Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggi Erista

Nim 2221190073
Kelas V-C
Mata Kuliah Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat
Dosen Pengampu Herlina Siregar, M.Pd.

Lembar Jawaban

1. Jelaskan secara singkat tentang RRA, PRA, PLA, Apa perbedaan masing-masing!
Jawab: PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi dan
kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau dengan kata lain
dapat disebut sebagai kelompok metode pendekatan yang memungkinkan masyarakat
desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka
tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak (Chambers,
1996). Konsepsi dasar pandangan PRA adalah pendekatan yang tekanannya pada
keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Metode PRA bertujuan
menjadikan warga masyarakat sebagai peneliti, perencana, dan pelaksana program
pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan. Kemudian metode RRA
merupakan proses belajar yang intensif untuk memahami kondisi perdesaan,
dilakukan berulang-ulang, dan cepat. Untuk itu diperlukan cara kerja yang khas,
seperti tim kerja kecil yang bersifat multidisiplin, menggunakan sejumlah metode,
cara, dan pemilihan teknik yang khusus, untuk meningkatkan pengertian atau
pemahaman terhadap kondisi perdesaan. Cara kerja tersebut tersebut dipusatkan pada
pemahaman pada tingkat komunitas lokal yang digabungkan dengan pengetahuan
ilmiah. Komunikasi dan kerja sama diantara masyarakat desa dan aparat perencana
dan pelaksana pembangunan (development agent) adalah sangat penting, dalam
kerangka untuk memahami masalah-masalah di perdesaan. Sedangkan Participatory
Learning and Action (PLA) secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah
metodologi pendekatan program pengembangan masyarakat. Metode ini menyediakan
alat/teknik yang bisa digunakan masyarakat dampingan untuk melakukan pengkajian
keadaan dirinya, menganalisis dan kemudian merencanakan tindakan. Juga untuk
bisa melakukan penilaian terhadap pencapaian hasil atau tujuan kegiatan-kegiatannya.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian masyarakat memahami
situasi wilayahnya dan kepedulian adanya suatu masalah, sering digunakan beberapa
metode partisipasi antara lain:
a. Pemetaan
b. Transek atarr, kunjungan lapangan
c. Body Mapping
Jelaskan masing-masing yaitu:
a. Apa tujuan masing-masing metode
a. Pemetaan, bertujuan untuk membantu suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan suatu kondisi sosial budaya pada wilayah tertentu untuk dijadikan
sebagai wilayah yang akan menjadi sasaran suatu program. Pemetaan yang berisi
info terbaru dari keadaan permukaan baik lahan maupun daerah yang petakan.
Pemetaan ini berfungsi untuk membantu suatu pengerjaan navigasi atau
perencanaan serta analisis data spasial selain itu pula bertujuan untuk membantu
suatu desain misalnya desain jalan
b. Transek atarr kunjungan lapangan, tujuan dari transek ini yaitu untuk melihat
dengan jelas mengenai bagaimana kondisi alam dan rumitnya sistem pertanian dan
pemeliharaan sumber daya alam yang terbatas yang sedang dijalankan oleh
masyarakat
c. Body Mapping (Pemetaan Tubuh), yang merupakan salah satu teknik dari PRA
yang bertujuan untuk menggambarkan sebagian tubuh atau keseluruhan tubuh
untuk menginterpretasikan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang
berfungsi bukan hanya sebagai metode penelitian tapi juga dalam pelatihan
petugas kesejayam RRA /PRA.

b. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan masing-masing metode

a. Pemetaan, langkah yang 1) dalam pemetaan sosial adalah dengan terlebih dahulu
desain pengorganisasian pelaksanaan pemetaan sosial, 2) selanjutnya dengan
menyusun panduan wawancara, observasi dan panduan untuk menetapkan sasaran
yang akan di petakan, setelah semua itu dilakukan maka selanjutnya 3) dengan
melakukan instrumen secara internal dan mengumpulkan data-data dan informasi
yang nantinya akan di butuhkan dengan melakukan diskusi temuan-temuan yang
ditemukan di lapangan. Setelah selesai maka langkah selanjutnya 4) dengan
menganalisis data informasi dan menyimpulkan tentang pemetaan sosial.

