MINERAL OPTIK
TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat limpahan Rahmatnya, sehingga saya
dapat menyelesaikan dan menyusun tugas laporan mineral optik ini, dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga dapat berguna sebagai salah satu acuan, panduan ,
petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca sehingga kita dapat mengetahui tentang
pendiskripsian batuan secara optis.
Materi yang disajikan dalam laporan ini dihimpun dari situs internet, dan buku panduan
praktikum. tugas ini saya akui masih jauh dari sempurna karena pengalaman saya masih
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1.1.
Latar belakang...................................................................................................................2
1.1.
Kesimpulan......................................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Dalam mempelajari mineral yang terdapat di berbagai batuan diperlukan
sebuah mikroskop untuk mengamati sifat-sifat dari mineral yang tidak terlihat dengan
mata telanjang. Sifat-sifat tersebut adalah sifat optik dari sebuah mineral. Mikroskop
yang digunakan untuk pengamatan sifat-sifat optik berbeda dengan mkiroskop yang
digunakan pada bidang biologi atau kedokteran. Mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop Polarisasi , yang pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasaya
dipergunakan dalam ilmu biologi ataupun kedokteran. Perbedannya yaitu mikroskop
dalam bidang kedokteran atau biologi hanya memperbesar benda yang diamati.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya
terpantul.
Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid (Gambar
2-E), berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion),
sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja yang
bisa diteruskan. Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga
arah getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S
atau E-W.
Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya
apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam
menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena
kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting
lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin
diterangi, juga dalam penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil
mungkin untuk pengamatan garis becke.
3. Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan
masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan
dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0 o sampai 360o. Pada bagian tepi
meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja pada
sumbunya (centering).
Tubus Mikroskop
Bagian ini terletidak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong,
yang terdiri atas beberapa bagian antara lain lensa objektif, lubang
kompensator, analisator, lensa amici bertrand dan lensa okuler.
Lensa objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja objek.
Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan
perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan biasanya
perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang 100x.
Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan
polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah getarannya
bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah
getaran polarisator (nikol bersilang)
Lensa okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan
pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu
dalam pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
1.1.2.
Pengaturan Mikroskop
Sifat-sifat optik yang dapat diamati adalah ketembusan cahaya, inklusi, ukuran,
bentuk, belahan dan pecahan, indeks bias dan relief, warna, dan pleokroisme.
Ketembusan Cahaya
Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan mineral tidak tembus
cahaya /mineral opak/mineral kedap cahaya.
Di bawah ortoskop semua mineral kedap cahaya tampak sebagai butiran yang
gelap/hitam. Mineral jenis ini tidak dapat dideskripsikan dengan mikroskop
3
polarisasi, dan dapat dipelajari lebih lanjut dengan mikroskop pantulan. Mineral
tembus cahaya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mineral berwarna dan mineral
tidak berwarna.
Inklusi
Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang
terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam
kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat
berupa kristal yang lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa
kotoran/impurities pada magma, dapat juga berupa fluida baik cairan ataupun gas.
Kungkungan dapat dikenali di bawah mikroskop tanpa nikol apabila terdapat
perbedaan antara bahan inklusi dengan kristal yang mengungkungnya, misalnya
pada ketembusannya, relief maupun perbedaan warna. Bidang batas antara inklusi
dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal
biasa.
Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan
maka kristal disebut mempunyai bentuk euhedral
Apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya sendiri
maka kristal disebut mempunyai bentuk subhedral
Apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara
keseluruhan maka kristal disebut mempunyai bentuk anhedral
yang sering digunakan antara lain: prismatik, tabular, granular, lathlike, fibrous,
foliated, radiated, dan sebagainya. Untuk kristal yang dalam pertumbuhannya terhalang
oleh kristal yang lain atau juga terhalang magma yang kental, sering menghasilkan
bentuk incipient crystals.
Belahan
Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-garis yang
teratur sepanjang bidang belahannya, di mana kenampakannya bisa sangat baik,
baik, buruk atau tidak ada. Dalam hal tertentu sebaiknya orientasi belahan inii
ditentukan kedudukannya terhadap sumbu kristalnya. Belahan merupakan sifat
fisikyang tetap pada satu jenis mineral yang menunjukkan sifat khas dari struktur
atom di dalamnya.
a. Belahan satu arah
Pada mineral yang disayat tegak lurus atau miring terhadap arah bidang
belahan , akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu sama lain. Pada
mineral yang disayat sejajar bidang belahan tidak menunjukkan belahan.
