Anda di halaman 1dari 55

TUGAS PRAKTIKUM

MINERAL OPTIK

NAMA : ENTIANA SISWANTI


NIM : 410014139

TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat limpahan Rahmatnya, sehingga saya
dapat menyelesaikan dan menyusun tugas laporan mineral optik ini, dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga dapat berguna sebagai salah satu acuan, panduan ,
petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca sehingga kita dapat mengetahui tentang
pendiskripsian batuan secara optis.
Materi yang disajikan dalam laporan ini dihimpun dari situs internet, dan buku panduan
praktikum. tugas ini saya akui masih jauh dari sempurna karena pengalaman saya masih
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.1.

Latar belakang...................................................................................................................2

1.1.

Maskud dan tujuan...........................................................................................................11

BAB II DESKRIPSI BATUAN...........................................................................................................12


BAB III PENUTUP.............................................................................................................................52
3.1.

Kesimpulan......................................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................53

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Dalam mempelajari mineral yang terdapat di berbagai batuan diperlukan
sebuah mikroskop untuk mengamati sifat-sifat dari mineral yang tidak terlihat dengan
mata telanjang. Sifat-sifat tersebut adalah sifat optik dari sebuah mineral. Mikroskop
yang digunakan untuk pengamatan sifat-sifat optik berbeda dengan mkiroskop yang
digunakan pada bidang biologi atau kedokteran. Mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop Polarisasi , yang pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasaya
dipergunakan dalam ilmu biologi ataupun kedokteran. Perbedannya yaitu mikroskop
dalam bidang kedokteran atau biologi hanya memperbesar benda yang diamati.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya
terpantul.

1.1.1. Bagian-bagian mikroskop polarisasi dan fungsinya


2. Kaki mikroskop
Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya ada
yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U). Pada mikroskop tipe Bausch &
Lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe
olympus yang akan kita gunakan, kaki mikroskop sebagai tempat lampu halogen
sebagai sumber cahaya pengganti cermin.
2. Lengan Mikroskop, terdiri atas :
- Substage Unit
Bagian-bagiannya : Polarisator atau lower nicol, Diafragma Iris, dan Kondensor.

Gambar 2.1 Mikroskop

Polarisator (lower nicol)


1

Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid (Gambar
2-E), berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion),
sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja yang
bisa diteruskan. Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga
arah getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S
atau E-W.

Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya
apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam
menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena
kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting
lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin
diterangi, juga dalam penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil
mungkin untuk pengamatan garis becke.

3. Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan
masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan
dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0 o sampai 360o. Pada bagian tepi
meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja pada
sumbunya (centering).

Tubus Mikroskop
Bagian ini terletidak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong,
yang terdiri atas beberapa bagian antara lain lensa objektif, lubang
kompensator, analisator, lensa amici bertrand dan lensa okuler.

Lensa objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja objek.
Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan
perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan biasanya
perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang 100x.

Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan
polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah getarannya
bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah
getaran polarisator (nikol bersilang)

Lensa okuler

Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan
pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu
dalam pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
1.1.2.

Pengaturan Mikroskop

Pengaturan yang paling penting adalah memusatkan perputaran meja


objek/centering, pengaturan arah getaran polarisator sejajar dengan salah satu benang
silang, dan pengaturan arah getar analisator agar tegak lurusarah getar polarisator.
Centering penting dilakukan agar dapat pada saat pengamatan dengan menggunakan
perputaran meja objek, mineral yang kita amati tetap berada pada medan pandangan
(tidak keluar dari medan pandangan).
1.1.3.

Pengamatan Mikroskopik dengan Ortoskop tanpa Nikol

Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol dalam praktek diartikan bahwa


analisator tidak dipergunakan (berarti analisator dikeluarkan dari jalan cahaya di dalam
tubus mikroskop,atau arah analisator diputar sampai sejajar dengan arah polarisator),
sedang polarisator tetap dipasang pada tempatnya dengan arah getarannya sejajar
dengan salah satu benang silang. Cahaya yang dipergunakan adalah cahaya terpolarisir
dalam satu arah getar (satu bidang getar). Sifat-sifat optik yang dapat diamati dengan
ortoskop tanpa nikol dibagi menjadi dua golongan sbb:
a. Sifat-sifat optik yang mempunyai hubungan tertentu dengan sumbu-sumbu
kristalografi yaitu yang sejajar atau yang menyudut tertentu, misalnya: bentuk,
belahan, dan pecahan. Semua sifat tersebut juga dapat diamati baik dengan
mikroskop binokular yang memakai cahaya yang tidak terpolarisir maupun pada
contoh setangan dengan mata biasa.
b. Sifat optik yang mempunyai hubungan erat dengan sumbu-sumbu sinar/sumbu optik
pada kristal yaitu misal: index bias, relief, warna, dan pleokroisme. Perlu
diperhatikan bahwa kejadian-kejadian dari sifat-sifat tersebut yang nampak di bawah
ortoskop pada posisi meja objek tertentu adalah kejadian dari sinar atau komponen
sinar yang pada posisi tersebut bergetar searah dengan polarisator. Sifat-sifat ini
harus diamati dengan cahaya terpolarisir.

Sifat-sifat optik yang dapat diamati adalah ketembusan cahaya, inklusi, ukuran,
bentuk, belahan dan pecahan, indeks bias dan relief, warna, dan pleokroisme.
Ketembusan Cahaya
Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan mineral tidak tembus
cahaya /mineral opak/mineral kedap cahaya.
Di bawah ortoskop semua mineral kedap cahaya tampak sebagai butiran yang
gelap/hitam. Mineral jenis ini tidak dapat dideskripsikan dengan mikroskop
3

polarisasi, dan dapat dipelajari lebih lanjut dengan mikroskop pantulan. Mineral
tembus cahaya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mineral berwarna dan mineral
tidak berwarna.