b. Transek, langkah-langkah dalam metode ini yaitu dengan melakukan 1) persiapan,


2) pelaksanaan 3) evaluasi, dan 4). Tidak lanjut. Tahap pertama yang dilakukan oleh
pengelola dalam suatu program dengan melakukan identifikasi yang untuk
mengetahui sejauh mana potensi yang harus digali. Tahapan selanjutnya yaitu tahap
pelaksanaan dimana tahap ini telah melakukan pengumpulan data kemudian
dilakukan pemetaan. Tahapan yang ketiga yaitu evaluasi dimana tahapan evaluasi ini
untuk mengetahui sejauh mana program tersebut berjalan. Yang terakhir yaitu tahapan
tindak lanjut dari seluruh rangkaian proses pembelajaran peta transek.

c. Body mapping, langkah untuk metode ini yaitu 1) menyepakati tentang tema yang
akan menjadi topik peta 2) membuat simbol-simbol yang akan digunakan 3)
pemilihan informan kunci pada suatu wilayah 4) menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan 5) menggambar bersama masyarakat setempat mengenai batasan wilayah
dan titik tertentu 6) mengajak masyarakat untuk melengkapi peta dengan detail sesuai
dengan topik peta 7) Diskusikan kembali dengan masyarakat tentang keadaan
masalah-masalah dan sebab akibat 8) menyimpulkan hasil-hasil yang dibahas dalam
diskusi 9) tim yang bertugas sebagai pencatat proses, bertugas untuk
mendokumentasikan semua hasil. Jika semuanya telah dilakukan maka gambar
kembali secara lengkap dan sesuai peta masyarakat.

c. Apa kelebihan serta kelemahan dari masing-masing metode

a. Pemetaan, Kelebihannya 1) melakukan pengidentifikasian terhadap kondisi daerah


yang di teliti 2) melakukan analisis terhadap keterkaitan antara modal sosial terhadap
daerah yang diteliti 3) melakukan perumusan terhadap sebuah desain akan
pemanfaatan modal sosial untuk penanggulangan kemiskinan dalam sebuah daerah.
Kelemahan 1) segala macam bentuk akan lembaga haruslah memiliki sebuah aturan
2) tidak dapat melakukan perubahan terhadap sebuah lembaga 3) Modal sosial yang
dimana dianggap lemah.

b. Transek, Kelemahan metode ini 1) membutuhkan tenaga peneliti yang banyak 2)


survei membutuhkan waktu yang lama 3) menuntut keahlian peneliti dalam
mengidentifikasi 4) biaya yang dibutuhkan dalam metode ini relatif besar. Kelebihan
1) akurasi data dapat di peroleh dengan baik 2) data yang diperoleh juga jauh lebih
baik dan lebih banyak 3) penyajian struktur komunitas seperti presentasi lebih
beragam dan disajikan semata lebih menyeluruh.

c. Body Mapping, kelebihannya 1) lebih mudah melihat gambaran keseluruhan 2)


membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan
3) memudahkan penambahan informasi baru 4) pengkajian ulang bisa dilakukan
dengan cepat 5) setiap peta memiliki sifatnya yang unik Kekurangannya, 1) waktu
terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena kata kunci terpisah oleh jarak 2)
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menulis kata-kata yang tidak
berhubungan dengan ingatan 3) harus membaca berulang kembali kata-kata yang
tidak cukup penting.

