0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan15 halaman
Mikroskop polarisasi terdiri dari berbagai bagian seperti kaki, lengan, klem sandi, pengatur fokus, cermin, substage unit, polarisator, diafragma iris, kondensor, meja obyek, lensa okuler, lubang kompensator, dan analisator. Bagian-bagian ini memungkinkan pengamatan sifat-sifat optik mineral seperti bentuk, belahan, warna interferensi, dan hubungannya dengan sumbu kristal.
Mikroskop polarisasi terdiri dari berbagai bagian seperti kaki, lengan, klem sandi, pengatur fokus, cermin, substage unit, polarisator, diafragma iris, kondensor, meja obyek, lensa okuler, lubang kompensator, dan analisator. Bagian-bagian ini memungkinkan pengamatan sifat-sifat optik mineral seperti bentuk, belahan, warna interferensi, dan hubungannya dengan sumbu kristal.
Mikroskop polarisasi terdiri dari berbagai bagian seperti kaki, lengan, klem sandi, pengatur fokus, cermin, substage unit, polarisator, diafragma iris, kondensor, meja obyek, lensa okuler, lubang kompensator, dan analisator. Bagian-bagian ini memungkinkan pengamatan sifat-sifat optik mineral seperti bentuk, belahan, warna interferensi, dan hubungannya dengan sumbu kristal.
seluruh bagian Lengan mikroskop, untuk memegang tubus mikroskop Klem sandi, untuk mengatur lengan mikroskop sesuai dengan keinginan pemakai Coarse focus adjustment & Fine focus adjustment (sekrup pengatur fokus yang kasar dan yang halus), mengatur jarak lensa obyektif dengan peraga Cermin, terdiri atas cermin datar dan cermin cekung. Gunanya untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang dari cahaya. Cermin cekung dapat menerima sinar lebih banyak yang datang dari sinar diffuse (sinar baur) yang kemudian dipantulkan sebagai suatu kerucut iluminasi yang tidak simetris sementara cermin datar memantulkan sinar sesuai dengan yang diterima, tidak menghasilkan konsentrasi atau dispersi sinar datang. Substage unit, terdiri atas polarisator, diafragma iris dan kondensor. Dalam pengamatan konoskopik “substage” dinaikkan maximum, sedang dengan ortoskop ketinggiannya bergantung pada perbesaran obyektif yang dipakai. Bila dipakai lensa obyektif yang perbesarannya minimum maka substage diturunkan, tetapi jika yang dipakai obyektif dengan perbesaran maksimum maka substage dinaikkan serta diafragma iris sebagian ditutup. Polarisator, terdiri dari lembaran polaroid fungsinya menyerap cahaya secara selektif dan kuat. Didalam mikroskop lembaran polaroid ini diletakkan sehingga arah getaran sinarnya sejajar dengan salah satu arah benang silang : N-S atau E-W. Kadang-kadang yang digunakan sebagai polarisator atau analisator adalah prisma nikol Diafragma iris, dipakai untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diteruskan, yang merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat. Fungsi paling penting dari diafragma iris adalah menetapkan besar besarnya daerah pada peraga yang diterangi, sehingga daerah tersebut hanya sedikit lebih besar dari medan pandangan untuk masing-masing lensa obyektif. Diafragma iris juga berfungsi untuk menentukan relief dimana intensitas cahaya perlu dikurangi dari yang biasa. Kondensor, terdiri atas cermin cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di bawahnya Meja obyek, bentuknya sebagai piring yang tengahnya berlubang sebagai jalan masuk cahaya. Pada meja obyek terdapat penjepit yang berfungsi untuk menjepit peraga agar tidak berpindah-pindah Lensa okuler, untuk melihat medan pandang serta berperan untuk mengurangi kesalahan aberasi yang disebabkan oleh lensa obyektif Lubang kompensator, lubang pada tubus dimana kompensator (baji kwarsa, keping gips ataupun keping mika) dapat diselipkan Baji kwarsa, sayatan kwarsa yang digunakan untuk melihat pengaruh ketebalan sayatan terhadap retardasinya. Pengaruh tersebut dapat diamati melalui warna interferensi yang nampak pada setiap bagian baji kwarsa Keping gips, sayatan gipsum yang fungsinya memberikan kenampakan warna interferensi Keping mika, sama seperti keping gips hanya saja keping mika dipergunakan untuk kristal yang mempunyai warna interferensi tinggi atau ekstrim Analisator, digunakan untuk pengamatan ortoskop nikol bersilang dan untuk penelitian konoskopik Lensa bertrand, gunanya untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang titik api balik dalam lensa obyektif dan memfokuskannya pada bidang lensa okuler Pengaturan mikroskop polarisasi Memusatkan perputaran peraga terhadap medan pandangan Jika ujung mineral dari preparat yang kita amati mengitari pusat medan pandangan dengan jarak tetap terhadap titik potong benang silang, maka mikroskop dalam keadaan sentris Membuat arah getaran polarisator sejajar dengan salah satu benang silang Okuler diputar sampai tepat pada posisi dimana kedua benang silang terletak N-S dan E-W Membuat polarisator dan analisator saling tegak lurus Pengamatan mikroskopik dengan ortoskop tanpa nikol Sifat-sifat optik yang dapat diamati melalui pengamatan ini terbagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Sifat-sifat optik yang mempunyai hubungan tertentu dengan sumbu-sumbu kristalografik, antara lain : bentuk, belahan, parting dan pecahan 2. Sifat-sifat optik yang mempunyai hubungan erat dengan sumbu-sumbu sinar pada kristal, yaitu : index bias, relief, warna dan pleokroisme Selain itu sifat lain yang dapat diamati adalah ketembusan cahaya, kungkungan/inklusi dan ukuran mineral Pengamatan mikroskopik dengan ortoskop nikol bersilang Dengan ortoskop nikol bersilang dapat dipelajari sifat-sifat optik hasil dari semua kejadian pada cahaya selama perjalanannya Sifat-sifat yang penting pada pengamatan ini antara lain : warna interferensi dan gelapan Sifat optik lain yang mempunyai hubungan erat dengan sifat-sifat tersebut adalah : warna interferensi abnormal (anomalous), dwibias, gelapan bintik-bintik dan gelapan bergelombang Hubungan antara sumbu-sumbu sinar dengan sumbu-sumbu kristalografik dapat dipelajari (tanda rentang / orientasi optik dan besarnya sudut gelapan)