Inklusi

Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang
terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam
kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat
berupa kristal yang lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa
kotoran/impurities pada magma, dapat juga berupa fluida baik cairan ataupun gas.
Kungkungan dapat dikenali di bawah mikroskop tanpa nikol apabila terdapat
perbedaan antara bahan inklusi dengan kristal yang mengungkungnya, misalnya
pada ketembusannya, relief maupun perbedaan warna. Bidang batas antara inklusi
dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal
biasa.
Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan
maka kristal disebut mempunyai bentuk euhedral

Apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya sendiri
maka kristal disebut mempunyai bentuk subhedral

Apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara
keseluruhan maka kristal disebut mempunyai bentuk anhedral

Parameter lain untuk menyatidakan bentuk adalah jumlah dan perbandingan


panjang bidang-bidang batas kristal, terutama untuk kristal-kristal yang euhedral. Istilah
4

yang sering digunakan antara lain: prismatik, tabular, granular, lathlike, fibrous,
foliated, radiated, dan sebagainya. Untuk kristal yang dalam pertumbuhannya terhalang
oleh kristal yang lain atau juga terhalang magma yang kental, sering menghasilkan
bentuk incipient crystals.

Belahan

Gambar 2.2 Parameter lain bentuk mineral

Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-garis yang
teratur sepanjang bidang belahannya, di mana kenampakannya bisa sangat baik,
baik, buruk atau tidak ada. Dalam hal tertentu sebaiknya orientasi belahan inii
ditentukan kedudukannya terhadap sumbu kristalnya. Belahan merupakan sifat
fisikyang tetap pada satu jenis mineral yang menunjukkan sifat khas dari struktur
atom di dalamnya.
a. Belahan satu arah
Pada mineral yang disayat tegak lurus atau miring terhadap arah bidang
belahan , akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu sama lain. Pada
mineral yang disayat sejajar bidang belahan tidak menunjukkan belahan.

b. Belahan dua arah


Pada mineral yang disayat sejajar sumbu C, akan nampak sebagai satu bidang
belahan. Pada mineral yang disayat miring atau tegak lurus sumbu C, akan
nampak dua belahan.
Cleavage dibagi menjadi :
1. Perfect Cleavage/sempurna
2. Good Cleavage/baik
3. Poor Cleavage/jelek

c. Belahan tiga arah


Mineral yang mempunyai belahan tiga arah, akan menampakkan belahan dua
arah disetiap jenis sayatan.

Pecahan

Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah
dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom seperti halnya belahan.
Jenis-jenis pecahan yang khas antara lain pecahan seperti gelas (subconchoidal
fracture) pada kuarsa, pecahan memotong pada olivin, ortopiroksen dan nefelin.
Indeks Bias dan Relief
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian
masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda,
sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan pada batas kontidak kedua media
tersebut. Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media, maka
semakin jelas bidang batas natara keduanya. Sebaliknya semakin kecil perbedaan
harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar mineral akan semakin
kabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop, maka sayatan
mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media balsam kanada
yang mempunyai relief nol (sebagai standar) dengan n = 1.537.

1.1.4.

Pengamatan Mikroskopik dengan Nikol Bersilang

Pengamatan ortoskopik nikol bersilang (crossed polarized light) dimaksudkan


bahwa dalam pengamatannya digunakan analisator bersilangan dengan polarisator
(sinar diserap dalam dua arah yang saling tegak lurus). Sifat yang dapat diamati adalah
sifat optik yang berhubungan dengan kedudukan dan jumlah sumbu optik. Sifat optik
yang diamati antara lain warna interferensi, gelapan dan kedudukan gelapan serta
kembaran.

Gambar. 2.6. Hasil Pengamatan nikol bersilang


Warna Interferensi
Warna interferensi adalah sifat optik yang sangat penting, namun
penjelasannya cukup rumit, sehingga kita harus memahami konsep dasarnya secara
bertahap.
Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisator inilah,
komponen sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator, sehingga dapat
diteruskan hingga mata pengamat. Karena perbedaan kecepatan rambat sinar cepat
dan lambat inilah, maka terjadi yang disebut sebagai beda fase atau retardasi.
Semakin besar selisih indeks bias, semakin besar beda fase/retardasinya.
Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat
sayatan mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna terang tersebut
dicocokkan dengan tabel interferensi Michel Levy Chart (lampiran).
- polariser + analyser
- polariser + isotropic mineral + analyser
- polariser + anisotropic mineral + analyser (position
perpendicular to the optic
axis)
- polariser + anisotropic mineral + analyser. Specific position: extinction position
- polariser + anisotropic mineral + analyser. General position: interference

colour.
Benang Silang
Benang silang berada pada lensa okular, satu benang melintang ke kanan-kiri
dan benang yang lain melintang ke atas dan ke bawah.
Berfungsi untuk mengetahui kedudukan koordinat bidang sumbu mineral, atau
sudut interfacial kristall. Meja obyektif harus berkedudukan centered dengan
perpotongan benang silang, jika tidak centered maka benang silang tidak akan
terlihat. Pembacaan akan dapat dilakukan jika salah satu sisi kristal sejajar dengan
7

benang silang kanan-kiri, selanjutnya meja obyektif diputar sampai benang silang
yang lain sejajar dengan arah lain dari meja obyektif tetetapi berlawanan dengan
center-nya

Tanda rentang optik


Tanda rentang optik adalah istilah untuk menunjukkan hubungan antara sumbu
kristalografi (terutama arah memanjangnya kristal) dengan sumbu sinar cepat (x)
dan lambat (z).
Tujuannya adalah menentukan sumbu sinar mana (x atau z) yang
kedudukannya berimpit atau dekat (menyudut lancip) dengan sumbu panjang kristal.
Dengan demikian, TRO hanya dimiliki oleh mineral yang memiliki belahan satu
arah atau arah memanjangnya mineral (sumbu c). Jenis tanda rentang optik yaitu :
- Length slow (+) = sumbu c berimpit /menyudut lancip dengan arah getar sinar
lambat (sumbu z). Keadaan ini dinamakan
warna interferensi pada saat

Addisi yaitu penambahan orde

kompensator digunakan.

- Length fast (-) = sumbu c berimpit/menyudut lancip dengan


cepat (sumbu x). Keadaan ini dinamakan
orde warna interferensi pada

Substraksi

arah getar sinar


yaitu

pengurangan

saat kompensator digunakan.