Pecahan
Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah
dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom seperti halnya belahan.
Jenis-jenis pecahan yang khas antara lain pecahan seperti gelas (subconchoidal
fracture) pada kuarsa, pecahan memotong pada olivin, ortopiroksen dan nefelin.
Indeks Bias dan Relief
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian
masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda,
sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan pada batas kontidak kedua media
tersebut. Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media, maka
semakin jelas bidang batas natara keduanya. Sebaliknya semakin kecil perbedaan
harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar mineral akan semakin
kabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop, maka sayatan
mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media balsam kanada
yang mempunyai relief nol (sebagai standar) dengan n = 1.537.
1.1.4.
colour.
Benang Silang
Benang silang berada pada lensa okular, satu benang melintang ke kanan-kiri
dan benang yang lain melintang ke atas dan ke bawah.
Berfungsi untuk mengetahui kedudukan koordinat bidang sumbu mineral, atau
sudut interfacial kristall. Meja obyektif harus berkedudukan centered dengan
perpotongan benang silang, jika tidak centered maka benang silang tidak akan
terlihat. Pembacaan akan dapat dilakukan jika salah satu sisi kristal sejajar dengan
7
benang silang kanan-kiri, selanjutnya meja obyektif diputar sampai benang silang
yang lain sejajar dengan arah lain dari meja obyektif tetetapi berlawanan dengan
center-nya
kompensator digunakan.
Substraksi
pengurangan
Kembaran
Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan temperatur tinggi,
dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk secara simetri. Simetri intergrown
inilah yang dikenal sebagai kembaran.
Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena kedudukan kisi
pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling berlawanan, sehingga
kedudukan gelapan dan warna interferensi maksimalnya berlainan. Secara genesa,
kembaran dapat terbentuk dalam tiga proses yang berbeda yaitu kembaran tumbuh,
transformasi, dan deformasi.
1. Kembaran tumbuh/Growth Twins
Kembaran ini terbentuk bersamaan pada saat kristalisasi atau pertumbuhan
kristal, di mana dua unit kristal berbagi dan tumbuh dari satu kisi yang sama
dengan orientasi berlawananJenis kembaran ini terbagi atas kembaran kontidak
dan kembaran penetrasi. Contoh jenis kembaran ini adalah kembaran carlsbad
pada ortoklas dan kembaran albit pada plagioklas.
2. Kembaran transformasi
Kembaran ini dapat terjadi karena kristal mengalami transformasi karena
perubahan P dan T terutama karena perubahan T. Hal ini hanya dapat terjadi pada
kristal yang mempunyai struktur dan simetri yang berbeda pada kondisi P dan T
8
yang berbeda. Pada saat P&T berubah, bagian tertentu dari kristal ada yang stabil
ada yang mengalami perubahan orientasi kisi, sehingga terjadi perbedaan
orientasi pada bagian berbeda dari kristal. Contoh: kembaran dauphin dan
kembaran brazil pada kuarsa terbentuk karena penurunan T. Contoh lain adalah
kembaran periklin yang terjadi pada saat sanidin (monoklin, high T) berubah
menjadi mikroklin (triklin, low T).
1.1.
BAB II
DESKRIPSI BATUAN
10
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Tidak berwarna
: Granular, berupa kristal anhedral subhedral danprismatik euhedral
: Agak Tinggi
:: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel tidak sempurna (010)
: Sedang, merah orde-I
: -Sudut
: Paralel
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
: Monticellite adalah mineral yang agak sulit dikenal karenatidak
mempunyai sifat yang jelas, menyerupai forsterite dan olivine tetapi
mempunyaiBias rangkap lemah daripada lainnya. Merupakan.mineral
ciri metamorf kontak daribatugamping dan dolomite. Tetapi kadangkadang juga didapatkan dalam batuan bekuseperti : alnoite,
plizenite dan nepheline basalt.
