Anda di halaman 1dari 5

37

2.4. PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama ini berjudul “Logging Tools”. Praktikum
logging tools ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis alat logging berdasarkan
output dan mekanisme kerjanya, mengetahui jenis-jenis alat logging dalam
geotermal, mengetahui prinsip kerja dan kegunaan masing-masing alat, faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja alat, serta kondisi optimum masing-masing alat.
Selain itu juga dapar diketahui dari porosity tools apakah suatu lapisan tersebut
porous atau nonporous, dari lithology tools dapat diketahui suatu lapisan tersebut
lapisan tersebut permeable atau impermeable (berupa shale), dan dari resistivity
tools dapat diketahui suatu lapisan tersebut apakah memiliki ketahanan yang besar
atau kecil terhadap listrik.
Berdasarkan mekanisme kerjanya logging tools dibagi menjadi tiga jenis
yaitu log listrik, log radioaktif, dan log sonik. Sedangkan berdasarkan output yang
dihasilkan logging tools dibagi menjadi tiga jenis yaitu resistivity tools, lithology
tools, dan porosity tools. Yang termasuk kedalam lithology tools adalah caliper
log, spontaneous potential log, dan gamma ray log. Yang termasuk kedalam
porosity tools adalah density log, neutron log, dan sonic log. Yang termasuk
kedalam resistivity log adalah lateralog, induction log, dan microresistivity log.
Sedangkan log yang digunakan dalam geothermal yaitu go-devil log, spinner, dan
caliper log.
Dalam mengukur lithology batuan, gamma ray log memiliki prinsip kerja
dengan mengukur unsur radioaktif berupa potasium (K), torium (Th), dan uranium
(U) yang terdapat dalam batuan . Unsur-unsur tersebut biasanya terdapat pada
batuan shale yang impermeable. Sehingga dapat diketahui apabila defleksi hasil
pembacaan kurva gamma ray log tinggi maka formasi tersebut merupakan formasi
yang impermeable atau shale, sedangkan apabila defleksi pembacaan gamma ray
log kecil formasi tersebut merupakan formasi yang permeable. Log jenis ini dapat
digunakan pada kondisi open hole maupun case hole. Prinsip kerja alat SP log
adalah mengukur beda potensial antara elektroda yang berada dibawah sumur
dengan elektroda di permukaan. Pada pemasangan alat di permukaan, alat
ditancapkan kedalam tanah yang sebelumnya diisi lumpur yang digunakan dalam
38

operasi pemboran tersebut. Dari hasil pengukuran SP log dapat diketahui zona
permeable dan impermeble dengan melihat defleksi kurva terhadap garis shale
base line, pada zona permeable maka defleksi kurva akan menuju arah kiri
(negatif) atau ke kanan (positif) terhadap garis shale base line sedangkan pada
zona impermeable defleksi kurva akan berada pada garis shale base line. Agar
bekerja optimum pemakaian SP log harus dilakukan pada sumur open hole. Prinip
kerja caliper log adalah seperti pegas yang membesar atau mengecil tergantung
besar lubang bor. Selain mengetahui besar lubang bor, dengan caliper log dapat
diketahui lapisan porous dan permeable dengan membandingkan diameter lubang
bor terhadap diameter bit yang digunakan dalam melakukan pemboran. Pada
lapisan porous dan permeable diameter lubang bor akan lebih kecil di banding
diameter bit karena terbentuk mud cake, sedangkan pada lapisan nonporous dan
impermeable, diameter lubang bor akan relatif sama dengan diameter bit. Untuk
lubang bor yang lebih besar daripada diameter bit berarti pada lapisan tersebut
mengalami keruntuhan akibat formasinya unconsolidated dan sloughing.
Dalam mengukur resistivitas batuan digunakan resistivity tools. Salah satu
resistivity tools adalah lateralog yang mengukur resistivitas batuan dengan
menembakan arus dengan tegangan tertentu dari elektroda A0. Lateralog memiliki
kondisi optimum pengukuran pada kondisi pemboran menggunakan lumur air
asin. Terdapat tiga jenis lateralog, yaitu MLL (Medium Laterallog) yang dapat
yang dapat menjangkau zona invaded sehingga dapat diketahui harga Rmf, LLS
(Lateralog Short) yang dapat menjangkau zona invaded, dan LLD (Lateralog
Deep) yang dapat menjangkau zona uninvaded sehingga dapat diketahui harga Rt.
Alat lain yang digunakan dalam mengukur resisitivitas batuan adalah induction
log. Alat ini mengukur konduktivitas formasi tegak lurus terhadap alat tersebut.
Jangkauan perhitungan alat ini lebih pendek dibanding lateralog. Induction log
memiliki kondisi optimum pengukuran pada kondisi pemboran menggunakan
lumur air tawar. Induction log memiliki dua jenis yaitu ILD (Induction Log Deep)
yang dapat menjangkau zona invaded sehingga dapat diketahui harga Rmf dan
ILM (Induction Log Medium) yang dapat menjangkau zona uninvaded sehingga
dapat diketahui harga Rt. Dari hasil pembacaan kedua log tersebut dapat
39