Kembaran
Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan temperatur tinggi,
dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk secara simetri. Simetri intergrown
inilah yang dikenal sebagai kembaran.
Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena kedudukan kisi
pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling berlawanan, sehingga
kedudukan gelapan dan warna interferensi maksimalnya berlainan. Secara genesa,
kembaran dapat terbentuk dalam tiga proses yang berbeda yaitu kembaran tumbuh,
transformasi, dan deformasi.
1. Kembaran tumbuh/Growth Twins
Kembaran ini terbentuk bersamaan pada saat kristalisasi atau pertumbuhan
kristal, di mana dua unit kristal berbagi dan tumbuh dari satu kisi yang sama
dengan orientasi berlawananJenis kembaran ini terbagi atas kembaran kontidak
dan kembaran penetrasi. Contoh jenis kembaran ini adalah kembaran carlsbad
pada ortoklas dan kembaran albit pada plagioklas.

2. Kembaran transformasi
Kembaran ini dapat terjadi karena kristal mengalami transformasi karena
perubahan P dan T terutama karena perubahan T. Hal ini hanya dapat terjadi pada
kristal yang mempunyai struktur dan simetri yang berbeda pada kondisi P dan T
8

yang berbeda. Pada saat P&T berubah, bagian tertentu dari kristal ada yang stabil
ada yang mengalami perubahan orientasi kisi, sehingga terjadi perbedaan
orientasi pada bagian berbeda dari kristal. Contoh: kembaran dauphin dan
kembaran brazil pada kuarsa terbentuk karena penurunan T. Contoh lain adalah
kembaran periklin yang terjadi pada saat sanidin (monoklin, high T) berubah
menjadi mikroklin (triklin, low T).

Gambar 2.9 Kembaran transformasi

3. Kembaran Deformasi/Deformation Twins


Kembaran ini terjadi setelah kristalisasi, pada saat kristal telah padat.
Karena deformasi (perubahan P) atom pada kristal dapat terdorong dari posisi
semula. Apabila perubahan posisi ini terjadi pada susunan yang simetri, akan
menghasilkan kembaran. Contoh kembaran jenis ini adalah polisintetik pada
kalsit.

1.1.

Maskud dan tujuan

Maksud dari praktikum ini adalah :


1. Mengetahui sifat-sifat optik mineral,
2. Mengetahui perbedaan pengamatan sifat optik mineral melalui nikol sejajar dan nikol
bersilang,
3. Mengetahui nama mineral berdasarkan ciri-ciri sifat optik mineral yang diamati
dengan menggunakan mikroskop polarisasi.
tujuan praktikum ini adalah :
1. Dapat mengetahui sifat-sifat optik mineral,
2. Dapat mengetahui perbedaan pengamatan sifat optik mineral melalui nikol sejajar dan
nikol bersilang.
3. Dapat mengetahui nama mineral berdasarkan ciri-ciri sifat optik mineral yang diamati
dengan menggunakan mikroskop polarisasi.
9

BAB II
DESKRIPSI BATUAN

10

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna
: Granular, berupa kristal anhedral subhedral danprismatik euhedral
: Agak Tinggi
:: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel tidak sempurna (010)
: Sedang, merah orde-I
: -Sudut
: Paralel
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Monticellite adalah mineral yang agak sulit dikenal karenatidak
mempunyai sifat yang jelas, menyerupai forsterite dan olivine tetapi
mempunyaiBias rangkap lemah daripada lainnya. Merupakan.mineral
ciri metamorf kontak daribatugamping dan dolomite. Tetapi kadangkadang juga didapatkan dalam batuan bekuseperti : alnoite,
plizenite dan nepheline basalt.

HYPERSTHENE (Mg,Fe)SiO3
Orthorhombic
11

2V = 63 0 - 900

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Netral - hijau muda / merah muda


: Kristal subhedral prismatik
: Tinggi
: Lemah, kehijauan sampai kemerah-mudaan
: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel (110), (010), dan (100)
: Agak lemah, kuning sampai merah orde-I
:: Paralel
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
:Hypersthene menyerupai beberapa macam andalusite, tetapi
andalusite lenght fast. Hypersthene didapatkan dalam batuan beku, ciri
utama dari norite, hypersthene gabbro, andesite dan granite yang
dikenal sebagai charnockite

AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al,Fe)2O3
(C^X) 2V = 580- 620

12

Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral, coklat kehijauan muda atau keunguan muda
Bentuk
: Kristal prismatik pendek
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
: Tidak ada sampai lemah
Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: (110) dalam dua arah pada sudut 870dan 930. Satu arah dalam sayatan
lonitudinal, paralel
Bias rangkap
: Sedang kira-kira di tengah orde-II
Kembaran
:Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenalsebagai
struktur herringbone
Sudut pemadaman
: Bervariasi dari 360sampai 450(C^X)
Orientasi optis
: Length Fast kadang-kadang Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif
Keterangan
: Augite sulit dibedakan dari diopside, tetapi diopside mempunyai
sudut pemadaman yang kecil dan warna yang terang. Augite Teralterasi menjadi
hornblende yang terbentuk pada tahap magmatik akhir dan uratile atau tremolite
actinolite sekunder yang terbentuk oleh alterasi hidrothermal. Augite yang umum dalam batuan
beku sub-silisik seperti auganite, basalt, gabbro, limburgite dan peridotite.

AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)
Monoclinic 2V = 600 - 660

13

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
-Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Hijau, kuning kecoklatan


: Kristal prismatik
: Tinggi
: Kuat, hijau tua, hijau muda, kuning
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 870dan 930
: Kuat sampai sangat kuat, orde ketiga, atau orde-IV Kembaran :
: Dalam sayatan longitudinal sangat kecil (2- 100 )
: Length Fast
: Dua (biaxial)
: Negatif
:Aegirine menyerupai beberapa amphibole, tetapi dibedakandengan
sudut pemadaman yang kecil dan Length Fast. Acmite adalah piroksen
yang erat hubungannya dengan aegirine, perbedaannya dari warnanya
yang coklat.Merupakan ciri dari batuan beku yang kaya soda seperti
nepheline syenite, phonolite, trachite, soda granite. Seringkali terdapat
sebagai overgrowth dengan kristal aegirine-augite

JADEITE (NaAl(SiO3)2)
Monoclinic 2V = 70 0 - 750

14

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna sampai hijau


: Granular sampai columnar atau fibrous
: Agak tinggi
: Bervariasi
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 870dan 930
: Sedang, orde-II
: Kadang kadang didapatkan
: Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 300 sampai 400
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Jadeite dibedakan dari nephrite dengan sudut pemadamanyang besar
dan indeks bias yang lebih besar. Dari diopside dengan sudut
pemadamanyang kecil dan columnar. Jadeite teralterasi menjadi
tremolite-actinolite dan hanya terdapatpada batuan jadeite ( jadeitite )

HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4O112)
Monoclinic 2V = 520- 850

15

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Hijau atau coklat


: Kristal prismatik
: Agak tinggi
: Kuat
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 560dan 1240
: Sedang, di tengah orde kedua
: Agak umum
: Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 120 sampai 300
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Hornblende berbeda dari augite dalam belahan, pleokroisme
dan sudut pemadaman. Hornblende coklat menyerupai biotite
mempunyai belahan yang baik (satu arah) dan paralel sudut
pemadamannya. Hornblende sangat umum didapatkan dan
merupakan. mineral yang tersebar luas dalam berbagai tipe
batuan beku, jugadalam schist, gneiss dan amphibolite

OLIVINE (Mg,Fe)2SiO4
Orthorhombic
16

2V = 70 0- 900

Warna absorbsi
: Tidak berwarna kehijauan
Bentuk
: Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
:Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: Paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap
: Kuat, orde-II paling atas
Kembaran
: Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman
: Paralel
Orientasi optis
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif dan negatif
Keterangan
: Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah
diopside, tetapi diopside mempunyai belahan yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan
kadang-kadang Bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksidabesi dinamakan
hyalosiderite, terdiri dari 50% Fe2SiO4. Biasanya olivine terubahmenjadikan antigorite dan
magnetite sekunder pada bagian pecahan. Olivine mineral yang umum dalam batuan beku
mafik ultramafik, seperti: basanite,dunite dan peridotite

MONTICELLITE (CaMgSiO4)
Orthorhombic
17

2V = 75 0 - 800
CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Monoclinic
2V = 68 0 - 870

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna sampai hijau muda


: Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
: Agak tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 56- 1240. Paraleldengan panjang
: Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua
: Polisintetik
: Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 15 0 sampai 200
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Positif
:
Cumming tonite kadang menyerupaigrunerite, tetapi besar dan indeks
cummingtonite mempunyai sudut pemadaman yang lebih bias
yang lebih kecil dan tanda optisnya yang positif. Dibedakan dengan
tremolite dari tandaoptisnya yang positif dan dibedakan dengan
anthophyllite dari sudut pemadamannyayang miring. Umum dijumpai
pada batuan metamorf.

LAMPROBOLITE (Ca,Mg,Fe,Al) SiO2


Monoclinic
18

2V = 64 0 - 800

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opak


: Kristal euhedral prismatik pendek
: Tinggi
: Agak kuat
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 560dan 1240
: Agak kuat sampai sangat kuat, orde III
: Tidak nampak
: Bervariasi dari 0 0 120(Simetris)
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
:Lamprobolite dibedakan dari hornblende coklat dengan sudut
pemadaman yang kecil dan bias rangkap kuat. Kaerstutite adalah
titanian amphibole yang berhubungan dengan lamprabolite. Terdapat
dalam batuan vulkanik seperti andesite, auganite, basalt , basanite dan
berhubangan dengan tuff.

BIOTITE (K 2(Mg,Fe)2(OH)2( AlSi3O10)


19

Monoclinic
2V = 0 - 25

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Coklat kekuningan-coklat kemerahan, hijau zaitun / hijau


: Kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung
: Sedang
: Kuat
: n.mineral > n.k-balsam
: Sempurna dalam satu arah (001)
: Kuat, merah orde-II
: Kadang-kadang ada
: Parallel dengan belahan, 3
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Biotite dibedakan dari phlogopite dengan warna gelap dansudut kuat
Dari
hornblende coklat
umum
dibedakan
dengan
sudut
pemadamanyang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi
menjadi chlorite, juga menjadi vermiculite. Biotite mineral yang
tersebar luas dan umum, terdapat dalam batuanbeku hampir seluruh
tipe,
juga
dalam
schists dan gneiss dan
zona
metamorf
kontak.Biotite umum dalam sedimen detrital.

PLAGIOCLASEAn10-100
20

Triclinic

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna
: Kristal euhedral ampai anhedral
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
: Lemah, abu-abu atau putih orde-I
: Albit, Kalsbad dan Kalsbad-Albit
: Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenisplagioklasnya
:: Dua (biaxial)
: Positif
: Plagioclase merupakan mineral felsik pada deret Bowen
danmerupakan deret continue, yang mana pada setiap
pembentukan plagioclase baru sifat fisik dan kimia plagioclase baru
tersebut sama dengan plagioclase yang telah ada danterubah
menjadi plagioclase dengan jenis baru yang lebih asam maupun lebih
basa. Plagioclase termasuk ke dalam seri feldspar yang mana anggota
yang satunya lagi adalah kalium feldspar .

MICROCLINE (KAlSi3O8)
21

Triclinic
2V = 77 0 - 840

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna, tetapi berkabut


: Kristal subhedral sampai anhedral
: Rendah
: -Indeks bias : n.mineral < n.k-balsam
: Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna
dengan (010), pararel yang tidak sempurnadengan (110) dan (110)
: Lemah, abu-abu dan putih orde-I
: Polisintetik, dalam dua arah (albit dan periklin)
: Pada (001) = + 50
: Length Fast
:: Negatif
:Albite umumnya inter growth dengan microline, dikenal
dengan perthite. Microcline dibedakan dari orthoclase oleh kembaran
polisintetik dan dari anorthoclase dan albite oleh sudut pemadaman 15
pada (001). Microclin e terdapat dalam granite, syenite dan gneis

