Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN DI

SEKOLAH INKLUSI
MENGAPA SEKOLAH INKLUSI ??
• Di Indonesia, penerapan pendidikan inklusif dijamin oleh
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dalam penjelasannya menyebutkan
bahwa penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
berkekurangan atau memiliki kecerdasan luar biasa
diselenggarakan secara inklusif.

• Perda JATIM no.11 tahun 2017


Pasal 28
(1) Pemerintah Provinsi melakukan pembinaan kepada
Satuan Pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA/SMK yang
menyelenggarakan Pendidikan Inklusif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pendidikan Inklusi
di Indonesia
Sekolah Reguler
dan 229 ribu bersekolah di sekolah reguler
yang ikut menerima anak berkebutuhan
Kondisi Implementasi
khusus (baca:website kementerian
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
pendidikan dan
(BPS), jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK)
kebudayaan).
di Indonesia mencapai angka 1,6 juta anak. .

SLB
18% 82%

Sekolah Inklusif
Baru 18 persen saja yang telah mendapatkan
layanan pendidikan inklusif. SLB
Sekitar 115 ribu mereka
bersekolah pada Sekolah Luar biasa (SLB).

Data April 2018


Sumber : https://steemit.com/education/@usmanosama/meluruskan-pendidikan-inklusif-ii-
straightening-inclusive-education-bilingual
APA PENDIDIKAN INKLUSI
ITU ?
4
Kurikulum

Siswa
reguler Pembelajaran

SEKOLAH ADAPTASI
REGULER
Penilaian
Sisw non
reguler

Sar. Pras.

Sekolah Reguler menerima siswa non reguler dan menyediakan


sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak
melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian dan sarpras.
SIAPA SASARAN PENDIDIKAN INKLUSI ?

Tidak des-
kriminatif

SISWA
REGULER

Menerima SISWA NON GURU & Pendekatan


perbedaan humanis
REGULER KARYAWAN

ORANG
TUA

Team Work
Model kurikulum pada pendidikan
inklusi dapat dibagi tiga, yaitu :

1. Model kurikulum regular penuh


mengikutsertakan peserta didik berkebutuhan khusus
untuk mengikuti kurikulum reguler

2. Model kurikulum regular dengan modifikasi


dimodifikasi oleh guru pada strategi pembelajaran, jenis
penilaian

3. Model kurikulum PPI


dipersiapkan guru program PPI yang dikembangkan bersama tim
pengembang yang melibatkan guru kelas, guru pendidikan
khusus, kepala sekolah, orang tua, dan tenaga ahli
Tujuan pengembangan
kurikulum di sekolah inklusi

Tujuan

Membantu peserta Membantu guru


didik dalam dan orangtua
mengembangkan dalam Menjadi pedoman
potensi dan mengembangkan bagi sekolah, dan
mengatasi program masyarakat
hambatan belajar pendidikan siswa
non reguler
IMPLIKASI MANAJERIAL PENDIDIKAN
INKLUSI

1. Sekolah reguler menyediakan kondisi kelas yang


hangat, ramah, menerima keanekaragaman dan
menghargai perbedaan.
2. Sekolah reguler harus siap mengelola kelas yang
hiterogen dengan menerapkan kurikulum dan
pembelajaran yang bersifat individual.
3. Guru di kelas reguler harus menerapkan pembelajaran
yang interaktif.
4. Guru pada sekolah inklusi dituntut melakukan
kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
5. Guru pada sekolah inklusi dituntut melibatkan orangtua
secara bermakna dalam proses pendidikan.
Bentuk Kelas siswa non reguler

• Kelas reguler “ Full Inclusion”


Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar bersama
dengan anak lain sepanjang hari di kelas reguler/inklusif
dengan menggunakan kurikulum yang sama.
• Kelas reguler dengan cluster
Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar bersama
dengan anak lain di kelas reguler/inklusif dalam kelompok
khusus
Lanjutan ....

• Kelas reguler dengan pull out


Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar bersama
dengan anak lain di kelas reguler/inklusif, namun dalam
waktu-waktu tertentu ditarik/keluar dari kelas reguler/
inklusif ke ruang sumber untuk belajar dan mendapat
layanan bimbingan dari Guru Pembimbing Khusus
• Kelas reguler dengan cluster dan pull out
Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar bersama
dengan anak lain di kelas reguler/inklusif dalam kelompok
khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik/ keluar dari
kelas reguler/inklusif ke ruang sumber untuk belajar dan
mendapat layanan bimbingan dari Guru Pembimbing Khusus
lagi ...

• Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian


Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar dan mendapat
layanan bimbingan dari Guru Pendidikan Khusus/ Guru
Pembimbing Khusus di dalam kelas khusus pada sekolah
reguler/inklusif; tetapi dalam bidang-bidang tertentu dapat
belajar bersama anak lain di kelas reguler/inklusif
• Kelas khusus penuh
Anak berkebutuhan pendidikan khusus belajar dan mendapat
layanan bimbingan dari Guru Pendidikan Khusus/Guru
Pembimbing Khusus di dalam kelas khusus pada sekolah
reguler/inklusif
KUNCI KEBERHASILAN SEKOLAH
INKLUSI

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah


2. Perubahan cara pandang/penerimaan
3. Partisipasi warga sekolah
4. Komitmen semua komponen sekolah
Matur Suwun….

Anda mungkin juga menyukai