fosfor pada pupuk NPK membantu pertumbuhan akar dan tunas tanaman.

Sedangkan kalium membantu pembungaan dan pembuahan. Umumnya pupuk

NPK setidaknya memiliki 5 unsur hara yang terdiri dari 3 unsur hara makro yaitu

N, P, dan K serta 2 unsur hara mikro.

Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 Pupuk ini memiliki bentuk butiran granular

berwarna biru pudar yang biasanya dikemas dalam kemasan plastik. Pupuk NPK

Mutiara mengandung 5 unsur hara yakni 16 persen nitrogen, 16 persen P2 o5 atau

fosfat, 16 persen K2O atau kalium, 0,5 persen MgO atau magnesium dan 6 persen

CaO atau kalsium. Bisa dikatakan pupuk NPK Mutiara 16-16-16 adalah pupuk

yang paling sering ditemukan di kalangan pengoleksi tanaman hias. Pupuk ini

25
diketahui memiliki manfaat yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman dengan

cepat.

3.1.8. Pengendaliah Hama dan Penyakit

Dalam budidaya sayuran kangkung sering kali terkendalan dengan POPT

yang menjadi kendalanya adalah hama & penyakit yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung.

Sebenarnya tanaman kangkung ini merupakan salah satu jenis tanaman

yang tahan terhadap serangan hama & penyakit. Akan tetapi, yang menyebabkan

tanaman kangkung rentan terhadap hama & penyakit adalah factor iklim dan

sanitasi lingkungan.Maka dari itu, tanaman kangkung harus selalu di perhatikan

dan langsung menanggulangi jika ada gejala hama & penyakit pada tanaman

kangkung. Nah, hama & penyakit apa saja yang sering menyerang tanaman

kangkung Serta bagaimana cara pengendaliannya.

Berikut ini hama yang sering menyerang tanaman kangkung serta

cara pengendaliannya :

1. Bekicot 

Hama yang satu ini sering menggerogoti & merusak daun dan batang

tanaman kangkung, sehingga menyebabkan batang & daun tanaman menjadi

busuk. Bekas gigitan bekicot akan menyebabkan tanaman menjadi layu, kemudian

busuk. Pemberantasannya adalah dengan. Penyebab timbulnya hama bekicot

adalah kebersihan disekitar tanaman kangkung tidak terjaga, sehingga

menimbulkan kondisi yang lembab & menjadi area kesukaan bekicot.

26
Pengendalian :

- Buang dan basmi semua bekicot yang berada di tanaman.

- Lakukan sanitasi lahan secara teratur.

2. Ulat Grayak 

Gejala yang timbul akibat serangan hama ini adalah daun menjadi

berlubang & dibagian pinggir daun menjadi bergerigi karena bekas gigitan.

Pengendalian hama ini bisa dilakukan apabila terjadi over populasi, sehingga anda

bisa menyemprotkan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc/liter

air. Pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu

selama 4-5 hari, kemudian diberi air kembali.

Pengendalian :

- Lakukan sanitasi lahan secara teratur.

- Ambil ulat grayak secara manual sampai tidak ada yang tersisa.

- Lakukan penyemprotan Insektisida Diazinon sesuai dengan petunjuk.

3. Kutu Daun 

Gejala yang ditimbulkan akibat serangan kutu daun ini adalah tanaman

menjadi kerdil dan daun melengkung, karena kutu daun senang menghisap cairan

tanaman. Maka dari itu, anda harus teliti dalam mengamati setiap tanaman

kangkung anda.

Pengendalian :

- Lakukan sanitasi lahan secara teratur.

- Lakukan penyemprotan insektisida yang berbahan aktif.

27
4. Ulat Keket

Ciri-ciri hama ini adalah warnanya hijau muda dengan garis menyilang

kuning. Bagian daun yang terserang akan rusak dan berlubang.

Pengendalian :

- Lakukan Sanitasi lahan secara teratur

- Menjaga jarak tanam, dan pergiliran tanaman.

- Lakukan pengendalian dengan pestisida nabati berupa daun sirih, daun

nimba dan gadung.

- Lakukan penyemprotan dengan GEO sesuai dengan dosis.

5. Belalang

Gejala serangan belalang yaitu daun menjadi sobek dan berlubang-lubang

besar. Nimfa dan imago V. nigricornis memakan daun.

Pengendalian :

- Menggunakan insektisida dursband dengan bahan aktif

Klorpirifos 200 g/l. dengan dosis 1/2tutup botol yang dilarutkan

dengan air 16 L

- Pngendalian dengan cara mekanis.

