Anda di halaman 1dari 27

by : Muhammad Ilham Al Kautsar


Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative
tanpa mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar merupakan jenis
struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Sebenarnya, kekar bisa saja
mengalami pergeseran, tetapi dalam skala yang sangat kecil (mikroskopis)
sehingga sulit jika dilihat secara kasat mata.
Jenis kekar bedasarkan genetiknya, Bedasarkan keterbentukannya,
dibedakan menjadi 3 jenis : kekar dapat disebabkan 2 hal :

• Kekar Gerus (Shear joint) • Tektonik

• Kekar Tarik (Extension joint) • Non-tektonik

• Kekar Campuran (Hybrid Joint)


(Shear joint)

Merupakan bidang pecah/rekah yang


terbentuk akibat adanya
geseran/gesekan. Dengan ciri lurus,
bentuk permukaan bidang kekar relatif
datar, rapat, dan dijumpai cermin sesar
(slicken slide).
(Extension Joint)

Terbentuk akibat adanya peregangan


atau tarikan. Dengan ciri relatif tidak
lurus, bentuk permukaan bergelombang,
berongga, ditemukannya vein. Kekar Tarik
dibagi menjadi 2, yaitu tension joint dan
release joint.
(HybridJoint)

Merupakan kekar yang bentuknya


campuran antara kekar gerus dan
kekar tarik.
Terbentuknya kekar terjadi disebabkan oleh 2 gaya, yaitu gaya

endogen (dalam) dan eksogen (luar).


Terbentuknya kekar karena gaya endogen biasanya diakibatkan
oleh pergerakan lempeng. Kekar yang terbentuk akan sepertI
kekar gerus dan kekar tarik.
Kekar Tarik
diambil dari https://docplayer.info/72952440-Kekar-joint-sumber-
ansyari-isya-foto-1-struktur-kekar.html

Kekar Gerus
diambil dari http://arriqofauqi.blogspot.com/2014/08/geologi-
struktur-dan-jenisnya.html
Kekar yang terbentuk akibat adanya gaya eksogen, disebut sebagai
shringkage joint artinya kekar ini mengalami pengerutan. Ada beberapa
faktor diantaranya :

• Penghilangan beban batuan yang tererosi (sheeting joint)

• Pengerutan akibat dari pendinginan batuan


Sheeting Joint
diambil dari http://godspot13.blogspot.com/2016/07/struktur-dan-
tekstur-batuan-beku.html

Columnar joint
diambil dari https://blogs.agu.org/georneys/2012/11/18/geology-word-of-the-
week-c-is-for-columnar-jointing/
Struktur garis merupakan struktur yang memiliki geometri linier.
Dalam mempelajari struktur garis, terdapat istilah-istilah untuk
mempermudah menggambakarnnya, antara lain :

• Trend

• Plunge
• Trend (arah penunjaman), garis horizontal atau jurus
dari bidang vertikal yang melalui garis, dan
menunjukan arah penunjaman dari garis tersebut.

• Plunge (penunjaman), besaran sudut pada bidang


vertikal, antara garis dengan bidang horizontal. Nilai
dari penunjaman berkisar antara 0-90 derajat,
penunjaman 0 dimiliki oleh garis horizontal dan 90
dimiliki oleh garis vertikal
Pengkonversian strike dip menjadi trend
plunge

Trend = Strike – 90
Plunge = 90-Dip
Terdapat 4 tipe kekar, diantaranya :

• Joint set

• Systematic joint

• Joint system

• Nonsystematic joint
• Joint set adalah kumpulan kekar pada satu tempat atau pada suatu batuan yang
memiliki ciri khasnya sendiri.

• Systematic joint adalah kekar dalam bentuk yang berpotongan arahnya sejajar
satu dengan lainnya (mirip seperti joint set hanya saja berpotongan).

• Joint system adalah kumpulan dari joint set atau apabila ditemukan lebih dari
satu joint set

• Nonsystematic joint adalah kekar yang tidak teratur bentukannya


Pengambilan data strike dan dip

Pengukuran panjang kekar

Pengukuran lebar kekar


• Window
• Bentang tali
Pengambilan data kekar menggunakan metode tali
(mengatahui indikasi akan menjadi sesar apa)

• Alat tulis
• Jangka
• Pensil Warna
• Paku Payung 5 (minimal)
• Kertas kalkir 5x
• Streonet (polar, kalsbeek, wulf net)
1. Siapkan alat dan bahan

2. Ubah data strike/dip kekar menjadi trend/plunge

3. Ambil kalkir kemudian buat lingkaran

4. Tumpuk polar net dengan kalkir tadi dan plot dana trend/plunge

5. Ambil kalkir kembali buat lingkaran yang sama


6. Tumpuk kertas kalsbeek

7. Buatlah zonasi bedasarkan banyaknya kekar dalam satu bidang


kalsbeek dan warnanya dibedakan

8. Ambil kalkir kembali kemudian buatlah lingkaran

9. Tulis jumlah titik kekar didalam segi enam tersebut


10. Buatlah garis kontur dan sesuaikan warna garisnya. Agar mudah dimulai dari jumlah konturing
paling kecil

11. Ambil 2 titik terginggi usahakan beda warna dengan yang lain (conjugate)

12. Ambil kalkir baru buat lingkaran kemudian pindahkan titik tertinggi tadi

13. Tumpuk kalkir tadi (berisikan titik conjugate) dengan wulfnet dan gunakan paku payung untuk
memutar

14. Taruh titik conjugate ke arah barat-timur kemudian tambahkan 90 derajat kemudian tarik garis
utara selatan. Lakukan hal yang sama pada titik satunya.

15. Perpotongan disebut sebagai taw 2


16. Putar perpotongan ke arah barat timur, tambahkan 90 derajat dari titik
potong, kemudian buat garis utara selatan
17. Hitung besar sudut yang dibentuk garis 1 dan 2, kemudian bagi 2 dan
tandai taw 1
18. Dari taw 1, tambahkan 90 derajat untuk menjadi taw 3
19. Masing-masing taw, cari trend plungenya
20. Tentukan jenis indikasi sesar bedasarkan trend dan plungenya

Anda mungkin juga menyukai