HYPERSTHENE (Mg,Fe)SiO3
Orthorhombic
11
2V = 63 0 - 900
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al,Fe)2O3
(C^X) 2V = 580- 620
12
Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral, coklat kehijauan muda atau keunguan muda
Bentuk
: Kristal prismatik pendek
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
: Tidak ada sampai lemah
Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: (110) dalam dua arah pada sudut 870dan 930. Satu arah dalam sayatan
lonitudinal, paralel
Bias rangkap
: Sedang kira-kira di tengah orde-II
Kembaran
:Umum, polisintetik, kombinasi polisintetik yang dikenalsebagai
struktur herringbone
Sudut pemadaman
: Bervariasi dari 360sampai 450(C^X)
Orientasi optis
: Length Fast kadang-kadang Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif
Keterangan
: Augite sulit dibedakan dari diopside, tetapi diopside mempunyai
sudut pemadaman yang kecil dan warna yang terang. Augite Teralterasi menjadi
hornblende yang terbentuk pada tahap magmatik akhir dan uratile atau tremolite
actinolite sekunder yang terbentuk oleh alterasi hidrothermal. Augite yang umum dalam batuan
beku sub-silisik seperti auganite, basalt, gabbro, limburgite dan peridotite.
AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)
Monoclinic 2V = 600 - 660
13
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
-Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
JADEITE (NaAl(SiO3)2)
Monoclinic 2V = 70 0 - 750
14
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4O112)
Monoclinic 2V = 520- 850
15
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
OLIVINE (Mg,Fe)2SiO4
Orthorhombic
16
2V = 70 0- 900
Warna absorbsi
: Tidak berwarna kehijauan
Bentuk
: Anhedral dengan bentuk poligonal dan berupa fenokris
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
:Indeks bias
: n.mineral > n.k-balsam
Belahan
: Paralel tidak sempurna (010), pecahan tidak teratur
Bias rangkap
: Kuat, orde-II paling atas
Kembaran
: Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman
: Paralel
Orientasi optis
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif dan negatif
Keterangan
: Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan olivine adalah
diopside, tetapi diopside mempunyai belahan yang baik, sudut pemadaman yang miring, dan
kadang-kadang Bias rangkap lemah. Sedangkan olivine yang kaya oksidabesi dinamakan
hyalosiderite, terdiri dari 50% Fe2SiO4. Biasanya olivine terubahmenjadikan antigorite dan
magnetite sekunder pada bagian pecahan. Olivine mineral yang umum dalam batuan beku
mafik ultramafik, seperti: basanite,dunite dan peridotite
MONTICELLITE (CaMgSiO4)
Orthorhombic
17
2V = 75 0 - 800
CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Monoclinic
2V = 68 0 - 870
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
2V = 64 0 - 800
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Monoclinic
2V = 0 - 25
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
PLAGIOCLASEAn10-100
20
Triclinic
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Tidak berwarna
: Kristal euhedral ampai anhedral
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
: Lemah, abu-abu atau putih orde-I
: Albit, Kalsbad dan Kalsbad-Albit
: Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenisplagioklasnya
:: Dua (biaxial)
: Positif
: Plagioclase merupakan mineral felsik pada deret Bowen
danmerupakan deret continue, yang mana pada setiap
pembentukan plagioclase baru sifat fisik dan kimia plagioclase baru
tersebut sama dengan plagioclase yang telah ada danterubah
menjadi plagioclase dengan jenis baru yang lebih asam maupun lebih
basa. Plagioclase termasuk ke dalam seri feldspar yang mana anggota
yang satunya lagi adalah kalium feldspar .
MICROCLINE (KAlSi3O8)
21
Triclinic
2V = 77 0 - 840
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Monoclinic
2V = 690 720
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan
PROCHOLORITE
23
Monoclinic2V = 0 - 30
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
24
EPIDOTE (Ca2(Al,Fe)3(OH)(SiO4)3)
Monoclinic2V = 69- 89
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan
25
ALLANITE (Ca,FeII)2(Al,Ce,FeIII)3(OH)(SiO4)3
Monoclinic
2V = large
Warna absorbsi
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
26
LAWSONITE (H2CaAl2Si2O10)
Orthorhombic
2V = 84
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Tidak berwarna
: Kristal euhedral
: Agak tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Parallel yang baik dengan (010) dan (001), parallel yang jelas dengan
(110).
