Anda di halaman 1dari 6

Mineral Optik

Mikroskop Polarisasi
Dasar yang membedakan mikroskop polarisasi dengan mikroskop biasa
yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada
mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator,
dan lensa amici bertrand. Jenis dari mikroskop ini cukup beragam, ada
beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch &
Lomb, dan Reichert. Perbedaan tipe mikroskop tersebut hanya pada
penempatan kedudukan bagian-bagiannya, tapi secara umum prinsip
penggunaannya relatif sama.
Bagian-bagian mikroskop polarisasi dan fungsinya
1. Kaki mikroskop
Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya
ada yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U).
2. Lengan Mikroskop, terdiri atas :
- Substage Unit
Bagian-bagiannya :
 Polarisator (“lower nicol”)
Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran polaroid
berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion),
sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja
yang bisa diteruskan.
 Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah
besarnya apertur/bukaan diafragma.
 Kondensor
Terletak pada bagian paling atas dari “substage unit”. Kondensor
berupa lensa cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya
memusat yang datang dari cermin di bawahnya. Fungsi kondensor lebih
lanjut akan dibahas pada bab konoskop.
- Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya
sebagai jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai
tempat menjepit preparat/peraga.
- Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit
teropong, yang terdiri atas beberapa bagian antara lain :
 Lensa objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja
objek.
 Lubang kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan
kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan warna
interferensi.
 Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan
polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah
getarannya bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan
tegak lurus arah getaran polarisator (nikol bersilang)
 Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk
memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus
balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada
lensa okuler.
 Lensa okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati
medan pandang.

2.2 Pengaturan Mikroskop


Pengaturan yang paling penting adalah memusatkan perputaran meja
objek/centering, pengaturan arah getaran polarisator sejajar dengan
salah satu benang silang, dan pengaturan arah getar analisator agar
tegak lurusarah getar polarisator.
Centering penting dilakukan agar dapat pada saat pengamatan dengan
menggunakan perputaran meja objek, mineral yang kita amati tetap
berada pada medan pandangan (tidak keluar dari medan pandangan).
2.3 Pengamatan Mikroskopik dengan Ortoskop tanpa Nikol
Pengamatan mikroskop polarisasi tanpa nikol dalam praktek diartikan
bahwa analisator tidak dipergunakan (berarti analisator dikeluarkan dari
jalan cahaya di dalam tubus mikroskop,atau arah analisator diputar
sampai sejajar dengan arah polarisator), sedang polarisator tetap
dipasang pada tempatnya dengan arah getarannya sejajar dengan
salah satu benang silang.
a. Sifat-sifat optik yang mempunyai hubungan tertentu dengan sumbu-
sumbu kristalografi yaitu yang sejajar atau yang menyudut tertentu,
misalnya: bentuk, belahan, dan pecahan.
b. Sifat optik yang mempunyai hubungan erat dengan sumbu-sumbu
sinar/sumbu optik pada kristal yaitu misal: index bias, relief, warna, dan
pleokroisme.
• Ketembusan Cahaya
Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi
dua golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan
mineral tidak tembus cahaya /mineral opak/mineral kedap cahaya.
• Inklusi
Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing
yang terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan
terperangkap dalam kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal
tersebut. Material tersebut dapat berupa kristal yang lebih kecil dari
mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa kotoran/impurities pada
magma.
• Ukuran mineral
Ukuran mineral dapat dinyatakan secara absolut dalam mm atau cm
dan sebagainya. Pengukuran lebar dan panjang atau diameter mineral
dapat dilakukan dengan bantuan lensa okuler yang berskala.
• Bentuk mineral
- Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara
keseluruhan maka kristal disebut mempunyai bentuk euhedral (gambar
a).
- Apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya
sendiri maka kristal disebut mempunyai bentuk subhedral (gambar b).
- Apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri
secara keseluruhan maka kristal disebut mempunyai bentuk anhedral
(gambar c).

Parameter lain untuk menyatakan bentuk adalah jumlah dan


perbandingan panjang bidang-bidang batas kristal, terutama untuk
kristal-kristal yang euhedral. Istilah yang sering digunakan antara lain:

• Belahan

- Belahan satu arah


Beberapa mineral dicirikan oleh adanya belahan pada satu arah saja,
misalnya pada semua mineral mika.
• Pecahan
Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk
pecah dengan cara tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom
seperti halnya belahan. Jenis-jenis pecahan yang khas antara lain
pecahan seperti gelas (subconchoidal fracture) pada kuarsa, pecahan
memotong pada olivin, ortopiroksen dan nefelin.
• Indeks Bias dan Relief
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media
kemudian masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga
indeks bias yang berbeda, sehingga cahaya tersebut mengalami
pembiasan pada batas kontak kedua media tersebut.

Gambar 2.9 Metode garis Becke, (A) mikroskop saat fokus (B) tubus
dinaikkan garis putih bergerak ke arah dalam, n mineral > n standar; (C)
garis Becke bergerak ke luar, n mineral < n standar
• Warna dan pleokroisme
Warna yang tampak pada mikroskop polarisasi adalah warna yang
dihasilkan oleh oleh sifat cahaya yang bergetar searah dengan arah
polarisator.

2.4 Pengamatan Mikroskopik dengan Nikol Bersilang


Pengamatan ortoskopik nikol bersilang (crossed polarized light)
dimaksudkan bahwa dalam pengamatannya digunakan analisator
bersilangan dengan polarisator (sinar diserap dalam dua arah yang
saling tegak lurus).
• Warna Interferensi
Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang
terdapat sayatan mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna
terang tersebut dicocokkan dengan tabel interferensi Michel – Levy
Chart (lampiran).

• Tanda rentang optik


- Length slow (+) = sumbu c berimpit /menyudut lancip dengan arah
getar sinar lambat (sumbu z). Keadaan ini dinamakan Addisi yaitu
penambahan orde warna interferensi pada saat kompensator
digunakan.
- Length fast (-) = sumbu c berimpit/menyudut lancip dengan arah getar
sinar cepat (sumbu x). Keadaan ini dinamakan Substraksi yaitu
pengurangan orde warna interferensi pada saat kompensator
digunakan.
• Kembaran
1. Kembaran tumbuh/Growth Twins

2. Kembaran transformasi
3. Kembaran Deformasi/Deformation Twins

Gambar 2.13 Kembaran deformasi (kanan: kembaran polisintetik


plagioklas)

• Gelapan dan kedudukan gelapan


- Gelapan sejajar/paralel
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang kristal (sumbu c) sejajar
dengan arah getar PP dan/atau AA.
- Gelapan miring
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang kristal (sumbu c)
menyudut terhadap arah getar PP dan/atau AA.
- Gelapan bergelombang
Terjadi pada mineral yang mengalami tegangan/distorsi sehingga
orientasi sebagian kisi kristal mengalami perubahan berangsur, dan
kedudukan gelapan masing2 bagian agak berbeda.
- Gelapan bintik/mottled extinction
Umumnya terjadi pada mineral silikat berlapis (mika), hal ini terjadi
karena perubahan orientasi kisi kristal secara local

Anda mungkin juga menyukai