ORTHOCLASE (K,Na) AlSi3O8


22

Monoclinic
2V = 690 720

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna tetapi berkabut


: Fenokris, kristal subhedral dan anhedral
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna
dengan (010), paralel yang tidak sempurnadengan (110)
: Lemah, abu-abu dan putih orde-I
: Kalsbad
: Paralel pada (001), (010) dari 50sampai 120
: Dua (biaxial)
: Negatif
:Orthoclase mineral yang tersebar luas dalam batuan beku
seperti granite dansyenite.
Dalam
Spherulitic
obsidian dan
rhyolite seringkali intergrowth dengan cristobalite atau quartz, juga
umum dalam endapan detrital, batupasir dan arkose

PROCHOLORITE
23

Monoclinic2V = 0 - 30

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Hijau atau kehijauan


:Scaly masse. Kristal vermicular dan fan shaped crystal
: Sedang sampai tinggi menengah
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Dalam satu arah paralel dengan (001)
: Lemah - bervariasi dari sangat lemah sampai agak lemah
:: Paralel sampai hampir paralel
: Arah belahan sejajar dengan sinar tercepat
: Dua (biaxial)
: Positif
: Prochlorite dibedakan dari clinachlore dan pennine dengan indeks bias
yang tinggi. Prochlorite adalah constuent prinsio dari beberapa chlorite
schist, juga didapatkan sebagai hasil alterasi silikat lainnya. Ciri
terdapatnya prochlorite adalah dalam quartz vein dengan adularia,
albite, sphene dan lain-lain.

24

EPIDOTE (Ca2(Al,Fe)3(OH)(SiO4)3)
Monoclinic2V = 69- 89

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna sampai hijau kekuningan


: Granular sampai columnar
: Tinggi
: Tidak ada
: n.mineral > n.k-balsam
: Sempurna dalam satu arah (001)
: Sedang sampai kuat, dari terbawah orde kedua sampaiteratas orde-III
: Tidak umum
: Paralel
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Epidote dibedakan dari clinozoisite zoisite dengan biasrangkap yang
kuat dan dari diopside dan augite dengan sudut pemadaman yang
paralel. Epidote adalah mineral yang umum dan tersebar dalam
berbagai tipe batuan beku danmetamorf . Dalam batuan beku biasanya
mineral deuteric atau magmatik akhir. Epidote mineral yang dominan
dalam epidosite, batuan epidote-quartz metamorf. Epidote agak umum
sebagai mineral detrital

25

ALLANITE (Ca,FeII)2(Al,Ce,FeIII)3(OH)(SiO4)3
Monoclinic
2V = large

Warna absorbsi
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: CoklatBentuk : Sama dengan epidote


: Tinggi
: Kuat, coklat muda ke coklat tua
: n.mineral > n.k-balsam
: Parallel yang tidak sempurna dengan (001)
: Agak kuat
: Sama dengan epidote
: Paralel
: Sulit ditemukan
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Allanite dibedakan dari hornblende coklat dengan sudutpemadaman
yang paralel dan belahan dalam satu arah. Allanite terdapat
dalam granite, syenite, granite pegmatite dan gneiss

26

LAWSONITE (H2CaAl2Si2O10)
Orthorhombic
2V = 84

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna
: Kristal euhedral
: Agak tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Parallel yang baik dengan (010) dan (001), parallel yang jelas dengan
(110).
: Sedang , biru orde-II
: Polisintetik, dua arah , kadang - kadang melengkung
: Paralel dan simetris
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Positif
: kadang-kadang menyerupai lawsonite, tetapi dibedakannya dari
warna interferensi yang lain. Prehnite juga sering membuat kekeliruan
dengan lawsonite, tetapi bias rangkapnya tinggi. Ciri terdapatnya
lawsonite adalah dalam batuan metamorf seperti glaucophane schists,
juga
didapatkan
dalam gabbro dan
diorite sebagai
hasil
metamorfosisme awal. Asosiasinya yang umum dari lawsonite adalah
muscovite, glaucophane, garnet dan sphene.

27

PIEMONTITE (Ca2(Al,Fe,Mn)3(OH)(SiO4)3)
Monoclinic
2V
=

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan

56-

86N

: Kuning, oranye, merah dan ungu


: Menyerupai epidote
: Tinggi
: Kuat
: n.mineral > n.k-balsam
: Dalam satu arah (001)
: Sangat kuat, orde III
:: Paralel.
: Dua (biaxial)
: Positif
:Warna absorbsi dan pleokrisme piemontite tertentu. Piemontite terapat
sebagian besar dalam schist dan gneiss, juga dalam alterasi
quartz porphyrie.

28

GARNET GROUP
Pyrope Mg 3 Al2(SiO4 )3-------------------------- n = 1.741 to 1.760
Almandite Fe3 Al2(SiO4 )3------------------------ n = 1.778 to 1.815
Spessartite Mn3 Al2(SiO4 )3 -----------------------n = 1.792 to 1.860
Uvarovite Ca3Cr2(SiO4 )3 --------------------------n = 1.838 to 1.870
Grossularite Ca3 Al2(SiO4 )3 -----------------------n = 1.736 to 1.763
Andradite Ca3Fe2(SiO4 )3 ---------------------------n = 1.857 to 1.887

Warna absorbsi
kehijauanBentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna, kemerahan muda, coklat muda tua,abu-abu


: Kristral dodecahedral euhedral - kristal trapezohedral dan poligonal
: Sangat tinggi
:: n.mineral > n.k-balsam
: Tidak ada, sebagian paralel dengan (110), fracture tidak teratur
: Lemah sampai sangat lemah
::::::Garnet umumnya teralterasi menjadichlorite. Garnet sangatkhas
ditemukan pada batuan metamorf, walaupun kadang juga ditemukan
pada batuan beku

29

AXINITE (H(Fe,Mn)Ca2 Al2B(SiO4)4)


Triclinic
2V = 70 - 75

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna sampai ungu muda


: Kristal anhedral, inklusi
: Tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Tidak sempurna
: Agak lemah, teratas kuning orde-I
:: Miring
:: Dua (biaxial)
: Negatif
:Axinite tidak begitu jelas dan sulit dikenal. Bias rangkapnya
sama dengan quartz , tetapi indeks bias tinggi dan sumbu
optisnya biaxial sedangkan quartz uniaxial. Axinite terdapat
dalam batuan calcareous zone metamorf kontak. Axinite juga
didapatkan dalam granite dan granite pegmatite

30

SPHENE (CaTiSiO5) Monoclinic 2V = 23 - 50 (-)Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
umbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Hampir tidak berwarna netral


: Kristal euhedral seperti belah ketupat atau irregular grain.
: Sangat tinggi
:: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel (221) dan tidak paralel (dengan garis luar kristal).
: Ekstrim, orde III
: Polisintetik parallel dengan (221).
: Simetris.
:: Dua (biaxial).
: Positif.
: Monazite kadang-kadang sama dengan sphene , tetapi bias
rangkapnya rendah dan lemah.Sphene adalah mineral asesoris yang
tersebar luas dalambatuan berbutir dan dalam batuan metamorf
seperti gneiss dan schist . Juga kemungkinanterbentuk pada tahap akhir
dalam batuan beku.