: Sedang , biru orde-II
: Polisintetik, dua arah , kadang - kadang melengkung
: Paralel dan simetris
: Length Slow
: Dua (biaxial)
: Positif
: kadang-kadang menyerupai lawsonite, tetapi dibedakannya dari
warna interferensi yang lain. Prehnite juga sering membuat kekeliruan
dengan lawsonite, tetapi bias rangkapnya tinggi. Ciri terdapatnya
lawsonite adalah dalam batuan metamorf seperti glaucophane schists,
juga
didapatkan
dalam gabbro dan
diorite sebagai
hasil
metamorfosisme awal. Asosiasinya yang umum dari lawsonite adalah
muscovite, glaucophane, garnet dan sphene.
27
PIEMONTITE (Ca2(Al,Fe,Mn)3(OH)(SiO4)3)
Monoclinic
2V
=
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan
56-
86N
28
GARNET GROUP
Pyrope Mg 3 Al2(SiO4 )3-------------------------- n = 1.741 to 1.760
Almandite Fe3 Al2(SiO4 )3------------------------ n = 1.778 to 1.815
Spessartite Mn3 Al2(SiO4 )3 -----------------------n = 1.792 to 1.860
Uvarovite Ca3Cr2(SiO4 )3 --------------------------n = 1.838 to 1.870
Grossularite Ca3 Al2(SiO4 )3 -----------------------n = 1.736 to 1.763
Andradite Ca3Fe2(SiO4 )3 ---------------------------n = 1.857 to 1.887
Warna absorbsi
kehijauanBentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
29
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
30
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
umbu optis
Tanda optis
Keterangan
31
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Kuning muda
: Kristal euhedral atau prismati pendek
: Tinggi
: Lemah
: n.mineral > n.k-balsam
: Paralel dengan (010)
: Agak lemah, kuning-merah orde-2
: Umum
: Paralel, simetri
: Length Slow
: 2 (Biaxial)
: Positif
: Warna absorbsi kuning, pleokroisme yang kuat dan
inklusikuarsa adalah kenampakan yang sangat khas
padastaurolite .Staurolite didapatkan sebagai metacryst dalam
batuan metamorf sepertiskiss, philite dan gneiss
32
ANDALUSITE (Al2SiO5)
Orthorhombic
2V = 71 - 88 (-)
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
33
SILLIMANITE (Al3SiO5)
Orthorhombic
2V = 20 - 30
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
34
KYANITE (Al2SiO5)
Triclinic
2V = Ca. 82
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut Pemadaman
Orientasi Optis
Optis
Tanda Optis
Keterangan
35
Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
lOrientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Tidak berwarna
: Kristal anhedral, kristal euhedral jarang
: Sedang
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel dengan (1010).
: Bervariasi dari agak lemah sampai sedang, warna
bervariasidari kuning muda orde I sampai ditengah orde-II
:: Parale
: Length Fast
: satu (uniaxial)
: Negatif
:
Kadang
teralterasi
disepanjang
belahan
dan
pecahannya.Cancrinite
jarang terdapat dalam batuan, tetapi tersebar dalam beberapa
jenis batuan.Merupakan mineral ciri khas dari nepheline
syenite dan
berasosiasi
dengan plagioclase ,microcline ,nepheline dan
sodalite
36
LEUCITE (KAl(SiO3)2)
Pseudoisometric
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut Pemadaman
Orientasi Optis
Sumbu Optis
Tanda Optis
Keterangan
: Tidak berwarna.
: Kristal euhedral,trapezohedrone . Sering kali terdiri
dariinklusi
: Sedang rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
:: Sangat lemah
: Polisintetik
: Kadang bergelombang
:::: Leucite menyerupaianalcime , tetapianalcime biasrangkapnya
lemah, tetapi tidak mempunyai kembaran polisintetik.
