Anda di halaman 1dari 5

Pengenalan Mikroskop Polarisasi

Posted by sangminer on 30 September 2011


Mikroskop Polarisasi
Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna menganalisa struktur yang birefringent. Birefringence suatu
property spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan
cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar
hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.
Jika 2 polar diletakkan di atas yang lainnya, arahkan sinar ke atas dan putar relative terhadap yang lain, akan ada 1 posisi dimana 2
dataran tertransmisi bertemu, yang akan tampak cerah. Pada 90terhadap orientasi ini, semua cahaya akan berhenti (gelap).
Mineral Optik
Ilmu pengetahuan mineralogi menitik beratkan pada studi tentang pengamatan dan pendeskripsian minera-mineral penyusun
batuan yang merupakan litologi dari permukaan bumi.
Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus
menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa,
dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan
atau terbias, bukan cahaya terpantul.
Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator,
polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa
digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch & Lomb, dan Reichert.
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa
dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar
terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu factor yang paling penting
adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu difahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya
di dalam penelitian. Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak
dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan
kotoran lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang betapapun kecilnya
akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.
Bagian Bagian Mikroskop Polarisasi
Kaki Mikroskop
Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya ada yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U). Pada
mikroskop tipe Bausch & Lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe olympus yang akan kita
gunakan, kaki mikroskop sebagai tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya pengganti cermin.
Substage Unit terdiri atas
Polarisator atau lower nicol
Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid. Berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective
absorbtion), sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja yang bisa diteruskan. Dalam mikroskop
lembaran ini diletakkan sedemikian hingga arah getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S atau E-
W.
2.2 Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau
menambah besarnya apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya yang
diterima oleh mata pengamat, karena kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda.
Fungsi penting lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin diterangi, juga dalam penentuan relief,
di mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk pengamatan garis becke.
2.3 Kondensor
Terletak pada bagian paling atas dari substage unit.
Kondensor berupa lensa cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di bawahnya.
Lensa kondensor dapat diputar/diayun keluar dari jalan cahaya apabila tidak digunakan/difungsikan.
2.4 Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai
tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari
0sampai 360. Pada bagian tepi meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja pada sumbunya
(centering).
1. Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai
unit teropong. Terdiri atas beberapa bagian antara lain :
3.1 Lensa Objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral
dari meja objek. Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda, tergantung
keinginan pengamat, dan biasanya perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang 100x.
3.2 Lubang Kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan
warna interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah depan sehingga pada saat dimasukkan lubang
akan menghasilkan perubahan warna interferensi pada mineral.
3.3 Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja
arah getarannya bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah getaran polarisator (nikol bersilang).
Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang
fokus balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler.
Lensa Okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita
mengamati medan pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu dalam pengamatan dan
pemusatan objek pengamatan.
C. PROSEDUR KERJA
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum ini dimulai dari membuat bon alat, lalu mengambil mikroskop polarisasi dari lemari.
Setelah itu mikroskop diletakkan di atas meja yang telah dilapisi oleh lap kasar.
Kemudian amati bagian-bagian mikroskop polarisasi, setelah mengamati bagian-bagian tersebut kemudian mengambarkan seluruh
bagian-bagian tersebut dalam kertas format yang sudah di sediakan sebelumnya. Serta memberikan keterangan dan nama pada
bagian-bagian yang telah di gambar tersebut.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Bagian-bagian dari mikroskop polarisasi dan fungsinya :
1. Tubus atas
Merupakan bagian atas dari mikroskop, adapun bagian-bagiannya yang termasuk dalam tubus atas adalah sebagai berikut :
Tubus atas bagian atas terdiri atas bagian-bagian berikut
1) Eye peace, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada saat pengamatan
2) Lensa okuler, berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti
3) Dioptring, untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan mikroskop dan mengatur posisi lensa okuler
4) Pin hole, mengatur gelap terangnya lensa amici Bertrand
5) Lensa amici Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar interferensi bagian dalam
6) Pengunci tubus atas bagian atas berfungsi untk kmengunci tubus atas bagian atas
Tubus atas bagian tengah yang terdiri atas bagian-bagian berikut
7) Analisator, berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana untuk mendapatkan warna absorbs maksimum
8) Pengunci skala analisator, berfungsi untuk mengunci kedudukan analisator
9) Skala analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator
10) Skala nonius analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator secara detail
11) Kompensator, berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias rangkap dan TRO, pada kompensator juga terdapat 3 bagian
yang terdiri atas keeping gips, keeping mika, dan baji kuarsa
12) Keeping gips (530 nm), berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga
530 nm
13) Keeping mika (1/4 50 nm), berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal
yang mempunyai harga 50 nm
14) Baji kuarsa, berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm
15) Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian tengah dari tubus atas
1. Tubus atas bagian bawah terdiri atas bagian-bagian berikut
16) Filter, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari debu dan korotan
17) Mikrophometri, berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan tipis batuan
18) Tabung halogen, berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih
7) Cincin tabung halogen, berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen
8) Lensa tabung halogen berfungsi untuk melihat mineral bijih
9) Dusty cup, berfungsi sebagai pembersih tabung halogen
10) Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian bawah dari tubus tengah
1. Tubus tengah
Merupakan tubus bagian tengah dari mikroskop, yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut
11) Lengan mikroskop, berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah serta sebagai pegangan pada saat mikroskop
diangkat
12) Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala kecil
13) Pengarah kasar, berfungsi untuk mengarut kedudukan meja objek dalam skala besar
14) Skala pengarah halus sebgai penunjuk kedudukan pengarah halus
15) Skala pengarah kasa sebagai penunjuk kedudukan pengarah kasar
16) Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
17) Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan
100x
18) Lensa objektif perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek
19) Lensa objektif perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan objek
20) Lensa objektif perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x kenampakan objek
21) Lensa objektif perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar 100x kenampakan objek
22) Meja objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek atau preparat pada saat pengamatan
23) Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari kondensator ke preparat
24) Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat pengamatan
25) Skala meja objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek
26) Skala nonius meja objek berfungsi sebagai penunjuk nilai kedudukan meja objek secara detail
27) Pengunci meja objek berfungsi untuk mengunci meja objek
28) Pengarah sumbu absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu x
29) Pengarah sumbu ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu y
30) Skala absis menunjukkan nilai sumbu x
31) Skala ordinat menunjukkan nilai sumbu y

Anda mungkin juga menyukai