31

STAUROLITE (2Al2SiO5.Fe(OH)2)Orthorhombic 2V 23 0 500


Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Kuning muda
: Kristal euhedral atau prismati pendek
: Tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel dengan (010)
: Agak lemah, kuning-merah orde-2
: Umum
: Paralel, simetri
: Length Slow
: 2 (Biaxial)
: Positif
: Warna absorbsi kuning, pleokroisme yang kuat dan
inklusikuarsa adalah kenampakan yang sangat khas
padastaurolite .Staurolite didapatkan sebagai metacryst dalam
batuan metamorf sepertiskiss, philite dan gneiss

32

ANDALUSITE (Al2SiO5)
Orthorhombic
2V = 71 - 88 (-)
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi : Tidak berwarna, kemerahan.


Bentuk
: Kristal euhedral atau coarse columnar .
Relief
: Tinggi.
Pleokrisme
: Sedang.
Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam.
Belahan
: Parallel dengan (110).
Bias rangkap
: Agak lemah,teratas kuning orde pertama.
Kembaran
:Sudut pemadaman
: Paralel, simetris
Orientasi optis
: Length Fast.
Sumbu optis
: Dua (biaxial).
Tanda optis
: Negatif
Keterangan
: Andalusite dibedakan darisillimanite , dengan cirri LengthFast, bias
rangkap lemah sudut sumbu yang besar. Variasi warna plekroisme
menyerupai
hypersthene ,
tetapi
hypersthene Length
Slow.Viridine adalah manganian andalusite dengan indeks bias tinggi
dan
bias
rangkap
kuat. Andalusite teralterasi
menjadi
sillimanite.Variasichiastolite biasanya
teralterasi
menjadi
sericite sepanjang
garis
yang dimasuki
bahancarbonaceous .Andalusite terdapat dalam granite pegmatite dan
padavein bertemperatur tinggi

33

SILLIMANITE (Al3SiO5)
Orthorhombic
2V = 20 - 30
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi : Tidak berwarna


Bentuk
: Kristal prismatic panjang,berserabut
Relief
: Tinggi
Pleokrisme
:Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: Paralel dengan (010)
Bias rangkap
: Sedang, biru, kuning kemerahan orde-II
Kembaran
:Sudut pemadaman
: Paralel dan simetris
Orientasi optis
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif
Keterangan
:Sillimanite dibedakan dari
andalusite dengan ciri LengthSlow, bias rangkap kuat dan sudut
sumbu
kecil.Sillimanite didapatkan
dalam gneiss ,schist slate ,hornfles , dan batuan metamorf lainnya.
Asosiasinya
yang
umum
adalah
corundum
andalusite ,kyanite ,dumortierite dancordierite

34

KYANITE (Al2SiO5)
Triclinic
2V = Ca. 82
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut Pemadaman
Orientasi Optis
Optis
Tanda Optis
Keterangan

: Tidak berwarna sampai biru muda


: Plate tabular paralel dengan (100)
: Tinggi
: Lemah
: n.mineral > n canada balsam
: Paralel yang sempurna dengan (100), paralel yang
kurang sempurna dengan (010), memotong (001) pada sudut
85derajat dengan panjang kristal
: Sedang, merah orde-I
:: Pada posisi (100) sekitar 30 derajat terhadap arah panjang
sumbukristalografi. Paralel atau hampir paralel
: Length Slow Sumbu
: Dua (Biaxial)
: Negatif
:
Kyanite terdapat
dalamschist dan gneiss ,
berasosiasi
denganquartz ,muscovite , garnet ,staurolite danrutile .Kyanite t
idak pernah terdapat dalam batuan beku, juga terdapat sebagai
mineral detrital. Dibedakan dari keluarga sillimanite
Lainnya karena sudut pemadamannya yang miring.

35

CANCRINITE (3NaAlSiO4. CaCO3. H2


O)

Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
lOrientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna
: Kristal anhedral, kristal euhedral jarang
: Sedang
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel dengan (1010).
: Bervariasi dari agak lemah sampai sedang, warna
bervariasidari kuning muda orde I sampai ditengah orde-II
:: Parale
: Length Fast
: satu (uniaxial)
: Negatif
:
Kadang
teralterasi
disepanjang
belahan
dan
pecahannya.Cancrinite
jarang terdapat dalam batuan, tetapi tersebar dalam beberapa
jenis batuan.Merupakan mineral ciri khas dari nepheline
syenite dan
berasosiasi
dengan plagioclase ,microcline ,nepheline dan
sodalite

36

LEUCITE (KAl(SiO3)2)
Pseudoisometric
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut Pemadaman
Orientasi Optis
Sumbu Optis
Tanda Optis
Keterangan

: Tidak berwarna.
: Kristal euhedral,trapezohedrone . Sering kali terdiri
dariinklusi
: Sedang rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
:: Sangat lemah
: Polisintetik
: Kadang bergelombang
:::: Leucite menyerupaianalcime , tetapianalcime biasrangkapnya
lemah, tetapi tidak mempunyai kembaran polisintetik.
Sedangkanleucite
mempunyai bias rangkap yang lebih besar dan relief yang
eucite terdapat padafenokris di dalam lava ( leucite
tephrite ,leucitite ,leucite basalt ,leucite phonolite ) dan
berhubungan dengantuff

37

MELILITE

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

m(Ca2 Al2SiO7)/m(Ca2MgSi2O7)Tetragonal

: Tidak berwarna sampai kuning muda.


: Kristal euhedral tabular, seringkali mempunyai peg structure
: Tinggi
:: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel yang kurang jelas dengan (001)
: Lemah, abu-abu orde-I
:: Paralel
: Length Slow
: satu (uniaxial)
: Negatif
: Dalam sayatan memanjang dengan bias rangkap yang lemah
dan peg
structure adalah
ciri
utamanya,
kadang
menyerupainepheline
tetapireliefnya
tinggi. Melilite sering
berasosisasi
dengannaugite ,olivine ,nepheline dan leucite dalam batuan
beku terutama yang kaya akan soda (Na).

NEPHELINE (Na,K)(Al,Si)2O4
38

Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi : Tidak berwarna - keruh, memperlihatkan deretan inklusi


Bentuk
: Kristal hexagonal prismatik pendek
Relief
: Sangat rendah
Pleokrisme
:Indeks bias
: n.mineral < n.k-balsam
Belahan
: Paralel yang tidak sempuna dengan (1010)
Bias rangkap
: Lemah, abu-abu orde-I
Kembaran
:Sudut pemadaman
: Paralel
Orientasi optis
: Length Fast
Sumbu optis
: Satu (uniaxial)
Tanda optis
: Negatif
Keterangan
: Mineral yang sering membuat kekeliruan dengannepheline adalah
orthoclase . Tetapi orthoclase mempunyai belahan yang baik dan
biaxial. Nepheline
juga menyerupaimelilite dan scapolite yang mempunyai relief tinggi
dan
bias
rangkaplebih
kuat. Nepheline teralterasi
menjadi,sodalite ,muscovite ,cancrinite atauhydronepheline . Nephelin
e terbatas pada batuan beku yang kaya soda seperti
nepheline syenite , phonolite dan batuan basaltik

APATITE (3Ca3(PO4)2.CaF2)
39

Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Tidak berwarna
: Kristal prismatik
: Sedang
:: n.mineral > n.k-balsam
: Parallel yang tidak sempurna dengan panjang kristal
: Lemah, abuabu sampai putih orde pertama, gelap
:: Paralel
: Length Fast, untuk kristal yang tabular Length Slow
:: Negatif
:Apatite sebagai mineral asesoris dalam batuan beku,
jugadalam pegmatite vein yang bertemperatur tinggi. Juga
sering berasosiasi dengancellophane dalam batuan phosphate

ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
40

Orthorhombic
2V = 70 - 90
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Umum.Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna atau warna muda


: Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
: Tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: (110) dalam dua arah pada sudut 54 dan 126.
: Sedang, teratas sampai terbawah orde-II
: Tidak ada
: Paralel / Simetris
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Positif
: Menyerupai tremolite-actinolite dan cummingtonite, tetapi
dapatdibedakan dari sudut pemadamannya yang paralel.
Teralterasi menjadi talc dan sebagian yang terbentuk disebut
hidrous anthopylite. Anthopylite adalah ciri batuanmetamorf,
dan.mineral sekunder dalam peridotite dan dunite.

41

TREMOLITE-ACTINOLITE (Ca2(Mg,Fe)5(OH)2(Si4O11)2)
Monoclinic
2V = 75 - 85
Nikol Sejajar

: Nikol Silang :

Warna absorbsi
Bentuk

: Tidak berwarna sampai hijau muda


: Kristal prismatik panjang dan columnar sampai
fibrous
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
: Lemah
Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: (110) dalam dua arah pada sudut 56 dan 124.
Paraleldengan panjang Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, orde-II
Kembaran
: Fine polisintetik
Sudut pemadaman
: Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10sampai
20.(paralel-simetris)
Orientasi optis
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Negatif
Keterangan
:
Tremolite merupakanamphibole yang
tidak
berwarna,edenite menyerupai
tremolite
tetapi
mempunyai sudut pemadaman yang besar. Tremolite
actinolite teralterasi menjadi talc .
Tremolite-actinolite terdapat dalam metamorf kontak,
schist dan gneiss dan batugamping metamorf, juga
didapatkan sebagai pengganti pyroxene dalam batuan
beku.

MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)
42

Monoclinic
2V = 30 - 40
Nikol Sejajar

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

: Nikol Silang :

: Tidak berwarna sampai hijau muda


: Kristal tabular atauscaly
: Bervariasi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Dalam satu arah (001) sangat sempurna
: Kuat, teratas orde-II
: Kadang-kadang
: Paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut2 atau 3
: Length Slow (sb. panjang kristalografi adalah sumbu a)
: Dua(biaxial)
: Negatif
:Talc hampir sama dengan muscovite dan prophyllite dalam sifat
optis.Hydromuscovite sangat
sama
dengan
sericite
variety
muscovite. Muscovite sangat umum dalam batuan metamorf
seperti phyllite ,schists ,
dan gneiss ,juga
dalam grainite dan
berkembang maksimum dalam grainite pegmatite , umum sebagai
mineral detritalterutama dalamarkose .Sericite terdapat dalam sedikit
keratin dan.mineral sekunder yang dibentuk oleh alterasi hidrotermal
silikat, terutama feldspar.

ORTHOCLASE (K,Na) AlSi3O8


43

Monoclinic
2V = 69 72
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna tetapi berkabut


: Fenokris, kristal subhedral dan anhedral
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna
dengan (010), paralel yang tidak sempurnadengan (110)
: Lemah, abu-abu dan putih orde-I
: Kalsbad
: Paralel pada (001), (010) dari 5 sampai 12
: Dua (biaxial)
: Negatif
:Orthoclase mineral
yang
tersebar
luas
dalam
batuan
bekuseperti granite dan syenite. Dalam Spherulitic obsidian dan
rhyolite seringkali intergrowth dengan cristobalite atau
juga umum dalam endapan detrital, batupasir dan arkose.

