Disusun oleh:
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Dosen Pengampu serta telah
mendapat pengesahan oleh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
Mengesahkan,
Direktur
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan “Laporan
Praktikum Mata Kuliah Lingkungan Ternak Manajemen Perkandangan Ayam
KUB”. Penulisan laporan praktikum ini sangat penting bagi penyusun, khususnya
dalam rangka meningkatkan kemampuan keilmuan dalam penulisan karya ilmiah
dan sebagai persyaratan tugas pasca pelaksanaan praktikum.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................
Halaman Pengesahan ................................................................................ i
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................. iii
Daftar Lampiran ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum .................................................................... 2
C. Manfaat Praktikum....................................... ............................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
A. Kajian Perkandangan ............................................................. 3
B. Pakan ................................................................................... 4
C. Lingkungan ........................................................................... 7
D. Moditifikasi Lingkungan.......................................................... 8
BAB III MATERI DAN METODE ............................................................... 10
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.............................................. 10
B. Alat dan Bahan......................................................................... 10
C. Metode Pelaksanaan ............................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAAN ......................................................................... 12
A. Perkandangan......................................................................... 12
1. Pengamatan Lingkungan Kandang ................................... 12
2. Pengamatan Desain Kandang........................................... 12
3. Pengamatan Ternak.......................................................... 13
B. Pakan ..................................................................................... 13
1. Formula Ransum (Bahan) ................................................. 13
2. Kandungan Nutrisi Ransum............................................... 14
3. Pemberian Minum ............................................................. 14
C. Manajemen Pemeliharaan ..................................................... 14
BAB V PENUTUP....................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................. 16
B. Saran ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................... .......................................................... 17
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
1. Tujuan praktikum ayam KUB adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Lingkungan Ternak.
2. Tujuan praktikum ayam KUB (Kampung Unggul Balitnak) adalah untuk
mempelajari budidaya, manajemen, dan karakteristik ayam KUB.
3. Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara beternak ayam KUB,
mengelola produksi telur, dan memahami karakteristik serta kebutuhan ayam
KUB dalam pemeliharaannya.
C. Manfaat Praktikum
1. Mempelajari budidaya ayam KUB Praktikum ini membantu memahami cara
merawat dan menangani ayam KUB dengan benar.
2. Memahami karakteristik dan keunggulan ayam KUB: Praktikum ayam KUB
memungkinkan Kami untuk memahami sifat produksi telur tinggi, dan
kemampuan ayam KUB yang lebih tahan terhadap penyakit
3. Mengintegrasikan pengetahuan teoritis: Praktikum ini membantu Kami
mengintegrasikan pengetahuan teoritis tentang ayam KUB dengan pengalaman
praktis.
A. Kajian Perkandangan
Perkandangan pada ternak unggas merupakan kumpulan dari unit-unit
kandang dalam peternakan unggas. Pada pemeliharaan unggas secara ekstensif,
kandang hanya berfungsi sebagai tempat istirahat atau tidur di malam hari dan
bertelur. Pada pemeliharaan secara semi intensif, fungsi kandang meningkat selain
sebagai tempat istirahat atau tidur di malam hari juga berperan dalam melakukan
sebagian kegiatan seperti makan dan berproduksi. Pada pemeliharaan secara
intensif kandang berperan sangat besar sebagai tempat unggas untuk istirahat,
makan,minum, berproduksi, dan semua aktifitas unggas dilakukan di dalam kandang
(Achmanu dan Muharlien, 2011).
Ada beberapa macam tipe perkandangan yaitu kandang terbuka (Open House) dan
kandang tertutup (Closed House). Kandang merupakan bangunan yang digunakan
sebagai tempat tinggal atau tempat berteduh dari cuaca yang beriklim panas, hujan,
angin kencang dan gangguan lainnya serta memberikan rasa nyaman bagi ayam
(Mulyantini, 2010).
Lokasi peternakan yang ideal biasanya jauh dari lokasi pemukiman penduduk,
namum memiliki akses transportasi yang lancar. Jarak antar peternakan juga perlu
diperhatikan, minimal 1 km (Sudaryani dan Santosa, 2003). Pemilihan letak kandang
harus memperhatikan kondisi tanah, masuknya sinar matahari, ketersediaan sumber
air, arah angin, transportasi lancar, terisolir dan mudah diperluas (Mulyantini, 2010).