28
Gambar 8. Pengendarian OPT menggunakan pestisida racun kontak

Gambar 9. Penakaran dosis insektisida Dursban.

29
Gambar 10. Hama belalang dan gejalanya pada tanaman kangkung

Penyakit Pada Tanaman Sayur Kangkung :

1. Karat Putih

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Albugo Ipomoe panduratae. Gejala

yang terlihat adalah pada bagian permukaan daun yang lama-kelamaan akan

muncul bercak putih, bersamaan dengan rusaknya kondisi daun.

Pengendalian :

- Lakukan penyemprotan dithane M-45 atau Benlate sesuai dengan dosis,

diharapkan untuk tidak terlalu sering menggunakan ini karena tanaman kangkung

yang kita konsumsi nantinya akan terkontaminasi.

- Lakukan sanitasi lahan secara teratur.

- Penyiraman & perawatan yang baik.

2. Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora bataciola dan Fusarium sp.

Gejala yang timbul adalah munculnya bercak kecoklatan hingga kehitaman pada

30
daun, jika tanaman kangkung sudah terkena penyakit ini, kondisi daun kangkung

akan menjadi rusak.

Pengendalian :

- Cabut tanaman yang terserang dan buang jauh-jauh, hal ini untuk

menghindari penyebaran penyakit terhadap tanaman kangkung lainnya.

- Lakukan penyemprotan dithane M-45 pada tanaman yang terserang

(Rinsema, 2018).

3.1.9. Panen dan pasca panen

Pemanenan merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam kegiatan

produksi pertanian, dan seringkali merupakan bagian termahal dari kegiatan

produksi. Secara sederhana, istilah pemanenan diartikan sebagai upaya

memisahkan bagian tanaman yang memiliki nilai ekonomi dari tanaman

induknya. Pada tanaman buah-buahan, bagian yang dipisahkan sudah tentu adalah

buah, sedangkan pada tanaman sayuran, bagian-bagian tersebut dapat berupa

daun, batang, akar maupun buah. Waktu panen sangat ditentukan oleh jenis

/varietas tanaman, hari tanam atau hari berbunga, dan kondisi lingkungan selama

musim tanam. Selain itu, beberapa kriteria fisiologis juga digunakan untuk

menentukan saat panen, seperti kekerasan, warna, dan kandungan karbohidrat.

Sayuran daun sebaiknya dipanen pada umur yang tepat, jangan dipanen

pada saat sudah tua karena batang daun akan menjadi keras dan cita rasanya

menjadi kurang lezat. Begitupun ketika dipanen saat masih muda, sayur masih

terlalu kecil. Panen sayuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Panen kangkung

pertama pada kegiatan PKL ini sudah bisa dilakukan pada umur ke 23 HST. Saat ini

31
kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm. Cara memanen,

pangkas batangnya dengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau

meninggalkan 2-3 buku tua. Panen dilakukan pada pagi hari jam 08.00. Pemanenan

sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari. Hindari panen ketika terik matahari.

Suhu lingkungan yang tinggi dapat mengakibatkan kehilangan air pada produk,

sehingga bisa terjadi penurunan mutu (Fatmawati, 2017).

Panenan dilakukan dengan cara memotong kangkung yang siap panen dengan

ciri batang besar dan berdaun lebar. Dengan menggunakan alat pemotong.

Pemungutan hasil kangkung darat dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya

sampai akar, kemudian dicuci dalam air.

Gambar 11. Pemanenan kangkung yang dilakukan pagi hari.

Pasca panen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera

setelah pemanenan. Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan,

pembersihan, penyortiran, penyimpanan,dan pengemasan.Karena hasil pertanian

32
yang sudah terpisah dari tumbuhan akan mengalami perubahan secara fisik dan

kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan. Penanganan pascapanen

menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga menentukan akan

dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen,

apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya.

Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung,

yakni lewat cara meletakkan kangkung yang baru dipanen ditempat yg teduh atau

merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman produk secepat-cepatnya.

Kualitas produk sayuran setelah dipanen tidak dapat ditingkatkan namun hanya

dapat dipertahankan. Begitupun kerusakan yang terjadi tidak bisa dihindari,

namun hanya bisa diperlambat. Oleh karena itu untuk mempertahankan kualitas

produk sayuran diperlukan penanganan pascapanen yang tepat, mengingat produk

sayuran merupakan produk yang mudah rusak. Penanganan harus dilakukan

segera setelah pemanenan. Untuk mengetahui penanganan terbaik untuk

mempertahankan kualitas sayuran, kita harus mengenali sifat biologis produk dan

mengetahui penyebab penurunan kualitas.

Seluruh produk pertanian, termasuk produk sayuran merupakan sel hidup

yang masih melakukan aktivitas metabolisme setelah proses pemanenan. Salah

satu proses yang masih berlangsung hingga produk tersebut mati adalah proses

respirasi. Pada proses respirasi, terjadi perombakan karbohidrat, protein, lemak

dan zat gizi lainnya menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Akibatnya, proses

penuaan berlangsung, terjadinya susut baik susut bobot, susut kandungan gizi dan

flavor serta terjadi penimbunan panas. Semakin cepat laju respirasi, maka semakin

33
pendek umur simpan. Selain proses respirasi, produk sayuran juga mengalami

proses penguapan atau transpirasi yang disebabkan oleh suhu lingkungan yang

tinggi. Penguapan air pada produk sayuran ini mengakibatkan penurunan kualitas

dari segi visual, penurunan nilai gizi dan menyebabkan stres pada produk.

Aktivitas-aktivitas metabolisme ini mengakibatkan susut yang terjadi pada produk

sayuran cukup tinggi, yaitu sekitar 20-50%. Faktor yang mempengaruhi

penurunan mutu antara lain faktor biologis dan faktor lingkungan. Faktor biologis

meliputi aktivitas respirasi, transpirasi dan perubahan komposisi kimia. Faktor

lingkungan dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Oleh karena itu, inti

penanganan pascapanen adalah bagaimana memperlambat aktifitas metabolisme

produk dengan cara memperhatikan faktor-faktor lingkungannya (Suhendro,

20019).

Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat

tanah untuk membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran.

Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama

penyakit yang terbawa. Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih dan

mengalir, penggunaan desinfektan pada air pencuci sangat dianjurkan. Proses

pencucian kangkung dengan air mengalir atau air bersih untuk membuang sisa

kotoran atau tanah yang menempel pada kangkung kemudian ditiriskan. Penirisan

kangkung yang sudah dicuci lalu ditiriskan agar air yang tersisa dapat turun

dengan baik, dapat menggunakan rak- rak penirisan.

34
Gambar 12. Pencucian kangkung menggunakan air bersih yang mengalir
dan Penirisan.

Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan

yang tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar

tidak menular pada yang sehat. Setelah kangkung dikumpulkan, dilakukan sortasi

atau pemisahan. Proses Sortasi pada kanngkung kali ini dilakukan dengan cara

memisahkan bagian ujung-ujung batang kangkung yang daunnya rusak dan

mimilih hasil panen kangkung yang kualitasnya baik.

35
Gambar 13. Proses sortasi pada kangkung

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau

mengawetkan produk pangan maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah

atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi

dengan label atau keterangan – keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi

kemasan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam

menunjang distribusi produk terutama yang mudah mengalami kerusakan.

Pengemasan pada kangkung kali ini dengan cara memasukan kangkung kedalam

plastik sayur kemudian ujung plastiknya direkatkan menggunakan sealer. Tujuan

dari pengemasan ini adalah melindungi komoditi dari kerusakan mekanis,

menjaga kebersihan.

36
Gambar 14. Pengemasan pada kangkung

Keuntungan dari pengemasan yang baik:

- Melindungi komoditas dari kerusakan

 Melindungi dari kerusakan mekanis : gesekan, tekanan, getaran

 Melindungi dari pengaruh lingkungan : temperatur, kelembaban, angin

 Melindungi dari kotoran / pencemaran : sanitasi

 Melindungi dari kehilangan (pencurian) : memudahkan pengontrolan

- Memudahkan penanganan :

 Penggunaan berbagai fasilitas pengemasan memudahkan penanganan

 Memberikan kesinambungan dalam penanganan

 Mengacu pada standarisasi wadah / kontainer

- Meningkatkan pelayanan dalam pemasaran

 Praktis untuk konsumen (pengemasan dalam skala kecil)

 Lebih menarik

Dapat untuk menyampaikan informasi produk yang dikemas

37
 Penggunaan label dapat menerangkan cara penggunaan dan cara

melindungiproduk yang dikemas (Aditya, 2009)

Label merupakan produk cetak yang digunakan untuk

mengenalkan brand pada suatu produk. Dengan adanya label, maka konsumen

dapat mengetahui darimana asal produk tersebut, dan informasi mengenai produk.

Seperti label pada produk segar, yaitu sayur dan buah. Produk segar seperti sayur

dan buah penting sekali untuk memiliki label, karena konsumen menjadi semakin

percaya dengan produk tersebut. Apalagi jika dilengkapi dengan stiker

logo brand. Kemasan kangkung diberi label Fresh Vageteble ATPH sebagai brand

dari Jurusan Agibisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Gambar 15. Proses pemasangan label pada kemasan kangkung.

