Anda di halaman 1dari 29

USAID PRIORITAS:

Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan


bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

FOTO YANG
RELEVAN KONSEP & LANDASAN
PENDIDIKAN INKLUSIF
Latar Belakang
1. Semua anak memiliki hak untuk memperoleh
pendidikan yang berkualitas, termasuk anak-
anak yang berbakat dan mengalami gangguan
kecerdasan.
2. Hal yang penting bukanlah setiap anak harus
diberi pelajaran, tetapi bahwa setiap anak
seharusnya diberikan keinginan untuk belajar
3. Potensi akademis seorang anak tidak dapat
dikembangkan secara terpisah dari potensi sosial,
emosional, dan fisik.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta
mampu:
1.Menjelaskan konsep pendidikan inklusif.
2.Membedakan pendidikan inklusif dengan
integrasi dan segregasi.
3.Memaparkan ciri sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif.
4.Menjelaskan landasan pendidikan inklusif.
Curah Pendapat
• Apa yang Saudara ketahui tentang Pendidikan
Inklusif?

Diskusi Kelompok
Pembagian Peran Dalam
Kelompok
1. Guru
2. Kepala Sekolah
3. Komite Sekolah
4. Teman ABK
5. Orang Tua ABK
Tugas Kelompok

Diskusikan dan berikan tanggapan


terhadap kasus Ani sesuai dengan
peran masing-masing kelompok
KISAH ANI
Ani adalah anak yang berusia 9 tahun. Namun Ani masih berperilaku
seperti layaknya anak yang berumur 4 tahun. Ia terkadang masih buang
air kecil di celana tanpa bisa menahannya. Hingga kini Ani masih
memiliki permasalahan dalam berjalan. Kakinya tampak lemah, sehingga
dia harrus dibantu Ibunya ketika berjalan. Walau berada dalam kondisi
sedemikian, Ani masih dapat memahami perintah dan menjawab
pertanyaan sederhana. Ani tinggal di sebuah desa terpencil. Hanya ada 2
sekolah dasar di desa tersebutl. Sejak Ani berusia 7 tahun, orang tuanya
ingin sekali mengirimkan Ani ke sekolah sama seperti anak yang seusia
Ani lainnya. Pernah terpikir oleh orangtua Ani untuk mengirimkan dia ke
Sekolah Luar Biasa, namun sekolah tersebut berjarak 130 km dari desa
mereka. Orang tua Ani merasa bingung apa yang harus mereka lakukan,
Agar Ani mendapat pendidikan, Orangtua Ani kemudian mendaftarkan
anaknya ke sekolah Dasar di
desanya tetapi Komite dan Kepala Sekolah Menolak meskipun guru di
sekolah tersebut menyatakan siap menerima
“Bagaimana perasaan Anda
setelah berdiskusi sesuai peran
masing-masing?”
Apa itu “inklusif”
Inklusif diambil dari kata dalam bahasa inggris yakni “to
“inclusive” Yang berarti mengajak masuk atau
mengikutsertakan.
Dalam pengertian “inklusif”, yang diajak masuk atau
diikutsertakan adalah menghargai dan merangkul setiap
individu dengan perbedaan latar belakang, jenis kelamin,
etnik, usia, agama, bahasa, budaya, karakteristik, status,
cara/pola hidup, kondisi fisik, kemampuan dan kondisi beda
lainnya (UNESCO: 2001, 17).
“Inklusif” merupakan perubahan praktis dan sederhana yang
memberi peluang kepada setiap individu dengan setiap
perbedaannya untuk bisa berhasil dalam belajar.
Apa itu Pendidikan inklusif?
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang
terbuka dan ramah terhadap pembelajaran dengan
mengedepankan tindakan menghargai dan
merangkul perbedaan.
Untuk itu pendidikan inklusif dipahami sebagai
sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi
sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan
yang dapat menghalangi setiap individu peserta
didik untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan
yang dilengkapi dengan layanan pendukung
Apa aspek pendidikan inklusif?
a. Terbuka, adil, tanpa diskriminasi
b. Peka terhadap setiap perbedaan
c. Relevan dan akomodatif terhadap cara belajar
d. Berpusat pada kebutuhan dan keunikan setiap
individu peserta didik
e. Inovatif dan fleksibel
f. Kerjasama dan saling mengupayakan bantuan
g. kecakapan hidup yang mengefektifkan potensi
individu peserta didik dengan potensi lingkungan
Apa tujuan pendidikan inklusif

1. Memastikan bahwa semua peserta didik


memiliki akses terhadap pendidikan yang
terjangkau, efektif, relevan dan tepat dalam
wilayah tempat tinggalnya.