Sedangkanleucite
mempunyai bias rangkap yang lebih besar dan relief yang
eucite terdapat padafenokris di dalam lava ( leucite
tephrite ,leucitite ,leucite basalt ,leucite phonolite ) dan
berhubungan dengantuff
37
MELILITE
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
m(Ca2 Al2SiO7)/m(Ca2MgSi2O7)Tetragonal
NEPHELINE (Na,K)(Al,Si)2O4
38
Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
APATITE (3Ca3(PO4)2.CaF2)
39
Hexagonal
Nikol Sejajar : Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Tidak berwarna
: Kristal prismatik
: Sedang
:: n.mineral > n.k-balsam
: Parallel yang tidak sempurna dengan panjang kristal
: Lemah, abuabu sampai putih orde pertama, gelap
:: Paralel
: Length Fast, untuk kristal yang tabular Length Slow
:: Negatif
:Apatite sebagai mineral asesoris dalam batuan beku,
jugadalam pegmatite vein yang bertemperatur tinggi. Juga
sering berasosiasi dengancellophane dalam batuan phosphate
ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
40
Orthorhombic
2V = 70 - 90
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Umum.Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
41
TREMOLITE-ACTINOLITE (Ca2(Mg,Fe)5(OH)2(Si4O11)2)
Monoclinic
2V = 75 - 85
Nikol Sejajar
: Nikol Silang :
Warna absorbsi
Bentuk
MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)
42
Monoclinic
2V = 30 - 40
Nikol Sejajar
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
: Nikol Silang :
Monoclinic
2V = 69 72
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
Monoclinic
2V = 0 - 12
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokrisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
: Tidak berwarna
: Kristal yang jelas sebagai fenokris
: Rendah
:: n.mineral < n.k-balsam
: Paralel yang sempuna dengan (010), paralel yang kurang sempuna
dengan (010)
: Lemah, abu-abu dan putih keabuan orde-I
: Kalsbad, dua individual dan jarang polisintetik
: Pada (001), pada (010) + 5
: Dua (biaxial)
:: Negatif
:Sanidine dibedakan dari orthoclase oleh sudut sumbu yang kecil dan
pada
beberapa
keadaan
oleh
perbedaan
orientasi.
Orthoclase seringkaliberkabut sedangkan sanidine bersih. Sanidine
umumnya ciri dari batuan vulkanik seperti rhyolite dan trachite dan
berhubungan dengan tuff.
QUARTZ (SiO2)
45
Hexagonal
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
46
TOURMALINE GROUP
Schorlite (Iron Tourmaline)
Dravite (Magnesium Tourmaline)
Elbaite (Alkali Tourmaline)
Hexagonal
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
2V = 40- 80
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
: Tidak berwarna
: Kristal pseudohexagonal prismatik pendek dan anhedral
: Rendah
: Sedang
: n.mineral < (atau) > n.k-balsam
: Paralel yang tidak sempurna dengan (010). Sebagianparallel dengan
(001)
: Agak lemah, kira-kira sama dengan quartz, kuning jeramiorde-I
: Kembaran penetration dengan (110) sebagai bidang kembar atau
polisintetik
: Paralel
: Length Fast
: Satu (uniaxial)
: Negatif
:Cordierite adalah satu mineral yang mudah dikelirukan dengan
quartz .
Cordierite teralterasi
menjadisericite ( pinite ),chlorite ,talc .Cordierite tipe
mineral
metamorf, didapatkan dalam gneiss dan schists seringkali pada kontak
denganbatuan beku.Asosiasinya yang umum adalah sillimanite .
Merupakan mineral khas pada hornfels .
48
CALCITE (CaCO3)
Hexagonal
Nikol Sejajar :
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
49
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
Keterangan
Nikol Silang :
50
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
mineral yang terkandung pada suatu batuan. Mineral optik membahas tentang mineralmineral pada batuan dalam bentuk monomineral. Salah satu tujuan mempelajari mineral optik
ialah untuk untuk mengetahui cara menentukan sifat-sifat optik mineral, serta mengenal
mineral secara mikroskopik. Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk
pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop.
Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa,
dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi
menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Selain itu,
perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini,
antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe
dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe
Olympus, Bausch & Lomb, dan Reichert
51
DAFTAR PUSTAKA
https://alfred8steven.wordpress.com/2012/10/22/mineral-optik/
https://www.academia.edu/8979560/MINERAL_OPTIK_CIRICIRI_OPTIS_PADA_MINERAL_MAFIK
http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-mineral-optik.html
http://www.scribd.com/doc/70961946/Laporan-Mineral-Optik#scribd
52