Anda di halaman 1dari 3

5.6.

PEMBAHASAN
Praktikum pada minggu kedua ini berjudul “Sieve Analysis”. Sieve
Analysis adalah prosedur yang digunakan untuk menentukan presentase berat
butiran agregat yang lolos dari satu set sieve dan kemudia menimbang jumlah
material yang dihentikan oleh masing-masing saringan sebagai bagian dari
keseluruhan massa.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ukuran batuan pasir
sehingga dapat menentukan ukuran screen atau penyaring yang digunakan untuk
menjebak batuan pasir untuk tidak ikut terproduksi bersama fluida. Prinsip kerja
yang digunakan dalam percobaan ini adalah penyaringan, dimana serpihan pasir
dimasukkan kedalam alat Tyler sieve ASTM yang kemudian terjadi penyaringan
sesuai dengan ukuran meshnya.
Prosedur dalam praktikum sieve analysis yang pertama adalah menimbang
sebanyak 200 gram pecahan-pecahan sampel batuan reservoir. Lalu susun
rangkaian sieve shaker dari mesh 16, mesh 20, mesh 40 mesh 50, mesh 60 dan
mesh 140. Tuangkan pasir sebanyak 200 gram tersebut ke dalam sieve yang paling
atas. Nyalakan sieve shaker selama 30 menit. Setelah itu, timbang pasir yang ada
di masing-masing mesh. Plot grafik semilog antara opening diameter dengan %
berat kumulatif. Tarik garis dari berat kumulatif 40 % dan 90 % ke sumbu
opening diameter, sehinga akan didapat nilai opening diameter dari d40 dan d90.
Hitung koefisien keseragaman butiran (C) dengan membandingkan antara d40
dengan d90. Cocokkan hasil dengan koefisien keseragaman butiran menurut
Schwatz dan tentukan jenis keseragamannya.
Dari percobaan ini, diperoleh data koefisien keseragaman butiran sebesar
2,47 yang didapat dari membandingkan antara d40 sebesar 0,47 dengan d90 sebesar
0,19. Sehingga dapat dinyatakan bahwa keseragaman butiran dari core yang diuji
termasuk ke dalam keseragaman butiran yang baik. Hal tersebut karena harga
koefisien keseragaman butiran kurang dari 3. Jika harga koefisien keseragaman
butiran antara 3-5, dapat dikategorikan sedang dan jika harga koefisien
keseragaman butiran lebih dari 5 dapat dikategorikan buruk.
Berdasarkan grafik % Berat Kumulatif vs Opening Diameter dapat dilihat
bahwa semakin besar ukuran Opening Diameter, maka %berat kumulatif yang
didapat akan semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena pecahan-pecahan core
berukuran kecil.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui data
keseragaman butiran yang nantinya digunakan untuk menentukan desain screen
liner dan gravel pack yang digunakan dalam mengatasi problem kepasiran.
Screen liner dan gravel pack ini berfungsi untuk menyaring butir-butir pasir yang
ikut terproduksi. Apabila pasir tidak tersaring, maka dapat merusak casing. Hal ini
disebabkan karena pasir bersifat abrasif, sehingga dapat mengikis casing.
5.6. KESIMPULAN
1. Sieve Analysis adalah prosedur yang digunakan untuk menentukan
presentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set sieve dan
kemudia menimbang jumlah material yang dihentikan oleh masing-
masing saringan sebagai bagian dari keseluruhan massa.
2. Dari percobaan ini, didapat hasil sebagai berikut :
 d40 = 0,47
 d90 = 0,19
 Keseragaman butiran (C) = 2,47
3. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ukuran batuan
pasir sehingga dapat menentukan ukuran screen atau penyaring yang
digunakan untuk menjebak batuan pasir untuk tidak ikut terproduksi
bersama fluida.
4. Prinsip kerja yang digunakan dalam percobaan ini adalah
penyaringan.
5. Berdasarkan grafik % Berat Kumulatif vs Opening Diameter dapat
dilihat bahwa semakin besar ukuran Opening Diameter, maka %berat
kumulatif yang didapat akan semakin sedikit.
6. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui data
keseragaman butiran yang nantinya digunakan untuk menentukan
desain screen liner dan gravel pack.

Anda mungkin juga menyukai