2. Memastikan semua pihak untuk menciptakan


lingkungan belajar yang kondusif agar seluruh
peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran
Apa Perbedaan Antara

•Pendidikan Inklusif,
•Segregasi
•Integrasi
Pendidikan segregasi
Segregasi berasal dari Bahasa Inggris, yakni “segragation”
(pemisahan).
Pendidikan segregasi adalah pendidikan yang memisahkan anak-
anak yang memiliki karakteristik khusus untuk belajar terpisah
dengan anak-anak pada umumnya.
Pendidikan segregasi merupakan pendekatan yang mengupayakan
pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa bagi anak-anak yang
memiliki karakteristik khusus belajar dengan sesamanya di sekolah
luar biasa (SLB).
Norwich (2002) menyebutkan bahwa pendidikan khusus bagi peserta
didik yang memiliki kekhususan ini dibuat karena pendidikan umum
tidak mampu mengakomodasi anak-anak dengan karakteristik
khusus
Pendidikan integrasi
Integrasi berasal dari kata Bahasa Inggris, yakni integration
(perpaduan).
Pendidikan integrasi merupakan pendidikan umum yang
memadukan anak-anak yang memiliki karakteristik khusus
belajar di sekolah umum dengan anak-anak pada
umumnya. Dalam pendidikan integrasi anak-anak yang
memiliki karakteristik khusus dianggap sama dengan anak-
anak normal. Konsekuensinya, standard pembelajaran
anak normal diberlakukan juga pada anak yang memiliki
karakteristik khusus yang tentunya merugikan bagi anak yg
tergolong minoritas dalam kelas (Reid & Knight: 2006)
Perbedaan Integrasi, Segregasi dan Inklusif.
Perbedaan Segragasi Integrasi Inklusif

Kurikulum Terpisah Mengikuti yang Dirancang dan


berlaku diajarkan ber
dasarkan kebutuhan
anak
Partisipasi Belum ada partisipasi. Partisipasi penuh Partisipasi penuh
Kalaupun ada, hanya belum terjadi atau mulai terbentuk dan
sebatas kelompok bahkan tidak ada menjadi faktor kunci
tertentu saja. keberhasilan
pelaksanaan
pendidikan inklusif
Perbedaan Segregasi Integrasi Inklusif

