0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan inklusif yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa kecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif memberikan manfaat bagi semua pihak seperti meningkatkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus, mengembangkan keterampilan sosial anak tanpa kebutuhan khusus, serta meningkatkan kompetensi guru. Untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan inklusif yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa kecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif memberikan manfaat bagi semua pihak seperti meningkatkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus, mengembangkan keterampilan sosial anak tanpa kebutuhan khusus, serta meningkatkan kompetensi guru. Untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan inklusif yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa kecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusif memberikan manfaat bagi semua pihak seperti meningkatkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus, mengembangkan keterampilan sosial anak tanpa kebutuhan khusus, serta meningkatkan kompetensi guru. Untuk
Pendidikan untuk semua, belajar hidup bersama serta bersosialisasi, integrasi pada lingkungan, dan penerimaan terhadap perbedaan. Pengertian Pendidikan Inklusif yaitu: Pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah/Kelas dengan melibatkan seluruh peserta didik tanpa kecuali (PUS), meliputi: Anak-anak yang memiliki perbedaan bahasa, anak-anak yang beresiko putus sekolah karena sakit, kekurangan gizi, dan tidak berprestasi dengan baik, anak-anak yang berbeda agama, anak-anak penyandang HIV/AIDS, dan anak-anak yang berusia sekolah tetapi tidak sekolah, mereka dididik dan diberikan layanan pendidikan yang dengan cara yang ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminasi. Adapun Pendidikan Inklusif juga dapat diartikan sebagai layanan pendidikan yang sangat berarti dalam pengembangan potensi dan kompetensi semua anak yang berbeda-beda sehingga mereka dapat berkembang secara optimal, selain itu setting pembelajarannya diciptakan ramah dan menyenangkan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu: Seorang anak yang memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak secara individu. Adapun ada 2 jenis anak ialah; 1. Temporer. Yang dimana anak mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. 2. Permanen. Yang dimana anak mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang bersifat internal dan akibat langsung dari kondisi kecacatan yaitu seperti anak yang mengalami kehilangan penglihatan, pendengaran, gangguan perkembangan kecerdasan dan kognitif, gangguan gerakan (motorik) serta gangguan interaksi, gangguan emosi dan sosial tingkah laku. Inklusif vs Eksklusif (Perasaan Anak) yaitu: 1. Inklusifitas meliputi: Dihargai, Bangga, Senang, Diperhatikan, Optimis, Merasa Berguna, Percaya Diri, dan Aktif. 2. Ekslusifitas meliputi: Terkucil, Marah, Kecewa, Tidak Percaya Diri, Harga Diri Rendah, Frustasi, Merasa Tidak Berguna, Merasa Direndahkan, dan Pesimis. Keuntungan Program Inklusif yaitu: 1. Anak dengan Kebutuhan Khusus, meliputi: Terhindar dari label negatif, Anak memiliki rasa percaya diri, Memiliki kesempatan menyesuaikan diri, Anak memiliki kesiapan menghadapi kehidupan nyata. 2. Anak Tanpa Kebutuhan Khusus, meliputi: Belajar mengenai keterbatasan tertentu, Mengetahui keterbatasan/ keunikan temannya, Peduli terhadap keterbatasan temannya, Dapat mengembangkan keterampilan sosial. 3. Manfaat Bagi Guru, meliputi: Meningkatkan wawasan guru mengenai karakter siswa, Guru mengenali peta kekuatan dan kelemahan siswanya, Menambah kompetensi guru, Guru lebih kreatif dan terampil mengajar dan mendidik. 4. Manfaat Bagi Keluarga: Meningkatkan penghargaan terhadap anak, Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, senang ketika anaknya dapat bersosialisasi dengan baik tanpa adanya diskriminasi. 5. Orang tua yang anaknya tidak memiliki kebutuhan khusus, senang ketika anaknya memiliki keterampilan sosial yang baik. Peranan Anak Tanpa Kebutuhan Khusus yaitu: 1. Peer Tutoring (anak sebagai tutor) yang meliputi: Kompetensi keduanya berbeda, Anak tanpa kebutuhan khusus membagikan ilmu dan pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan khusus, Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi anak dengan kebutuhan khusus. 2. Peer Collaboration (anak sebagai tutor) yang meliputi: Kompetensi keduanya sama, Anak berkebutuhan khusus dan tanpa berkebutuhan khusus menghadapi permasalahan serupa yang dapat dipecahkan bersama-sama. Modifikasi Pola Belajar terdiri dari: 1. Kompetisi 2. Individualis 3. Kooperatif Modifikasi Kelas terdiri dari: 1. Kelas memiliki aturan jelas dan tidak diskriminatif. 2. Aturan dijalankan dengan konsisten 3. Modifikasi kelas interaktif. 4. Memungkinkan guru melihat dan menjangkau anak-anak. 5. Modifikasi penempatan. 6. Mendekatkan siswa berkebutuhan khusus pada siswa yang baik dan positif 7. Modifikasi Lingkungan. 8. Meningkatkan Ketenangan gangguan visual dan auditori