SANIDINE (K,Na) AlSi3O8


44

Monoclinic
2V = 0 - 12
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna
: Kristal yang jelas sebagai fenokris
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel yang sempuna dengan (010), paralel yang kurang sempuna
dengan (010)
: Lemah, abu-abu dan putih keabuan orde-I
: Kalsbad, dua individual dan jarang polisintetik
: Pada (001), pada (010) + 5
: Dua (biaxial)
:: Negatif
:Sanidine dibedakan dari orthoclase oleh sudut sumbu yang kecil dan
pada
beberapa
keadaan
oleh
perbedaan
orientasi.
Orthoclase seringkaliberkabut sedangkan sanidine bersih. Sanidine
umumnya ciri dari batuan vulkanik seperti rhyolite dan trachite dan
berhubungan dengan tuff.

QUARTZ (SiO2)
45

Hexagonal
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi


: Kristal prismatik anhedral, butiran dan sebagaipenggantian euhedral,
intergroup dengan plagioclase dalam bentuk vermicular ( mymerkite ),
seringkali terdapat sebagai intersertal mineral,pseudomorf
: Sangat lemah
:: n.mineral > n.k-balsam
: Tidak ada, rhombohedral yang tidak sempurna
: Agak lemah, orde-I
: Umum jarang terlihat
: Paralel dan simetris
: Length Slow
: Satu (Uniaxial)
: Positif
:Cordierite sering membuat kekeliruan denganquartz , tetapi cordierite
biaxial.Quartz adalah mineral ubiquitous , terdapat dalam berbagai tipe
batuansebagai mineral utama, asesories atau sekunder dan.mineral
detrital

46

TOURMALINE GROUP
Schorlite (Iron Tourmaline)
Dravite (Magnesium Tourmaline)
Elbaite (Alkali Tourmaline)
Hexagonal
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi

Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

:Schorlite abu-abu netral, biru gelap kuning tua, zaitun, strukturzonasi;


dravite tidak berwarna sampai kuning; dan elbaite tidak berwarna
Bentuk :Schorlite kristal prismatik dan columnar atau fibrous radier;
elbaite spherulitik; dan dravida kristal yang besar umumnya
: Tinggi
: Sedang
: n.mineral > n.k-balsam
: Tidak ada tetapi terdapat pecahab yang tidak teratur
: Sedang sampai kuat ( schorlite ), atau sedang ( dravite dan elbaite )
:: Paralel
: Length Fast
: Satu (uniaxial)
: Negatif
:Schorlite berkembang maksimum dalam granite pegmatite , juga
terdapat dalam toumaline granite , greisen , danvein bertemperatur
tinggi, berasosiasidengancassiterite .
Schorlite merupakan.mineral
tourmaline yang
menunjukkan
absorbsipaling kuat.Dravite terdapat dalam batu gamping metamorf,
juga dalam schists. Elbaite terdapat dalam granite pegmatite ,
asosiasinya lepidolite dan albite.

CORDIERITE (Mg2 Al4Si5O18)


Orthorhombic
47

2V = 40- 80
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna
: Kristal pseudohexagonal prismatik pendek dan anhedral
: Rendah
: Sedang
: n.mineral < (atau) > n.k-balsam
: Paralel yang tidak sempurna dengan (010). Sebagianparallel dengan
(001)
: Agak lemah, kira-kira sama dengan quartz, kuning jeramiorde-I
: Kembaran penetration dengan (110) sebagai bidang kembar atau
polisintetik
: Paralel
: Length Fast
: Satu (uniaxial)
: Negatif
:Cordierite adalah satu mineral yang mudah dikelirukan dengan
quartz .
Cordierite teralterasi
menjadisericite ( pinite ),chlorite ,talc .Cordierite tipe
mineral
metamorf, didapatkan dalam gneiss dan schists seringkali pada kontak
denganbatuan beku.Asosiasinya yang umum adalah sillimanite .
Merupakan mineral khas pada hornfels .

48

CALCITE (CaCO3)
Hexagonal
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna seringkali berkabut


: Umumnya anhedral subhedral
: Bervariasi, tinggi
::: Rhombohedral yang sempurna (1011), umumnyaberpotongan pada
sudut 75
: Ekstrim, abu-abu mutiara,cokelat,orde tinggi
: Polisintetik
: Simetris dengan arah belahan
: Sulit ditentukan
: Satu (uniaxial)
: Negatif
:Dolomite ,magnesite dansiderite bisa keliru
paralel;siderite umumnya ada noda besi di sekitar batas butiran dan
relief tinggi.Calcite seringkali digantikan olehquartz , dalamquartz
vein . Terdapat dalam batugamping, batuan metamorf, juga tipebatuan
lainnya. Mineral sekunder yang umum dalam rongga batuan beku,
berasosiasi dengan zeolite,

49

DOLOMITE (Ca(Mg,Fe) (CO3)2)


Hexagonal
Nikol Sejajar :

Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan

Nikol Silang :

: Tidak berwarna sampai abu-abu


: Umumnya subhedral - euhedral dan berstruktur zonasi
: Bevariasi, rendah sampai tinggi
::: Rhombohedral parallel yang sempurna dengan (1011).Umumnya dua
garis berpotongan pada sudut miring
: Ekstrim, abu-abu mutiara, coklat muda atau putih, ordet inggi
: Polisintetik
: Simetris
:: Satu (uniaxial)
: Negatif
:Dolomite mineral yang sangat umum terdapat dalamvein dan endapan
replacement ,
dolostone ,
batugamping
dan
batuan
dolomite metamorfik.

50

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
mineral yang terkandung pada suatu batuan. Mineral optik membahas tentang mineralmineral pada batuan dalam bentuk monomineral. Salah satu tujuan mempelajari mineral optik
ialah untuk untuk mengetahui cara menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal
mineral secara mikroskopik. Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk
pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop.
Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa,
dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi
menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Selain itu,
perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini,
antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe
dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe
Olympus, Bausch & Lomb, dan Reichert

51

DAFTAR PUSTAKA

https://alfred8steven.wordpress.com/2012/10/22/mineral-optik/
https://www.academia.edu/8979560/MINERAL_OPTIK_CIRICIRI_OPTIS_PADA_MINERAL_MAFIK
http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-mineral-optik.html
http://www.scribd.com/doc/70961946/Laporan-Mineral-Optik#scribd

52

Anda mungkin juga menyukai