Manfaat Pendidikan lebih Peserta didik 1. Sebagian besar peserta


banyak ditujukan berkebutuhan didik berkebutuhan khusus
untuk peserta khusus sudah dapat dapat belajar di sekolah
didik yang tidak menikmati umum dg akses dan
memiliki pendidikan lingkungan yang kondusif.
kebutuhan tapi sekolah (guru 2. Guru dapat memperkaya
khusus. Peserta dan peserta didik) wawasan serta meningkatkan
didik dg tidak dituntut untuk kreativitas dalam pengelolaan
Kebutuhan membuat persiapan kelas.
khusus sulit khusus dan tidak 3. Peserta didik lain
mendapatkan harus beradaptasi menerima perbedaan yang
pendidikan dengan peserta didik ada dan memiliki kepekaan
berkebutuhan khusus sosial yang tinggi serta
mampu menjalin
persahabatan dg peserta
didik berkebutuhan khusus.
4. Orang tua peserta didik
berkebutuhan khusus merasa
yakin bahwa anaknya akan
mendapatkan pendidikan
yang lebih baik.
Perbedaan Segregasi Integrasi Inklusif
Sistem Pendidikan untuk Pendidikan Ada di dalam sistem sekolah
Pendidikan peserta didik untuk umum, dmn pelaksanaan
berkebutuhan khusus peserta didik pendidikan, pengelolaan kelas
terpisah berkebutuhan dapat menjamin peningkatan
dari sekolah umum. khusus menjadi pendidikan dan akses untuk
bagian dari semua peserta didik, tmsk
sekolah peserta didik berkebutuhan
umum khusus
Tanggung Tanggung jawab ada Tanggung jawab Guru wali kelas, guru bidang
jawab pada masing -masing tergantung studi serta guru pembimbing
unit penyelenggara relasi dan khusus bertangung jawab
pendidikan kepedulian penuh pada kelangsungan
masing-masing proses belajar peserta didik
guru berkebutuhan khusus
Perbedaan Segregasi, Integrasi &
Inklusi
Dibahas dalam Kelompok
1. Mengapa pendekatan pendidikan inklusif
diselenggarakan di sekolah?
2. Mengapa saat ini pendekatan pendidikan
inklusif seakan-akan diutamakan bagi
peserta didik berkebutuhan khusus?
3. Apakah hanya sekolah yang ditunjuk saja
yang boleh menyelenggarakan pendidikan
inklusif?
* Kunjung karya
Apakah yang dimaksud dg sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif?
Adalah sekolah umum yang menyelenggarakan
pendidikan dengan pendekatan pendidikan inklusif.
Sekolah tersebut melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran berlandaskan pada azas demokrasi,
berkeadilan dan tanpa diskriminasi.
Berupaya melakukan perubahan yang praktis dan
sederhana. Meniadakan hambatan setiap peserta didik
dalam belajar. Adanya layanan pendukung yang
memudahkan pemenuhan kebutuhan setiap peserta didik
dalam belajar.
Ciri sekolah inklusif
• Ada peserta didik dengan segala perbedaannya
termasuk peserta didik berkebutuhan khusus dan
layanan khusus yang berbeda karakteristik,
perilaku, cara dan kemampuan dalam belajarnya
• Ada layanan pendukung
• Lingkungan fisik sekolah yang mudah dijangkau
• Lingkungan sosial sekolah yang nyaman dan
ramah
Layanan Pendukung
Adalah peralatan dan fasilitas sarana seperti alat
peraga, teknologi dan lainnya.
Namun layanan pendukung yang mendasar bagi
sekolah penyelenggara pendidikan inklusiff
adalah kreativitas guru dalam mengelola kelas
seperti dalam hal pemilihan dan penggunaan
metode dan media belajar.
Serta Guru Bimbingan Khusus (GBK)
7 Prinsip lingkungan fisik sekolah yang
mudah dijangkau
1. Kesetaraan
2. Fleksibilitas
3. Sederhana, Intuitif
4. Informatif
5. Toleransi terhadap kesalahan
6. Penggunaan fisik yang minimal
7. Ukuran dan ruang untuk pendekatan dan
penggunaan
Landasan Pendidikan Inklusif
1. Filosofis  Indonesia memiliki “Bhineka Tunggal
Ika”, Pandangan Agama, HAM, Multikultural.
2. Yuridis  ada beberapa regulasi terkait PI
3. Pedagogis  melalui pendidikan, ABK dibentuk
menjadi individu yang bertanggung jawab, mampu
menghargai perbedaan dan berpartisipasi dalam
masyarakat.
4. Empiris  hasil penelitian menunjukkan bahwa
ABK dapat lebih berhasil jika memperoleh
pendidikan di lingkungan “bersahabat”
Regulasi Pendidikan Inklusif
Di Indonesia
• UUD 1945 (amandemen) pasal 31, ayat 1 & 2;
• UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
pasal 5;
• UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
pasal 48 & 49;
• Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas
No.380/C.C6/MN/2003 20 Januari 2003 ttg
penyelenggaraan & pengembangan pendidikan
inklusif di setiap kabupaten/kota;
Lanjutan Regulasi….
• UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 5, ayat 1, 2, 3, & 4;
• Deklarasi Bandung tanggal 8 -14 Agustus 2004: “Indonesia
Menuju Pendidikan Inklusif”;
• Permendiknas No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
bagi peserta didik yang memiliki kelainan & memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa;
• Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
& Penyelenggaraan Pendidikan pasal 127 sampai dengan 142.
• Surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 420/2309/032/2013
tentang pembentukan peraturan Bupati/Walikota pendidikan
inklusif.
ABK tidak membutuhkan belas kasihan dari
siapapun.

Mereka hanya perlu


Dimengerti
Dihargai
Disayangi

Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai