Anda di halaman 1dari 8

MINERAL DAN MINERALOGI

A. Pengertian Mineral dan Mineralogi


Mineral adalah suatu zat yang terbentuk secara alamiah di muka bumi ini
dengan susunan atau komposisi kimia yang pada umumnya bersifat non
anorganik dan juga homogen. Selain itu mineral juga memiliki beberapa sifat fisika
yang menyertainya yang turut menjadikan mineral tersebut memiliki sifat khas
tersendiri. Secara umum mineral merupakan komponen penyusun suatu material
bumi yang berupa batuan dengan jenis yang dapat ditemukan cukup banyak di
muka bumi ini. Suatu unsur atau atom yang menyusun mineral itu membentuk
suatu pola yang sistematis yang nantinya akan menjadi bentuk tertentu suatu
mineral. Mineralogi ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang minneral
baik itu secara sifat kimia, sifat fisik, cara keterbentukannya, dan cara terdapatnya.

Sumber : Yogi, 2015


Gambar 1
Mineral
B. Sifat-sifat Fisik Mineral
Setiap mineral berbeda-beda baik secara sifat kimiawinya maupun secara
fisiknya. Berikut merupakan sifat-sifat fisik mineral diantaranya ialah sebagai
berikut:
1. Kilap
Kilap merupakan penampakan cahaya pada mineral dimana pada saat
mineral diberi cahaya maka akan terpantulkan cahayanya.

Sumber : Yogi, 2015


Foto 1
Kilap Kaca
2. Warna
Warna pada mineral sangat jelas dapat dilihat dengan menggunakan mata
telanjag. Mineral ada yang hanya memiliki satu warna dan ada juga yang memiliki
lebih dari satu warna.
3. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu gesekan.
4. Cerat
Cerat merupakan warna yang terdpat apabila mineral telah menjadi
serbukan.

Sumber : Yogi, 2015


Foto 2
Cerat Mineral
5. Belahan
Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral dimana apabila mineral
tersebut dipukul dan tidak hancur namun terbelah menjadi bidang belahan yang
lumayan licin.

Sumber : Halim, Fatahillah, 2015


Gambar 2
Macam Belahan
6. Pecahan
Pecahan merupakan salah satu sifat fisik mineral dimana apabila mineral
dipukul maka akan menjadi beberapa bagian yang sangat kecil.

Sumber : Nhandia, Shandy, 2011


Foto 3
Pecahan Mineral
7. Bentuk
Bentuk merupakan sifat fisik yang dapat dilihat langsung oleh mata
telanjang, dimana mineral ada yang berbentuk kristal dan lain-lain.
8. Berat Jenis
Berat Jenis merupakan salah satu sifat fisik mineral diamana berat jenis
dapat dihitung dengan perbandingan berat mineral dengan volume mineral.
9. Kemagnetan
Kemagnetan merupakan kemampuan mineral terhadap gaya magnet
dimana mineral dapat menempel ke mineral lainnya seperti magnet.
10. Kelistrikan
Mineral memiliki sifat kelistrikan, sifat kelistrikan yang dimiliki mineral ada
dua, yakni mineral konduktor (dapat menghantarkan listrik) dan mineral non-
konduktor (tidak dapat menghantarkan panas).
C. Proses Keterbentukan Mineral
Adapun beberapa proses keterbentukan suatu mineral diantaranya ialah
sebagai berikut :
1. Proses Magmatik
Pada proses ini mineral terbentuk melalui pemisahan magma yang terjadi
karena penaikkan suhu ataupun penurunan suhu magma sehingga membuat
magma membeku dan membentuk suatu kristal.
2. Proses Pegmatik
Pada proses ini mineral terbentuk berdasarkan pada cairan magma yang
banyak mengandung gas dan cairan. Pada proses ini terjadi penurunan
temperatur menjadi 600-4500C dan biasa terbentuklah suatu magma yang disebut
dengan magma sisa.
3. Proses Pneumatolitis
Pada proses ini mineral terbentuk melalui penurunan temperatur magma
menjadi 550-4500C dan ketika telah berada pada penurunan magma menjadi
4500C akan terbentuk suatu mineral.
4. Proses Hidrotermal
Pada proses ini mineral terbentuk akibat terjadinya temperatur dan tekanan
yang sangat rendah. Pada proses ini terjadi rekahan yang menyebabkan magma
dapat keluar dan mengendap lalu membentuk sebuah mineral.
5. Proses Skarn
Pada proses ini mineral terbentuk akibat adanya suatu kontak antara suatu
batuan karbonat dengan batuan sumbernya atau batuan lainnya sehingga
menghasilkan suatu mineral.
6. Proses Sublimasi
Pada proses ini mineral terbentuk akibat gas vulkanik keluar atau
terpisahkan dibawah permukaan bumi karena suhu yang berkurang sehingga
menyebabkan suatu gas berubah menjadi padatan atau menyublim dan padatan
inilah yang merupakan mineral.

Sumber : Anonim, 2015


Gambar 3
Proses Keterbentukan Mineral
KESIMPULAN

Mineral adalah suatu zat yang terbentuk secara alamiah di muka bumi ini
dengan susunan atau komposisi kimia yang pada umumnya bersifat non
anorganik dan juga homogen. Selain itu mineral juga memiliki beberapa sifat fisika
yang menyertainya yang turut menjadikan mineral tersebut memiliki sifat khas
tersendiri. Secara umum mineral merupakan komponen penyusun suatu material
bumi yang berupa batuan dengan jenis yang dapat ditemukan cukup banyak di
muka bumi ini. Mineralogi ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
minneral baik itu secara sifat kimia, sifat fisik, cara keterbentukannya, dan cara
terdapatnya.
Mineral memiliki beberapa karakteristik salah satunya sifat fisik, sifat fisik
mineral ada beberapa, yakni kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, pecahan,
bentuk, berat jenis, kemagnetan, dan kelistrikan. Mineral juga memiliki beberapa
proses keterbentukan mineral diantaranya ialah magmatik (mineral terbentuk
melaui penaikkan dan penurunan suhu), pegmatik (mineral terbentuk berdasarkan
magma yang mengandung gas dan cairan), pneumatolitis (mineral terbentuk
akibat adanya penurunan suhu), hidrotermal (mineral terbentuk akibat suhu dan
tekanan yang cukup rendah), skarn (mineral terbentuk akibat terjadinya kontak
antara batu sumber dengan batu lainnya), dan sublimasi (mineral terbentuk karena
gas berubah menjadi suatu padatan yang membentuk mineral).
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2016. “Kristal Dan Kristalografi”. id.m.wikipedia.org. Diakses pada


tanggal 11 Oktober 2017 pukul 15.00 WIB. (Referensi Internet)

2. Anonim. 2015. “Pengertian Kristal”. Kristalografi.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 16.30 WIB. (Referensi
Internet)

3. Muhammad, Arief. 2014. “Macam Macam Proyeksi Pada kristal ”.


andrea.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul
16.30 WIB. (Referensi Internet)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai