Anda di halaman 1dari 5

PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL

22 OKTOBER 2019
“Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia”

IKRAR SANTRI INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim, Asyhadu allaa Ilaaha Illallah, Wasyhadu anna


Muhammadar Rasulullah

Kami santri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berikrar :


1. Sebagai santri NKRI, berpegang teguh pada aqidah ajaran nilai dan
tradisi islam Ahlussunnah wal Jamaah.

2. Sebagai santri NKRI, bertanah air satu, tanah air Indonesia, berideologi
negara satu, ideologi Pancasila, berkonstitusi satu, UUD 1945,
berkebudayaan satu, kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika.

3. Sebagai santri NKRI, selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa
dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan
persatuan dan kesatuan nasional serta mewujudkan perdamaian abadi.

4. Sebagai santri NKRI, berperan aktif dalam pembangunan nasional,


mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk seluruh rakyat
Idonesia yang berkeadilan

5. Sebagai santri NKRI, pantang menyerah, pantang putus asa serta siap
berdiri di depan melawan pihak-pihak yang akan merongrong Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal ika, serta konstitusi dasar lainnya
yang bertentangan dengan semangat proklamasi kemerdekaan dan
resolusi jihad Nahdlatul Ulama.

Cirebon, 22 Oktober 2019


PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL
22 OKTOBER 2019
“Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia”

TATA URUTAN UPACARA BENDERA


Dalam Rangka Hari Santri Nasional Tanggal 22 Oktober tahun 2019
1. Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya.
2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, peserta disiapkan.
3. Penghormatan peserta upacara kepada pemimpin upara dipimpin oleh
pemimpin barisan yang paling kanan.
4. Laporan setiap pemimpin barisan kepada pemimpin upacara.
5. Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
6. Penghormatan peserta upacara kepada pembina upacara dipimpin
oleh pemimpin upacara.
7. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara
bendera dalam rangka Hari Santri Nasional tgl 22 Oktober Tahun 2019
siap dimulai.
8. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.
9. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara.
10. Pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
11. Pembacaan Ikrar Santri oleh petugas dan diikuti seluruh peserta
upacara
12. Pembacaan teks Pancasila, ditirukan oleh seluruh peserta upacara.
13. Amanat pembina upacara, peserta upacara diistirahatkan.
14. Menyanyikan lagu Mars Syubbanul Wathan (Yaa Lal Wathan) /Lagu
Hari Santri dan Syukur
15. Pembacaan doa
16. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upcara bahwa upcara
telah selesai dilaksanakan.
17. Penghormatan kepada pembina upacara dimpimpin oleh pemimpin
upacara.
18. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.
19. Pengumuman-pengumuman.
20. Upacara selesai, barisan dibubarkan oleh pemimpin upacara.
PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL
22 OKTOBER 2019
“Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia”

TEKS RESOLUSI JIHAD NU

Sebagaimana pernah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, edisi No. 26


tahun ke-I, Jumat Legi, 26 Oktober 1945:

Toentoetan Nahdlatoel Oelama kepada Pemerintah Repoeblik Soepaya mengambil


tindakan jang sepadan
Resoloesi wakil-wakil daerah Nahdlatoel Oelama Seloeroeh Djawa- Madoera
Bismillahirrochmanir Rochim
Resoloesi :

Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama


seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.
Mendengar :
Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat
Oemmat Islam dan „Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek
mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA
REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.

Menimbang :

 Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia


menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap2
orang Islam.
 Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari
Oemmat Islam.

Mengingat:
PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL
22 OKTOBER 2019
“Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia”

1. Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah
banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe
ketentraman oemoem.

2. Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar
kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali
mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang
mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.

3. Bahwa pertempoeran2 itu sebagian besar telah dilakoekan oleh Oemmat Islam jang
merasa wadjib menoeroet hoekoem Agamanja oentoek mempertahankan
Kemerdekaan Negara dan Agamanja.

4. Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah


dan toentoenan jang njata dari Pemerintah

Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet. Memoetoeskan :

1. Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja


menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2
jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia
teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja.

2. Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek


tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.

Soerabaja, 22 Oktober 1945

NAHDLATOEL OELAMA

Anda mungkin juga menyukai