3. Kelurahan Sukamaju Kec Baru, terletak di daerah pegunungan, dengan pesawahan


dan kebun tanaman keras. Ada SD, TPQ. Pekerjaan utama petani berikutnya pabrik,
pekerja swasta lainnya. Posyandu di masing-masing RW setiap bulan sekali. Kegiatan
pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak secara rutin tiap satu minggu sekali di RT
atau RW. Hasil observasi ada beberapa anak muda berkumpul, dan informasi dari
warga kadang-kadang mereka sedang mabuk minuman keras dan sebagian merokok.
Sedangkan beberapa anak kecil di1 beberapa RT sore hari berkumpul untuk bermain
mercon. Penyakit yang sering diderita warga pusing, demam, flu, batuk, tidak
ditemukan penyakit menular yang serius. Bila sakit 84% warga berobat ke Puskesmas
atau petugas kesehatan, dan 88% disiplin minum obat. Bila sakit, 46% pembiayaan
dari Jamkesmas atau Jamsostek atau Askes, 54% biaya sendiri. Kesehatan merupakan
prioritas ada 60% dan kurang prioritas 40% Perilaku mandi, cuci tangan, sikat gigi,
dan ketersediaan air bersih cukup baik, tetapi keluarga merokok 60%. Bapak
berpengaruh dalam memotivasi keluarga 61%
Gambaran kesehatan lingkungan keluarga, sebagai berikut:

Lantai Rumah Tanah 12 Keluarga 14.8%


Sebagian plester atau ubin 7 Keluarga 8.6%
Plester 15 Keluarga 18.5%
Ubin atau keramik 47 Keluarga 58.0%
Kebiasan BAB Di sungai/kadang di sungai 8 Keluarga 9.9%
Jamban umum 2 Keluarga 2.5%
Jamban tetangga 6 Keluarga 7.4%
Jamban sendiri 65 Keluarga 80.2%
Ventilasi rumah Kurang 43 Keluarga 53%
Cukup/Baik 38 Keluarga 47%
Pencahayaan rumah Kurang 38 Keluarga 46.9%
Cukup dan Baik 43 Keluarga 53.1%
Pengelolaan sampah Berserakan 3 Keluarga 3.7%
Di sungai 5 Keluarga 6.2%
Sawah/Kebun 13 Keluarga 16.0%
Dibakar 49 Keluarga 60.5%
Bak Sampah 11 Keluarga 13.5%
Pengelolaan Berserakan 4 Keluarga 4.9%
Sampah Organik
Dibuang ke sawah/kebun 2 Keluarga 2.5%
Dikubur 10 Keluarga 12.3%
Dibakar 42 Keluarga 51.9%
Diloakkan 23 Keluarga 28.4%

Buatlah analisis situasi dan usulan solusi secara rinci.


