Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320008849

Penerapan Persamaan Navier-Stokes Untuk Kasus Aliran Fluida Laminer Pada


Pipa Tidak Horizontal

Article  in  Sainsmat Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam · March 2015


DOI: 10.2685/sainsmat4112832015

CITATION READS

1 6,671

2 authors:

Vistarani Arini Tiwow Jasruddin Daud Malago


Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Makassar
38 PUBLICATIONS   95 CITATIONS    26 PUBLICATIONS   138 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Karst Maros Region View project

Karst Rammang-Rammang View project

All content following this page was uploaded by Vistarani Arini Tiwow on 24 September 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Sainsmat, Maret 2015, Halaman 51-56 Vol. IV, No. 1
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Penerapan Persamaan Navier-Stokes Untuk Kasus Aliran


Fluida Laminer Pada Pipa Tidak Horizontal
Application of Navier-Stokes Equations To Laminar Fluid Flow Case
In Unhorizontal Pipe
Vistarani Arini Tiwow*, Jasruddin Daud Malago

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Makassar. Jl. Daeng Tata Raya, Makassar

Received 23rd December 2014 / Accepted 3rd January 2015

ABSTRAK

Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial parsial non-linier


orde dua yang menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persamaan ini menjelaskan
keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida yaitu gaya-gaya benda dan gaya-gaya
permukaan. Dalam studi ini, kasus yang ditinjau adalah aliran fluida laminar pada pipa
tidak horizontal. Penyelesaian persamaan Navier-Stokes dilakukan secara teoretik. Dengan
mengubah persamaan dalam bentuk koordinat polar serta mengintegrasikan secara
langsung, maka diperoleh kecepatan rata-rata fluida, laju aliran volume fluida, serta laju
aliran massa fluida pada pipa tidak horizontal.

Kata Kunci : Persamaan Navier-Stokes, Pipa Tidak Horizontal, Kecepatan Rata-rata Fluida

ABSTRACT

Navier-Stokes equation is a form of partial differential equations of non-linear second


order which describe the motion of a fluid. This equation describes the balance of forces
acting on the fluid, that is body forces and surface forces. In this study, the case focus to
laminar fluid flow in the unhorizontal pipe. Completion of the Navier-Stokes equations is
done theoretically. By changing the equation in the form of polar coordinates and
integrating it directly, then we obtain the average velocity of fluid, volume flow rate of
fluid, and the mass flow rate of the fluid in the pipe is not horizontal.

Key words : Navier-Stokes Equations, Unhorizontal Pipe, Average Velocity of Fluid

*Korespondensi:
email: vista.arini@gmail.com

51
Vistarani dan Jasruddin (2015)

PENDAHULUAN dipilih dengan membatasinya untuk aliran


laminer berkembang penuh. Jika alirannya
Persamaan Navier-Stokes adalah tidak berkembang penuh, maka analisis
bentuk diferensial dari hukum kedua teoretis menjadi jauh lebih kompleks.
Newton tentang pergerakan dari suatu Kasus-kasus yang diselesaikan secara
fluida. Persamaan ini menyatakan bahwa eksak kebanyakan dibahas untuk aliran
perubahan dalam momentum partikel- laminer pada pipa yang horizontal. Oleh
partikel fluida hanya bergantung pada gaya karena itu, kasus aliran fluida laminer pada
viskos internal dan gaya viskos tekanan pipa tidak horizontal dipilih dan
eksternal yang bekerja pada fluida. Dengan dipecahkan permasalahannya dengan
demikian, persamaan Navier-Stokes menerapkan batasan-batasan yang tepat
menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya selama proses penyelesaian berlangsung
yang bekerja pada fluida (Welty dkk, untuk memperoleh kecepatan rata-rata
2004). fluida, laju aliran volume fluida, serta laju
Persamaan Navier-Stokes memiliki aliran massa fluida.
banyak aplikasi yang berhubungan dengan
mekanika fluida. Fluida diterapkan dalam METODE
meteorologi, hidrologi, oseanografi, dan
penelitian medis pada pernapasan dan Persamaan Navier-Stokes diselesaikan
sirkulasi darah. Menariknya, meskipun secara teoretik. Analisis persamaan Navier-
formulasinya sederhana dan aplikasinya Stokes dalam persamaan diferensial untuk
bervariasi, banyak permasalahan yang gerak fluida dibatasi pada, (1) aliran
solusinya masih tetap terbuka (Saksa, 2009; laminar yaitu gerak partikel atau distribusi
Galdi, 2011). fluida yang kecepatannya seragam, lurus,
Pemecahan persamaan Navier-Stokes dan sejajar, (2) aliran tunak berkembang
dengan menggunakan penyelesaian analitik penuh yaitu kondisi dimana komponen
jarang ditemukan. Kesulitan utama dalam aliran tidak berubah terhadap waktu, dan
menyelesaikan persamaan Navier-Stokes (3) inkompresibel (tak mampu-mampat)
adalah karena ketidaklinierannya timbul yaitu kondisi aliran dimana rapat massa
dari suku percepatan konvektif. Persamaan fluidanya tidak berubah (Munson dkk,
Navier-Stokes berlaku pada kedua aliran 2002).
laminer dan turbulen. Penyelesaian secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
eksak baru tersedia beberapa kasus untuk
aliran laminer, dimana kecepatannya tidak Persamaan Navier-Stokes diselesaikan
tergantung pada waktu atau aliran tunak untuk geometri tertentu dari aliran laminar
(Munson dkk, 2002). berkembang penuh di dalam sebuah pipa
Pada penelitian ini, kami memaparkan bundar yang tidak horizontal. Gerakan
penerapan persamaan Navier-Stokes pada umum dari sebuah fluida Newtonian tak
kasus aliran fluida laminer di pipa tidak mampu-mampat diatur oleh persamaan
horizontal. Menarik bagi kami untuk kontinuitas (kekekalan massa) dan
membahas persamaan Navier-Stokes persamaan momentum (Zhang dkk, 2006;
karena kerumitannya. Analisis teoretis Spurk dan Aksel, 2008; Bhattacharyya dkk,

