Anda di halaman 1dari 3

MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA’

(MWC NU)
KECAMATAN KARANGBINANGUN

SUSUNAN ACARA
APEL HARI SANTRI MWC NU KARANGBINANGUN 2022

Apel Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober tahun 2022 MWC NU Karangbinangun
1. Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya
2. Pemimpin apel memasuki lapangan
3. Penghormatan kepada pemimpin apel dipimpin oleh pimpinan barisan paling kanan
4. Laporan pimpinan barisan kepada pimpinan apel
5. Pembina apel memasuki lapangan
6. Penghormatan kepada pembina apel
7. Laporan pemimpin apel kepada pembina apel
8. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon
9. Pembacaan Teks Resolusi Jihad
10. Pembacaan ikrar santri di ikuti oleh seluruh peserta apel
11. Amanat pembina apel barisan diistirahatkan
12. Menyanyikan lagu Hari Santri
13. Pembacaan do’a
14. Penghormatan kepada pembina apel
15. Laporan pemimpin apel kepada pembina apel
16. Pembina apel meninggalkan lapangan apel
17. Pasukan dibubarkan
MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA’
(MWC NU)
KECAMATAN KARANGBINANGUN

TEKS RESOLUSI JIHAD

Bismillahirrahmanirrahim
Resolusi
Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama seloeroeh
Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.
Mendengar :
Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat
Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan
menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.
Menimbang :
a. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut
hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap2 orang Islam.
b. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam.
Mengingat:
Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak
sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem.
Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan
Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa
tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.
Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan
toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian
terseboet.
Memoetoeskan :
Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan
soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan
membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak
Belanda dan kaki tangannja.
Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek tegaknja
Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.
Soerabaja, 22 Oktober 1945

NAHDLATOEL OELAMA
MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA’
(MWC NU)
KECAMATAN KARANGBINANGUN

TEKS IKRAR SANTRI INDONESIA

IKRAR SANTRI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Bismillahhirrahmani rahim
Asyadu Allah ilaha ilallah wa ashadu anna muhammadurrasulullah

Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia Kami Berikrar:


1. Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, berpegang teguh pada aqidah,
ajaran, nilai dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
2. Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertanah air satu, tanah air
Indonesia, berideologi negara satu, ideologi Pancasila, berkonstitusi satu, UUD 1945,
berkebudayaan satu, kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, selalu bersedia dan siap siaga
menyerahkan jiwa dan raga, membela tanah air dan bangsa Indonesia,
mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional serta mewujudkan perdamaian
dunia.
4. Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, berperan aktif dalam
pembangunan nasional, mewujudkan kesejahtraan yang berkeadilan, lahir, dan batin,
untuk seluruh rakyat Indonesia.
5. Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, pantang menyerah, pantang putus
asa serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang akan merongrong Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, serta konstitusi dasar lainnya yang
bertentangan dengan semangat proklamasi kemerdekaan dan resolusi jihad Nahdlatul
Ulama.

Anda mungkin juga menyukai