dikorelasikan untuk mengetahui kandungan fluida dalam lapisan batuan. Pada saat
Rxo < Rt maka kemungkinan fluida dalam lapisan batuan tersebut adalah minyak,
sedangkan apabila Rxo > Rt maka kemungkinan fluida dalam lapisan batuan
tersebut adalah air. Namun hasil tersebut belum tentu akurat karena kemungkinan
harga resisitivitas yang terlalu besar berati bisa saja lapisan batuannya adalah
batuan yang kompak. Urutan resistivitas zat dari yang paling besar ke kecil secara
berurutan adalah batuan kompak, gas, minyak, fresh water, dan salt water. Selain
lateralog dan induction log untuk mengukur resisitivitas batuan juga dapat
digunakan microresistivity log yang merupakan versi kecil dari resistivity log.
Dalam mengukur porositas batuan digunakan porosity tools. Salah satu
porosity tools adalah density log yang memiliki prinsip kerja dengan menembakan
sinar gamma yang kemudian akan membentur elektron dalam formasi dan
tertangkap lagi oleh detektor. Pada batuan yang memiliki kerapatan yang besar
maka sinar gamma yang ditangkap oleh deterktor semakin kecil yang
mengindikasikan bahwa batuan tersebut tidak porous, begitupun sebaliknya. Log
jenis ini dapat digunakan padan open hole maupun case hole. Alat lain yang
digunakan dalam mengukur porositas suatu batuan adalah neutron log yang
memiliki prinsip kerja dengan mengukur banyaknya ion hidrogen didalam
formasi. Semakin banyak ion hidrogen yang terukur berarti batuan tersebut
semakin porous. Log jenis ini dapat digunakan padan open hole maupun case
hole. Selain neutron log dan density log untuk mengukur porositas batuan dapat
dilakukan dengan menggunakan sonic log. Prinsip kerja sonic log adalah dengan
menembakan gelombang suara ke batuan kemudian akan dihitung transite time
yang dibutuhkan suara untuk merambat setiap ft. Pada batuan porous transite time
yang dibutuhkan lebih lama dari pada batuan yang tidak porous. Hal ini karena
pada batuan porous akan terisi oleh zat cair yang menyebabkan transite timenya
lebih lama.
Pada kegiatan industri geothermal ada beberapa log yang sering digunakan
yaitu go-devil log, caliper log, dan pressure temperature spinner. Prinsip kerja
go-devil log adalah dimasukan kedalam lubang bor untuk mengetahui ada
tidaknya hambatan pada lubang bor yang biasanya berupa scale. Apabila terdapat
40

scale maka go-devil log ditarik keluar kemudian dimasukan scale catcher untuk
mencungkil scale tersebut. Setalah dibersihkan untuk menghitung laju alir fluida
digunakan pressure temperature spinner yang memiliki prinsip kerja seperti kipas
yang berputar ketika dilewati oleh aliran fluida. Selain itu juga terdapat caliper
log untuk mengukur diameter lubang bor.
Aplikasi lapangan dari logging tools adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya indikasi hidroakarbon, saturasi air, porositas batuan, dan tebal lapisan
sehingga dapat digunakan untuk menghitung OOIP (Original Oil In Place).
Dengan mengetahui OOIP dapat diketahui sumur tersebut prospek atau tidak
untuk diproduksikan.
41

2.5. KESIMPULAN
1. Alat logging dibedakan berdasarkan output yang dihasilkan dan
mekanisme kerjanya.
2. Logging tools berdasarkan output yang dihasilkan adalah lithology tools,
porosity tools, dan resistivity tools.
3. Porosity tools digunakan untuk mengetahui suatu lapisan tersebut porous
atau nonporous dengan menggunakan density log, sonic log, dan neutron
log.
4. Resistivity tools digunakan untuk mengetahui tingkat resistivitas batuan
(ketahanan terhadap listrik) dengan menggunakan induction log,
lateralog, dan microresistivity log.
5. Dengan mengkorelasikan data hasil pembacaan lateralog dan induction
log dapat diprediksikan isi fluida dari formasi yang diukur.
6. Lithology tools digunakan untuk mengetahui suatu lapisan permeable
atau impermeable (berupa shale) dengan menggunakan caliper log,
gamma ray log, dan SP log.
7. Alat log yang digunakan dalam geothermal biasanya adalah go-devil log,
caliper log, dan pressure temperature spinner.
8. Aplikasi lapangan dari logging tools adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya indikasi hidroakarbon, saturasi air, porositas batuan, dan tebal
lapisan sehingga dapat digunakan untuk menghitung OOIP (Original Oil
In Place).

Anda mungkin juga menyukai