Tujuan dari mengatur kepadatan ayam dalam kandang adalah untuk
menjaga agar lingkungan dalam kandang tetap nyaman dan ayam mempunyai ruang
yang cukup untuk makan dan minum, sehingga pertumbuhan lebih seragam dan
kualitas karkas baik secara optimal dalam pencapaian indek performance-nya.
Tingkat kepadatan yang cukup tinggi dalam kandang dapat menurunkan daya
dukung lingkungan untuk ayam. Tingkat kepadatan ayam yang cukup tinggi dalam
kandang akan meningkatkan temperatur lingkungan kandang, ruang untuk ayam
dapat maka dan minum menjadi sempit sehingga ayam kesulitan untuk mencapai
tempat makan dan minum, serta kualitas udara dalam kandang pun menjadi
menurun.
Kondisi ini tentunya menyebabkan ayam jadi mudah mengalami stress dan
dapat menurunkan daya tahan tubuhnya terhadap infeksi penyakit serta
pertumbuhan ayam menjadi tidak merata (Primavatecom, 2005). Kandang yang
panas dan lembab akan menyulitkan ternak menyeimbangkan panas tubuhnya untuk
itu maka kepadatan kandang optimum. 8 ekor/m2 (Nuriyasa, 2003). Kepadatan yang
normal biasanya 1 m : 10 ekor, ini dikarenakan dengan sistem kandang tertutup
B. Pakan
Secara umum, kebutuhan gizi untuk ayam tertinggi selama minggu awal (0--8
minggu) dari kehidupan. Oleh karena itu, perlu diberikan ransum yang cukup
mengandung energi, protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang.
Faktor lainnya adalah perbaikan genetik dan peningkatan manajemen pemeliharaan
ayam kampung harus didukung dengan perbaikan nutrisi pakan (Setioko dan
Iskandar, 2005).
Sampai saat ini standar gizi ransum ayam kampung yang dipakai di Indonesia
didasarkan rekomendasi Scott et al. (1982) dan NRC (1994). Menurut Scott et al.
(1982), kebutuhan energi metabolis ayam tipe ringan umur 2--8 minggu antara 2.600-
-3.100 kkal/kg dan protein ransum antara 18--21,4% sedangkan menurut NRC
(1994). kebutuhan energi metabolis dan protein masing-masing 2.900 kkal/kg dan
18%. Menurut Ayu dan Wijana (2011), penggunaan level energi 3.100 kkal/kg dengan
protein kasar 22% protein dan level energi 2.900 kkal dengan 18% protein kasar
memengaruhi berat badan dan berat karkas ayam kampung nyata lebih baik (P<0.05)
dibandingkan dengan level energi 2.800 kkal dengan 16% protein. Akan tetapi
Umur KONSUMSI
(hari) (G/EKOR/HARI)
1 35
2 70
3 105
4 140
5 175
6 245
7 315
8 385
9 455
10 525
Sumber : Aryanti et al (2013)
Rata–rata konsumsi ransum ayam kampung super umur 3--7 minggu yang
diberikan ransum ad-libitum sebesar 400,98 g/ekor/minggu (Wicaksono, 2015).
Kandungan energi dan protein dalam ransum dapat memengaruhi jumlah dari
konsumsi ransum ayam. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan
pertambahan berat badan (Sidadolog dan Yuwanta, 2011). Ransum yang di
konsumsi pada malam hari lebih banyak, sangat efisien dan ransum yang
dikonsumsi pada malam hari akan dialokasikan untuk pembentukan jaringan
tubuh, ransum dengan jumlah sedikit pada siang hari akan menekan panas yang
terbuang sia–sia karena proses metabolisme, sehingga ayam tidak mengalami
tekanan panas yang tinggi (Fijana et al., 2012).
Proporsi pemberian ransum dan cahaya pada malam hari bertujuan
memberikan kesempatan bagi ternak agar dapat beristirahat dari aktivitas makan
demi mendukung proses pencernaan di dalam tubuh sehingga dapat berlangsung
secara optimal dan mengurangi pengeluaran energi (Lewis dan Gous, 2007).
Ayam melakukan aktivitas pada siang hari dan beristirahat pada malam hari. Ayam
beraktivitas bila adanya cahaya yang diterima oleh retina mata. Hal ini diatur oleh
hormon melatonin yang dirangsang oleh keberadaan cahaya (Cornetto dan
Esteves, 2001).
Konsumsi ransum yang banyak akan mempercepat laju perjalanan makanan
dalam usus, karena banyaknya ransum akan memenuhi saluran pencernaan,
semakin cepat laju makanan meninggalkan saluran pencernaan maka hanya
6 POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG
sedikit zat–zat makanan yang mampu diserap tubuh ternak. Proses pencernaan
yang relatif pendek pada unggas berjalan kurang lebih 8--12 jam (Scanes et al.,
2004).
Konsumsi protein merupakan konsumsi zat-zat organik yang mengandung
karbon, hidrogen, nitrogen sulfur dan fosfor (Anggorodi, 1995). Menurut Wahju
(2004), besarnya konsumsi ransum tergantung pada kandungan protein ransum.
Gultom (2014), menyatakan bahwa konsumsi protein yang tinggi akan
memengaruhi asupan protein pula ke dalam daging dan asam-asam amino
tercukupi di dalam tubuhnya sehingga metabolisme sel-sel dalam tubuh
berlangsung secara normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Tampubolon dan
Bintang (2012) yang menyebutkan bahwa asupan protein dipengaruhi oleh jumlah
konsumsi ransum. Ransum yang energinya semakin tinggi maka semakin sedikit
protein yang dikonsumsi, demikian sebaliknya bila energi pakan rendah protein
yang dikonsumsi semakin banyak untuk memenuhi kebutuhannya.
Asupan protein berperan penting dalam proses deposisi protein melalui
sintesis dan degradasi protein (Suthama et al., 2010). Winedar et al., (2006)
melaporkan bahwa konsumsi protein ransum broiler sebesar 13,49 g/ekor/hari dan
semakin meningkat sampai dengan 16,79 g/ekor/hari sampai umur 5 minggu.
Menurut Mide dan Harfiah (2013), konsumsi protein broiler sampai umur 6 minggu
sebesar 124,49g/ekor/minggu dengan pemberian energi metabolis 3.034 kkal/kg
dan protein kasar 18,07%. Penelitian Aisjah et al., (2007) menyatakan bahwa
suplementasi metionin sampai dengan 0,12% dalam ransum broiler umur 6
minggu tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi protein 23,42--23,53
g/ekor/hari dengan energi metabolis berkisar 2.900 kkal/kg.
C. Lingkungan
Dalam pemeliharaan ayam kampung, faktor lingkungan mempengaruhi
kondisi kandang, yang merupakan tempat ayam beristirahat atau beraktivitas.
Kondisi kandang yang baik sangat berperan penting terhadap pencapaian
produksi performa ternak, sehingga perlu adanya kajian ilmiah terhadap model
kandang yang digunakan dalam pemeliharaan. Selain itu, penelitian lain
menyoroti pengaruh faktor lingkungan seperti kecepatan angin, pencahayaan,
kelembaban, dan suhu terhadap produksi telur ayam.
Adapun lingkungan yang mempengaruhi antara lain :
Ventilasi sangat penting untuk mewujudkan kenyamanan dan pertukaran udara
yang terus menerus agar menjaga kesegaran udara (Murtidjo, 1987). Kandang
memiliki sistem ventilasi berupa blower, cooling pad yang berfungsi untuk
mengatur suhu, kecepatan angin dan kelembapan (Kartasudjana dan Suprijatna,
2010). Cooling pad di pasang di bagian samping kiri dan kanan depan kandang
yang berfungsi untuk memasukkan udara kedalam kandang, udara kotor atau
D. Moditifikasi Lingkungan
1. Desain Kandang:
Ukuran Kandang: Pastikan kandang cukup besar untuk menampung jumlah
ayam dengan baik, dengan memberikan setidaknya 1 hingga 2 meter persegi
per ekor ayam.
Ketinggian Kandang: Kandang harus cukup tinggi untuk memungkinkan ayam
berkeliaran dengan nyaman dan menghindari pemerasan sosial.
3. Ventilasi:
Ventilasi yang Baik: Pastikan kandang memiliki sistem ventilasi yang baik
untuk memastikan sirkulasi udara yang cukup tanpa menciptakan angin
kencang.
Jendela atau Ventilasi Alami: Sediakan jendela atau ventilasi alami untuk
memberikan cahaya alami dan udara segar.
4. Pencahayaan:
Pencahayaan Alami: Berikan akses cahaya alami sebanyak mungkin dengan
memastikan adanya jendela yang cukup besar.
Penerangan Buatan: Jika diperlukan, tambahkan penerangan buatan dengan
lampu hemat energi untuk memberikan cahaya selama setidaknya 12-16 jam
sehari.
9. Pemeriksaan Kesehatan:
Area Isolasi: Sediakan area isolasi untuk ayam yang sakit atau baru masuk.
Monitor Kesehatan: Periksa ayam secara rutin untuk tanda-tanda penyakit,
dan ambil tindakan pencegahan seperti vaksinasi.
B. Alat
1. Alat Pelindung diri Contoh : Warepack dan Sepatu Boot.
2. Alat Tulis.
3. Pengukur suhu.
4. Pengukur Kelembaban (hygrometer).
5. Pengukur kecepatan angin (anemometer).
Bahan
1. Ayam KUB
Bahan yang digunakan adalah 20 ekor ayam KUB dewasa
2. Ransum
Ransum yang digunakan pada penelitian ini adalah ransum berbentuk mash
dengan bahan jagung, dedak, buras, dan layer. Dengan kandungan kadar
air sebanyak 10,6%, Protein kasar 17,44% dan lemak kasar sebanyak 2,2%
C. Metode Pelaksanaan
Diperlukan metode pelaksanaan hasil praktikum dalam bentuk laporan,
diantaranya:
1. Diskusi dan wawancara
Diskusi dan wawancara dilakukan oleh Bapak yang mengurus kandang
Tefa Unggas di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Malang mengenai
hal-hal yang ingin diketahui dan dibutuhkan yang berkaitan dengan tujuan
praktikum seperti jenis pakan, pemberian pakan,senitasi, pengobatan atau
A. Perkandangan
1. Pengamatan Lingkungan Kandang
3. Pengamatan Ternak
a) Jumlah Ternak
Dewasa : 20
Anak : 140
b) Kepadatan Ternak : ukuran kandang : 5 x 10 m = 50m
jumlah ternak : 500 ekor
500 : 50 = 10 m untuk 1 ekor ayam
c) Tingkah laku ternak (Jumlah nafas, denyut jantung,
keaktifan ternak) : denyut jantung 170 kali / menit, sangat aktif
B. Pakan
1. Formula Ransum (Bahan) :
- Jagung
- Buras
- Layer
- Dedak
C. Manajemen Pemeliharaan
1) Penerapan K3
Atribut K3 : Baju katelpack, Sepatu boot
APD :-
Pemadam kebakaran :-
2) Biosecurity :Penyemprotan dekstan setiap 1 bulan sekali.
3) Sanitasi : Disapu lalu disemprot dengan air sampai bersih
4) Metode pemilihan bibit : Inseminasi buatan dan dikawinkan secara
alami
5) Bangsa/ strain : KUB Petelur
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum observasi kandang ayam KUB yang dilakukan
di Tefa Unggas Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Malang dapat
disimpulkan :
1. Pelaksanaan praktikum wawancara dan diskusi yang dilaksanakan di Tefa
Unggas memiliki nilai yang sangat berguna bagi mahasiswa terutama
menambah pengalaman dan wawasan dalam belajar.
2. Pengalaman yang didapat oleh mahasiswa sangatlah banyak antara lain
pembelajaran mengenai pemeliharaan pada ternak ayam KUB dan semua
itu akan menambah pengetahuan yang selain yang diperoleh di kampus .
B. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah:
1. Kepada pihak Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Malang agar
tetap menyelenggarakan program praktikum sebagai bekal mahasiswa
bekerja atau usaha nanti.
2. Kepada pihak Bapak ataupun Dosen agar senantiasa berpartisipasi
membantu program pendidikan terutama memberikan bekal ilmu di tempat
praktikum bagi mahasiswa. Peran serta pihak kampus turut membantu pula
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai di
lapangan kerja nanti.
Cahyono dan Bambang, 1995, Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging
(broiler).Penerbit Pustaka Nusaama: Jogyakarta.
Priatno, Martono.A, 2004. Membuat Kandang Ayam. PT. Penebar Swadaya:. Jakarta
Sugandi, 1978. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 2020 Periode Starter
Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor
Akmal, S., Andayani, J., & Novianti. (2004). Evaluasi perubahan kandungan NDF, ADF dan
hemiselulosa pada jerami padi amoniasi yang difermentasi dengan menggunakan EM-4. J.
Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 7(3), 168–173.
North, M. O. (1978). Commercial chicken production manual (2nd ed.). Avi Publ. Co. Inc.
Westport. Nutrient Requirements of Dairy Cattle: Eighth Revised Edition.
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/57-beternak-ayam-kampung-intensif-ramah-
lingkungan
http://eprints.undip.ac.id/52864/3/Bab_II.pdf
https://hobiternak.com/cara-mudah-meningkatkan-produktifitas-telur-dalam-ternak-ayam-
kampung/
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/72909/laporanAkhir_A44100009_.p
df?sequence=1