2. Sebutkan beberapa parameter geohidrologi yang dipakai sebagai input (data) yang
diperlukan oleh program ini?
3. Apakah program Flowpath dapat dipakai untuk semua kondisi akifer? Jelaskan.
Penyelesaian!
Membantu kita dalam menyajikan keluaran dalam berbagai peta, misalnya peta
kontur airtanah (equipotensial), peta arah airtanah (velocity) dan lainnya dalam
bentuk tayangan di layar maupun cetakan (hard copy).
2. Beberapa parameter geohidrologi yang dipakai sebagai input (data) yang diperlukan
oleh parameter ini antara lain, sebagai berikut:
Laju infiltrasi
3. Program Flowpath ini tidak berlaku untuk semua kondisi akuifer. Program ini
dapat digunakan untuk pemetaan airtanah, khusus untuk airtanah yang terdapat pada
rongga pori, tidak berlaku untuk airtanah pada rongga pelarutan, airtanah pada
rekahan dan airtanah pada bekas gas.
Hal ini disebabkan karena, distribusi airtanah pada daerah pelarutan, rekahan,
maupun bekas gas sangat kompleks dan tidak menentu.
Selain itu, volume air tanah pada daerah pelarutan, rekahan, maupun bekas gas
sangat sulit untuk diketahui karena besarnya volume akuifer pada daerah ini sangat
tidak menentu, sedangkan Volume airtanah pada akuifer bebas sangat dipengaruhi
oleh musim. Melimpah pada musim hujan dan akan menyusut pada musim kering.
Gambar 1. perbedaan distribusi air pada daerah pelarutan dan daerah rongga
berpori
4. Bentuk keluaran yang lazim digunakan untuk mempresentasikan air tanah adalah:
Peta grid
Peta pathline
Gambar 3. Peta equipotensial (peta kontur airtanah), velocity dan capture zone.
Dengan data yang sudah ada program ini dapat dipakai sebagai program simulasi
airtanah tanpa harus ke lapangan, sehingga pengambilan keputusan berjalan
cepat menggunakan desk evaluation hasil suatu simulasi.
Program ini dipakai sebagai alat untuk pemetaan airtanah dan pengelolaan
airtanah melalui simulasi dengan mengubah nilai-nilai parameter geologi dan
hidrologi. Dengan simulasi diharapkan masyarakat mempunyai kemampuan
untuk mengelola air-tanah.
Daftar Pustaka