52
Penerapan Persamaan Navier-Stokes

2009; Herbst dan Skibsted, 2009; ∇


+ V. ∇V = − + g + υ∇ V ........ (1)
Khmelnik, 2011),
∇. V = 0

Silinder fluida

pπr2
τ2πrl
x

(p+∆p) πr2
r
θ

W sin θ = γπr2l sin θ

Gambar 1. Diagram benda bebas dari silinder fluida untuk aliran dalam pipa yang tidak
horizontal (Munson dkk., 2002).

Untuk aliran tunak, berkembang penuh dengan mengatakan bahwa fluida tidak
di dalam pipa, kecepatan hanya memiliki mengalami percepatan selama mengalir.
komponen aksial, yang hanya merupakan Jadi, dengan g = −gk, maka persamaan
fungsi koordinat radial V = u(r)k . Untuk Navier-Stokes menjadi,
kondisi-kondisi seperti itu, ruas kiri dari ∇p
− − gk + υ∇ v = 0
persamaan (1) adalah nol. Hal ini ekivalen ρ

53
Vistarani dan Jasruddin (2015)

Dibagi dengan – ρ diperoleh ∂v 1 ∂p 1


r = + ρg sin θ r + C
∇p + ρgk − υρ∇ v = 0 ∂r μ ∂z 2
μ ∂v 1 ∂p 1
Dengan υ = adalah viskositas kinematik r = + ρg sin θ r + C
∂r μ ∂z 2
[1], sehingga υρ = μ Persamaan di atas dibagi dengan r menjadi,
∇p + ρgk − μ∇ v = 0 .................. (2) ∂v 1 ∂p C
Persamaan (2) menyatakan aliran = + ρg sin θ r +
∂r 2μ ∂z r
diatur oleh suatu kesetimbangan dari gaya- Persamaan diintegralkan kembali,
gaya tekanan, berat, dan viskos di dalam 1 ∂p
arah aliran. Jika aliran berkembang penuh dv = + ρg sin θ rdr
2μ ∂z
dan tunak, perubahan bentuk pada setiap dr
ujung elemen fluida sama dan tidak ada +C
r
bagian dari fluida yang mengalami 1 ∂p 1
percepatan selagi mengalir. Percepatan v = + ρg sin θ r + C ln r
2μ ∂z 2
local adalah nol =0 karena aliran +C
tunak, dan percepatan konvektif adalah nol 1
= + +
V. ∇V = u ∂u/ ∂zk = 0 karena aliran 4
+
berkembang penuh (Munson dkk, 2002).
Dengan menggunakan dua kondisi batas,
Karena asumsi V = u(r)k, persamaan
(1) fluida menempel pada dinding (r = R)
kontinuitas terpenuhi dengan sendirinya.
sehingga kecepatan sama dengan nol, dan
Kondisi kekekalan massa ini, otomatis
(2) kecepatan menjadi tertentu di
terpenuhi oleh asumsi aliran tak mampu-
tengah-tengah tabung (r = 0), maka C1 = 0
mampat. Fluida mengalir melewati satu
karena ln 0 = - [4, 5], sehingga
bagian pipa dengan laju yang sama saat
fluida mengalir melewati bagian yang =− + ...... (4)
lainnya. Distribusi kecepatan :
Jika dituliskan dalam bentuk koordinat 1
polar silinder, komponen persamaan (2) = +
4
sepanjang pipa menjadi, 1
− +
+ ρg sin θ − μ r = 0 ..... (3) 4
∂p 1 ∂ ∂v = + ( − ) (5)
+ ρg sin θ = μ r
∂z r ∂r ∂r Persamaan (5) menyatakan bahwa untuk
1 ∂ ∂v 1 ∂p
r = + ρg sin θ aliran laminar dalam pipa distribusi
r ∂r ∂r μ ∂z kecepatannya bersifat parabolik.
Persamaan di atas diintegralkan,
∂v 1 ∂p
d r = + ρg sin θ rdr
∂r μ ∂z

54
Penerapan Persamaan Navier-Stokes

r dr
vz

Gambar 2. Aliran melalui cincin annular diferensial (Munson dkk, 2002).