a. Analisis atau interpretasikan data dan informasi yang ada!
Jawab: Hasil observasi di kelurahan sukmajaya kecamatan baru ada beberapa anak
muda berkumpul, dan informasi dari warga kadang-kadang mereka sedang mabuk
minuman keras dan sebagian merokok. Sedangkan beberapa anak kecil di
beberapa RT sore hari berkumpul untuk bermain mercon. Penyakit yang sering
diderita warga pusing, demam, flu, batuk, tidak ditemukan penyakit menular yang
serius. Bila sakit 84% warga berobat ke Puskesmas atau petugas kesehatan, dan
88% disiplin minum obat. Bila sakit, 46% pembiayaan dari Jamkesmas atau
Jamsostek atau Askes, 54% biaya sendiri. Kesehatan merupakan prioritas ada 60%
dan kurang prioritas 40% Perilaku mandi, cuci tangan, sikat gigi, dan ketersediaan
air bersih cukup baik, tetapi keluarga merokok 60%. Bapak berpengaruh dalam
memotivasi keluarga 61%. Dari hasil analisis data diatas mengemukakan bahwa
masyarakat desa sukamaju dari aspek pendidikan masih tergolong rendah dan
belum cukup untuk menunjang pendidikan di desa sukamaju karena masih
terbatasnya lembaga pendidikan yang tersedia hal ini menyebabkan rendahnya
pengelolaan sampah dan kebiasaan hidup sehat yang cukup. Sedangkan dalam
aspek ekonomi desa suka maju masing berada dalam tingkat ekonomi menengah
ke bawah, mengapa demikian karena dari data di atas dari tingkat pendidikan
terbilang rendah serta pekerjaan masyarakat sekitar terdapat banyak yang menjadi
buruh, pekerja swasta dan petani. Kemudian dari tingkat kesehatan warga desa
sukamaju masih tergolong cukup baik dan mereka berobat kepada ahlinya. Namun
disisi lain kebiasaan BAB yang masih sembarangan di sungai ini akan mencemari
lingkungan dan nantinya akan menyebabkan berbagai penyakit. Selain itu adapun
norma-norma yang berlaku di masyarakat desa sukamaju cukup rendah karena
masih di legalkan aktivitas warga yang mabuk-mabukan dan tentunya itu sangat
berbahaya karena merugikan kesehatan tubuh serta mental warganya dan generasi
muda.
Dari permasalahan yang sudah dipaparkan di atas bahwa perlu adanya peran di
lingkungan masyarakat dalam menjaga adat, moral, tata krama yang baik
untuk lebih ditanamkan kepada masyarakat tersebut khususnya di kalangan
anak muda.
b. Identifikasi masalah yang ada, dan identifikasi potensi yang ada!
a. Kebiasaan Merokok yang dilakukan oleh kepala keluarga di dalam suatu
lingkungan keluarga.
b. Kenakalan remaja
c. Rendahnya norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
d. Kurangnya kesadaran dalam pola hidup sehat
e. Rendahnya dalam mengelola sampah yang baik dan benar.
f. Kurangnya tingkat pendidikan.
Kemudian adapun potensi yang ada yaitu: Sumber Daya alam yang subur
dan melimpah dan Banyaknya sumber daya manusia di bidang petani

c. Prioritaskan masalah yang ada dengan cara skoring!


Kurangnya Lembaga pendidikan 80%
Rendahnya perilaku hidup sehat 85%
Kenakalan remaja 65%
Pengelolaan sampah yang masih rendah 89%
Terdapat masyarakat Miskin 70%
Pengaruh kebiasaan merokok dalam keluarga 90%

d. Dari masalah prioritas pertama, apa usulan pemecahannya, apa tujuan


kegiatan pemecahan tersebut, sasaran kegiatan dan metode yang digunakan?
Prioritas dalam masalah :
Rendahnya tingkat kesadaran dalam mengelola sampah, karna sebagian
masyarakat di desa sukamaju rata-rata membakar sampah tersebut sehingga
menghasilkan asap yang tidak sehat di pemukiman masyarakat tersebut dan
menyebabkan global warming karena secara terus menerus membakar sampah.
Pemecahan Masalah :
Mengadakan penyuluhan gerakan masyarakat hidup sehat tanpa asap sampah. Dan
cara menghentikan pembakaran sampah tersebut Dengan melakukan
pendampingan serta pelatihan secara berkelanjutan kepada masyarakat dalam
mengelola sampah dengan baik dan benar. Dan menciptakan sampah tersebut
menjadikan daur ulang yang menghasilkan sebuah kerajinan yang dapat
menghasilkan manfaat dalam memperluas pengelolaan sampah.
Sasaran kegiatan : Tokoh masyarakat serta warga desa sukamaju
Metode : yang digunakan yaitu PLA (Participatory Learning and Action), karena
dalam kegiatannya melakukan proses belajar dan praktek secara partisipatif
metode pemberdayaan ini memberikan keterampilan serta pengetahuan kepada
masyarakat mengenai masalah yang mereka hadapi melalui penyuluhan dan
pendampingan adapun bentuk partisipasi masyarakat ialah memahami pola dan
strategi pengembangan dengan kreatif dimana pendekatannya melalui interaksi
yang baik dengan komunitas. Metode ini menggabungkan metode untuk
memfasilitasi kolektifitas dan proses pembelajaran di lingkungan Desa Sukamaju.

Anda mungkin juga menyukai