Oleh,
Nama : Lailatul Husna (0310171014)
Kelas : Tbio-1
Semester : VI
TAHUN 2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 x 45 menit
Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
D. Materi Pelajaran
1. Materi Fakta
Contoh : zat yang dikeluarkan saat melakukan proses pernafasan
Zat yang dikeluarkan saat melakukan proses pernafasan adalah CO 2 dan H2O (g) hal ini
dapat dibuktikan ketika kita menghembuskan nafas di depan cermin bukan hanya
Karbondioksida saja yang keluar namun juga terdapat uap air atau H2O (g) dari nafas
tersebut, sehingga cermin terlihat buram.
2. Materi Konsep
Pengertian Respirasi
Alat-alat respirasi
Alat – alat pernafasan manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru,
bronkus, bronkiolus, dan alveolus
1. Hidung, merupakan jalan masuknya udara. Di dalam rongga hidung udara akan
mengalami penyaringan dan penghangatan
2. Farink (tekak), merupakan persimpangan tenggorokan dengan kerongkongan
3. Larink (pangkal tenggorokan), di dalamnya terdapat pita suara (syrink)
4. Trakhea (tenggorokan), dindingnya terdiri atas epitel yang bersilia (bagian dalam),
cincin tulang rawan yang berotot polos (tengah), dan jaringan ikat (lapisan luar).
Trakhea merupakan jalan nafas dari hidung ke paru-paru
5. Bronkhus, adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan
6. Bronkhiolus, percabangan bronkus
7. Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di sinilah
terjadi pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang membentuk paru-
paru (pulmo). Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura rangkap dua, dan di antara
keduanya terisi oleh cairan limfe.
Mekanisme pernafasan
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat
di otak. Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi
CO2 dalam darah. Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka dorongan untuk
bernapas semakin besar. Ini terjadi karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan
akan memacu pusat pernapasan agar organ pernapasan melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan
pernafasan perut. Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar
rusuk (intercostae), dan paru-paru. Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat adalah
diafragma, otot perut, dan paru-paru.
1. Pernapasan dada
- Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat,
volume rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi
lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru.
- Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan
menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara
membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.
2. Pernafasan perut
- Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar,
akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara
masuk ke paru-paru
- Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung,
sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong keluar.
Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma yang
berelaksasi, tetapi juga karena kontraksi otot dinding perut.
Volume udara
Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan
kekuatan seseorang melakukan respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat
digolongkan menjadi:
1. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat
aktivitas pernapasan biasa (500 cc).
2. Volume Komplemen (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara
maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)
3. Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara
maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc)
4. Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
5. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah
melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
6. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru
(KT = KV + VR)
2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi
yang aling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi
oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
Keadaan ini menyebabkan :
a. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara
paru-paru
b. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
c. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru.
3. Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak
merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
4. Bronkitis
Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
5. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh
cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke
alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-
paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
6. Emfisema Paru-paru
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri
adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
7. Dipteri
Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring
(faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
8. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang
disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain
adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih
mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
9. Kanker Paru-paru
Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam
jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar
ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus
kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak
menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang
memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk
petroleum, dan radiasi ionisasi.
3. Materi Prinsip
Respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
sisa berupa Karbondioksida dan Uap Air.
Alat – alat pernafasan manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru,
bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
4. Prosedur/deskripsi materi
Diskusi kelompok tentang konsep respirasi dan faktor-faktor yang mengakibatkan
terjadinya gangguan pada proses respirasi dan upaya dalam menghindari gangguan
respirasi tersebut dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning).
bernapas? dalamnya
Siswa mampu
menjelaskan sistem
respirasi. Mulai dari
organ hingga proses
pernapasannya
Siswa memperhatikan
penjelasn guru tentang
tujuan pembelajaran
hari ini tentang sistem
respirasi
Tujuan
Pembelajaran
Membaca RPP
halaman 3
dan mengidetifikasi
Menyimpul- Menunjuk
Siswa diminta untuk
kan tiap-tiap
menyimpulakn semua
kelompok
dari solusi yang
yang
dijelaskan tiap
menjelaskan
kelompok dan
solusinya
mengambil solusi mana
Menyimpulkaj
yang paling baik
awaban yang
masuk akal
dan dapat
digunakan
Petunjuk Pengerjaan:
“Pahamilah Poster di bawah ini mengenai gangguan pernafasan pada
manusia dan berilah tanggapan anda, lalu beri solusi anda mengenai hal
tersebut”
Menjelaskan proses
respirasi.
Identifikasi
penyebab gangguan
fungsi sistem
respiras.