PENGAMATAN MIKROSKOPIS
Mikroskop yang digunakan dalam pengamatan/pengenalan mineral secara
optis adalah mikroskop polarisasi cahaya bias. Ada berbagai model mikroskop
polarisasi, model mikroskop yang ada di laboratorium Jurusan Teknik Geologi
ITM adalah model atau jenis Olimpus dan Zeiss. Ada beberapa jenis pengamatan
mikroskopis, dimana dari masing-masing pengamatan akan dapat diamati sifat
optis mineral.
2.1. Pengamatan Mikroskopis Orthoskopis Paralel Nikol
Pengamatan Mikroskopis Orthoskopis Paralel Nikol merupakan pengamatan
mikroskopis pada mineral dimana analisator tidak digunakan dengan syarat
bidang getar analisator sejajar dengan polarisator. Sifat-sifat optik yang dapat
diamati pada pengamatan paralel nikol adalah :
-
2.1.1. Warna
Warna yang diamati adalah warna yang dihasilkan oleh kekuatan sinar yang
sedang bergetar sejajar dengan arah polarisator. Kenampakan warna akan sangat
tergantung pada kemampuan mineral untuk menyerap sinar serta komposisi
mineral, yaitu mineral-mineral yang mengandung unsur transisi, seperti : Ti, Y, Cr,
Mn, Fe, Ni, Cu dan Zn. Mineral-mineral yang kenampakkan megaskopis
berwarna relatif putih (misal kwarsa, Feldspar group) dibawah mikroskop akan
nampak tidak berwarna atau colourless. sedangkan mineral-mineral yang tampak
atau memberikan warna dibawah mikroskop biasanya secara megaskopis mineralmineral tersebut berwarna gelap.
1. Warna Aliokromatik
Jika warna utamanya sudah berubah menjadi warna lain yang
disebabkan oleh pengotoran-pengotoran mineral lain.
2. Warna idiokromatik
Merupakan warna dari mineral yang terlihat dibawah mikroskop dan
sesuai dengan warna sesungguhnya.
2.1.2. Bentuk (Shape)
Pengamatan bentuk mineral dilakukan dengan mengamati bidang batas/garis
batas dari mineral, dapat dibedakan atas :
-
Bentuk Euhedral, bila mineral secara keseluruhan dibatasi oleh bidang kristal
itu sendiri.
Bentuk Anhedral, bila mineral sama sekali tidak dibatasi oleh bidang bidang
kristalnya.
Istilah lain yang berhubungan dengan bentuk kristal dan juga sering
Tabular, bentuk dari mineral yang mempunyai satu bidang dengan kedua
sisinya hampir sama panjang dengan ketebalan yang tipis.
Kubik atau equant, bentuk dari mineral dimana ketiga sisi dari mineral atau
kristal mempunyai panjang yang sama. Misal : Pirit (sistem isometri).
Lath-like, bentuk dari mineral dimana ketiga sisi dari mineral panjangnya
berbeda, dimana salah satu dari sisinya jauh lebih panjang dari kedua sisi yang
lain. Misal Plagioklas.
Jarum atau acicular, kristal yang panjangnya bila dipotong tegak lurus
terhadap arah memanjang akan berbentuk persegi empat dengan kedua sisinya
jauh lebih pendek dari kristalnya itu sendiri. Misal : Silimanit, actinolit.
Serat atau fibrous, masing-masing kristal berbentuk panjang dan sangat kecil,
semua serta merupakan suatu kelompok yang biasanya agak memusat.
Pipih atau platy atau micacecous, mineral terdapat sebagai tumbukan yang
berlapis-lapis.
Page II - 2
Keterangan gambar :
(A) Bentuk mineral Biotit yang euhedral
(B) Bentuk mineral Biotit yang subhedral
(C) Bentuk mineral Biotit yang anhedral
Keterangan gambar :
(A) bentuk prismatik amfibol; (B) bentuk prismatik piroksen; (C) bentuk tabular;
(D) bentuk kubik; (E) bentuk lath like; (F) bentuk jarum; (G) bentuk pipih.
2.1.3. Ukuran Butir
Page II - 3
Page II - 4
Keterangan gambar :
(A) Belahan sempurna
(B) Belahan baik
(C) Belahan buruk
2.1.5. Indeks Bias
Indeks bias merupakan suatu angka (konstanta) yang menunjukkan
perbandingan antara sinus sudut datang dan sinus sudut pantul (hukum sinilus
dalam perjalanan cahaya/sinar yang terbias). Indeks bias juga merupakan fungsi
dari sinar didalam medium.
Pengukuran indeks bias mineral dibawah mikroskop dapat dilakukan secara:
1. Relatif yang dibedakan atas :
a.
b.
Page II - 5
dijauhkan dari meja objek, garis becke akan bergerak kearah media yang indeks
biasnya lebih besar. Dengan kata lain bila tubus dinaikkan :
-
Garis becke bergerak kearah dalam, maka indeks bias mineral (N) lebih
besar dari indeks bias balsem kanada (n) atau N > n.
Garis becke bergerak kearah luar, maka indeks bias mineral (N) lebih kecil
dari indeks bias balsem kanada (n) atau N < n.
Catatan :
-
Untuk mikroskop model Zeiss, maka meja objek dijauhkan dari lensa
objektif (skrup pengatur fokus) diputar kearah bawah.
Page II - 6
- Bila bayangan gelap (dark shadow) terjadi pada pihak yang berlawanan
dengan penutupan sinar (jalan sinar yang ditutup), maka indeks bias
sinar (jalan sinar yang ditutup), maka indeks bias mineral lebih kecil dari
indeks bias balsem kanada (N < n)
N>n
N<n
kartu
b.
c.
Dengan metode garis becke tentukan harga indeks biasnya apakah N >
n atau N < n.
d.
Bila hasil (3) N > n, maka minyak imersi diganti dengan minyak
imersi yang harga indeks bias n2 lebih besar dari n1 (n2 > n1) atau
sebaliknya.
e.
f.
Page II - 7
2.1.6. Relief
Relief adalah kenampakan yang timbul karena adanya perbedaan harga
indeks bias mineral dengan media sekitarnya. Pengamatan relief pada dasarnya
pengamatan terhadap kenampakan bidang atau garis batas dari mineral, apakah
terlihat jelas atau tidak jelas kenampakan bidang atau garis batas mineral.
Kenampakan dari relief sangat tergantung pada besarnya perbedaan harga indeks
bias dari mineral yang saling bersinggungan. Berdasarkan hal tersebut
pengamatan relief dibedakan atas :
-
Relief
bersinggungan mempunyai harga indeks bias yang relatif sama atau garis
batas mineral relatif tidak terlihat.
-
Relief sedang, bila harga indeks bias dari mineral yang saling
bersinggungan berbeda (tidak terlalu jauh harga perbedaannya) atau
bidang atau garis batas mineral sangat terlihat jelas.
Relief kuat, bila perbedaan harga dari indeks bias dari mineral yang
bersiggungan sangat besar, maka bidang/garis batas mineral sangat terlihat
jelas.
Untuk melihat kenampakan relief dari mineral, bukalah diafragma iris
selebar-lebarnya (intensitas cahaya dibuat maksimum) sehingga akan
terlihat kenampakkan relief yang lemah, sedang maupun kuat.
2.1.7. Pleokroik
Pleokroik merupakan gejala perubahan warna saat meja objek diputar,
disebabkan oleh adanya perbedaan daya serap atau absorbsi dari sumbu-sumbu
kristal. Kenampakan pleokroik juga tergantung pada posisi penyayatan mineral
terhadap sumbu C kristal. Berdasarkan hal tersebut pleokroik dibedakan atas :
-
Dikroik, terjadi dua kali perubahan warna saat meja diputar 0-90. bisa
dimiliki oleh mineral yang mempunyai sistem kristal tetragonal, trigonal
dan heksagonal.
Page II - 8
Trikoik, terjadi perubahan warna tiga kali saat meja diputar sejauh 0-90.
biasa dimiliki oleh mineral yang bersistem kristal ortorombik, monoklin
dan triklin.
Berdasarkan sifat atau kecepatan perubahan warnanya, plekroik dibedakan
Page II - 9
terjadi oleh adanya dua sinar yang bergerak kearah yang berbeda dengan
kecepatan yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan bias
rangkap dapat dilakukan dengan bantuan tabel Michel-levy, yaitu tabel warna
interferensi.
Cara menentukan Bias rangkap :
-
Orde dari bias rangkap diperoleh dengan mengikuti garis horizontal dari
perpotongan titik X kearah kiri sampai tepi tabel dan melihat masuk ke
orde berapa warna bias rangkap titik X tertentu.
Bias rangkap kuat, bila berada pada orde III bawah atas
Page II - 10
Page II - 11
Kolom orde
Warna Interferansi
P
Gambar 2.7. Cara pembacaan harga bias rangkap pada tabel Michel Levy.
W.I = biru; Orde = II; X = titik perpotongan dan P = Harga bias rangkap
2.2.2. Pemadaman
Jazza Indah Kurnia
Page II - 12
Page II - 13
(A)
(B)
(C)
Page II - 14
Kalsbat
Albit
Periklin
Kalsbat-Albit
Cross hatch
Page II - 15
Catatan :
Besar sudut pemadaman dari kembaran Albit dan Kalsbat-Albit dapat
digunakan untuk menentukan jenis plagioklas.
Cara penentuan sudut pemadaman dan jenis plagioklas
a. Cara penentuan sudut pemadaman kembaran albit
1.
2.
3.
4.
Besar sudut pemadaman dari kembaran albit adalah nilai rata-rata dari X 1
dan X2 atau Z = (X1 + X2)/2. Dengan batasan selisih antara X1 dan X2
harus lebih kecil atau sama dengan enam (6) atau (X1-X2) 6.
Page II - 16
Gambar 2.12. Kurva F.E. Wright, untuk penentuan jenis plagioklas dari sudut
pemadaman kembaran albit.
1.
2.
Bila N < n, digunakan kurva sebelah kiri dan bila N > n, digunakan kurva
kanan
Atau bila mineral plagioklas bertanda optik positip, gunakan kurva kiri dan
bila bertanda optik negatip, gunakan kurva sebelah kanan.
c.
Page II - 17
Gambar 2.13. Cara penentuan sudut pemadaman untuk kembaran Kalsbat Albit
1.
Pada kembaran Kalsbat Albit, pada bagian yang terang (kanan) dan
bagian yang gelap (kiri) terdapat kembaran atau garis-garis Albit.
2.
3.
Page II - 18
Gambar 2.14.
Kurva
F.E
Wright,
untuk
penentuan
jenis
plagioklas
dari
sudut
Bila arah getaran sinar cepat terletak searah atau menyudut lancip
terhadap arah memanjangnya mineral, maka mineral memiliki
orientasi atau tanda rentang negatif (-) atau elongasi negatif atau
elongasi cepat Length fast orientation.
Bila arah getaran sinar lambat terletak searah atau menyudut lancip
terhadap arah memanjangnya mneral, maka mineral memiliki orientasi
Page II - 19
atau tanda rentang positif (+) atau elongasi positif atau elongasi lambat
Length Slow.
Dalam mengamati orientasi di bawah mikroskop digunakan keping
kompensator, baik dari keping gips maupun dari keping mika (sesuai kebutuhan),
yaitu dengan melihat perubahan warna interferensi (warna bias rangkap).
Sb. C
Sb. C
Gambar 2.14. Hubungan antara getaran atau jalannya sinar dengan sumbu kristal pada orientasi
negatif (A) dan orientasi positif (B)
Page II - 20
b. Memutar meja sayatan hingga mineral pada posisi terang maksimum, catat
warna interferensi dan ordenya (seperti penentuan bias rangkap).
c. Pada posisi b, memasukkan kompensator atau komperator, dengan ketentuan :
-
Isogir-isogir (isogyres
atau brushers) yang berwarna hitam atau abu-abu.
Isogir
- Isocrome
Melatop, yaitu perpotongan antara isogir dan dari perpotongan tersebut
akan diperoleh empat kuadran.
-
Melatop
Page II - 21
Gambar 2.16. Gambar interferensi mineral uniaxial, A. Sayatan dengan sumbu optik terpusat
(sayatan sumbu C) dan B, sayatan dengan sumbu optik tidak terpusat (sayatan
miring atau sembarang terhadap sumbu c)
Page II - 22
2.
Gambar 2.17. Gambar interferensi mineral biaxial dengan sumbu optik terpusat
Gambar interferensi dengan sumbu optik tidak terpusat (disayat miring atau
sembarang terhadap sumbu C) dibedakan atas :
1. Isogir sejajar dengan salah satu benang silang, dimana :
-
BSO
BSO
BSO 0
90
180
270
Gambar 2.18. Isogir sejajar dengan benang silang di 0, 90, 180, 270
Page II - 23
Bidang sumbu Optik (BSO) tegak lurus pada isogir dan memotong
isogir pada melatop.
BSO
Gambar 2.19. Gambar Interferensi dengan isogir diagonal di 45, 135, 225 dan 315
BSO
Pergerakan isogir dari mineral biaxial sumbu optik tidak terpusat berbeda
dengan mineral uniaxial, dimana isogirnya bergerak berlawanan arah jarum jam
saat meja mikroskop diputar searah jarum jam dan pergerakannya terkesan
bergerak dari satu titik (pergerakan terpusat).
2.3.2. Tanda Optik
Tanda optik suatu mineral dinyatakan dalam bentuk positif (+) / negatif (-).
Batasan-batasannya adalah sebagai berikut :
a. Tanda optik positif (+), bila :
- Kecepatan sinar biasa (B) atau sinar ordiner lebih besar dibanding sinar luar
biasa (L) atau sinar ekstraordiner (B>L) atau.
- Indeks bias sinar ekstraordiner lebih besar dari indeks bias sinar ordiner.
Jazza Indah Kurnia
Page II - 24
2.
3.
4.
5.
Mengamati
kenampakan gambar
Page II - 25
6.
Page II - 26
Gambar 2.22. Kenampakan tanda optik mineral uniaxial sumbu optik terpusat dengan
menggunakan kompensator gips (A), mika (B) dan kuarsa (C)
Page II - 27
Bila posisi isogir tidak di 2250 (di 1350 atau 3150) maka penentuan
tanda optiknya berlawanan dengan tanda optik diposisi 2250 atau :
Page II - 28
Gambar
2.23. Kenampakan tanda optik mineral biaxial sumbu optik tidak terpusat
diposisi 3150, kompensator jenis gips (A), mika (B) dan kuarsa (C)
Page II - 29