38
Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam sistem

agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian (subsistem input),

usahatani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, serta subsistem

penunjang (penelitian, penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen pemasaran atau

informasi pemasaran, kebijakan pemasaran). Tujuan dari pemasaran yaitu

menjembatani apa yang diinginkan produsen dan konsumen dalam melengkapi

proses produksi. Hampir semua aktivitas pemasaran membantu produsen dalam

memahami keinginan konsumen. Aktivitas pemasaran merupakan hal yang paling

penting dalam sistem agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian

(subsistem input), usahatani (on farm), pemasaran dan pengolahan hasil pertanian,

serta subsistem penunjang (penelitian, penyuluhan, pembiayaan/kredit, intelijen

pemasaran atau informasi pemasaran, kebijakan pemasaran) (Suhendo, 2019).

Pada PKL kali ini pemasaran dilakukan pada konsumen warga disekitar sekolah

atau berjualan keliling pada sekitaran kampung dekat sekolah selain itu juga

sasaran konsumen para guru dan murid di lingkungan sekolah sendiri. Harga yang

dipatok 2 bungkus kangkung yaitu Rp 5.000.

39
Gambar 16. Sayur kangkung yang siap dipasarkan.

Gambar 17. Pemasaran langsung pada konsumen / warga di sekitar Sekolah

40
BAB IV

PENUTUP

4.1.      Kesimpulan

PKL kali ini tentang studi budidaya kangkung, yang meliputi rangkaian

budidaya mulai dari Persiapan lahan sampai Panen dan Pasca Panen. Pasca panen

meliputi Pencucian, Sortasi, Pengemasan, Pelabelan sampai Pemasaran.

Pemasaran ditujukan pada siswa-siswi dan staf dewan guru SMK Mamba’ul ihsan

dan warga di sekitar sekolah dengan harga 2 bungkus kangkung Rp 5.000,-.

Pada PKL kali ini jumlah populasi tanaman kangkung sebanyak 2500

dalam satu bedengan. Dengan perhitungan sebagai berikut ;

 Dengan ketentuan jarak tanam 10 cm x 20 cm

 Dalam satu barisan, 1000 cm : 10 cm = 100 lubang tanam

 Dalam satu deret, 100 cm : 20 cm = 5 deret

 Jadi dalam 1 bedengan = terdapat 500 lubang tanam

 Jumlah tanaman dalam 1 bedengan

 Setiap lubang diisi 5 biji kangkung

 Jadi jumlah lubang tanam dalam 1 bedengan x jumlah

biji kangkung per lubang tanam

 Jadi 500 x 5 = 2500 tanaman.

4.2.      Saran

1. Perlu adanya study buku / literatur tentang pertanian, terutama tentang

tehnik-tehnik budidaya.

2. Perlu peningkatan pemasaran hasil pertanian.

41
DAFTAR PUSTAKA

Aditya. 2009. Budidaya Tanaman Sayuran Daun dan Buah. Mata Rajawali.
Semarang

Anonimous. 2021.http://cybex.pertanian.go.id/. Diakses pada tanggal 12


November 2021 jam 14.00

Anonimous. 2021. https://grudo.ngawikab.id/2020/07/cara-budidaya-


kangkung/.Diakses pada tanggal 15 November 2021 jam 20.00

Djuariah. 2009. Morfologi Tanaman Sayuran Daun. Liang Ilmu. Jakatra

Fatmawati. 2017. Panen yang Baik dan Benar. IPB. Bogor.

Maria. 2009. Fisiologi Tanaman dan Bertani Hebat. Kanisius. Jakarta

Mul, Mulyani Sutejo. 2010. Perbandingan Cara Olah Lahan pada Lahan
Marjinal. Jurnal Agrovigor. IPB. Bogor

Nazaruddi. 2018. Bertani Sayuran di Lahan LiatBerpasir. Kementan. Jakarta

Rinsema. 2018. Fisiologi dan Morfologi Tanaman Sayuran. Kanisius. Jakarta

Suhaeni, Resti. 2008. Budidaya Tanaman Kangkung dan Bayam. Kementan


Online. Jakarta.

Suhendro. Pasca Panen Komoditi Sayuran dan Buah serta SOP Keadaan
Berbagai Musim. UNEJ. Jember.

Sulastri. Respon Kangkung Terhadap Jarak Tanam yang Berbeda di Tanah


Aluvial. Jurnal Litri No. 1222/34/788. Unsri . Sumut.

42

Anda mungkin juga menyukai