Anda di halaman 1dari 11

ALAT-ALAT OPTIK

bagian bagian pada mata

1. Kornea, yaitu bagian depan mata yang dilapisi oleh selaput cahaya. 2. Pupil, bagian mata yang terletak ditengah-tengah selaput iris yang berbentuk celah lingkaran yang berfungsi sebagai diafragma untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. 3. Iris, terletak dekat lensa mata yang berfungsi memberi warna mata. 4. Lensa Kristalin, yaitu lensa mata yang berfungsi mengatus pembiasan. Pembentukan bayangan dari hasil pembiasan ini jatuh tepat pada retina jika mata normal. 5. Retina, yaitu selaput yang terletak pada bagian belakang mata yang ber fungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan. 6. Otot Siliar, yaitu otot yang berada di sekitar lensa mata yang berfungsi untuk mengatur ketebalan dan pipih nya lensa mata.

Cara kerja Camera


Para Penemu Perintis : Alhazen (Ibn Haytam, Irak), Robert Boyle, Robert Hook dan Johann Zahn. Tahun : 1685M (324 tahun yang lalu) Kamera adalah alat perekam gambar. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya:

kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.

Komponen utama kamera adalah: 1. Photographic lens 2. Lens holder 3. Diaphragm 4. Focal plane shutters 5. Photographic film 6. Strap hole 7. Shutter release 8. Film Speed scale 9. Expose counter 10. Viewfinder 11. Flash socket 12. Focus ring

Pada awalnya kamera tidak menggunakan klise (negatif). Artinya citra gambar langsung direkam pada sebuah lempengan. Umumnya lempengan yang digunakan adalah kaca yang sudah dilapisi campuran yang sensitif terhadap cahaya. Campuran pertama yang digunakan adalah kapur dan perak. Tentu saja hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil pemotretan masa kini. Kodak kemudian berhasil menciptakan teknik pemotretan langsung diatas kertas walau masih belum menggunakan klise. Kini teknik kamera konvensional (juga biasa disebut kamera analog, membedakan dari kamera

digital) menggunakan film yang dibuat dari lembar plastik (selulosa) yang dilapisi emulsi garam perak halida yang sangat peka terhadap cahaya. Dan disimpan dalam tabung kedap cahaya. Cara kerja: Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya. Diafragma menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya CUCI lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini "arang sisa pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam. Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau "CETAK". Istilah proses ini macam-macam: Calotype/Ambrotyp/Tintype/ Ferrotyping dsb. Proses ini harus dilakukan di ruang gelap, karena adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro. Beda foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang berbeda.

Lup

Sebuah perangko dibawah kaca pembesar. Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham.

Menghitung jarak titik fokus suatu Lup

Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut. Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga Autoklimasi dapat menggunakan: persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa) Metode Bessel Metode Abbe

Pembesaran

V Perbesaran angular
Sudut pandang tanpa Lup Sudut pandang dengan Lup s0 Jarak pandang normal O Besar objek f Titik fokus
0

Mikroskop, Jenis-jenis Mikroskop, Bagian-bagian mikroskop, Cara kerja mikroskop, Sifat-sifat Bayangan, kesimpulan

1. Mikroskop

ikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar.

A. Macam-macam mikroskop
Mikroskop terdiri dari banyak macam di antaranya: 1) Mikroskop sederhana:

2) Mikroskop monokuler:

3) Mikroskop Elektron:

B. Bagian-bagian mikroskop

Bagian-bagian Mikroskop ialah sebagai berikut : Perhatikan Gambar 1.1 y Lensa Okuler y Tabung Mikroskop y Tombol pengatur fokus kasar y Tombol pengatur fokus halus y Revolver y Lensa Objektif y Lengan Mikroskop y Meja Preparat y Penjepit Objek Glass y Kondensor y Diafragma y Reflektor/cermin y Kaki Mikroskop

C. Fungsi bagian-bagian mikroskop


1. Lensa Okuler
untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar


Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus


Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop

8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

9. Penjepit Objek Glass


Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop

11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop

12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.

13. Kaki Mikroskop


Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

2. Cara kerja Mikroskop


y

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
y

Lensa okuler , adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas

tabung berdekatan dengan mata pengam at, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
y

Lensa kondensor , adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya

pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.

3. Sifat Bayangan

aik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan

diperbesar terhadap posisi benda mula -mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

4. Kesimpulan
Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu Micron = kecil dan Scopos = tujuan, adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat disebut Mikroskopi. Dan kata Mikroskopi berarti sangat kecil (tidak mud ah terlihat oleh mata).

Proyektor
Proyektor berfungsi memproyeksikan benda berupa gambar ke layar sehingga bayangan benda tampak di layar lebih jelas.Proyektor dibagi menjadi 2 jenis,yaitu: 1.Episkop Episkop berfungsi untuk memproyeksikan gambar tak tembus cahaya seperti potret,poster,brosur,dan gambar cetak yang tak tembus cahaya.Cara kerja episkop yaitusinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya dengan bantuan cermin cekung yang mengumpul dan mengarah pada gambar.Sinar itu dipantulkangambar menuju cermin datar.Kemudian,cermin datar tersebut mengarahkan sinar pada lensa cembung sehingga terbentuk bayangan nyata,lebih besar,dan terbalik.agar bayangan tidak terbalik,maka posisi gambar dibalik sehingga bayangan gambar tertangkap di layar dalam keadaan tegak. 2.Diaskop Diaskop berfungsi unuk memproyeksi gambar-gambar yang tembus cahaya seperti slide dan film.Diaskop dibagi menjadi 3 macam,yaitu : a.Proyektor Slide Prinsip kerja proyektor slide yaitu cahaya yang dipancarkan oleh lampu dikumpulkan oleh cermin cekung.Kemudian,cahaya tersebut diteruskan pada lensa kondensor.Lensa kondesor terdiri dari 2 / lebih lensa cekung.Fungsi lensa kondesor adalah membentuk byanga nyata,terbalik,dan lebih besar.Selanjutnya,bayanga nyata itu ditangkap oleh layar.Agar bayanga slide yang tampak di layar tidak terbalik,maka slide harus diletakkan terbalik.Slide adalah gambar hasil pemotretan oleh alat fotografi dengan menggunakan film positif

sehingga disebut juga dengan diapositif.Slide khusus ditampilkan pada layar dengan bantuan proyektor. b.Proyektor Film Prinsip kerjanya sama dengan proyektor slide.Perbedaannya hanya pada kecepatan pergantian gambar.Pada proyektor film penggantian pemasangan slide lebih cepat sehingga gambargambar yang diproyeksikan yang tampak pada layar seolah-olah hidup. c.Overbead Proyektor Prinsip kerjanya juga sama seperti proyektor slide.Perbedaannya,hanya pada overhead ditempatkan 2 buah cermin datar sedemikian rupa sehingga bentuk overhead lebih praktis dari proyektor slide.

Anda mungkin juga menyukai