Hubungan antara laju volume aliran ∆


= −
Q yang melewati tabung dan gradient 8 ℓ
tekanan, dengan meninjau aliran melalui atau
cincin annular diferensial (Gambar 2). (∆ − ℓ ) ................ (8)
=
Karena konstan pada cincin, maka laju ℓ

volume aliran melalui luas diferensial dA = Dengan = = berat jenis.


(2πr)dr adalah Kecepatan rata-rata fluida di seluruh pipa
= (2 ) tidak horizontal,
diintegralkan = =
=2 ∫ ............................. (6)
= (∆ − ℓ ) ................. (9)
Persamaan (5) disubstitusikan ke dalam ℓ

persamaan (6) sehingga, atau


1 = (∆ − ℓ ) ............. (10)
=2 + ( ℓ
4
Kecepatan maksimum fluida di tengah-
− ) tengah pipa, dimana dari persamaan (5),
= + −
2 4 2 =− +
4
= + − ∆
2 4 = −
4 ℓ
=− + ............. (7) ∆ − ℓ
=
Jika dinyatakan dalam suku penurunan 4 ℓ
tekanan (∆ ) yang terjadi sepanjang jarak = (∆ − ℓ )
pada tabung, 4 ℓ
∆ = (∆ − ℓ ) ...... (11)
− = ℓ
ℓ sehingga,
Maka persamaan laju volume aliran (7)
= 2 .................................. (12)
menjadi,

55
Vistarani dan Jasruddin (2015)

Lajualiran volume fluida di seluruh pipa DAFTAR PUSTAKA


menjadi :
Bhattacharyya S, Minwalla S, Wadia SR. 2009.
Q = vA
The Incompressible Non-Relativistic
D πD
Q= (∆p − γℓ sin θ) Navier-Stokes Equation From Gravity.
32μℓ 4 IOP Publishing For SISSA. pp. 1-24.
Q= (∆p − γℓ sin θ) ............. (13) Bulu A. 2001. Fluid Mechanics. Istanbul:
μℓ
Istanbul Technical University, College of
Laju aliran massa fluida di seluruh pipa : Civil Engineering.
ṁ = ρvA = ρQ Galdi GP. 2011. An Introduction To The
ṁ = ρ (∆p − γℓ sin θ) ......... (14) Mathematical Theory Of The Navier-
μℓ
Stokes Equations (Steady-State Problems)
Untuk kekekalan massa, laju aliran massa Second Edition. New York: Springer.
fluida yang masuk ke pipa sama dengan Herbst I dan Skibsted E. 2009. Analyticity
laju aliran massa fluida yang keluar dari Estimates For The Navier-Stokes
pipa(ṁ = ṁ ) (Bulu, 2001; McDonough, Equations. Denmark: University of
2009). Aarhus, Department of Mathematics.
(∆p − γℓ sin θ) (15) Khmelnik SI. 2011. Navier-Stokes Equations
ṁ = ṁ = ρ μℓ On The Existence And The Search Method
Kasus aliran fluida untuk pipa yang tidak For Global Solutions Second Edition.
horizontal, gravitasi bumi membantu aliran Israel: Mathematics in Computer Comp.
fluida, dimana diperlukan penurunan McDonough JM. 2009. Lectures In Elementary
tekanan ∆p yang lebih kecil dan sin θ < 0 Fluid Dynamics: Physics, Mathematics
(Munson dkk, 2002). and Applications. Lexington: Departments
of Mechanical Engineering and
KESIMPULAN Mathematics, University of Kentucky.
Munson BR, Young DF, Okiishi TH. 2002.
Persamaan Navier-Stokes dapat Mekanika Fluida Edisi Keempat Jilid 1
diselesaikan dengan menerapkan sarat dan 2 (Terjemahan). Jakarta: Penerbit
batas yang berkaitan dengan aliran laminar Erlangga.
berkembang penuh, sehingga diperoleh : Spurk JH dan Aksel N. 2008. Fluid Mechanics
Second Edition. Germany: Springer-
1. Kecepatan rata-rata fluida di seluruh
Verlag Berlin Heidelberg.
pipa tidak horizontal :
Saksa T. 2009. Navier-Stokes Equation.
D Finland: Department of Mathematics,
V= (∆p − γℓ sin θ)
32μℓ University of Jyväskylä.
2. Lajualiran volume fluida di seluruh Welty JR. 2004. Dasar-Dasar Fenomena
pipa tidak horizontal : Transport Edisi Keempat Volume 1
D Transfer Momentum (Terjemahan).
Q= (∆p − γℓ sin θ) Jakarta: Penerbit Erlangga.
128μℓ
3. Laju aliran massa fluida di seluruh Zhang R, Shan X, and Chen H. 2006. Efficient
Kinetic Method For Fluid Simulation
pipa tidak horizontal :
Beyond The Navier-Stokes Equation. Phys.
D
ṁ = ρ (∆p − γℓ sin θ) Rev. 74(4).
128μℓ

56

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai