Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ilyas Furqon

Nim : 072.17.016
Matkul : Mekanika Batuan

Menentukan kedudukan garis perpotongan dari dua buah


bidang

A) N40 E/60 SE dan N60 0 W/30 0 SW

P 1
59º P 2
1
e
an
Pl

35º 82º
30º

21º

1. Gambarkan stereogram dari dua bidang : Bidang 1, putar transparan 400 berlawanan jarum
jam (arah N-E), tentukan besar kemiringan 600 pada sisi E ; Bidang 2, putar transparan
600 searah jarum jam (arah N-W), tentukan kemiringannya 300 pada sisi W.
2. Titik potong antara dua stereogram atau lingkaran besar merupakan kedudukan garis
potong dua bidang tersebut. Putar garis ini pada arah utara selatan, dan beri tanda pada
lingkaran pinggirnya. besaran penunjaman dapat langsung dibaca, dan arah garisnya dapat
dibaca dengan mengembalikan posisi transparan pada arah yang semula. Kedudukan garis
potong adalah 300, N210 E.

B) Suatu bidang A kedudukan N 010° E / 30° berpotongan dengan bidang B kedudukan


N 130° E/ 50°. Tentukan kedudukan garis potongannya !
Penyelesaian :
 Gambarkan stereogram kedua bidang tersebut (Gambar 4.10.a).
 OB adalah stereogram garis potongnya, sedangkan busur NEF adalah bearing OB yang
diukur pada saat N kalkir berhimpit N jaring.
 Busur BF adalah plunge, diukur pada posisi OF berhimpit dengan E-W / N-S jaring
(Gambar 4.10.b).
 Busur CB adalah rake OB pada bidang N 010° E / 30°, diukur pada posisi strike bidang
tersebut berimpit dengan N-S jaring. Begitu juga busur DB adalah rake OB pada bidang S
050° E / 50° SW (Gambar 4.10.c).

Anda mungkin juga menyukai